55 research outputs found

    Analisa Nonlinear Balok Tinggi Beton Bertulang Dengan Modified Compression Field Theory

    Full text link
    The modified compression field theory, MCFT, an analytical model that is capable of predicting not only the shear strength but also the load-deformation response of reinforced concrete elements subjected to in-plane shear and normal stresses, such as deep beams. This rationalmodel satisfies the three fundamental principles of the mechanics of materials: stress equilibrium, strain compatibility, and the constitutive laws of materials.The accuracy of MCFT method in predicting shear strength of reinforced concrete deep beam is very good. This indicated by the value Ptest/Pmcft of 7,14 %

    PERBANDINGAN UJI TARIK LANGSUNG DAN UJI TARIK BELAH BETON

    Get PDF
    Meskipun kekuatan tarik beton tidak memainkan peran utama dalam analisis dan desain struktur beton, namun pengetahuan mengenai perilaku beton di bawah tekanan sangatlah berharga guna memperkirakan lendutan di mana retakan akan terjadi. Hubungan antara kuat tekan dan tarik dikembangkan berdasarkan hasil eksperimen dan diwakili dengan rumus yang sangat tergantung pada metode pengujian tarik di laboratorium, dimana kuat tarik beton bervariasi antara 9% sampai 15% dari kuat tekannya.Pengujian kuat tarik beton dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu Modulus of Rupture Test, Split Cylinder (Tarik tidak langsung) dan Direct Tensile (Tarik langsung).Berat volume rata-rata beton adalah 2425,58 kg. Kuat tekan didapat 49,66 MPa. Kuat tarik langsung didapat 2,34 MPa. Kuat tarik belah didapat 3,14 MPa. Perbandingan kuat tarik langsung dan kuat tarik belah sebesar 74,69%. Perbandingan kuat tekan dan kuat tarik langsung sebesar 4,72%. Kata kunci: tarik langsung, tarik tidak langsung, kuat tekan

    ANALISA RANGKA BATANG STRUKTUR MENARA TANGKI AIR AKIBAT GEMPA

    Get PDF
    Gempa memiliki pengaruh yang cukup besar untuk struktur rangka batang yang pusat beban utamanya bekerja pada bagian struktur paling atas, misalnya struktur rangka batang menara tangki air. Ketika gempa tejadi, struktur mengalami pepindahan vertikal dan horisontal. Gaya gempa dalam arah vertikal hanya sedikit mengubah gaya gravitasi yang bekerja pada struktur yang umunya direncanakan terhadap gaya vertikal dengan faktor keamanan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, struktur jarang runtuh akibat gaya gempa vertikal. Sebaliknya gaya gempa horisontal bekerja pada titik-titik yang lemah pada struktur yang tidak cukup kuat dan akan menyebabkan keruntuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh gempa pada struktur menara tangki air dengan menggunakan metode kekakuan, analisa dilakukan dengan mengubah beban gempa menjadi beban nominal statik ekuivalen yang bekerja pada titik-titik kumpul bagian paling atas struktur menara tangki air. Hasil dari analisa dengan menggunakan metode kekakuan ini akan dibandingkan dengan hasil analisa dengan menggunakan program SAP2000.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perpindahan (displacement) arah horisontal yang terjadi pada menara tangki air dengan kondisi tangki terisi penuh lebih besar daripada displacement yang terjadi pada kondisi tangki terisi setengah dan kondisi tangki kosong. Kata Kunci: Rangka Batang, Menara Tangki Air, Gempa, Metode Kekakua

    PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL AGREGAT KASAR TERHADAP NILAI KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK LENTUR BETON RINGAN

