3 research outputs found
Uji Antimikroba Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Terhadap Bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Lactobacillus acidophilus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat (antimikroba) kulit buah naga merah terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Lactobacillus acidophilus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan Faktor I : Jenis Pelarut (P) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: P1: Air , P2: Etanol, P3: Etil asetat Faktor II : Konsentrasi ekstrak buah naga merah (E) terdiri dari 4 taraf, yaitu: E1: 20%, E2: 40%, E3: 60%, E4:80% Kombinasi perlakuan (PL) = 3x4 =12, untuk tingkat ketelitian maka penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Pelarut dengan menggunakan etanol menghasilkan antimikroba yang paling tinggi terhadap perkembangan mikroba pembusuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pelarut etil asetat dengan konsentrasi 80% memiliki daya hambat paling besar yaitu 17,23 mm, sedangkan untuk daya hambat paling terkecil pada pelarut air dengan konsentrasi 20% yakni 9,86 mm
Sosialisasi Pengolahan Sayur Dan Buah Menjadi Minuman Kesehatan Kepada Mahasiswa Universitas Deli Sumatera Di Hidroponik Binjai Sumatera Utara
Penanaman dengan metode hidroponik sangat mudah untuk dipraktekkan oleh masyarakat dan kita bisa mendapatkan tanaman sayuran yang sehat dan subur yang hasil sayurannya bisa kita olah menjadi minuman sehat. Minuman kesehatan dari sayuran dan buah sudah dapat memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh, namun untuk memperoleh manfaat vitamin yang maksimal dari sayur tentunya harus melalu proses pengolahan yang tepat. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah melatih masyarakat dalam membudidayakan sayuran dengan teknik hidroponik dan juga mengenalkan berbagai macam olahan sayuran dan buah untuk minuman kesehatan kepada dosen dan mahasiswa Universitas Deli Sumatera. Kegiatan dalam pengabdian ini berbentuk pelatihan sistem pertanian hidroponik serta sosialisasi pengolahan sayur dan buah menjadi minuman kesehatan yang meliputi: pemberian materi dengan metode ceramah dan tanya jawab, praktek pembuatan perangkat/instrumen hidroponik, praktek budidaya tanaman secara hidroponik dan praktek pembuatan minuman kesahatan berbahan dasar sayur dan buah hingga proses packing dan pelabelan. Pelaksanaan kegiatan ini dihadari 44 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Universitas Deli Sumatera bekerjasama dengan Hidroponik Binjai selaku mitra Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara. Berdasarkan keaktifan dan antusias peserta pengabdian kepada masyarakat terhadap budidaya sayuran hidroponik dan penolahan sayur dan buah menjadi minuman kesehatan karena dilakukan secara langsung demonstrasi/praktik. Sehingga meningkatkan pemahaman, maka hal ini mengindikasikan keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan.Kata kunci : buah, hidroponik, sayur, minuman kesehata
PEMANFAATAN BARANG BEKAS MENJADI WADAH TANAM SAYURAN HIDROPONIK DAN SOSIALISASI SAYUR MENJADI MINUMAN KEPADA KELOMPOK PKK DESA DALU SEPULUH B KEC. TANJUNG MORAWA
Penanaman dengan metode hidroponik sangat mudah untuk dipraktikkan, karena media tanam dan wadah tanam yang digunakan dapat diperoleh dengan mudah yaitu dengan memanfaatkan barang bekas. Budidaya tanaman dengan teknik hidroponik mudah aplikasinya dengan hasil sayuran yang sehat dan subur serta dapat diolah menjadi minuman kesehatan. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode pelatihan dengan sistem pertanian hidroponik memanfaatkan barang bekas serta sosialisasi olahan sayur menjadi minuman kesehatan di Desa Dalu Sepuluh B, Kabupaten Deli Serdang dengan kegiatan: penyampaian materi metode ceramah dan tanya jawab, pra dan post test, praktik perakitan instrumen hidroponik, praktik budidaya menanam secara hidroponik dan simulasi pembuatan minuman kesahatan berbahan dasar sayur. Pelaksanaan kegiatan ini dihadari 25 orang peserta pelatihan yaitu ibu-ibu PKK serta jajaran perangkat desa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata pemahaman kelompok PKK Desa Dalu Sepuluh B Kec. Tanjung Morawa mengenai budidaya sayuran hidroponik dan olahan sayur menjadi minuman kesehatan meningkat hingga 95,4%, naik 20,27% dari pemahaman awal. Kemampuan menjawab soal meningkat pada evaluasi akhir yaitu 95,4%, hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman kelompok PKK Desa Dalu Sepuluh B Kec. Tanjung Morawa terhadap budidaya sayuran hidroponik dan olahan sayur menjadi minuman kesehatan. Terjadinya peningkatan pemahaman mengenai hidroponik menunjukkan keberhasilan kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat di Desa Dalu Sepuluh B Kec. Tanjung Morawa