4 research outputs found

    Aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat dan Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Meningkatkan Hasil dan Mutu Benih Kacang Tanah

    Get PDF
    pemberian bakteri pelarut fosfat (Pseudomonas fluorescens) dan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) terhadap hasil dan mutu benih kacang tanah di tanah lathosol, serta mendapatkan kombinasi bakteri pelarut fosfat (P. fluorescens) dan FMA yang terbaik dalam meningkatkan hasil dan mutu benih kacang tanah di lahan lathosol. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan meliputi BP1 (Kontrol tanpa pemupukan), BP2 (Pupuk P (100 kg SP36/ha)), BP3 (P. fluorescens (105cfu mL-1) + FMA (10gr/tanaman)), BP4 (P. fluorescens (105cfu mL-1) + FMA (20 gr/tanaman)), BP5 (P. fluorescens (105cfu mL-1) + FMA (30 gr/tanaman)), BP6 (P. fluorescens (107 cfu mL-1) + FMA (10 gr/tanaman)), BP7 (P. fluorescens (107 cfu mL-1) + FMA (20 gr/tanaman)), BP8 (P. fluorescens (107 cfu mL-1) + FMA (30 gr/tanaman)), BP9 (P. fluorescens (109cfu mL-1) + FMA (10 gr/tanaman)), BP10 (P. fluorescens (109cfu mL-1) + FMA (20 gr/tanaman)), dan BP11 (P. fluorescens (109 cfu mL-1) + FMA (30 gr/tanaman)). Hasil menunjukkan perlakuan bakteri pelarut fosfat dan FMA tidak berpengaruh terhadap hasil dan mutu benih kacang tanah pada tanah dengan pH rendah yaitu 5.11. Perlakuan BP9 memiliki kecenderungan  mampu meningkatkan jumlah polong isi, menekan jumlah polong cipo dan meningkatkan indeks vigor lebih baik dibandingkan kontrol. Perlakuan BP2 mampu memberikan kecenderungan menaikkan daya berkecambah dan potensi tumbuh maksimu

    PENGATURAN JUMLAH CABANG UTAMA DAN PENJARANGAN BUAH TERHADAP MUTU BENIH TOMAT VARIETAS KALIURANG (Lycopersicum esculentum MILL)

    No full text
    This research used factorial device 3x3 that compiled pursuant to Randomized Completely Block Design consist of 2 factors and 3 restating. First factor was arrangement of amount main branch, consist of 3 level, that were: 1 main branch, 2 main branch, and 3 main branch. Second factor was fruit seldom, consist of without seldom, seldom 15% and seldom 30%. Data was analysed by manner sidik, if there were significant continued with Duncan Multiple Range Test level 5%. Result of research indicated that arrangement amount of main branch 3 branch and fruit seldom equal to 15% or 30% have significant an effect to high crop, energy grow seed, heavy seed 1000 item

    Analisis Kelayakan Usahatani Temulawak di Desa Growong Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan pada usahatani temulawak, (2) Kelayakan usahatani temulawak, (3) Nilai Break Even Point (BEP) usahatani temulawak. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dan populasi dalam penelitian ini sebanyak 50 petani temulawak dengan menggunakan teknik sensus. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi. Jenis penelitian berupa jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan biaya produksi usahatani di tahun pertama sebesar Rp. 55.045.700, di tahun kedua dan ketiga sebesar Rp. 8.575.200. Penerimaan yang diterima pada tahun pertama sebesar Rp. 103.338.000, di tahun kedua Rp. 125.838.000, dan di tahun ketiga Rp. 118.338.000. Pendapatan yang diterima di tahun pertama sebesar Rp. 48.292.300, di tahun kedua Rp.117.262.800, dan tahun ketiga sebesar Rp. 109.762.800. Berdasar hasil perhitungan kelayakan usahatani temulawak di dapat nilai R/C ratio dari tahun pertama hingga ketiga 1, maka dapat dikatakan usahatani layak untuk diusahakan. Berdasar nilai B/C ratio usahatani temulawak akan layak ketika sudah memasuki tahun kedua dan ketiga. Untuk nilai BEP Penerimaan Penerimaan dan nilai BEP Harga Harga jual temulawak basah, sehingga berdasar analisis BEP usahatani temulawak layak untuk diusahakan.Kata Kunci : Analisis Kelayakan, Pendapatan, Penerimaan, Temulawa
    corecore