31 research outputs found

    ANALISIS PENGARUH VARIASI LAJU ALIRAN VOLUMETRIK AIR PENDINGIN TERHADAP EFISIENSI MODUL SURYA

    Get PDF
    Modul surya terdiri dari sejumlah sel surya yang terbuat dari bahan semikonduktor disusun  menjadi satu rangkaian listrik dihubungkan secara seri maupun paralel sangat sensiti terhadap perubahan temperatur. Peningkatan temperatur permukaan modul surya sebesar 1oC akan menurunkan efisiensi sekitar 0,5% akibat energi panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa persen efisiensi modul surya yang dapat ditingkatkan pada saat menggunakan pendingin aktif berupa fluida air tawar yang dialirkan dengan laju aliran volumetrik yang bervariasi di atas permukaan modul surya. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di Laboratorium Teknik Listrik Fakultas Teknik Universitas Pattimura. Pengukuran modul surya dilakukan tanpa dan dengan pendingin aktif. Sedangan pengukuran modul surya dengan pendingin aktif dibuat 3 variasi laju aliran volumetrik air pendingin yakni 20 L/H, 60 L/H dan 100 L/H. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengaruh variasi laju aliran volumetrik air pendingin dapat mereduksi temperatur dan meningkatkan efisiensi modul surya. Rata – rata peningkatan efisiensi modul surya untuk laju aliran volumetrik    20 L/H sebesar 11 %, laju aliran volumetrik 60 L/H sebesar 16 % dan laju aliran volumetrik        100 L/H sebesar 18 %. Terlihat bahwa semakin cepat laju aliran volumetrik air pendingin semakin meningkat nilai efisiensi modul surya

    STUDI REGIM ALIRAN FLUIDA DAN PENENTUAN HEAD LOSS AKIBAT GESEKAN PADA INSTALASI PERPIPAAN

    Get PDF
    Instalasi perpipaan dalam industry merupakan sistem keteknikan memegang perananan penting yang berfungsi untuk mengalirkan  air, minyak dan gas dari satu titik ke titik lain melalui semua komponen yang tercakup didalamnya. Sistem perpipaan terdiri dari pipa lurus, sambungan-sambungan, belokan katup-katup dan peralatan-peralatan instrumentasi yang harus bekerja secara optimal. Regim aliran fluida di dalam berbagai komponen perpipaan memberikan pengaruh terhadap aliran teristimewa pada dua parameter penting yaitu koefesien gesek dan kehilangan head. Tujuan penelitian ini adalah memantau sifat pergerakan fluida dalam rezim laminar dan turbulen dan menentukan nilai head loss sebagai fungsi debit dalam rezim laminar dan turbulen. Penelitian dilakukan pada pipa lurus berdiamater 4 inci dengan panjang total 10 meter, diameter 4 inci dengan satu belokan 90o. Penentuan hubungan kerugian head terhadap debit dilakukan melalui simulasi hidrodinamika, dimana kecepatan aliran divariasi dari 0,02 - 0,1 m/s, sesuai dengan debit Q = 10-52 liter/menit. Variasi kecepatan ini melewati regim aliran laminar dan turbulen yang diukur pada 4 penampang pada pipa lurus dan elbow. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa profil aliran pada setiap penampang berbeda-bada untuk nilai debit Q yang sama. Pada setiap penampang dengan variasi nilai debit Q, karakter nilai kerugian head meningkat dengan meningkatnya debit aliran Q dengan nilai berbeda pada setiap penampang, namun trend perubahannya mirip. Kondisi laminar terjadi pada Q <34 lit/menit dengan kerugian head hdl < 0,74x10-3 m,  transisi terjadi pada Q=34-36 lit/menit, dengan hdl = (0,74 -0,68)x10-3 m dan turbulen sepenuhnya pada Q>36 lit/menit dengan hdl > 0,74x10-3 m. Hal ini menujukan bahwa pada elbow atau belokan, aliran akan menjadi turbulen walaupun pada kecepatan yang rendah

    RANCANG BANGUN ALAT TES KEBOCORAN AIR CYLINDER HEAD PADA MESIN ANGLO BELGIAN CORP TYPE 12VDCZ PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN MALUKU PLTD POKA

