4 research outputs found

    Model Mutu Layanan Pendidikan Agama Islam

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan model-model mutu layanan dan implikasinya pada ranah Pendidikan Agama Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan (library research). Sumber data yang digunakan merupakan referensi dari kajian pustaka seperti buku, jurnal penelitian terdahulu dan sumber berita dari internet yang mendukung fokus penelitian ini. Peneliti mencatat semua temuan yang berkaitan dengan fokus penelitian kemudian memadukan berbagai referensi yang diperoleh untuk dianalisis menjadi hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat teori model mutu layanan yang dapat diimplikasikan dalam Pendidikan Agama Islam yaitu: a) Technical and Functional Model yaitu dalam pelayanan mutu perlu memperhatikan tiga komponen yaitu mutu teknis, fungsional dan reputasi. b) Servqual Model, yaitu model kualitas pelayanan yang memformat terdapat lima gaps (kesenjangan) yang dapat memengaruhi perusahaan atau instansi tidak mampu memberikan pelayanan yang diharapkan pelanggan, yaitu gap persepsi manajemen, gap persepsi kualitas, gap kinerja pelayanan, gap komunikasi pemasaran, gap dalam pelayanan yang dirasakan. c) Attribute Service Quality Model yaitu suatu layanan yang memiliki “high quality” apabila memenuhi harapan pelanggan secara konsisten. d) Idea Value Model of Service yaitu model mutu layanan yang mengusulkan penggunaan standar ideal persepsi berhadapan langsung dengan pengalaman.Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan model-model mutu layanan dan implikasinya pada ranah Pendidikan Agama Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan (library research). Sumber data yang digunakan merupakan referensi dari kajian pustaka seperti buku, jurnal penelitian terdahulu dan sumber berita dari internet yang mendukung fokus penelitian ini. Peneliti mencatat semua temuan yang berkaitan dengan fokus penelitian kemudian memadukan berbagai referensi yang diperoleh untuk dianalisis menjadi hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat teori model mutu layanan yang dapat diimplikasikan dalam Pendidikan Agama Islam yaitu: a) Technical and Functional Model yaitu dalam pelayanan mutu perlu memperhatikan tiga komponen yaitu mutu teknis, fungsional dan reputasi. b) Servqual Model, yaitu model kualitas pelayanan yang memformat terdapat lima gaps (kesenjangan) yang dapat memengaruhi perusahaan atau instansi tidak mampu memberikan pelayanan yang diharapkan pelanggan, yaitu gap persepsi manajemen, gap persepsi kualitas, gap kinerja pelayanan, gap komunikasi pemasaran, gap dalam pelayanan yang dirasakan. c) Attribute Service Quality Model yaitu suatu layanan yang memiliki “high quality” apabila memenuhi harapan pelanggan secara konsisten. d) Idea Value Model of Service yaitu model mutu layanan yang mengusulkan penggunaan standar ideal persepsi berhadapan langsung dengan pengalaman

    Reintegrasi Lembaga Pendidikan Madrasah dan Pesantren (Studi Mengenai Pesantren Satu Atap)

