64 research outputs found

    PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA PURWOSARI DAN DESA SUNGGINGAN WILAYAH PUSKESMAS PURWOSARI KUDUS

    Get PDF
    disebut juga dengan “silent killer” karena jarang menunjukkan tanda-tanda dan jika diderita dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi. Hipertensi membutuhkan penanganan yang tepat, baik dari segi farmakologis maupun non farmakologis. Terapi non farmakologis sudah banyak dikembangkan di luar negeri dan menjadi intervensi pendamping yang dapat digunakan sebagai pengganti pengobatan konvensional. BPOM menetapkan 9 tanaman obat unggulan yang telah diuji secara klinis yaitu sambiloto, jambu biji, jati belanda, cabe jawa, temulawak, jahe merah, kunyit, mengkudu dan salam. Daun salam mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan yang mampu mencegah terjadinya oksidasi sel tubuh. Kandungan flavonoid pada daun salam dapat digunakan untuk mencegah terjadinya hipertensi.Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun salam terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Purwosari dan Desa Sunggingan Wilayah Puskesmas Purwosari Kudus.Metode: Jenis penelitian quasi experiment design dengan pendekatan non equivalent control group. Populasi penelitian ini adalah semua penderita hipertensi di Desa Purwosari dan Desa Sunggingan Wilayah Puskesmas Purwosari Kudus bulan April – Mei 2017 berjumlah 56 orang, dengan sampel penelitian 36 orang. Variabel independennya pemberian rebusan daun salam, dan variabel dependennya perubahan tekanan darah. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon.Hasil Penelitian: Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p value = 0,001 pada tekanan darah sistole dan nilai p value = 0,005 pada tekanan darah diastole antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi sesudah diberikan perlakuan.Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian rebusan daun salam terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Purwosari dan Desa Sunggingan Wilayah Puskesmas Purwosari Kudus.Kata Kunci : Rebusan Daun Salam, Perubahan Tekanan Darah Abstract Background: Hypertension is often referred to as "silent killer" because it rarely shows signs and if suffered in the long term can cause various complications. Hypertension requires appropriate treatment, both in pharmacological and nonpharmacological terms. Non-pharmacological therapy has been widely developed abroad and became a companion intervention that can be used as a substitute for conventional medicine. BPOM assigned 9 leading medicinal plants that have been tested clinically namely sambiloto, guava, jati dutch, chilli java, temulawak, red ginger, turmeric, mengkudu and greetings. The bay leaves contain flavonoids that act as antioxidants that can prevent the occurrence of cell oxidation. The content of flavonoids in bay leaves can be used to prevent the occurrence of hypertension.Objective: Knowing the effect of bay leaf decoction on changes in blood pressure in hypertensive patients in Purwosari Village and Sunggingan Village Purwosari Kudus Puskesmas Area.Methods: Type of quasi experiment design with non-equivalent control group approach. The population of this study were all patients of hypertension in Purwosari Village and Sunggingan Village Purwosari Kudus District Health Center in April - May 2017 amounted to 56 people, with a sample of 36 people. Independent variables of bay leaves decoction, and the dependent variable of blood pressure changes. Data analysis using Wilcoxon test.Results: Wilcoxon test results obtained p value = 0.001 on blood pressure systole and p value =0.005 at diastole blood pressure between the control group and intervention group after treatment. Conclusion: There is influence of bay leaves decoction on changes in blood pressure in patients with hypertension in the village Purwosari and Sunggingan Village Purwosari Kudus Puskesmas.Keywords: Decoction of bay leaves, changes in blood pressure

    PEMBERIAN AIR KELAPA HIJAU SEBAGAI TERAPI ALAMI TERHADAP PENURUNAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA PUTRI

    Get PDF
    Dismenorea primer merupakan gangguan menstruasi yang sering dialami oleh remaja putri ditandai dengan nyeri perut bagian bawah dan dapat disertai dengan gejala lainnya. Dismenorea primer dapat disebabkan beberapa faktor antara lain faktor psikologi, menarche, faktor endokrin, faktor hormon, dan riwayat keluarga. Dismenorea primer mengakibatkan terganggunya konsentrasi, tidak dapat mengikuti perkuliahan, dan penurunan prestasi belajar. Ada beberapa manajemen nyeri untuk mengatasi dismenorea primer, salah satunya adalah dengan minum air kelapa hijau. Tujuan penenlitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Air Kelapa Hijau Sebagai Terapi Alami Terhadap Penurunan Dismenorea Primer Pada Remaja Putri di Universitas Muhammadiyah Kudus. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasy experiment menggunakan bentuk rancangan non equivalent control grup pretest-posttest dengan pendekatan longitudinal. Menggunakan instrument lembar observasi skala nyeri NRS (Numerical Rating Scale) skala 1-10. Populasi 69 remaja putri tingkat 1 Program Studi S-1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Kudus dan menggunakan metode purposive sampling, sampel 65 remaja putri tingkat 1 Program Studi S-1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Kudus. Pengolahan data menggunakan Uji statistic wilcoxon. Hasil penelitian diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) pada kelompok intervensi dan p=0.008 (p<0,05) pada kelompok kontrol