    Get PDF
    Beton ringan merupakan salah satu contoh yang menunjukkan perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi di era sekarang ini. Untuk memproduksi beton ringan pastinya memerlukan material campuran beton yang mempunyai berat jenis rendah. Styrofoam merupakan salah satu bahan yang bisa digunakan karena mempunyai berat jenis yang rendah. Penambahan Styrofoam pada campuran beton dilakukan dengan cara mensubtitusi terhadap agregat kasar dan diharapkan dapat mereduksi berat volume beton.Berdasarkan hal tersebut. dilakukan penelitian dilaboratorium yang menggunakan butiran styrofoam sebagai subtitusi parsial agregat kasar pada campuran beton sebesar 50%, 60%, dan 70% terhadap volume beton. Pengujian kuat tekan dan tarik lentur dilakukan pada umur perawatan 7, 14, dan 28 hari dimana mutu beton yang direncanakan adalah sebesar 25 MPa. Dan benda uji yang digunakan, yaitu silinder berukuran 10 x 20 (cm) dan balok berukuran 10 x 10 x 40 (cm).Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa subtitusi Styrofoam terhadap agregat kasar pada campuran beton berpengaruh pada karakteristik beton tersebut. Dimana subtitusi Styrofoam terhadap agregat kasar ini dapat mereduksi berat volume beton sebesar 26.92%. dan untuk nilai kuat tekan dan tarik lentur menunjukkan bahwa, akibat dari subtitusi Styrofoam terhadap agregat kasar dapat menyebabkan pada penurunan mutu beton.  Kata kunci: Beton Ringan, Styrofoam, Kuat Tekan, Kuat Tarik Lentur

    PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK CANGKANG TELUR SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN TERHADAP NILAI KUAT TARIK BELAH BETON

    Get PDF
    Dunia konstruksi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semakin tingginya kebutuhan akan pembangunan infrastruktur, penyerapan energi untuk mendukung aktivitas tersebut tentunya akan semakin besar. Di lain pihak permintaan akan material terus meningkat, sehingga perlu dicoba untuk menggunakan material alternatif. Salah satu contoh yaitu memanfaatkan limbah yang sudah terbuang sebagai material konstruksi yang ramah lingkungan, misalnya menggunakan limbah cangkang telur. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan beton untuk material konstruksi struktural dengan bahan baku yang terdiri dari serbuk cangkang telur (SCT), semen, agregat kasar, agregat halus dan air. Variasi komposisi SCT adalah: 0%, 2.5%, 5%, 7,5%, 10% dari total penggunaan semen. Pengujian dilakukan ketika beton berumur 28 hari. Sampel benda uji berbentuk silinder dengan dimensi tinggi (H) 200 mm dan diameter (D) 100 mm. Dari hasil penelitian, beton dengan substitusi parsial semen dengan menggunakan serbuk cangkang telur menunjukkan bahwa kuat tekan terbesar terdapat pada presentase SCT 2.5%, yaitu sebesar 23.94 MPa dan kuat tarik belah terbesar terdapat pada presentase SCT 2.5%, yaitu sebesar 2.78 MPa.Kata Kunci: Serbuk Cangkang Telur (SCT), Kuat Tekan, Kuat Tarik Bela

    ANALISIS PUSHOVER PADA BANGUNAN DENGAN SOFT FIRST STORY

    Get PDF
    Ketidakberaturan konfigurasi bangunan dalam perencanaan struktur tidak dapat dihindari, termasuk ketidakberaturan kekakuan tingkat lunak yang terjadi pada lantai pertama bangunan. Melihat pengaruh desain tersebut terhadap gempa bumi, salah satu metode analisis yang digunakan adalah analisis Pushover. Analisis Pushover atau analisis beban dorong statik merupakan suatu analisis untuk mengetahui perilaku keruntuhan bangunan terhadap gempa. Penelitian dilakukan menggunakan program SAP2000 untuk mengetahui berapa besar gaya maksimum yang dapat ditahan struktur serta besar perpindahan maksimum struktur. Melalui program SAP2000 dapat diketahui pula level kinerja struktur bangunan tersebut. Tipe struktur bangunan yang dimodelkan berupa bangunan non soft story, soft first story 1 dan soft first story 2. Bangunan terbuat dari beton bertulang, jarak bentang 6 meter, dengan ketinggian 10 lantai, tinggi tiap lantai 4 meter, dengan variasi ketinggian lantai dasar 6 meter untuk soft first story 1 dan 7 meter untuk soft first story 2. Penelitian mengacu pada SNI 1726-2012 , FEMA-356 dan ATC-40. Kata kunci: analisis pushover, soft first story, level kinerja, keruntuhan, SAP200

