22 research outputs found
PENGARUH PENAMBAHAN EMULGATOR TERHADAP STABILITAS EMULSI SANTAN
Santan merupakan bahan tambahan makanan yang banyak digunakan diberbagai masakan khususnya di Indonesia. Seiring dengan era modern yang menginginkan serba cepat dan praktis maka santan cair dalam kemasan menjadi satu kebutuhan masyarakat. Santan merupakan emulsi minyak dalam air, dimana stabilitas emulsi sangat rendah. Emulsi santan jika disimpan dalam waktu yang singkat akan terpisah menjadi dua bagian, yaitu lapisan serum dan lapisan krim. Guna meningkatkan kestabilan emulsi santan maka salah satu upaya adalah dengan menambahkan bahan emulgator. Pada penelitian ini dipelajari penambahan bahan emulgator/stabilizer yang terdiri dari susu skim, isolat protein kedelai, sodium kaseinat, putih telur dan carboxymethyl cellulose. Selanjutnya konsentrasi emulgator/stabilizer juga dipelajari guna memperoleh emulsi santan yang stabil. Stabilitas emulsi dievaluasi berdasarkan pengamatan visual dengan menentukan parameter persen stabilitas emulsi, pengamatan viskositas emulsi serta mikroskopis guna mengamati ukuran droplet dan sebaran droplet. Hasil penelitian menunjukkan penambahan CMC 1% pada santan yang telah diberi perlakukan pasteurisasi dan penambahan natrium benzoat 0,015% masih menunjukkan stabilitas emulsi yang baik hingga pengamatan hari ke 7. Perubahan fisik santan (warna dan bau) juga tidak berbeda secara siknifikan dibandingkan dengan santan segar
ISOLASI DAN SKRINING MIKROBA PENGHASIL BIOSURFAKTAN DARI AIR LAUT YANG TERCEMAR MINYAK
ABSTRAK Mikroorganisme penghasil biosurfaktan telah diisolasi dari air laut yang tercemar minyak yang diambil dari beberapa lokasi dermaga di Indonesia. Lima dari 155 isolat yang diisolasi mampu menghasilkan biosurfaktan yang tinggi melalui proses fermentasi menggunakan medium produksi Marine Broth (Difco). Isolat ML4-10 yang diisolasi dari kawasan dermaga kilang minyak Pertamina di Cilacap menunjukkan kemampuan menghasilkan biosurfaktan tertinggi. Pada uji biosurfaktan yang dihasilkan oleh isolat ML4-10 menunjukkan bahwa aktifitas emulsifikasi dan oil displacement, berturut-turut adalah 54,1 ± 0,8 dan 10,5 ± 0,3. Biosurfaktan dari ML4-10 juga menunjukkan nilai positif pada uji oil drop test. Pada uji aktifitas emulsifikasi dan oil displacement menggunakan berbagai sumber minyak, biosurfaktan dari ML4-10 juga menunjukkan aktifitas yang tinggi, hal ini menunjukkan biosurfaktan mempunyai potensi aplikasi yang luas.Kata kunci: biosurfaktan, pencemaran minyak, air laut, mikroorganisme, isola
TINJAUAN, D-ASAM AMINO OKSIDASE DARI MIKROBA: PRODUKSI DAN APLIKASI
D-amino acid oxidase (DAAO) is a flavin adenine dinucleotide-containing enzyme that catalyzes the oxidative deamination of amino acid D-isomers with high stereospecificity, which results in α-keto acids, ammonia and hydrogen peroxide. Having high stereospecificity, DAAO is used in a variety of applications such as drug, biocatalyst, biosensor and preparation of transgenic plants. DAAO is widespread in nature, found in microorganisms to mammals. Microbial DAAO is considered more important than mammalian DAAO for biotechnology application. DAAO production in submerged fermentation is influenced by several factors, such as carbon source, nitrogen source, inducer, dissolve oxygen, temperature and pH. The influence of those factors on DAAO production by microbial origin, DAAO production by microbial recombinant, and its application in biotechnology are discussed in this review.Keywords: Enzyme, DAAO, D-amino acid, production, application ABSTRAKEnzim D-asam amino oksidase (DAAO) merupakan enzim yang mengandung Flavin Adenine Dinucleotide yang bekerja mengkatalisis reaksi oksidasi deaminasi D-asam amino dengan stereospesifisitas yang tinggi menghasilkan α-asam keto, amonia dan hidrogen peroksida. Karena mempunyai karakteristik sreteospesifisitas yang tinggi, enzim DAAO banyak digunakan untuk berbagai aplikasi seperti obat, biokatalis, biosensor dan penyiapan tanaman transgenik. Enzim ini dapat dihasilkan oleh organisme mulai