4 research outputs found

    Eksplorasi Bakteri Asal Jamur Ganoderma SP. Sebagai Potensial Antagonis Penyakit Tanaman Coriolus Versicolor

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini menguji respon bakteri asal jamur Ganoderma sp. terhadap penyakit tanaman Coriolus versicolor secara in vitro. Tahapan dalam penelitian ini dibagi dalam 6 bagian yaitu: 1) pengambilan jamur di lapangan, 2) pembuatan media, 3) isolasi bakteri asal jamur Ganoderma sp., 4) perbanyakkan biakan penyakit tanaman, 5) pemurnian bakteri dan 6) uji antagonis. Uji antagonis menggunakan metode rancangan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Hasil eksplorasi bakteri didapatkan 4 jenis bakteri antagonis. Bakteri antagonis memiliki bentuk morfologi yang berbeda-beda dilihat berdasarkan bentuk koloni, tepian koloni dan warna koloni. Keempat bakteri antagonis asal jamur Ganoderma sp. menunjukkan bahwa mampu menghambat pertumbuhan radial miselium dari jamur patogen Coriolus versicolor. Persentase penghambatan yang ditunjukkan dari keempat bakteri yang diujikan berbeda-beda. Pada pengujian antagonis terhadap pertumbuhan radial miselium jamur patogen Coriolus versicolor, penghambatan paling tinggi sampai terendah ditunjukkan oleh bakteri dengan kode isolat GC4 sebesar 90,00 %, GC1 sebesar 89,44%, GC3 sebesar 66,11% dan GC2 sebesar 53,11%. Persentase penghambatan pertumbuhan miselium jamur patogen Coriolus versicolor pada GC4 memiliki pertumbuhan radial miselium paling rendah yaitu 0,90 cm dibandingkan dengan GC2 dengan persen penghambatan pertumbuhan radial miselium paling tinggi 3,75 cm

    Keanekaragaman Jenis Reptil di Sekitar Sungai Asei Kampung Saokorem Kabupaten Tambrauw

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman dan komposisi spesies reptil pada berbagai tipe habitat di sekitar Sungai Asei. Membandingkan keanekaragaman dan kesamaan jenis reptil pada beberapa tipe habitat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik Visual Encounter Survey (VES) atau teknik survei perjumpaan visual. Hasil penelitian yang dilakukan berhasil didata sebanyak 25 jenis reptil yang terdiri dari 12 jenis kadal, 2 jenis biawak, 10 jenis ular, dan 1 jenis penyu. Hasil perhitungan Indeks keanekaragaman jenis (H') dan kemerataan jenis (E') tertinggi pada tipe habitat hutan pantai H' (1.43) dan diikuti oleh hutan sekunder H' (1.39) memiliki tingkat keanekaragaman jenis yang tinggi. Perhitungan indeks Sorensen reptil antara tipe habitat, menunjukkan kisaran indeks antara 50 - 77 atau 50 - 77%, hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai kesamaan jenis semuanya mendekati 1, yang berarti data ini menunjukkan bahwa jenis reptil yang tersebar pada berbagai tipe habitat di sekitar Sungai Asei yaitu pada hábitat hutan primer, hutan sekunder, dan hutan pantai

    Pattern of tree diversity in lowland tropical forest in Nikiwar, West Papua, Indonesia

    No full text
    Trees are significant components of ecosystems built by several widespread species. For instance, Papua forest is known to comprise abiotic and biotic elements. Also, certain plants have grown in popu- larity to a point where they are discovered almost everywhere. The purpose of this study, therefore, was to investigate tree diversity, distribution, and the importance of conservation. Data were collected in four locations using a total of 24 sample plots spread across Idoor, Karst, Persemaian, and Torembi, where seven, four, seven, and five plots were allocated, respectively. These forests formed a mixed natural plantation comprising 76 species from 35 families. Furthermore, Idoor and Karst generated the highest species diver- sity and varied significantly compared to Persemaian, while Torembi showed similarities with the other three locations. This condition formed three ecosystem communities across Persemaian, Karst, Idoor, and Torembi. Also, the composition of the dominant species showed variations at the seedling and sapling levels believed to structure the understory, while the pole and tree levels characterized the overstory. The total species status was described as critically endangered (CR) of two species, vulnerable (VU) of six species, least con- cern (LC) of 28 species, and data deficient (DD) species. Therefore, location management is advised to not only pay significant attention in terms of economic benefits but also ecological, including the provisions for ex-situ and in-situ conservation to support sustainable forest management
    corecore