22 research outputs found

    Pemodelan Numerik Data Potensial Diri (Self Potential)

    Full text link
    Masalah kuantitatif dalam metode potensial diri terkadang masih ditemukan. Beberapa asumsi dan metode inversi digunakan dalam proses pembuatan modelnya agar dicapai error yang sekecil mungkin sehingga makin mendekati kondisi sebenarnya. Telah dilakukan ”Pemodelan Numerik Data Potensial Diri (Self Potential)” untuk menginterpretasi secara kuantitatif anomali dan parameter geometri dari anomalinya. Asumsi model yang digunakan adalah geometri sederhana dari data potensial diri. Program untuk pemodelan numerik ini dibuat di perangkat lunak MATLAB yang meliputi pemodelan kedepan dan pemodelan kebelakang. Metode inversi yang dipakai yaitu metode yang dikembangkan oleh El-Araby (2003). Program yang dibuat selanjutnya diuji pada data sintetik (3 data) dan data sekunder (3 data). Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, untuk data sintetik, hasil RMS error-nya sebagian besar dibawah 10%. Di samping itu, untuk data sekunder, hasilnya sesuai dengan referensi yang dipakai, dimana data sekunder 1 dan 2 saling memvalidasi karena berada pada daerah yang sama namun beda lintasan pengukuran yang jenis sumber anomalinya adalah bola karena berkaitan dengan mineral tembaga. Sedangkan untuk data sekunder 3, sumber anomalinya adalah vertical cylinder, yaitu rembesan yang berhubungan dengan potensial streaming yang terjadi di daerah bendungan

    Aplikasi Metode Induced Polarization untuk Mengidentifikasi Akifer di Daerah Sutorejo, Surabaya

    Full text link
    Surabaya merupakan ibukota Jawa Timur yang merupakan pusat perekonomian serta pemerintahan. Ketersediaan air bersih merupakan salah satu permasalahan Surabaya. Pengambilan air tanah yang berlebihan tanpa adanya feedback yang baik akan mengakibatkan terganggunya kesetimbangan air. Salah satu akibat yang dihasilkan adalah penurunan muka air tanah serta adanya intrusi air laut. Salah satu metode untuk mengidentifikasi karakteristik air tanah adalah metode Induced Polarization. Metode ini akan mengukur chargeabilitas bawah permukaan dengan cara mengalirkan arus listrik kedalam tanah. Pengambilan data Induced Polarization dilakukan di daerah Sutorejo. Penampang chargeabilitas selanjutnya akan diinterpretasi dan dianalisis untuk mengidentifikasi perlapisan akifer. Jarak elektroda terkecil yang digunakan adalah 2.5 meter dengan panjang lintasan 80 m. Kedalaman penampang yang dihasilkan adalah 9 meter. Hasil dari penampang chargeabilitas akan dikorelasikan dengan penampang resistivitas. Dari penampang dapat diidentifikasi zona akifer lempung pasiran dan zona lempungan. Akifer lempung pasiran memiliki chargeabilitas rendah (0.00240-0.302 msec) dan resistivitas tinggi (6.81-63.1 ohm.m). Zona lempungan memiliki chargeabilitas tinggi (0.702-1.30 msec) serta resistivitas sedang (0.734-6.81 ohm.m)

    Penyelidikan Intrusi Air Laut pada Air Tanah dengan Metode Resistivitas 2D di Daerah Surabaya Timur.

    Full text link
    Kawasan Surabaya Timur telah mengalami intrusi air laut dan berdampak pada akuifer air tanah sehingga memiliki kualitas air dengan adanya kadar garam yang terdapat pada sumur penduduk sekitar. Masalah adanya dugaan intrusi air laut ini telah diidentifikasi dengan menggunakan metode geolistrik dengan menggunakan konfigurasi wenner-schlumberger yang terletak di kawasan Surabaya Timur yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya intrusi air laut. Pengambilan data telah dilakukan pada kawasan Surabaya Timur saja. Data sumur juga dilakukan pengambilan sampel untuk mendapatkan hasil parameter air berupa elevasi muka air tanah, Salinitas, TDS, pH, dan Konduktivitas. Akuisisi data geolistrik dilakukan pada 3 titik lokasi yaitu Sutorejo, Klampis, dan ITS dengan menggunakan metode Resistivitas 2D dan Induced Polarization. Tahapan dari pengolahan data menggunakan perangkat lunak Res2Dinv. Berdasarkan hasil interpretasi pada daerah peneltian Sutorejo, pada kedalaman 0.6-3,5 meter atau pada perlapisan paling atas diduga terjadi intrusi air laut dengan nilai resistivitas 0.734-6.31 ohm.m yang terdapat pada bagian tengah hingga Timur Laut. Dugaan ini juga didukung dari hasil penelitian dari metode Induced Polarization yang menujukkan nilai 0.202 msec pada kedalaman 0.6-3.5 meter

    Identifikasi Rekahan Dangkal Akibat Aktivitas Lumpur Sidoarjo di Kecamatan Tanggulangin – Kabupaten Sidoarjo Menggunakan Metode Ground Penetrating Radar (GPR)

    Full text link
    Rencana pengeboran sumur gas baru PT. Lapindo Brantas di Tanggulangin, Sidoarjo dinilai beresiko karena lokasinya yang dekat dengan pusat semburan yang telah rusak dan masih sangat rawan, sehingga masih ada potensi keluarnya semburan di area tanggul dan sekitarnya jika dibor. Selain itu, aktivitas lumpur sidoarjo menyebabkan kondisi bawah permukaan di daerah penelitian menjadi rentan terhadap resiko rekahan dan penurunan tanah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang kondisi bawah permukaan dangkal menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR) yang bertujuan untuk mendeteksi rekahan dangkal yang berada di sekitar daerah rencana pengeboran. Metode GPR dipilih karena dapat memetakan kondisi bawah permukaan yang dangkal secara terperinci dengan resolusi yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa pada daerah rencana pengeboran terdapat banyak rekahan berpola radial dengan arah barat daya-timur laut dan rekahan berpola melingkar (circular) yang berarah barat laut-tenggara. Kondisi tersebut membuat daerah bawah permukaan di sekitar lokasi rencana pengeboran menjadi tidak stabil dan berisiko karena dapat menyebabkan penurunan tanah di daerah sekitar dan dikhawatirkan dapat memperluas semburan lumpur panas pada daerah penelitian

    Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

    Full text link
    Klasifikasi fasies merupakan salah satu cara untuk menentukan jenis batuan dari data well log. Telah dilakukan klasifikasi fasies pada reservoir untuk mengetahui persebaran properti dan fasiesnya. Metode yang digunakan ialah crossplot antara data log p-wave dengan data log density. Kontrol dilakukan dengan menggunakan data log gamma ray, log neutron, log porositas dan data core. Data fasies diklasifikasikan menjadi 4, yaitu Super Sandy Globigerina sebagai limestone berpori tinggi sebagai reservoir, Sandy Globigerina sebagai limestone yang didominasi oleh sand, Shaly Globigerina sebagai limestone yang didominasi oleh shale serta Compact Globigerina merupakan limestone kompak tanpa pori
    corecore