dari bakteri hingga mamalia, namun untuk aplikasi dibidang bioteknologi, enzim DAAO yang berasal dari mikroorganisme dipandang lebih penting dari pada yang berasal dari mamalia. Produksi enzim dari DAAO dari mikroorganisme dalam kultur cair dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sumber karbon, nitrogen, senyawa penginduksi, oksigen terlarut, temperatur dan pH medium. Pengaruh dari faktor-faktor tersebut terhadap produksi enzim DAAO, produksi enzim DAAO menggunakan mikroba rekombinan serta aplikasinya dalam bidang bioteknologi dibahas dalam tinjauan.Kata Kunci: Enzim, DAAO, D-asam amino, produksi, aplikas
Pengaruh Terapi Mendengarkan Murrotal Al-Qur’an terhadap Penurunan Tingkat Emosi Pengguna NAPZA di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang
Prevalensi narkoba cukup tinggi terdapat sekitar 2,2% atau sekitar 3,8 juta penduduk Indonesia. Ketergantungan Napza menyebabkan orang tidak lagi dapat berfikir dan berprilaku nornal. Perasaan, pikiran dan perilaku dipengaruhi oleh Napza. Salah satu terapi non farmakologis yaitu yang berpotensi mengurangi tingkat emosi pengguna Napza adalah pemberian Terapi Murrotal Al-Qur’an untuk menurunkan Tingkat emosi pengguna Napza. Penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimen dengan rancangan Pre-Test dan Post-test One Group Design. Jumlah sampel yang digunakan 30 responden, intrumen yang digunakan dalam penelitian ini Audio visual untuk mendengarkan Murrotal Al-Qur’an kepada pengguna Napza dan lembar kuesioner yang diberikan pre-test dan post-test memberikan intervensi mendengarkan Murrotal Al-Qur’an, analisis data menggunakan Paired T-test. Hasil analisis didapatkan Mean Pre-test 35,30 dan didapatkan nilai post-test 24,27 dan didapatkan hasil P-Value = 0,000. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada perbedaan yang signifikan Tingkat emosi antara Pre-test dan Post-test. Menujukkan ada Pengaruh Yang Bermakna Mendengarkan Murrotal Al-Qur’an terhadap Penurunan Tingkat Emosi Napza di Lapas pemuda Kelas II A Tangerang.Kata Kunci: NAPZA; Murrotal Qur’an; Tingkat Emos
MODIFIKASI PATI TALAS KIMPUL (XANTHOSOMA SAGITTIFOLIUM) UNTUK BAHAN PENGENTAL MAKANAN
Pati alami memiliki kelemahan untuk dapat diaplikasikan di industri. Maka dari itu dibutuhkan modifikasi dalam upaya mempertinggi pemakaian dari pati tersebut, langkah yang dilakukan dengan membuat modifikasi untuk struktur pati. Penelitian yang dilakukan ini mempunyai tujuan dalam mendapatkan pati termodifikasi dengan kata lain pati ikat silang fosfat. Pati dengan ikat silang fosfat dibuat dengan mereaksikan pati talas kimpul dengan monosodium fosfat. Untuk memperoleh kondisi proses yang optimal maka pada penelitian ini dilakukan optimasi terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap karakteristik pati termodifikasi yang dihasilkan. Rancangan percobaan menggunakan metode one factor at a time dengan variabel yang digunakan meliputi: konsentrasi monosodium fosfat 0,5; 1,0; 1,5; 2,0 dan 2,5% ; lama reaksi (20, 30, 40, 50 dan 60 menit). Karakterisasi sifat fisikokimia dari pati monosodium fosfat yang terbaik yaitu pada konsentrasi 20% dan lama reaksi pada pati monosodium fosfat yang terbaik yaitu 60 menit yang mempunyai nilai kadar pati 32,17%, kadar air 9,42%, kejernihan pasta 2,39%, nilai solubility 4,03%  dan nilai swelling power sebesar 2,45%, kejernihan pasta 13,23% dan freeze-thaw stability 0,70%
MODIFIKASI PATI TALAS KIMPUL DENGAN MONOSODIUM FOSFAT UNTUK BAHAN PENGENTAL MAKANAN
