7 research outputs found

    Netralisasi pada Pengolahan Limbah

    Full text link
    Naural ization is a part of Industrial waste water treatment. lnorder to help industrialists, many kinds of neutralization process and a simple way to find the neutralization chemi­ cals consumption are introduced

    Pengolahan Limbah Cair Industri Tempe secara Anaerobik Tipe Fixed-Bed

    Full text link
    Tempe, a traditional famous food with a high protein, is usually produced in a small industry. Until now, most of the industries do not treat their wastewater. This research work demonstrates the ability of anaerobic processes type fixed bed process. In fixed bed reactor, grinded anaerobic microorganisms growth on the surface of the media. The result of this research show that, using anaerobic fixed bed process the COD removal rate and gas generated are over 90 % and 70 I/day )for COD inlet about I 0, 000 mg/I)

    Pengembangan Modifikasi Pengolahan Fruit Leather dari Puree Buah-buahan Tropis

    Full text link
    Buah-buahan di Indonesia beragam jenisnya, umumnya buah dikonsumsi segar. Pada saat buah-buahan berlebihan, perlu diolah menjadi produk awetan, diantaranya produk fruit leather. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan proses produksi fruit leather dari beberapa buah tropis segar dan puree untuk peningkatan kualitas produk fruit leather. Penelitian terdiri dari penelitian pendahuluan untuk pencarian formulasi serta kondisi optimum proses (suhu dan lamanya pengeringan) dan penelitian lanjutan ditujukan untuk membuat produk fruit leather menggunakan bahan baku yang berbeda yaitu puree dan buah segar mangga gedong, mangga arumanis, jambu biji, dan strawberry. Formulasi dan kondisi proses berdasarkan pengolahan terbaik dari penelitian pendahuluan, lalu dilakukan uji organoleptik, dan uji mutu produk. Dari hasil penelitian didapat formula terbaik menggunakan gula (campuran gula kristal putih dan bubuk glukosa) serta bahan pengisi bubuk agar-agar. Proses pembuatan fruit leather terbaik adalah agar-agar dimasak bersama air sampai mendidih, dicampur dengan pure buah, gula pasir, bubuk glukosa, asam sitrat dan margarin cair, dihancurkan dengan menggunakan blender, dihamparkan di loyang yang telah dialasi plastik tipis, dikeringkan pada excalibur dehydrator pada suhu 480 selama 18 jam, produk dipotong-potong dan dikemas dalam plastik atau alumnium foil. Bahan baku terbaik untuk campuran fruit leather adalah buah mangga gedong segar, buah strawberry segar dan puree jambu biji

    Ekstraksi dan Karakterisasi Mikroselulosa dari Rumput Laut Coklat Sargassum SP. sebagai Bahan Penguat Bioplastik Film

    Full text link
    Sargassum sp. merupakan rumput laut coklat yang banyak tumbuh disepanjang pantai Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengekstraksi mikroselulosa dari rumput laut coklat Sargassum sp. yang diambil dipantai daerah Banten. Selulosa dan mikroselulosa diekstraksi melalui dua tahapan yaitu proses alkalinisasi dengan kalium hidroksida (KOH) dan dilanjutkan proses hidrolisis dengan asam sulfat (H2SO4). Variable konsentrasi optimal KOH untuk menghasilkan selulosa adalah 0,1%, 0,7% dan 1,3% (b/v), dengan karakterisasi gugus fungsi produk menggunakan Fourier-Transform Infra Red (FTIR). Hasilnya menunjukkan bahwa pola spektrum FTIR selulosa dengan alkalinisasi pada konsentrasi KOH 0,1% dan 0,7%, (b/v) berbeda dengan pola spektrum selulosa dengan konsentrasi KOH 1,3% b/v Optimalisasi proses hidrolisis untuk menghasilkan mikroselulosa dilakukan dalam H2SO4 1 M dengan variabel kecepatan pengadukan 1000 rpm, 1500 rpm, dan 2000 rpm serta variabel waktu proses 30 menit dan 90 menit. Spektrum FTIR mikroselulosa dari semua variabel menunjukkan pola yang sama. Bentuk permukaan selulosa hasil foto Scanning Electron Microscope (SEM) dengan pembesaran 100.000 kali terlihat seperti bulatan, sedangkan mikroselulosa berbentuk garis panjang. Penambahan mikroselulosa pada bioplastik pati tapioka/kitosan menghasilkan bioplastik yang lebih tahan terhadap air dibuktikan dengan sisa bioplastik lebih panjang dibanding blanko setelah direndam selama 8 hari

    Sintesis dan Karakterisasi Polimer Alkid Poligliserol Banyak Cabang

    Full text link
    Polimer alkid baru telah disintesis menggunakan alkid minyak rantai panjang (long oil) dan poligliserol banyak cabang. Alkid poligliserol banyak cabang/alkid HPG merupakan salah satu alkid banyak cabang (hyperbranched alkyd polimer/HBRA). Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan sintesis dan karakterisasi HBRA baru dari HPG. Sintesis dilakukan dengan memanaskan campuran 77% minyak kedelai dan 23% poliol (gliserol atau HPG) pada suhu 240 oC sampai dengan 250 oC selama selama 3 jam dilanjutkan dengan penambahan 23% asam phtalat atau asam maleat dan diproses pada suhu 180 oC - 200 oC selama 3 jam. Spektrum FTIR menunjukkan munculnya gugus fungsi ester C=C pada panjang gelombang 3050 cm-1 dan gugus C=O pada panjang gelombang 1350 cm-1 – 1730 cm-1. Viskositas 40 oC alkid phtalat HPG adalah 1255 cSt (mm2/s) dan alkid phtalat gliserol adalah 1668 cSt, sedangkan viskositas produk alkid maleat tidak dilakukan karena produk berbentuk padat. Bilangan hidroksi alkid phtalat gliserol dan alkid phtalat HPG tidak berbeda signifikan. Bilangan hidroksi alkid maleat gliserol dan alkid maleat HPG berbeda signifikan karena gugus hidroksi pada poliol tidak teresterifikasi sempurna
    corecore