4 research outputs found

    Paradigma Pendidikan Seni di Era Globalisasi Berbasis Wacana

    Get PDF
    The paradigm of the arts education in the future must be able to apply various approaches where learners can cultivate their views and tolerant attitude towards the cultural diversity in Indonesia. The arts education is expected to be a compulsory course in universities so that the students have sensitive, aesthetic, creative and innovative attitude as well as adaptive character to any change and good ethics in expressing their creativities. It is not just an education generated only for the sake of art competition but must become a daily necessity. In facing the globalization phenomenon, the arts education is made to utilize multicultural approach which can be accepted by various circles of society. The arts educa- tion with a multicultural approach should have flexibility and rely on the ability of the learners and the socio-cultural conditions of the local society. The role of the arts educators is expected to not only pos- sess the local artistic knowledge, but also the knowledge about other regional arts so that in this way the students obtain complete knowledge of arts and culture as well as fostering the sense of tolerance with the diversity

    Perancangan Desain Komunikasi Visual untuk Mempromosi Kopi Bubuk Bali Cap Mutiara Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan

    Full text link
    Kopi Bubuk Bali Cap Mutiara adalah kopi bubuk asli Pupuan yang diproduksi oleh UD. Mutiara yang memproduksi bubuk kopi sejak tahun 1976 ,dimana produk kopi bubuk ini masih tetap eksis di pasaran, tidak seperti produk pesaing lainnya yang hanya diproduksi bila ada pesanan dan bahkan ada yang tidak diproduksi lagi. Pada saat ini, media promosi yang dimiliki dan yang masih digunakan yaitu akun Facebook dari Kopi Bubuk Bali Cap Mutiara. Dalam melakukan promosi, perlu diperhatikan pemilihan media yang tepat. Penggunaan media promosi yang sesuai, diharapkan mampu mengefektifkan kegiatan promosi dan berhasil dalam mempersuasi konsumen dikarenakan Dukung identitas maupun merek, belumlah cukup bagi Kopi Bubuk Bali Cap Mutiara. Metode analisis yang digunakan untuk mengolah data adalah metode S.W.O.T, Langkah-langkah dalam menganalisa mulai dari mengkaji hal/gagasan yang akan dinilai dengan memilah dan menginventarisasi sebanyak mungkin yaitu strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan), threats (ancaman) dari keempat point tersebut bisa dibandingkan dengan produk yang serupa. Dapat ditarik kesimpulannya dengan membandingkan produk dari Fresh Coffee Alternative dengan produk pesaing sehingga dapat membantu dalam mengkonsep media promosi produk tersebut. Berdasarkan proses yang telah dilakukan mulai dari wawancara dengan pemilik Kopi Bubuk Bali Cap Mutiara yaitu I Nyoman Widada, dan hasil dari pengolahan data mengenai kasus perancangan media promosi produk Kopi Bubuk Bali Cap Mutiara maka Kopi Bubuk Bali Cap Mutiara memerlukan media promosi produk yang efektif,dan informatif melalui konsep dan materi Desain Komunikasi Visual

    Kajian Semiotika pada Media Promosi Billboard Fesyen Preppstudio

    Full text link
    Billboard merupakan salah satu media promosi yang digunakan untuk mempromosikan produk / jasa sekaligus menarik perhatian masyarakat. Billboard yang digunakan sebagai objek penelitian adalah billboard Preppstudio “Siap Menjadi Brand Fashion Pria Nomor 1 di Indonesia” yang dibintangi olehinfluencer Arief Muhammad. Hal ini tertarik untuk diteliti karena billboard ini memiliki konsep yang unik dan menarik yakni menggunakan konsep iklan kampanye politik untuk mempromosikan kembali Preppstudio. Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk mengkaji elemen-elemen visual pada billboard Preppstudio sekaligus mencari makna dari billboard Preppstudio dalam bidang desain komunikasi visual. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika, tahapan penelitian yang akan digunakan adalah menguraikan elemen visual, mengungkap makna iklan melalui teori semiotika Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya elemen visual dalam billboard Preppstudio yakni ilustrasi foto pada Arief Muhammad dan ilustrasi digital pada bendera merah putih, tipografi dengan bentuk sans serif, warna desain yang di dominasi oleh warna merah dan putih, dan layout yang memiliki urutan baca dari atas hingga ke bawah. Makna denotasi dalam billboard Preppstudio adalah menggambarkan wajah Arief Muhammad dengan latar belakang bendera merah-putih serta teks “Siap Menjadi Brand Fashion Pria Nomor 1 di Indonesia”. Makna konotasi yang ditampilkan dalam penelitian ini adalah Arief Muhammad dengan berani berjanji akan menjadikan Preppstudio menjadi brand fesyen nomor satu di Indonesia secara bersungguh-sungguh dan membangkitkan keunggulan produk Indonesia
    corecore