Pati alami memiliki kelemahan untuk dapat diaplikasikan di industri. Oleh karena itu diperlukan modifikasi untuk meningkatkan penggunaan dari pati tersebut, salah satunya dengan melakukan modifikasi pada struktur pati. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pati termodifikasi yaitu pati ikat silang fosfat. Pati ikat silang fosfat disintesis dengan mereaksikan pati talas kimpul dengan monosodium fosfat. Untuk memperoleh kondisi proses yang optimal maka pada penelitian ini dilakukan optimasi terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap karakteristik pati termodifikasi yang dihasilkan. Rancangan percobaan menggunakan metode one factor at a time dengan variabel yang digunakan meliputi: konsentrasi monosodium fosfat 0,5; 1,0; 1,5; 2,0 dan 2,5% ; lama reaksi (20, 30, 40, 50 dan 60 menit). Karakterisasi sifat fisikokimia dari pati monosodium fosfat yang terbaik yaitu pada konsentrasi 20% yang mempunyai nilai kadar pati 15,10%, kadar air 9,01%, kejernihan pasta 2,39%, nilai solubility 5,25% dan nilai swelling power sebesar 2,11%, kejernihan pasta 5,91% dan freeze-thaw stability 1,07%.Kata kunci : Talas kimpul, pati termodifikasi, ikatan silang, monosodium fosfa
WORKSHOP PENGGUNAAN ALAT UKUR JANGKA SORONG MAUPUN MIKROMETER SEKRUP SEBAGAI PENUNJANG MATA PELAJARAN IPA
Pembelajaran tidak hanya pada kebutuhan pendidikan formal, juga non formal seperti beberapa ketrampilan. Pada pendidikan formal mata pelajaran IPA Khususnya Fisika, akan mempelajari pengukuran menggunakan alat ukur. Alat ukur merupakan instrumen untuk membandingkan suatu parameter dengan acuan standar. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan alat ukur seperti macam, fungsi dan spesifikasi alat ukur, serta masing masing alat ukur memiliki tingkat ketelitian dan keakuratan yang berbeda. Proses pengukuran merupakan hal yang harus dikuasai setiap siswa sejak dini dimulai dari siswa tingkat SMP. Materi pembelajarannya berkaitan dengan teknik dalam pengukuran, dan prakteknya melakukan pengukuran, menggunakan alat ukur yang sesuai peruntukannya serta menganalisis hasil pengukuran yang telah dilakukan. Pada kesempatan ini Dosen dan mahasiswa memberikan workshop cara memperoleh nilai dari  alat ukur jangka sorong maupun mikrometer sekrup untuk penunjang mata pelajaran IPA pada pembelajaran formal di Yayasan Tunas Insan Mulia. Adapun tujuan khusus dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberikan ketrampilan tambahan dan wawasan ilmu yang berhubungan dengan teknik pengukuran secara umum, dan secara khusus berkaitan dengan pengukuran dimensi, berkaitan dengan cara menggunakan alat ukur jangka sorong maupun mikrometer sekrup secara teori dan praktek. Objek uji yang digunakan untuk pengukuran adalah benda uji bagi satri Yayasan Tunas Insan Mulia, Sawangan, Depok. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan singkat mengenai materi yang akan diberikan dalam bentuk Presentasi Power Point. Peserta yang akan menghadiri pelatihan merupakan santri usian SMP dari Yayasan Tunas Insan Mulia. Peserta akan dibimbing diarahkan sesuai prosedur pembagian materi, menyimak penjelasan dan praktek, sesi tanya jawab dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi kemudian setelah selesai pelaksanaan dilanjutkan pada tahap pelaporan dan publikasi
Penyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan Sabun Transparan
Telah dilakukan kegiatan PKM berupa penyuluhan dan pelatihan pembuatan sabun transparan. Kegiatan dilakukan di RW 019 Perumahan Villa Pamulang Pondok Benda Pamulang. Sabun merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Selama ini sabun diperoleh masyarakat dari membeli produk yang sudah ada dan merupakan bagian dari kebutuhan pokok mereka. Dengan semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, kebutuhan akan sabun mandi dengan kondisi tertentu seperti herbal dengan berbagai manfaat tambahan dan juga tampilan yang transparan dan menarik makin dibutuhkan masyarakat.Pembuatan sabun ini cukup mudah dilakukan oleh masyarakat awam tanpa menggunakan peralatan khusus, namun diperlukan pengetahuan tentang sabun dan bahan lain terkait serta potensi bahaya yang dapat ditimbulkan. Pada pelatihan pkm ini diajarkan cara pembuatan sabun. Pelatihan dilakukan berupa penjelasan oleh dosen dan dilakukan praktek langsung oleh mahasiswa di depan para peserta. Pelatihan berlangsung lancar dan mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat. Para peserta berharap agar kegiatan PKM dapat dilakukan secara berkesinambungan sehingga masyarakat dapat menerapkan pelatihan ini dalam pengembangan kewirausahaan dan dapat menunjang ekonomi masyarakat