5 research outputs found

    PENGARUH DAMAR SEBAGAI PEREKAT PADA BIOBRIKET CANGKANG BIJI KARET

    Get PDF
    Propinsi Sumatera Selatan memiliki sumber daya perkebunan yang luas. Komoditi utama yang dominan salah satunya adalah karet. Pemanfaatan cangkang biji karet saat ini belum terlaksana dengan maksimal. Penggunaan energi fosil saat ini sangat pesat dan ketersediaannya semakin berkurang. Hal ini menjadikan biobriket menjadi salah satu energi alternatif masa depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi yang sesuai dengan bahan baku yaitu cangkang biji karet dan perekat damar supaya didapatkan biobriket dengan kualitas yang optimal dengan melakukan analisa nilai kalor, kadar air lembab dan kandungan zat terbang. Hasil penelitian didapatkan rasio komposisi pencampuran masing-masing bahan baku mempengaruhi parameter yang dianalisa dimana nilai optimum untuk masing-masing parameter adalah Kalori 6813 kkal/kg, kadar air lembab 4,92% dan kandungan zat terbang 34,36%.Kata kunci : Bio Briket, Cangkang Biji Karet, Dama

    PEMANFAATAN KARBON AKTIF DARI SERBUK KAYU MERBAU DAN TONGKOL JAGUNG SEBAGAI ADSORBEN UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR AAS

    Get PDF
    Uji efektivitas dari karbon aktif dengan memanfataatkan limbah biomassa ini menggunakan perbandingan temperatur karbonisasi dan konsentrasi aktivator H2SO4. Dimana waktu pemanasan karbonisasi yaitu selama 1 jam sementara variasi temperatur karbonisasi adalah 200oC, 250oC, 300oC, 350oC dan 400oC dengan konsentasi aktivator 0.5M, 2,0M dan 3,0M. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya serap karbon aktif terhadap limbah sehingga dapat menurunkan kandungan logam dan menetralkan pH pada limbah AAS sesuai dengan data baku mutu Baku mutu limbah cair kementrian negara lingkungan hidup No. KEP-51/MENLH/10/1995.Karbon aktif yang dihasilkan pada limbah : pH awal 0,34 dan variabel yang mendekati pH dengan baku mutu limbah cair kementrian negara lingkungan hidup No. KEP-51/MENLH/10/1995 yaitu 6,0-9,0, Fe awal 23,11 mg/L dan 350 – 400 oC dan konsentrasi 0,5M, 2,0M, 3,0 M dengan berkisar 9,45-5,46 mg/L, Fe limbah awal 23,11 mg/L dan pada baku mutu limbah cair kementrian negara lingkungan hidup No. KEP-51/MENLH/10/1995 sebesar 10 mg/L

    PERBANDINGAN PENGGUNAAN TAWAS DAN PAC TERHADAP KEKERUHAN DAN pH AIR BAKU PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG

    Get PDF
    Penelitian tentang pengolahan air baku dengan menggunakan koagulan Aluminium Sulfat dan Poly Aluminium Chlorida (PAC) dilakukan di IPA Rambutan dengan mengambil sampel air baku dari intake Karang Anyar dan intake 1 Ilir. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan dosis koagulan yang tepat dalam proses pengolahan air baku. Jenis koagulan yang digunakan dipengaruhi oleh sifat fisik dan kimia pada air baku tersebut. Parameter uji yang diamati adalah nilai kekeruhan dan pH. Penelitian dilakukan dengan menggunakan jar test untuk menentukan dosis koagulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan PAC padat lebih efektif untuk kedua intake, dimana dosis optimum koagulan PAC 20 ppm digunakan untuk air baku di intake Karang Anyar dan intake 1 Ilir menghasilkan kekeruhan masing-masing 2,62 NTU dan 4,15 NTU dan pH masing-masing 7,8 dan 7,6. Kata Kunci : koagulan, Aluminium Sulfat, Poly Aluminium Chlorida, intake, kekeruha

    Pengaruh Karbon Aktif Kulit Pisang Putri Pada Limbah Ammonia

    Get PDF
    Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui temperatur karbonisasi terbaik, mengetahui luas permukaan terbaik , mengetahui waktu absrorbsi dan untuk mengetahui kandungan ammonia dari limbah setelah dilakukan proses absorbsi dengan karbon aktif kulit pisang putri. Karbon aktif dari limbah kulit pisang putri digunakan untuk mengurangi kadar amonia yang tinggi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah temperatur karbonisasi (250oC, 300 oC dan 350oC) , luas permukaan (1 cm dan 2 cm) dan waktu absorbsi (10 jam dan 12 jam).  Dari hasil analisa yang didapatkan bahwasannya  karbon aktif yang dibuat dari kulit pisang putri mampu menurunkan kadar ammonia pada limbah cair secara signifikan. Dari 13 sampel yang telah dilakukan, didapatkan bahwa sampel no 10 dengan parameter 350 oC, luas permukaan 1 cm dan waktu absorbsi 10 jam memiliki hasil terbaik dibandingkan dengan sampel lainnya. Dimana kandungan ammonia nya menjadi 0,1, sedangkan ammonia sebelum absorbsi adalah 1,2, kandungan COD dari 84,32% menjadi 5,02 % dan mengalami penurunan pH 12,4 menjadi 7,7

    Pemanfaatan Karbon Aktif dari Serbuk Kayu Merbau dan Tongkol Jagung sebagai Adsorben untuk Pengolahan Limbah Cair Aas

    Full text link
    Uji efektivitas dari karbon aktif dengan memanfataatkan limbah biomassa ini menggunakan perbandingan temperatur karbonisasi dan konsentrasi aktivator H2SO4. Dimana waktu pemanasan karbonisasi yaitu selama 1 jam sementara variasi temperatur karbonisasi adalah 200oC, 250oC, 300oC, 350oC dan 400oC dengan konsentasi aktivator 0.5M, 2,0M dan 3,0M. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya serap karbon aktif terhadap limbah sehingga dapat menurunkan kandungan logam dan menetralkan pH pada limbah AAS sesuai dengan data baku mutu Baku mutu limbah cair kementrian negara lingkungan hidup No. KEP-51/MENLH/10/1995.Karbon aktif yang dihasilkan pada limbah : pH awal 0,34 dan variabel yang mendekati pH dengan baku mutu limbah cair kementrian negara lingkungan hidup No. KEP-51/MENLH/10/1995 yaitu 6,0-9,0, Fe awal 23,11 mg/L dan 350 – 400 oC dan konsentrasi 0,5M, 2,0M, 3,0 M dengan berkisar 9,45-5,46 mg/L, Fe limbah awal 23,11 mg/L dan pada baku mutu limbah cair kementrian negara lingkungan hidup No. KEP-51/MENLH/10/1995 sebesar 10 mg/L
    corecore