4 research outputs found

    Wayang Wong dalam Upacara Dewa Yadnya di Mrajan Gde Griya Penida, Desa Batuagung, Kabupaten Jembrana

    Full text link
    Tari Wayang Wong merupakan kesenian yang disakralkan yang mana semua penarinya memakai tapel. Dalam pementasan, Tari Wayang Wong merupakan tari wali, dengan demikian bentuk penokohan dan struktur rangkaian pertunjukan menyesuaikan dengan tingkatan upacara yadnya. Dalam bentuk busana tari, Wayang Wong tetap menggunakan busana tradisional namun ada beberapa yang disesuiakan dengan busana kreasi sekarang seperti penggunaan gelung, kain prada. Sedangkan gerak tarinya memiliki ciri khusus dan  unik yang tidak dimiliki oleh Wayang Wong yang ada dibeberapa daerah di Bali. Rangkaian pementasan Tari Wayang Wong Dalam upacara Dewa Yadnya di Mrajan Gde Griya Penida desa Batuagung pada tingkat utama, biasanya Wayang Wong dipentaskan dengan rangkaian yaitu dari ngebejian, pentas satu babak sampai dengan Wayang Wong melaksanakan ngidergita. Tabuh yang digunakan adalah gamelan bebatelan Ramayana dengan dipentaskan pada tempat di utama mandala atau tempat dipekarangan yang luas.&nbsp

    Geographic Information System : Sistem Informasi Embuatan Model Pengendalian Kepemilikan Ternak Sapi Di Wilayah Provinsi NTB

    Full text link
    Dengan besarnya potensi yang dimiliki tersebut pemerintah pusat menetapkan Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai salah satu propinsi sumber sapi potong dan sapi bibit diantara 18 propinsi di tanah air, sehingga kiprah NTB diharapkan mampu mempercepat program nasional percepatan pencapaian swasembada daging sapi (P2SDS). Oleh karena itu strategi yang dilakukan dalam mengembangkan potensi peternakan sapi ini adalah dengan memelihara sapi melalui sistem kandang kolektif untuk Pulau Lombok dan pola padang penggembalaan atau lar/so di Pulau Sumbawa. Sampai dengan pertengahan tahun 2010, terdapat sekitar 880 unit kandang kolektif sapi di pulau lombok dari target 1.000 unit kandang kolektif pada tahun 2013. Adanya jumlah sapi yang tiap tahun mengalami peningkatan maka dibutuhkan penelitian pembuatan sistem informasi giografis (SIG) dan database identifikasi peternak sapi. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan produk SIG peternakan sapi dan database identitfikasi kepemilikan sapi di wilayah NTB. Metodologi penelitian digunakan adalah Model air terjun (waterfall) yaitu metode pengembangan sistem informasi dengan cara perencanaan, analisis, desain sistem, coding dan implementasi, sehingga produk dari SIG diperuntukan dapat menghasilkan pemetaan populasi sapi, database identifikasi kepemilikan sapi, jumlah kelompok tani, jumlah sapi yang dimiliki peternak, jumlah sapi yang terjual pasar tradisional, jumlah sapi yang disalurkan keluar daerah dan jumlah populasi yang ada di kabupaten di provinsi NTB
    corecore