    Get PDF
    Tujuan penelitian difokuskan pada bagaimana proses reintegrasi lembaga pembelajaran Madrasah serta Pesantren terkhusus pada bidang kurikulum, akses pembelajaran yang berkembang di sekolah dan melibatkan adanya layanan dan yang mudah terjangkau, pertumbuhan peserta didik hingga tata kelola madrasah, tulisan ini adalah hasil menjadi suatu riset evaluatif tentang penyelenggaran Pesantren satu atap dan, permasalahan pada Madrasah serta Pesantren. Metodologi penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan library research adalah metode yang dipakai untuk melakukan riset ini. Hasil penelitian merumuskan kalau bahwasanya kurikulum integrasi Madrasah serta pesantren telah terkorelasi dengan baik, setelah itu fasilitas utama madrasah telah ada dan cukup memadai, namun fasilitas pembelajaran yang tidak sepenuhnya memadai. Pengelolaan madrasahnya sudah memenuhi standar sekolah dan pendidik sesuai standar kualifikasi akademik dan kompetensi.tidak hanya sekolahnya namun juga dengan pendidiknya dengan melihat dari standar kualifikasi akademik dan kompetensi. Perencanaan program kegiatan, skala prioritas dan juga rancangan kegiatan dalam jangka 5 tahunan sudah dimiliki madrasah yang memiliki segi manajemen terstruktur dan penyelenggaraan sarana program kegiatan sudah memiliki rancangan yang terstruktur serta dengan penjelasan, penilaian kegiatan telah terjadwal dengan baik. Untuk penjaminan keterbukaan serta keikutsertaan warga, kegiatan-kegiatan itu telah disusun sedemikian rupa untuk mengaitkan faktor pihak yang memiliki kepentingan atau disebut stakeholder.Tujuan penelitian difokuskan pada bagaimana proses reintegrasi lembaga pembelajaran Madrasah serta Pesantren terkhusus pada bidang kurikulum, akses pembelajaran yang berkembang di sekolah dan melibatkan adanya layanan dan yang mudah terjangkau, pertumbuhan peserta didik hingga tata kelola madrasah, tulisan ini adalah hasil menjadi suatu riset evaluatif tentang penyelenggaran Pesantren satu atap dan, permasalahan pada Madrasah serta Pesantren. Metodologi penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan library research adalah metode yang dipakai untuk melakukan riset ini. Hasil penelitian merumuskan kalau bahwasanya kurikulum integrasi Madrasah serta pesantren telah terkorelasi dengan baik, setelah itu fasilitas utama madrasah telah ada dan cukup memadai, namun fasilitas pembelajaran yang tidak sepenuhnya memadai. Pengelolaan madrasahnya sudah memenuhi standar sekolah dan pendidik sesuai standar kualifikasi akademik dan kompetensi.tidak hanya sekolahnya namun juga dengan pendidiknya dengan melihat dari standar kualifikasi akademik dan kompetensi. Perencanaan program kegiatan, skala prioritas dan juga rancangan kegiatan dalam jangka 5 tahunan sudah dimiliki madrasah yang memiliki segi manajemen terstruktur dan penyelenggaraan sarana program kegiatan sudah memiliki rancangan yang terstruktur serta dengan penjelasan, penilaian kegiatan telah terjadwal dengan baik. Untuk penjaminan keterbukaan serta keikutsertaan warga, kegiatan-kegiatan itu telah disusun sedemikian rupa untuk mengaitkan faktor pihak yang memiliki kepentingan atau disebut stakeholder

    Implementasi pendidikan akhlak untuk peningkatan karakter religius siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Tumpang Malang

