19 research outputs found

    Kriminalisasi dalam UU Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan; sebuah Respon terhadap Tuntutan Reformasi?

    Full text link
    Forestry is widely acclaimed as an area full of practices of collusion, corruption and nepotism (KKN) and badly needed to be reform. The initiation of UU No. 41/1999 on forestry seems promising since it criminalize such new practices relating to forest exploitation, the misuse of reboitation fund and limitation of exploitation area (HPH) in the hand of an individual. However, this article questions it whether or not these new criminalizations nave covered all kinds of deviance known in this industry. If not, the author suggests that it is necessary by the government to provide more thorough technical regulation to overcome the basic weakness kept by  UU No. 41/1999

    Urgently of Harmonization of National Legislation on Juvenile Criminal Justice Towards International Standards: a Review of Rules of Deprivation of Liberty of Child Offender

    Full text link
    As a State Party to the Convention on the Rights of the Child (hereinafter: the CRCConvention), Indonesia is obliged to implement fully the Convention. For this purpose, Indonesiahas to undertake some measures, among others to undertake all appropriate legislative measuresfor the implementation of the rights recognized in the Convention. Legislative measures in thisregard include harmonization national legislation towards International standards.This paper aims to examine one problem, namely why harmonization of national legislationconcerning deprivation of liberty of child offender to International standards is urgent. This willbe answered by pointing out discrepancies between national legislation and Internationalstandards based primarily on legal document analysis.Refer to the analysis, first reason for doing harmonization is current national legislation stilldiffers greatly from the CRC Convention. At one side, according to the CRC Convention, ruleson deprivation of liberty are: (1) deprivation of liberty shall be used only as a measure of lastresort; (2) deprivation of liberty shall be used for the shortest appropriate period of time; (3)States Parties ensure by strict legal provisions that legality of deprivation of liberty is reviewedregularly. At the other side, according to national legislation, especially Act no. 3 of 1997, ruleson deprivation of liberty are: (1) deprivation of liberty, includes pre-trial detention is possiblewhen a child has committed an offense punishable by a minimum sentence of five yearsimprisonment; (2) the maximum duration of deprivation of liberty is 175 days; (3) there is noprovision on reviewing regularly of deprivation of liberty.Second reason is Act no. 11 of 2012 that will eliminate Act no. 3 of 1997 and enter in to forceat July 2014 does also not conform to the CRC Convention. According to Act no. 11 of 2012,rules on deprivation of liberty are: (1) deprivation of liberty will not be used if child offenderguaranteed by parents or other relevant institution; (2) deprivation of liberty is unavoidable incase child offender has committed an offense punishable by a minimum sentence of seven yearsimprisonment and child has attained fourteen years old; (3) there is no provision on reviewingregularly of deprivation of liberty.Recommendation that should be carried out is to amend urgently the Act no. 11 of 2012 inlight of the CRC Conventio

    Miniatur Access Control Ruang Kuliah dengan Menggunakan Smart Card

    Full text link
    Pada penelitian ini dibuat suatu alat berupa miniatur access control ruang kuliah dengan menggunakan smart card. Alat ini yang diharapkan mampu membatasi access control pada ruang kuliah terdiri atas: smart card socket, mikrokontroler, SD card, LCD, relay, keypad, kunci pintu elektronik, dan RTC, serta beberapa aplikasi yang mungkin untuk digunakan dalam suatu ruang kuliah. Pengguna smart card (dosen atau pertugas cleaning service, cs) dapat memasukkan smart card (memasukkan smart card satu per satu) ke dalam socket smart card. Mikrokontroler yang telah terhubung dengan socket smart card akan mampu mengenali smart card yang dimasukkan dan akan membuka kunci pintu kemudian mengaktifkan fasilitas yang digunakan sesuai klasifikasi pengguna smart card tersebut. Dan juga pada saat ruang yang diakses akan ada pencatatan pada SD card. Pencatatan pada SD card berupa nama, waktu masuk, dan waktu ke luar. Penelitian ini dilakukan dengan cara memasukkan smart card satu per satu ke dalam smart card socket dan kemudian melihat hasil pencatatan di SD card dengan menggunakan komputer. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pembacaan smart card dan pencatatan pada SD card sudah berhasil dengan baik. Dengan pembacaan smart card dan pencatatan SD card dapat disimpulkan bahwa alat secara keseluruhan dapat berfungsi dengan baik

