153 research outputs found

    Pengaruh Perawatan Dan Umur Terhadap Kuat Tekan Beton Geopolimer Berbasis Abu Terbang

    Full text link
    Pengembangan beton geopolimer berbasis abu terbang merupakan salah satu alternatif solusi yang dapat mengurangi pemakaian semen portland sebagai bahan pengikat utama yang digunakan untuk membuat beton saat ini yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap emisi gas karbondioksida ke atmosfir. Pemakaian abu terbang yang merupakan limbah dari proses pembakaran batu baru sebagai material asal juga memberikan nilai tambah tersendiri terhadap beton geopolimerberbasis abu terbang.Paper ini melaporkan hasil studi terhadap beton geopolimer berbasis abu terbang yang dibuat dengan menggunakan abu terbang sebagai material asal, sodium hidroksida dan sodium silikat sebagai aktivator dan agregat yang biasa digunakan dalam campuran beton, dengan fokusnya adalahuntuk melihat pengaruh jenis perawatan serta umur beton terhadap salah satu sifat mekanis beton yaitu kuat tekannya. Tipe perawatan yang diterapkan adalah perawatan beton pada temperatur ruang, perawatan pada temperatur di atas temperatur ruang (elevated temperature) serta kombinasi antara perawatan pada elevated temperature dan perendaman dalam air. Umur beton yang diamati adalah sampai dengan jangka waktu maksimal 3 tahun.Hasil-hasil yang didapat menunjukkan bahwa tipe perawatan sangat mempengaruhi perkembangan kekuatan tekan beton, dimana perawatan pada temperatur ruang menghasilkan beton dengan perkembangan kekuatan yang lebih lambat terutama pada umur-umur muda sampai dengan 3 bulan. Sedangkan perawatan pada elevated temperature yaitu pada temperatur 60oC selama 24 jam menunjukkan bahwa kekuatan tekan beton yang diharapkan dapat dicapai setelah proses perawatanselesai. Tidak terjadi peningkatan kekuatan tekan yang berarti setelah umur 3 bulan untuk beton geopolimer dengan perawatan pada temperatur ruang. Demikian juga untuk perawatan pada elevated temperature maupun kombinasi dengan perendaman dalam air tidak terjadi peningkatan kuat tekan yang berarti setelah proses perawatan pada elevated temperature selesai

    PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER DENGAN PENAMBAHAN SEMEN PUTIH PADA PERAWATAN SUHU RUANG

    Get PDF
    Beton geopolimer adalah suatu material konstruksi yang relatif baru dikembangkan tetapi menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan dengan beton konvensional yang menggunakan semen Portland. Beton geopolimer ini sama sekali tidak menggunakan semen portland. Salah satu kelebihan beton geopolimer selain tahan terhadap api adalah dapat mengurangi polusi udara, sedangkan kekurangannya ialah dalam membuatnya sedikit rumit dari beton konvensional. Pada penelitian ini meskipun beton geopolimer tidak menggunakan semen seutuhnya maka dalam penelitian ini akan dilakukan penambahan semen putih pada beton geopolimer untuk membuat kuat tekan beton meningkat pada perawatan temperatur ruangan.Pada penelitian ini dilakukan penambahan semen Portland putih dengan variasi penambahan semen putih 0%, 5%, 10%, dan 15% terhadap total berat fly ash. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder 10/20 cm dengan umur pengujian 7 hari dan 28 hari. Perawatan beton geopolimer dilakukan dengan perawatan suhu ruang dan perawatan temperatur dengan suhu 90˚C.Hasil penelitian nilai kuat tekan beton geopolimer pada perawatan suhu ruang mengalami kenaikan 37.19% dari umur beton 7 hari ke 28 hari yang kekuatan pada 7 hari berkisar 16.68 - 22.8 MPa dan 21.64 – 29.87 MPa untuk umur 28 hari. Pada perawatan elevated temperature 90˚C nilai kuat tekan tidak ada perubahan signifikan yang berkisar 25.69 - 27.93 MPa umur beton 7 hari dan 27.04 – 27.79 MPa untuk umur beton 28 hari Kata Kunci: Beton Geopolimer, Semen Putih, Kuat Tekan, Temperatur Ruan

    ANALISIS STRUKTUR BETON BERTULANG KOLOM PIPIH PADA GEDUNG BERTINGKAT

    Get PDF
    Perencanaan ataupun disain merupakan suatu faktor yang sangat menentukan untuk menjamin kekuatan dan keamanan suatu struktur bangunan, bangunan dengan beban yang besar juga membutuhkan struktur penopang yang juga besar, sehingga mampu menahan beban yang ada. Kolom dengan dimensi cukup besar akan memberikan dampak ukuran ruangan yang menjadi semakin kecil. Hal ini dapat menyebabkan fungsi ruangan menjadi terganggu. Sedangkan jika kolom terlalu kecil, ukuran ruangan menjadi lebih besar, tetapi belum tentu kuat untuk menahan beban yang ada. sebagai alternatif dibuat kolom pipih dengan tebal mengikuti lebar ukuran dinding agar masalah pengurangan luas ruangan yang telah direncanakan teratasi. Dari hasil analisis model dengan variasi tebal yaitu 15cm, 20cm, dan 25cm, serta variasi tinggi tiap lantainya yaitu 3m, 3.2m, dan 3.5m menunjukkan bahwa ketebalan dinding 15cm mempunyai tinggi lantai optimal yang dihasilkan kecil dibandingkan dengan tebal dinding 25cm yang mempunyai tinggi lantai yang lebih besar, namun dari beberapa pertimbangan tebal 20cm dianggap sebagai pilihan yang ekonomis. Selain itu hasil analisis struktur kolom, menunjukkan bahwa kolom termasuk kolom panjang atau langsing terlihat dari rasio kelangsingannya (40,93 > 22) serta kolom mengalami perilaku tertekuk.   Kata kunci : disain, dimensi kolom pipih, tinggi antar tingkat, bangunan bertingkat, kolom panjang, perilaku kolo

