3 research outputs found

    Perbandingan Nilai Arus Puncak Ekspirasi Antara Perokok Dan Bukan Perokok

    Full text link
    Rokok dapat menyebabkan inflamasi, fibrosis, metaplasia sel goblet, hipertropi otot polos dan obstruksi jalan napas sehingga mengakibatkan terganggunya faal paru. Salah satu cara untuk mengetahui fungsi faal paru adalah melalui pemeriksaan arus puncak ekspirasi (APE).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rokok terhadap fungsi faal paru yang dinilai melalui pengukuran APE.Penelitian ini bersifat observasional analitik, menggunakan metoda potong silang dengan membandingkan 2 kelompok penelitian, perokok (n=20) dan bukan perokok (n=20) sesuai kriteria penelitian (matching gender, umur dan tinggi badan). Setiap subyek penelitian diukur nilai APE-nya dengan alat Peak Flow Meter. Analisis data dilakukan dengan menghitung rata-rata (mean) dan standar deviasi (SD) nilai APE masing-masing kelompok dan dilanjutkan dengan uji beda 2 nilai rata-rata melalui uji “t” tidak berpasangan pada selang kepercayaan (CI) 99 %.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai APE kelompok perokok 496 (17,9) L/min dengan nilai prediksinya 85,1% ; sedangkan bukan perokok 589,5 (31,9) L/min dengan nilai prediksinya 108,9%. Nilai t hitung (11,441) lebih besar daripada t tabel (2,539). Dapat disimpulkan bahwa nilai APE perokok lebih kecil daripada bukan peroko

    Pengaruh Pemberian Bronkodilator (Ventolin®) Secara Inhalasi Terhadap Tingkat Reversibilitas Faal Paru Penderita Asma Bronkiale

    Full text link
    Asma merupakan masalah kesehatan yang serius. Asma dapat menjadi beban bukan hanya dari segi perawatan kesehatan saja tetapi juga berkurangnya produktifitas dan partisipasi dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya medis yang bersifat edukatif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Ventolin® inhaler (=Salbutamol) dapat memperbaiki reversibilitas faal paru, yang merupakan karakteristik asma.Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental (uji klinis) semu, komparatif dengan rancangan pra dan pos tes pada 20 orang sukarelawan penderita asma bronkiale yang memenuhi kriteria penelitian dan dipilih berdasarkan kedatangan setelah diberi informed-consent sebelumnya. Setiap subyek penelitian diukur nilai arus puncak ekspirasi (APE)-nya sebelum dan sesudah pemberian Ventolin® inhaler. Analisis data dilakukan secara statistik dengan mencari nilai rata-rata Perubahan APE dan kemudian diuji kemaknaannya dengan uji “t” yang berpasangan (α=0,01).Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan nilai rata-rata peningkatan APE predicted setelah pemberian Ventolin® inhaler sebesar 23,52 % (p<0.01), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ventolin® inhaler dapat memperbaiki reversibilitas faal paru penderita asma bronkiale
    corecore