    Sistem Monitor dan Pengontrol Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) dalam Ruangan

    Full text link
    Gas Karbon Monoksida (CO) dikenal sebagai polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Gas ini berbahaya karena tidak berwarna, tidak mempunyai rasa, dan tidak berbau sehingga kehadirannya tidak dapat diketahui tanpa suatu alat deteksi, dan dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kematian. Saat ini perangkat deteksi keberadaan gas CO telah tersedia di pasara, tetapi detektor ini umumnya berfungsi sebagai detector saja dan bukan digunakan untuk mengetahui kadar gas CO. Pada penelitian ini akan dibuat sistem deteksi gas CO yang mampu merespon keberadaan dan menyatakan besarnya kadar gas CO. Sistem deteksi gas sekaligus berfungsi sebagai pengontrol kadar gas CO yang aman bagi manusia. Secara perangkat keras alat sistem monitor dan pengontrol kadar gas karbon monoksida (CO) dalam ruangan memiliki satu buah sensor, sedangkan untuk pengaplikasiannya disediakan tujuh buah konektor untuk inputan dari sensor. Disediakan pula delapan buah konektor yang digunakan sebagai keluaran dari fan atau exhaust. Untuk display penampil kadar gas CO digunakan LCD. Satuan kadar yang digunakan adalah ppm. Untuk indikator peringatan yang digunakan apabila kadar gas CO tersebut telah melebihi standar yang tidak dapat ditoleransi oleh manusia, maka digunakan indikator LED sebagai visual, dan buzzer sebagai audio. Untuk membuang, dan menyirkulasi gas CO yang berlebih pada ruangan, digunakan fan

    Prototipe Charger Baterai Menggunakan Sumber Energi Matahari, Listrik, dan Mekanik

    Full text link
    Pada penelitian ini dibuat sebuah alat “Prototipe Charger Baterai Menggunakan Sumber Energi Matahari, Listrik, Dan Mekanik". Alat ini berfungsi untuk mengisi ulang baterai lithium-ion. Sumber listrik yang digunakan pada alat ini terdiri dari tiga macam, yaitu solar cell, power supply, dan generator. Dalam menentukan sumber arus listrik yang diinginkan, alat ini menggunakan sistem relay otomatis yang diproses oleh AVR microcontroller AT 8535. Banyaknya baterai yang akan diisi dapat dipilih dari tombol-tombol dan ditampilkan di LCD, sehingga data yang dipilih dapat diproses oleh AVR microcontroller AT 8535 untuk mengirimkan kombinasi data ke rangkaian charger (menggunakan IC MAX 745) supaya batas tegangan yang diperlukan dapat diproses dari banyaknya baterai yang telah dipilih. Proses pengisian baterai akan berhenti apabila baterai telah terisi penuh atau terjadi overheating. LCD digunakan untuk menampilkan kondisi tegangan power supply, solar cell, dan generator, dan kemudian menampilkan menu banyaknya jumlah baterai yang akan diisi dan memonitor arus pengisian baterai. Dari hasil penelitian, alat ini dapat mengisi baterai lithium-ion berjumlah 1-4 buah dengan baik. Sistem switch otomatis telah bekerja dengan baik untuk peralihan sumber listrik (power supply, solar cell, generator) menurut prioritas yang diberikan. Sistem pengaman saat baterai penuh atau terlalu panas telah berjalan dengan baik