    Design and Performance Test of Corn Rice Granulator Machine

    Full text link
    Development in science and technology today has been able to produce instant nutritious foods, such as imitation rice. The application of conventional technologies in the granulation process causes minimal quantity and quality of the imitation rice with corn feedstock generated. The purpose of this research was to design and to test its performance. This research was conducted at the Laboratory of Agricultural Engineering, Agricultural Engineering Department, University of Lampung. This research procedures included several stage: design, assembly, testing, observation and data analysis. The corn rice granulator machine is designed to the specifications of length 140 cm, width 75 cm, and height 170 cm and comes also with other components, such as hopper, sprayer, sweeper, corn rice container, electric motors, gearboxes, pillow block, and couple units. Some of component settings in the testing of this machine: the slope of granulator pan at 35°, discharge of hopper 0,2 kg/sec, discharge of water sprayer 0,54 mℓ/sec, speed of granulator pan rotation 28 RPM, and the clearance between corn rice container and granulator pan by 5 cm. The results showed that, this granulator machine had production capacity of wet corn rice up to 10,92 kg/hour, and efficiency of granulation up to 78,18%, for the raw material with composition 75% corn flour and 25% tapioca flour

    Uji Kinerja Alat Pengering Hybrid Tipe Rak Pada Pengeringan Chip Pisang Kepok

    Full text link
    Lampung Province was one of the banana production centers areas in Indonesia, one of them is kepok banana. Bananas don\u27t have a long shelf life, so that it needs an alternative treatment to prolong shelf life so it can provide the value-of banana fruit. Drying system with hybrid is an alternative option. The purpose of this study is to test the performance of the hybrid dryer shelves type for drying banana chips. This research was conducted with three treatments, they were drying using solar energy, drying using electrical energy, and drying using solar energy and electricity, which was using 5 kg banana chips for each treatments. The three treatments of this research showed different results. It took 9 hours to drying banana chips until it reached the water content 10%-12% on drying using solar energy, while drying using electrical energy needed 11 hours, and 8 hours on drying using solar energy and electricity. Energy produced on drying using solar energy amounted to 55859,52 kJ, drying using electrical energy amounted to 27680,4 kJ and drying using solar energy and electricity was 64417,17 kJ

    PERSEPSI TERHADAP KEKAMBUHAN DENGAN ANTISIPASI PASIEN PADA PENCETUS KEKAMBUHAN ASMA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYEN KABUPATEN PATI

    Get PDF
    Latar Belakang : survey pendekatan dengan cara observasi dan wawancara dengan 5 orang penderita asma di wilayah kerja puskesmas kayen, 4 dari 5 orang mengatakan tidak tahu tentang asma yang dideritanya, penderita mengatakan mereka hanya merasa sesak nafas biasa dan ampeg didada, selain itu penderita juga tidak tahu tentang hal-hal yang menyebabkan kekambuhan asma seperti; kelembaban udara, debu, kecapekan. Para penderita mengatakan sulit bernafas dengan tiba-tiba dan tidak tahu apa penyebabnya. Penderita asma tidak tahu upaya apa yang harus dilakukan agar asmanya tidak kambuh, jika penderita merasakan sesak nafas penderita langsung ke puskesmas, keadaan itu sudah menjadi kebiasaan penderita asma. Rata-rata klien mengalami kekambuhan lebih dari 3 kali dalam setahun dan pengetahuan klien tentang asma masih rendah. Tujuan : tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi terhadap kekambuhan dengan antisipasi pasien pada pencetus kekambuhan asma di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen  Kabupaten Pati. Metode : jenis penelitian yang digunakan adalah metode metode analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 responden yang dipilih secara Purposive Sampling. Untuk menganalisis data menggunakan rank spearman. Hasil : hasil penelitian didapatkan nilai r hitung sebesar 0,800 (sangat kuat) dan ρ value 0,000 kurang dari 0,05 maka hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat persepsi terhadap kekambuhan dengan antisipasi pasien pada pencetus kekambuhan asma di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen  Kabupaten Pati

    Design and Performance Test of Jobs Tears (Coix Lacryma Jobi L.) Thresher Machine Solid Cylinder Roll Type