    Get PDF
    Salah satu mesin yang digunakan pada PLTD Poka adalah mesin dengan merk Anglo Belgian Corps (ABC). Apabila terjadi pada saat awal pengecekan sebelum dilakukan start ditemukan level oli yang meningkat dari batas normal dan ditemukan air pada stick penunjuk level. Setelah di lakukan blow up ternyata keluar air dari salah satu cylinder head, kemudian komponen Cylinder Head dilepas untuk di lakukan pengecekan namun tidak adanya alat untuk mengetes kebocoran sehingga pengecekan hanya dilakukan secara visual dan cylinder head yang bocor diganti dengan cylinder head yang baru untuk dipasang kembali agar mesin dapat beroperasi. Dengan adanya permasalahan perlu adanya sebuah alat yang dapat mengetahui kebocoran air pada cylinder head sehingga effisiensi waktu pemelihaaan lebih cepat dan biaya pemeliharaan lebih hemat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang n membuat sebuah alat agar kebocoran dalam saluran air pendingin cylinder head agar kerugian-kerugian karena kebocoran air pendingin dapat di hindari. Dengan diskusi dengan pegawai PLTD di dapatkan desain akhir yang sesuai dengan desain cylinder head mesin Anglo Belgian Corp. 12 VDCZ dan dengan biaya pembuatan sebesar Rp. 1.762.000 dapat menghemat biaya menghemat biaya akibat tidak masuknya mesin pada sistem sebesar Rp. 8.116.400 dan dapat menghemat penggunaan oli sebesar Rp. 28.238.000. karena manfaat yang sangat besar pada PLN maka hendaknya PLN dapat mengimplemtasikan kepada seluruh unit yang memiliki mesin Anglo Belgian Corp. Type 12VDZ

    Kaji Pengaruh Penggunaan Tipe Busi Terhadap Kinerja Sepeda Motor Sebagai Sarana Transportasi

    Get PDF
    Abstrak. Busi merupakan salah satu komponen dalam system pengapian berperan sebagai penghasil api. Busi terdiri dari berbagai varian yang dalam penggunannya membakar campuran udara dan bahan bakar dalam ruang yang kemudian memberikan pengaruh terhadap peningkatan maupun penuruan kinerja dari mesin. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tipe busi terhadap kinerja sepeda motor empat langkah 135cc. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan eksperimental menggunakan kendaraan Jupiter MX 135 cc, pengujian dilakukan secara statis dengan menggunakan alat bantu dynamometer type prony brake. Data yang diukur berupa putaran di poros engkol dan putaran dari prony brake  pada berbagai variasi beban prony sebesar 3kg, 4kg, 5kg dan 6kg (beban diletakan pada pedal rem cakram belakang) yang kemudian dikonversikan ke dalam satuan Newton untuk dua tipe busi masing – masing yakni busi standar dan busi platinum. Berdasarkan data-data tersebut dihitung torsi pada prony brake, torsi motor, dan daya efektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa torsi maksimum dan daya maksimum kendaraan untuk penggunaan busi standar dicapai pada reduction gear 4 sebesar 10,74 Nm dan 5813,11 W dibandingkan dengan reduction gear 1, 2 dan 3. Begitu juga dengan tipe busi Platinum menghasilkan torsi maksimum dan daya maksimum pada reduction gear 4 sebesar 8,24 Nm dan 4684,22 W lebih rendah dibandingkan busi  Standar. Dari hasil pengujian dapat dilihat busi platinum harus digunakan pada kendaraan yang mengutamakan kecepatan tinggi namun hanya menerima sedikit pembebanan (torsi kecil) sedangkan busi lebih di khususkan pada kendaraan harian yang mengutamakan torsi yang besar namun tidak membutuhkan kecepatan tinggi

    Seroprevalence of IgG antibodies against 13 vaccine Streptococcus pneumoniae serotypes in the Netherlands

    No full text
    In this study the seroprevalence of IgG antibodies against 13 vaccine serotypes of the pneumococcus was assessed in the Netherlands. Sera from 7904 persons obtained in a cross-sectional population-based study were analysed. The 13 serotype specific IgG concentrations were assessed simultaneously using a fluorescent bead-based multiplex immuno assay (MIA). Overall, the geometric mean IgG concentrations (GMCs) against the 13 serotypes in unvaccinated individuals increased with age up to 5 years and remained at a plateau thereafter. The data also show that individuals develop antibodies against an increasing number of different serotypes with increasing age. The highest GMCs were found for antibodies directed against serotype 14 and 19F, whereas antibodies against serotypes 4 and 5 had the lowest GMCs. There was no uniform relationship between the occurrence of serotypes causing invasive pneumococcal disease (IPD) and the GMCs against these serotypes. Increased IPD incidence in the elderly did not seem to be the result of a decline in the concentration of IgG antibodies. (C) 2010 Elsevier Ltd. All rights reserve
    corecore