    Alat Penguji Kualitas Koil Kendaraan Bermotor

    Full text link
    Kendaraan bermotor merupakan alat transportasi yang paling banyak digunakan oleh kebanyakan orang saat ini. Untuk itu kendaraan bermotor yang digunakan harus terawat dengan baik dan mesin motor dalam kondisi prima. Kondisi motor yang prima sangat bergantung pada kinerja komponen-komponen di dalamnya. Salah satu komponen yang berpengaruh adalah koil. Untuk mengetahui kinerja koil, maka dibuatlah alat yang dapat mengetahui kualitas koil yang digunakan. Perancangan alat ini meliputi perancangan hardware dan software. Perancangan hardware meliputi: pembuatan rangkaian driver koil, rangkaian pembagi tegangan, rangkaian non-inverting sebagai RPS, dan pembuatan rangkaian mikrokontroler AVR Atmega32. Sedangkan perancangan software menggunakan bahasa C sebagai bahasa pemrograman untuk mengintruksi mikrokontroler. Alat ini bekerja dengan menggunakan dua metode, yaitu metode pengukuran spark koil untuk melihat apakah koil tersebut masih bisa digunakan atau tidak, dan metode perbandingan resistansi sekunder koil yang diuji dengan resistansi standarnya sesuai dengan tipe koil yang diuji. Pengukuran dengan menggunakan metode yang kedua inilah yang nantinya akan menentukan baik buruknya kualitas koil yang diuji. Hasil pengujian alat menunjukkan bahwa baik atau jeleknya kualitas koil berpengaruh pada warna dan panjang spark yang dihasilkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengujian kinerja alat penguji kualitas koil, maka dapat disimpulkan bahwa alat dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan perancangan

    Prototipe Alat Pembanding Warna RGB Portabel Berbasis Sensor Warna TCS230

    Full text link
    Prototipe Alat Pembanding Warna RGB Portabel Berbasis Sensor Warna TCS230 ini dapat digunakan untuk mengetahui perbandingan Warna RGB pada hasil cetak sesuai dengan sampel yang diminta. Alat ini membaca inputberupa warna pada hasil cetak dan sampel produk, sedangkan keluarannya berupa LCD yang akan menampilkan hasil perbandingan antara sampel dan obyek apakah kedua input tersebut sesuai dengan batas toleransi atau tidak, batas toleransi di-set kurang lebih 10 poin pada tiap RGB. Sensor ini akan membaca dan mendeteksi kandungan RGB dari kedua input. Jika kandungan RGB sampel sama dengan kandungan RGB obyek, maka hasil produk tersebut telah sesuai. Sebaliknya jika kandungan RGB sampel tidak sama dengan kandungan RGB produk, maka produk tersebut tidak sesuai. Alat ini menggunakan mikrokontroler sebagai otak atau pusat pemrosesan data dari keseluruhan kinerja sistem. Alat ini dapat digunakan untuk membandingkan Warna RGB karena mampu menganalisis kandungan warna RGB antara obyek dan sampel sesuai dengan toleransi yang ditentukan, dan mampu menentukan apakah hasil pengujian tersebut sesuai dengan batas toleransi atau tidak. Dengan alat yang sudah dirancang dan diinplementasikan ini tentunya akan sangat membantu dalam hal pendeteksian dan pengecekan warna RGB hasil cetak

    Smart Card sebagai Pengaman Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroler

    Full text link
    Pengaman sepeda motor yang berbentuk smart card terdiri dari bagian yang memuat chip EEPROM dan bagian pengaman smart card. Pembacaan smart card didesain dan ditempatkan pada sepeda motor. Untuk pembacaan data chip SLE 4442, dan pembacaan data pengaman smart card digunakan mikrokontroler AT89S51. Untuk pengaturan aktif maupun tidak aktifnya CDI, dan starter juga digunakan mikrokontroler AT89S51. Sistem pengaman sepeda motor akan menjadi aktif bila sepeda motor dalam keadaan mati. Smart card dengan chip, dan dengan pengaman smart card (sensor) digunakan pada saat sepeda motor akan dinyalakan, dan apabila smart card benar, maka sepeda motor sudah siap dipakai, dan smart card bisa dilepas dari sistem pengaman sepeda motor. Sistem pengaman sepeda motor harus off bila sepeda motor akan berjalan. Sumber tenaga listrik untuk menggerakkan alat pengaman sepeda motor ini disuplai oleh accu yang mampu menyediakan tenaga selama 6 sampai dengan 8 jam. Arus listrik yang dikonsumsi oleh alat pengaman sepeda motor sekitar 10mA saat standby. Pada saat alat pengaman sepeda motor ini bekerja, arus yang dikonsumsi sekitar 2A. Alat pengaman sepeda motor ini melakukan fungsi pengamanan dengan baik
    corecore