3 research outputs found

    Pengaruh Perbedaan Jumlah Inokulasi Telur Nematoda Puru Akar (Meloidogyne Incognita) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Dan Perkembangan Populasi Nematoda Pada Tanaman Tembakau

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jumlah inokulasi telur nematoda puru akar (M.incognita) terhadap pertumbuhan tanaman dan perkembangan populasi nematoda pada tanaman tembakau.Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap faktorial dengan lima kali ulangan. Faktor pertama adalah jumlah telur yang diinokulasikan dan faktor kedua adalah varietas yang digunakan. Faktor pertama terdiri dari 0 (kontrol), 1000, 5000, 10000, 15000 dan 20000 butir telur yang diinokulasikan. Untuk faktor kedua adalah varietas yang digunakan yaitu DB 101 dan Cooker 319. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa tinggi tanaman mulai dipengaruhi oleh jumlah inokulasi pada minggu kedua. Disamping tinggi tanaman dipengaruhi jumlah inokulasi juga dipengaruhi oleh vartietas yang digunakan. Varietas sudah menunjukkan perbedaan mulai pada minggu pertama sampai minggu keenam dimana varietas DB 101 lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Cooker 319. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa berat akar tanaman tembakau berbeda nyata terhadap jumlah telur yang diinokulasikan dimana pada inokulasi 1000 butir telur menunjukkan berat tertinggi dibandingkan dengan kontrol dan perlakuan yang lain dan berat terendah ditunjukkan pada inokulasi 20000 butir telur. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa jumlah gall per gram akar berbeda nyata terhadap jumlah telur yang diinokulasikan dan varietas yang digunakan pada varietas DB 101 lebih banyak ditemukan pada gall

    Uji Efikasi Nematoda Entomopatogen Pada Hama Tanaman Cabai

    Full text link
    Cabai merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Akibat serangan hama tanaman Cabai (Spodopterasp.), produksi cabai merosot tajam.Selama ini, pengendalian Spodoptera sp. bertumpu pada penggunaan bahan kimia. Dampak negatif dari penggunaan bahan kimia sintetis yang bersifat racun dapat menyebabkan munculnya hama-hama sekunder, musnahnya serangga bermanfaat, serta adanya residu pestisida yang tinggi pada komponen biotik dan abiotik dalam agroekosistem sehingga mengganggu kesehatan manusia dan keseimbangan lingkungan. Dari hal tersebut diatas maka dilakukan pengembangan cara pengendalian dengan menggunakan agens hayati NEP yang memiliki potensi tinggi untuk mematikan hama. Salah satu agens hayati tersebut adalah nematodeentomopatogen.Nematoda entomopatogen dapat membunuh inangnya dengan cepat (24–72 jam), mempunyai kisaran inang yang luas yaitu hama dari berbagai ordo (Lepidoptera, Coleoptera, Dipteradan Hymenoptera), tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
    corecore