6 research outputs found

    Formulasi dan Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Sabun Cair Ekstrak Herba Centella asiatica L.

    Get PDF
    The formulation and antibacterial effectiveness assay of C. asiatica herbal extract liquid soap of have been carried out. This study aims to determine which liquid soap preparations of C. asiatica L. herbal extract could be formulated as liquid soap preparations and to determine which concentration was effective against S. aureus. The extraction of the active substances used 96% ethanol as a solvent. Liquid soap preparations were made with 3 different concentrations of extracts at FI 0.5% w/v, FII 2% w/v and FIII 4% w/v. The tests carried out included tests, physical quality, namely organoleptic tests, homogeneity tests, pH tests, high foam tests, viscosity tests, free alkali tests and antibacterial effectiveness tests. Data analysis using the one-way Anova method, it was found that all formulas met the physical quality requirements and the antibacterial effectiveness test of C. asiatica herbal extract liquid soap in the three formulas had inhibitory effectiveness against S. aureus which was not significantly different from the positive control (Sabun Anti Bakteri Merek Dagang). Centella asiatica L. Telah dilakukan penelitian formulasi dan uji efektivitas antibakteri sediaan sabun cair ekstrak herba C. asiatica. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sedian sabun cair ekstrak herba C. asiatica dapat diformulasikan sebagai sedian sabun cair dan untuk mengetahi konsentrasi dari sabun cair yang memiliki efektivitas terhadap S. aureus. Penyarian zat aktif yang digunakan dalam penelitian ini metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Sediaan sabun cair dibuat dengan 3 variasi konsentrasi ekstrak yang berbeda-beda pada FI 0,5% b/v, FII 2% b/v dan FIII 4% b/v. Pengujian yang dilakukan meliputi uji, mutu fisik, yaitu uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji tinggi busa, uji viskositas, uji alkali bebas dan uji efektivitas antibakteri. Dari hasil peneltian dan analisis data dengan metode one way Anova didapatkan bahwa semua formula memenuhi syarat mutu fisik dan pada uji efektivitas antibakteri sabun cair ekstrak herba C. asiatica pada ketiga formula memiliki efektivitas  daya hambat terhadap S. aureus yang tidak berbeda nyata dengan kontrol positif (Sabun Anti Bakteri Merek Dagang)

    Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Angsana (Pterocarpus indicus Willd) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan (Mus musculus)

    Get PDF
    Blood glucose levels are said to be too high if they exceed 200 mg / dL. The medical term for blood glucose levels that are too high is hyperglycemia. Hyperglycemia is a medical condition in which an increase in blood glucose levels exceeds normal limits. This study aims to determine the effect of Angsana leaf extract (Pterocarpus indicus Willd.) And determine the optimal dose to reduce blood glucose levels in male mice (Mus musculus). This research is a type of laboratory experimental research conducted in December 2020-January 2021 at the Phytochemical-Pharmacognosy Laboratory and the Pharmacology Laboratory of the Pancasakti University Pharmacy Study Program. Simplicia was extracted using the maceration method with 96% ethanol solvent. This study used 12 male mice which were divided into 4 groups consisting of group I (negative control) given 0.5% Na-CMC suspension, group II given angsana leaf extract at a dose of 50 mg / KgBW, group III which was given Angsana leaf extract at a dose of 100 mg / KgBB, and group IV were given angsana leaf extract at a dose of 200 mg / KgBB. The results showed a decrease in blood glucose levels of mice groups I, II, III and IV were 29.54%, 69.62%, 78.10% and 93.76%, respectively. The most optimal dose in reducing blood glucose levels in mice after treatment for 180 minutes is a dose of 200 mg / KgBW with an average percentage of 93.76%. And the results of statistical tests showed a significant effect between all treatment groups where α <0.05. Kadar glukosa darah dikatakan terlalu tinggi jika melebihi 200 mg/dL. Istilah medis untuk kadar glukosa darah yang terlalu tinggi adalah hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak Daun Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) dan mengetahui dosis yang optimal terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan (Mus musculus). Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen laboratorium yang dilakukan pada bulan Desember 2020-Januari 2021 di Laboratorium Fitokimia-Farmakognosi dan Laboratorium Farmakologi Program Studi Farmasi Universitas Pancasakti Makassar. Simplisia diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Penelitian ini menggunakan 12 ekor mencit jantan yang dibagi ke dalam 4 kelompok terdiri atas kelompok I (kontrol negatif) yang diberikan suspensi Na-CMC 0,5%, kelompok II yang diberikan ekstrak Daun Angsana dengan dosis 50 mg/KgBB, kelompok III yang diberikan ekstrak Daun Angsana dengan dosis 100 mg/KgBB, dan kelompok IV yang diberikan ekstrak Daun Angsana dengan dosis 200 mg/KgBB. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar glukosa darah mencit kelompok I, II, III dan IV berturut-turut adalah 29,54%, 69,62%, 78,10% dan 93,76%. Dosis yang paling optimal dalam penurunan kadar glukosa darah mencit setelah perlakuan selama 180 menit adalah dosis 200 mg/KgBB dengan persentase rata-rata mencapai 93,76% dan hasil uji statistik menunjukkan pengaruh yang signifikan antar semua kelompok perlakuan dimana α < 0,05

    Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Cajanus cajan (L.) Millsp. terhadap Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus

    Get PDF
    Cajanus cajan merupakan tanaman dari keluarga Fabaceae yang secara empiris digunakan untuk pengobatan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun C. cajan terhadap S. typhi dan S. aureus. Daun C. cajan diekstraksi dengan etanol 95% hingga diperoleh ekstrak 1000 ppm, 1200 ppm dan 1400 ppm. Kloramfenikol digunakan sebagai kontrol positif dan Natrium Carboxymethylcellulosa sebagai kontrol negatif. Masing-masing ekstrak lalu diuji aktivitas antibakterinya dengan metode difusi menggunakan kertas cakram. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali untuk masing-masing bakteri. Diperoleh hasil diameter zona hambat rata-rata pada pengujian S. aureus untuk konsentrasi 1000 ppm sebesar 9,33 nm, konsentrasi 1200 ppm sebesar 10,33 nm dan konsentrasi 1400 ppm sebesar 12.33 nm. Pada pengujian S. typhi diperoleh hasil diameter zona hambat rata-rata konsentrasi 1000 ppm sebesar 8 nm, konsentrasi 1200 ppm sebesar 9,66 nm dan konsentrasi 1400 ppm sebesar 12.66 nm. Data zona hambat yang diperoleh kemudian dianalisis dengan SPS

    UJI TOKSISITAS EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L.) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salina Leach)DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)

    Get PDF
    Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica L.) adalah tanaman obat potensial yang dapat mengatasi berbagai jenis penyakit.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas ekstrak herba pegagan terhadap larva udang (Artemia salina Leach) dengan metode BSLT.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium, yang dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin Makassar.Konsentrasi bahan uji yang digunakan yaitu 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, dan 100 ppm, dengan menggunakan media air laut. Kemudian dihitung data kematian larva udang berdasarkan jumlah larva udang yang mati, terhadap total larva yang digunakan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 100 ppm ekstrak herba pegagan (Centella asiatica L.) sudah mempunyai tingkat kematian yang tinggi terhadap larva udang (Artemia salina Leach), sehingga berdasarkan analisis probit diperoleh nilai LC50 77 ppm <1000 ppm dengan kategori toksik sedang

    Antifungal Activity of Cassia alata L. Ethyl Acetate and N-Hexane Leaves Extract against Candida albicans

    No full text
    This study aims to determine the effect of Cassia alata L. ethyl acetate and n-hexane leaves extract in inhibiting the growth of Candida albicans. The study used an experimental laboratory. In this study, C. alata ethyl acetate and n-hexane leaves extract used with concentrations of 2% w/v, 4% w/v and 8% w/v. The results showed that ethyl acetate and n-Hexane extracts inhibit C. albicans growth at 2% w/v, 4% w/v and 8% w/v concentrations with diameters of 9 mm, 11 mm, 13 mm for ethyl acetate and 9.3 mm, 12 mm, 14 mm for n-hexane solvent
    corecore