445 research outputs found
Pengararuh Penggunaan Media Animasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Sub Pokok Bahasan Las Listrik Kompetensi Keahlian Pekerjaan Las Dasar
Penelitian ini bertujuan mengetahui prestasi belajar sebelum dan sesudah penggunaan media animasi pengelasan dasar las listrik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pre test-post test control group desain. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI TP di SMK Wisudha Karya Kudus berjumlah 80 siswa pada tahun pelajaran 2014/2015 dengan teknik sampling menggunakan purposive sampel, dimana variabel bebasnya yaitu penggunaan media animasi dan modul sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukan rata-rata prestasi belajar post test thitung =4,828< ttabel = 1,66, karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka disimpulkan kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Ketuntasan prestasi belajar pada kelompok eksperimen sebanyak 40 peserta didik (94%) dan kelompok kontrol 81%. Persentase peningkatan rata-rata prestasi belajar kelompok eksperimen sebesar 25,9% sedangkan kelompok kontrol 17,2%. Kesimpulan penelitian: 1) Rata-rata hasil belajar sebelum dilakukan pembelajaran terhadap kedua kelompok relatif sama dan rendah; 2) Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen mencapai 88,83 dan kelompok kontrol 73,06; 3) Terjadi peningkatan prestasi belajar yang signifikan terhadap kedua kelompok; 4) Hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol
Perancangan Board Game Sebagai Media Pembelajaran Manfaat Sayuran Untuk Kesehatan Bagi Anak Usia 6-8 Tahun
Perkembangan zaman dan gaya hidup yang serba instan, menyebabkan berbagai penyakit degeneratif di masyarakat. Ditambah lagi dengan kurangnya minat mengkonsumsi sayuran. Pengenalan dan ajakan untuk mengkonsumsi sayuran harus dimulai sejak dini. Perancangan ini ditujukan kepada anak-anak usia 6-8 tahun. Diharapkan dengan adanya board game ‘Sayur Run\u27, orang tua dapat mengenalkan tentang manfaat sayuran kepada anak-anak dengan cara yang berbeda yaitu bermain sambil belajar
Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Daur Ulang Sampah di Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang
Persampahan merupakan salah satu sektor yang menjadi permasalahan di dalam perkembangan suatu daerah karena masih kurangnya sistem pengelolaan sampah yang baik. Kelurahan Tugurejo mempunyai permasalahan yang tidak jauh berbeda yaitu pengelolaan sampah yang kurang baik yang ditandai dengan kurang efektifnya sistem pengelolaan sampah sehingga masih terdapat sampah-sampah yang berserakan di lingkungan. Hal ini dapat diminimalisasi dengan melibatkan potensi-potensi yang sudah ada untuk menuju kualitas lingkungan yang lebih baik. Pengelolaan daur ulang sampah berbasis masyarakat merupakan salah satu alternatif untuk memperbaiki kualitas lingkungan di Kelurahan Tugurejo. Dalam hal ini, masyarakat merupakan unsur utama sebagai pengelola, sehingga partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam pengelolaan daur ulang sampah, dan diharapkan dapat menghasilkan temuan tentang bagaimana bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan daur ulang sampah di Kelurahan Tugurejo. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan daur ulang sampah yaitu dengan memberikan sumbangan berupa pikiran dan tenaga dalam kegiatan yang dilaksanakan dua minggu sekali. Selain itu, mereka juga melakukan pertemuan secara rutin setiap malam Minggu guna membahas kinerja, evaluasi, dan rencana ke depan. Pertemuan itu dihadiri juga oleh perwakilan dari pihak pemerintah. Dalam pelaksanaan program, masyarakat cenderung tidak terpaksa sama sekali. Dari aspek karakteristik masyarakat yang mempengaruhi tingkat partisipasi pengelolaan daur ulang sampah di Kelurahan Tugurejo adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, penghasilan, dan status kepemilikan tempat tinggal
Pengaruh Variasi Lebar Pondasih Dan Jumlah Lapisan Perkuatan Geogrid Pada Tanah Rc 85% Terhadappdaya Dukung Tanah Dengan Pondasi Menerus
Daya dukung tanah merupakan faktor yang berperan penting dalam perencanaan pondasi. Apabila daya dukung tanah asli tidak mampu menahan beban bangunan, maka diperlukan perkuatan tanah. Pada tanah pasir perkuatan bisa dilakukan dengan penambahan geogrid. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh dari lebar pondasi dan jumlah lapisan geogrid yang optimum pada daya dukung tanah dengan perkuatan geogrid. Pada penelitian menggunakan rasio jarak geogrid pertama ke pondasi sebesar 0,25 B, rasio kedalaman sebesar 0,5B, variasi lebark pondasi sebesar 6 cm, 8 cm, dan 10 cm, dan variasi jumlah lapisan geogridh sebesar 1,2, dan 3 lapis. Dari penelitian ini diambil kesimpulan bahwa semakin lebar pondasi dan semakin banyak jumlah geogrid daya dukung semakin meningkat
- …