    No full text
    ABSTRAK Pendidikan akhlak adalah upaya sadar dan terencana untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang kemudian diinternalisasikan kepada peserta didik agar terbentuk karakter religius. Pendidikan akhlak berpusat pada Al-Qur’an dan hadits. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) konsep pendidikan akhlak untuk meningkatkan karakter religius, 2) proses implementasi pendidikan akhlak untuk meningkatkan karakter religius, 3) hasil dari pendidikan akhlak untuk meningkatkan karakter religius. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tahap kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data yang dilakukan yaitu dengan teknik pemeriksaan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan 1) SMPN 2 Tumpang membagi konsep pendidikan akhlak untuk peningkatan karakter religius siswa menjadi tiga, yaitu: a) Pendidikan akhlak kepada Allah dengan melaksanakan kegiatan shalat dhuhur berjamaah, do’a bersama, pembacaan ayat kursi, pembacaan istighosah dan yasin, pengembangan diri mengaji, khotmil qur’an dan pondok ramadhan. b) Pendidikan akhlak kepada manusia dengan melaksanakan kegiatan penyambutan siswa, Jum’at imtaq, keputrian, ESQ, maulid nabi, isra’ mi’raj, pembagian zakat, pembagian takjil. c) Pendidikan akhlak kepada alam sekitar dengan melaksanakan kegiatan membuat green house beserta dengan kelompok kerjanya dan gerakan kebersihan bersama. 2) Proses implementasi pendidikan akhlak untuk peningkatan karakter religius siswa di SMPN 2 Tumpang dilakukan dengan cara membuat tahapan sebagai berikut: a) Perencanaan, dengan menetapkan standar karakter, merancang kegiatan, dan menyediakan fasilitas pendukung. b) Implementasi, dengan menggunakan metode pembiasaan, keteladanan dan pendisiplinan. c) Evaluasi, dengan melakukan pemantauan, absensi, tes dan laporan bulanan. 3) Hasil dari implementasi pendidikan akhlak untuk peningkatan karakter religius siswa di SMPN 2 Tumpang apabila dilihat dari berjalannya kegiatan yang telah berlangsung dan kualitas religius siswa secara zahir maka dapat dikatakan memuaskan dan terlaksana dengan maksimal. ABSTRACT Moral education is a conscious and planned effort to instill moral values which are then internalized to students in order to form a religious character. Moral education is centered on the Qur'an and hadith. This study aims to determine 1) the concept of moral education to improve religious character, 2) the process of implementing moral education to improve religious character, 3) the results of moral education to improve religious character. This research uses a qualitative approach with a case study research type. Data collection was carried out using in-depth interview techniques, participatory observation, and documentation. The data analysis technique uses the data condensation stage, data presentation and conclusion drawing. Checking the validity of the data is done by triangulation checking techniques. The results showed 1) SMPN 2 Tumpang divides the concept of moral education to improve the religious character of students into three, namely: a) Moral education to God by carrying out dhuhur prayer activities in congregation, praying together, reading the verse of chairs, reading istighosah and yasin, self-development of the Koran, khotmil qur'an and Ramadan hut. b) Moral education to humans by carrying out activities to welcome students, Friday imtaq, keputrian, ESQ, maulid nabi, isra' mi'raj, zakat distribution, takjil distribution. c) Moral education to the surrounding nature by carrying out activities to make green houses along with their work groups and joint cleaning movements. 2) The implementation process of moral education to improve the religious character of students at SMPN 2 Tumpang is done by making the following stages: a) Planning, by setting character standards, designing activities, and providing supporting facilities. b) Implementation, by using habituation, exemplary and disciplinary methods. c) Evaluation, by monitoring, attendance, tests and monthly reports. 3) The results of the implementation of moral education to improve the religious character of students at SMPN 2 Tumpang when viewed from the running of the activities that have taken place and the religious quality of students in zahir then it can be said to be satisfactory and maximally implemented. مستخلص البحث التربية الأخلاقية هي محاولة مدروسة ومخططة لغرس القيم الأخلاقية التي سيدخلها الطلاب لتشكيل شخصية متدينة. تركز التربية الأخلاقية في درس القرآن الكريم والحديث النبوي. تهدف هذه الدراسة إلى معرفة: 1) مفهوم التربية الأخلاقية لتنمية الشخصية المتدينة، 2) عملية تطبيق التربية الأخلاقية لتنمية الشخصية المتدينة، 3) نتائج التربية الأخلاقية لتنمية الشخصية المتدينة. تستخدم هذا البحث المنهج النوعي في ضوء دراسة الحالة. يتم جمع البيانات باستخدام تقنية المقابلة العميقة والملاحظة المشاركة والتوثيق. تستخدم مناهج تحليل البيانات مراحل تلخيص البيانات وتسجيل البيانات والاستنتاجات. يتم التحقق من صحة البيانات من خلال تفتيش التثليث. تشير نتائج البحث إلى ما يلي: 1) يقسم المدرسة المتوسطة الحكومية تومبانج مالانج الثانية مفهوم التربية الأخلاقية لتنمية الشخصية المتدينة للطلاب إلى ثلاثة أجزاء: (أ) تعليم الأخلاق لله من خلال أداء صلاة الظهر جماعة والدعاء جماعة وقراءة آية الكرسي وقراءة الاستغاثة وسورة يس وتطوير المواهب النفسية (Self-Improvement)من خلال تعلم القرآن وختمه وبرنامج دراسة رمضانية. (ب) تعليم الأخلاق للبشر من خلال استقبال الطلاب والنشاطات الدينية في يوم الجمعة، والبرنامج للطالبات والبرامج الروحنية (ESQ) والاحتفال بمولد النبي و الحتفال بالإسراء والمعراج وتوزيع الزكاة والإفطار. (ج) تعليم الأخلاق للبيئة المحيطة من خلال إنشاء بيت زجاجي (Green House) والمشاركة في حملة التنظيف الجماعي. 2) يتم تنفيذ عملية تتطبيق التربية الأخلاقية لتنمية الشخصية المتدينة للطلاب في المدرسة المتوسطة الحكومية تومبانج مالانج الثانية عن الخطوات التالية: (أ) التخطيط من خلال تحديد معايير الشخصية وتصميم الأنشطة وتوفير المرافق الداعمة. (ب) التطبيق من خلال استخدام أساليب التعويد والقدوة والانضباط. (ج) التقييم من خلال المراقبة وتدوين الحضور والاختبارات والتقارير الشهرية. 3) نتيجة تطبيق التربية الأخلاقية لتنمية الشخصية المتدينة للطلاب في المدرسة المتوسطة الحكومية تومبانج مالانج الثانية، فلو نُظر إلى مرور الأنشطة، وجودة الطلاب من الناحية الظاهرية، جاز اعتبارها بالقنعة والمحققة بشكل كامل
    corecore