5 research outputs found
Strategi Komunikasi Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Dalam Upaya Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama Di Kota Medan
Penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban terhadap masalah strategi
komunikasi, media komunikasi, hambatan komunikasi dan etika komunikasi
Islam yang diterapkan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
dalam upaya menjaga kerukunan antar umat beragama di kota Medan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan
kualitatif dengan alasan untuk memahami permasalahan dalam setting
alamiahnya dan menginterpretasikan fenomena berdasarkan pemaknaan yang
diberikan informan, juga karena penelitian ini bersifat multidimensi yang
merupakan akibat dari kompleksitas situasi yang beragam, sehingga perlu
dianalisis konteks yang mengitarinya.
Hasil penelitian ini menunjukkan pertama, FKUB menerapkan tiga
strategi komunikasi yaitu: (1) memilih dan mengutus komunikator yang akan
menyampaikan pesan kerukunan sesuai dengan keahlian komunikator, (2)
menetapkan target sasaran, (3) menyusun pesan secara informatif; persuasif; dan
mendidik. Kedua, FKUB menggunakan tiga media yaitu (1) media cetak berupa
surat kabar, majalah, dan buku panduan pendirian rumah ibadah, (2) media
elektronik berupa hand phone, televisi, dan radio, (3) media online berupa
website, facebook, twitter, e-mail. Ketiga, terdapat lima hambatan yang dihadapi
FKUB yaitu (1) hambatan sosiologis berupa perbedaan pemahaman antara
komunikator dengan komunikan, (2) hambatan fisik berupa tidak disiplinnya
komunikan, (3) hambatan mekanis berupa gangguan pada suara mikropon,
cahaya infokus, dan sinyal jaringan internet, (4) hambatan fisiologis berupa
perbedaan dalam aspek adat istiadat, budaya, persepsi, dan nilai-nilai yang
dianut, (5) hambatan sematik berupa kata-kata yang disampaikan kurang jelas.
Keempat, terdapat kesesuaian penerapan strategi komunikasi FKUB dengan
prinsip dan etika komunikasi Islam, yaitu: (1) komunikasi yang dilakukan
berlandaskan Alquran dan Sunnah Rasulullah, (2) komunikasi dilakukan dengan
lemah lembut, sopan, dan dan tidak menggurui, (3) komunikasi yang dilakukan
tidak menyudutkan orang dan kelompok lain, (4) berdialog dengan cara yang
baik
Pentingnya Bersedekah dengan Sesama
Diriwayatkan oleh Ja’far bin Muhammad, suatu ketika Ali bin Abi Thalib bertanya kepada
istrinya Fatimah. “Wahai istriku, apakah hari ini ada makanan di rumah?”. Kemudian
Fatimah menjawab, “Wahai suamiku, mohon maaf, tidak ada makanan. Tapi ini ada uang
enam dirham yang baru saja diberikan oleh Salman Al-Farisi atas bayaran upah
menggulung benang wol”. Kemudian Ali meminta uang tersebut dan pergi keluar rumahnya.
Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan seorang bapak tua. Bapak tersebut berkata,
“Apakah ada orang yang ingin memberi pinjaman hutang kepada saya karena Allah Swt?”.
Maka setelah mendengar perkataan tersebut Ali langsung memberikan uang enam dirham
yang diberikan istrinya. Sebelumnya Fatimah berpesan agar uang tersebut dibelikan
makanan, karena di rumah tidak ada makanan
Istiqomah Mengabdi Kepada Allah
Ada satu keluarga, sebut saja keluarga pak Ahmad. Kebetulan pak Ahmad ini berasal dari
keluarga Madura. Jadi, keluarga pak Ahmad berniat, sangat ingin sekali agar anak lakilakinya
yang paling besar bisa masuk ke salah satu perguruan tinggi negeri di pulau Jawa.
Dengan ikhtiar beliau selama ini, ditambah dengan pemahaman beliau mengikuti kajiankajian
keislaman, beliau memahami bahwa jika ingin mendapat satu kebaikan, maka iringi
dia dengan kebaikan yang lain. Maka pak Ahmad tadi bersedekah, tidak tanggung-tanggung.
Beliau bersedekah sepuluh juta rupiah, dibagi-bagikan kepada warga sekitar tempat
tinggalnya. Dengan harapan berkah sedekah yang ia bagikan tadi, anaknya diterima di salah
satu perguruan tinggi negeri yang ada di pulau Jawa.
Tidak seperti yang diharapkan, ternyata anaknya tidak lulus di perguruan tinggi manapun.
Ditambah lagi kemudian perusahaan pak Ahmad bangkrut. Lantas apa yang terjadi? Anaknya
tadi, sejak gagal masuk di perguruan tinggi negeri kemudian keluar dari rumahnya untuk
merantau. Yang terpikir oleh anak pak Ahmad tadi adalah tinggal di masjid. Hari berlalu,
bulan berlalu, sebagai ta’mir masjid dia lakukan semua kegiatan yang ada di masjid. Kalau
sudah tinggal di masjid, kelebihannya yang pertama adalah sangat tidak mungkin untuk
meninggalkan sholat berjamaah. Kemudian yang kedua, sangat memungkinkan untuk
melaksanakan sholat sunnat yang lainnya. Beginilah keseharian anak pak Ahmad
Making a habit of sharing with others
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mush’ab Az Zubaidi dan Hubaib bin Abi Tsabit,
keduanya menceritakan, “Telah syahid pada perang Yarmuk al-Harits bin Hisyam, Ikrimah bin
Abu Jahal dan Suhail bin Amr. Perawi menceritakan, “Ikrimah meminta air minum, kemudian ia
melihat Suhail sedang memandangnya, maka Ikrimah berkata, “Berikan air itu kepadanya.” Dan
ketika itu Suhail juga melihat al-Harits sedang melihatnya, maka iapun berkata, “Berikan air itu
kepadanya (al Harits)”. Namun belum sampai air itu kepada al Harits, ternyata ketiganya telah
meninggal tanpa sempat merasakan air tersebut (sedikitpun). (HR Ibnu Sa’ad dalam ath
Thabaqat dan Ibnu Abdil Barr dalam at Tamhid, namun Ibnu Sa’ad menyebutkan Iyas bin Abi
Rabi’ah sebagai ganti Suhail bin Amr)