    Full text link
    Jobs tears (Coix Lacryma-jobi L.) was a cereal crop that used as high nutrient food and animal feed ingredients. The purpose of this research was to design and test the performance of jobs tears seeds thresher machine of solid cylinder roll type. The machine parts consisted of machines frame, threshing cylinder, jobs tears seeds container, gear transmission, gearbox, and electric motors. Design process of its consisted of structural design and functional design to managed all parts of threshers. This machine was driven by an electric motor. The power and rotational speed of electric motor was 1 HP (1.400) rpm that was transmitted to the gearbox by V-belt and pulley. Speed of electric motor rotation was modified from1,440 rpm to 30 rpm, 38 rpm and 50 rpm by a gearbox with 1:30 ratio. gearbox rotation was transmitted to threshing tool (solid cylinder roll). Rotation of this two solid cylinders roll had a clearance of 6,5 mm that suppressed jobs tears seeds, so the seeds could be separated from the stems. This research resulted the jobs tears seeds thresher machine of solid cylinder roll type. The optimum rotation speed of cylinder was 50 rpm, with loss percentage 79.68% and percentage of good threshed jobs tears seeds 88.57%. This machine had a work capacity of 50,45 kg jobs tears seeds per hour

    Uji Kinerja Prototipe Alat Pembersih Gabah

    Full text link
    Separation of paddy from empty grains and unexpected materials is one step in post harvest handlings done usually after cutting. This step is acquired to have the high quality of paddy. Separation that conventionally done by farmers, in general, is inefficient and can pose difficulties such us: high losses, high energy need, time consuming and depend on weather. Application of separation machine is needed as an alternatif to overcome to those difficulties. The purpose of this test is to determine the capacity and efficiency of work time required. The research was done in some steps: design of the equipment, manufacturing, testing and finally, data analysis. The test was conducted in 3 levels of wind mover: 850 rpm, 1070 rpm and 1300 rpm. Observation was focused on the percentage of empty grain, duration of separation and work capacity. From the results, it can be concluded that the best wind mover for separation was 1070 rpm. It could separate filled and empty grain effectively at 96,06%. The average of work capacity of the equipment was 127,07 kg/hour

    HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN FUNGSI KOGNITIF JANGKA PENDEK PASIEN STROKE NON HEMORARGI DI POLI KLINIK SARAF RUMAH SAKIT ISLAM PATI

    Get PDF
    Latar Belakang : Angka kejadian stroke non hemorargi  mengalami peningkatan dari tahun ketahun di RSI Pati, adanya stroke mengakibatkan terjadinya masalah pada pasien yang salah satunya gangguang kognitif, keadaan ini diperburuk dengan gangguan tidur yang dialami sebagian besar pasien stroke. Keadaan gangguan tidur pada pasien stroke dapat disebabkan oleh banyak faktor yang salah satunya adalah keadaan stress pasien dalam menerima keadaan penyakit stroke yang diderita. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan fungsi kognitif jangka pendek pasien stroke non hemorargi di Poli Klinik Saraf Rumah Sakit Islam Pati Metode: Jenis penelitian ini adalah kolerasional  dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purprosive sampling dengan jumlah sampel 33. Uji analisis yang digunakan adalah dengan rank spearmanHasil : dari analisis statistic yang dilakukan p value 0,000 dan nilai r 0,609.  Kesimpulan : terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif jangka pendek pasien stroke non hemorargi di Rumah Sakit Islam Pati, dengan tingkat kekuatan hubungan yang kuat dan arah hubungan positif yang artinya semakin baik kualitas tidur maka fungsi kognitif akan semakin baik pada pasien stroke non hemorargi

    Peranan Program Remidial dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Belajar

    Full text link
    Adalah suatu realita bahwa dalam proses belajar mengajar terdapat perbedaan-perbedaan pada diri siswa, baik yang berasal dari faktor-faktor internal maupun eksternal. Perbedaan perbedaan itu antara lain dalam hal : Waktu dan irama perkembanganMotif, inteligensi dan emosiKecakapan menangkap pelajaranPembawaanLingkungan Dengan perbedaan-perbedaan itu akan dihasilkan tingkat penguasaan belajar yang berbeda-beda pula. Ini berarti bahwa dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar itu ada siswa-siswa yang cepat dan berhasil mencapai tujuan instruksional yang hendak dicapai. Namun sebaliknya ada pula siswa-siswa yang lambat dan menemui kesulitan dalam mencapai tujuan instruksional itu. Untuk memberikan pelayanan kepada individu siswa dan tingkat keberhasilannya yang berbeda-beda, maka proses belajar mengajar di sekolah-sekolah kita selain berorientasi kepada tujuan instruksional yang hendak dicapai, juga berorientasi kepada prinsip belajar tuntas. Khusus untuk melayani siswa yang lamban, menemui kesulitan dalam mencapai tujuan isntruksional, maka dilaksanakan program remedial dalam proses belajar-mengajar. Dengan program remedial itu diharapkan semua siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat ditolong, sehingga tak ada seorang pun dari seluruh populasi siswa yang tidak berhasil dalam mencapai tujuan instruksional yang di tentukan. Dengan demikian berarti bahwa dilaksanakannya program dalam proses belajar-mengajar akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi belajar
    • 

    corecore