    PENGARUH BRACING PADA BANGUNAN BERTINGKAT RANGKA BAJA YANG BERDIRI DI ATAS TANAH MIRING TERHADAP GEMPA

    Get PDF
    Kolom pada bagian bawah struktur bangunan yang menopang bangunan pada tanah miring memiliki ketinggian yang berbeda. Kerusakan sering ditemui pada kolom pendek. Hal itu disebabkan adanya selisih yang besar dalam distribusi gaya untuk kolom pendek dan kolom panjang. Distribusi gaya dengan selisih yang besar tersebut menyebabkan struktur tidak stabil saat menerima beban sehingga perlu dihindari. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengkombinasikan struktur dengan bracing (elemen pengaku portal). Penelitian dilakukan dengan pemodelan struktur bangunan rangka baja yang terdiri dari 10 lantai yang berdiri di atas tanah dengan kemiringan 12,5  dan dilakukan variasi penempatan bracing yang akan ditempatkan bertahap dari lantai dasar sampai lantai 9 sisi luar struktur. Analisis dilakukan dengan alat bantu ETABS 2016. Respons struktur yang ditinjau adalah simpangan struktur, gaya geser dasar dan gaya geser pada kolom tingkat pertama struktur.Hasil analisis menunjukkan bahwa pemodelan struktur bangunan yang berdiri di atas tanah miring dengan pemasangan bracing pada lantai dasar (Model B) menghasilkan gaya geser pada kolom pendek paling kecil jika dibandingkan dengan pemodelan lainnya. Respons struktur yang dihasilkan oleh Model B seperti periode struktur, displacement dan simpangan antar tingkat juga telah memenuhi persyaratan yang ada. Kata Kunci: Bangunan Bertingkat, Baja, Tanah Miring, Bracing, Kolom Pende

    PERENCANAAN HOTEL KONSTRUKSI BETON BERTULANG 12 LANTAI DI JLN. AHMAD YANI KOTA MANADO

    Get PDF
    Perencanaan struktur gedung bertingkat mengandung pengertian perencanaan elemen - elemen struktur gedung seperti plat lantai, tangga, portal balok kolom dan pondasi untuk menahan seluruh beban-beban yang bekerja. Oleh karena itu, seorang perancang gedung harus memilih sistem struktur yang paling tepat yaitu apakah elastik penuh, daktail parsial atau daktail penuh.Struktur gedung Hotel di Jln Ahmad Yani ini didasarkan pada standar peraturan - peraturan gedung Indonesia. Analisis struktur menggunakan software ETABS Ultimate 17.0.1. Analisis gempa menggunakan analisis dinamik respon spektrum dengan nilai SDS dan SD1 di kota manado adalah sebesar 0.747 dan 0.464. Jenis tanah yang dikategorikan berdasarkan jenis tanah adalah jenis tanah sedang. Struktur gedung hotel terdiri dari 12 lantai dengan lantai pertama sampai dengan keempat adalah sama dan lantai kelima sampai dengan keduabelas juga sama. Beban - beban yang bekerja pada gedung berupa beban mati, beban hidup, beban gempa, dan beban tambahan lainnya yang nantinya pada perhitungan pembebanan mengacu pada SNI 1727-2013 tentang “Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain”. Beban Gempa akan mengacu pada SNI 1726-2012 tentang “Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non-gedung”. Gaya-gaya dalam yang diperoleh dari output ETABS  digunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan tulangan yang dibutuhkan oleh struktur bangunan. Hasil yang diperoleh dari perencanaan menunjukkan bahwa hasil perencanaan yang digunakan pada gedung Hotel di Jln Ahmad Yani mampu memikul beban-beban yang bekerja di dalam analisis. Kata Kunci : ETABS, Gedung Bertingkat, Hotel, Beton Bertulan
    corecore