    PENGARUH PEMANFAATAN CANGKANG KEONG SAWAH SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS (PASIR) DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN BETON

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah cangkang keong sawah  sebagai bahan substitusi pasir terhadap kuat tekan beton. Menggunakan benda uji bentuk silinder berdiameter 10 cm, tinggi 20 cm. Beton CKS sebagai substitusi agregat halus, dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan30% dari volume agregat halus. Jumlah benda uji 84 silinder, dengan setiap variasi 12 silinder. Pengetesan kuat teakn beton dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Mutu beton yang direncanakan adalah f’c = 25 Mpa. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa beton dengan campuran bahan subtitusi cangkang keong sawah mengalami kenaikan kuat tekan beton hingga 9.03%. sehingga berdasarkan penelitian yang dilakukan penggunaan limbah CKS sebagai bahan substitusi pasir dengan persentase yang tepat terbukti dapat meningkatkan kuat tekan beton. Kata Kunci : Cangkang keong sawah, Substitusi, Agregat Halus, Kuat Tekan Beto

    RESPON DINAMIS BANGUNAN BERTINGKAT BANYAK DENGAN SOFT FIRST STORY DAN PENGGUNAAN BRACED FRAMES ELEMENT TERHADAP BEBAN GEMPA

    Get PDF
    Struktur bangunan bertingkat yang dibebani gempa akan mengalami simpangan lateral. Semakin tinggi struktur maka semakin besar simpangan lateral yang terjadi, apalagi jika struktur tersebut memiliki kekakuan kolom tingkat dasar yang lebih kecil (soft first story). Simpangan lateral tersebut dapat mengakibatkan momen guling struktur bangunan menjadi besar sehingga menyebabkan keruntuhan struktur. Untuk mencegah kondisi tersebut, maka kekakuan lateral struktur perlu diperbesar. Salah satu cara untuk memperbesar kekakuan lateral struktur adalah dengan menggunakan Braced Frames Element (Elemen Pengaku Portal).Pemodelan struktur yaitu berupa bangunan bertingkat banyak beton bertulang dengan denah 18 m x 18 m, struktur 25 tingkat, dengan tinggi 8 meter untuk lantai dasar, dan 3 meter untuk tiap lantai diatasnya. Struktur dimodelkan tanpa penambahan bracing dan dengan penambahan variasi tipe bracing (Diagonal bracing, X-bracing, dan Inverted V bracing) yang ditempatkan pada bentang tengah vertikal di sisi luar bangunan. Analisa simpangan lateral struktur tanpa dan dengan Braced Frames Element akan menggunakan analisa gempa dinamis yaitu Spektrum Respon (Response Spectrum). Analisa dinamis yang dilakukan dengan bantuan software ETABS, menunjukan bahwa nilai simpangan horisontal maksimum akibat beban gempa statis dan beban gempa dinamis, adalah sebagai berikut: Model A 71,7 mm dan 68,7 mm, Model B 56,6 mm dan 61,1 mm, Model C 55,8 mm dan 60,3 mm, Model D 55,8 mm dan 60,3 mm, Model E 70,4 mm dan 60,6 mm, Model F 70,5 mm dan 60,6 mm. Penggunaan Braced Frames Element pada struktur dapat mengurangi respon (simpangan lateral) dari struktur tanpa harus memperbesar dimensi dari kolom, dimana simpangan lateral maksimum yang dihasilkan akan menjadi lebih kecil.Kata kunci: bangunan bertingkat, beton bertulang, beban gempa, bracing, simpangan, soft story, ETABS

    RESPON DINAMIS BANGUNAN BERTINGKAT BANYAK DENGAN VARIASI TATA LETAK OUTRIGGER

    Get PDF
    Berbagai sistem desain dan metode perencanaan telah dikembangkan untuk meningkatkan kekakuan lateral dalam menahan beban gempa pada bangunan tingkat tinggi seperti, moment resisting frames, shear wall-frame systems, core and outrigger systems, framed-tubes, tube-in-tube, bundled tubes, truss tubes without interior columns, modular tubes. Dalam sistem-sistem tersebut dipilih core and outrigger systems, karena sistem ini dianggap paling efektif digunakan untuk bangunan dengan ketinggian 40 lantai dibandingkan dengan sistem yang hanya menggunakan core atau shear wall-frame system.Pemodelan dimensi bangunan berupa struktur beton bertulang dengan denah 49 m x 49 m, struktur 40 tingkat dengan tinggi 3 meter untuk tiap tingkatnya. Elemen struktur: balok 45 cm x 75 cm, kolom lt. 1-10, 120 cm x 120 cm, kolom lt. 11-20, 110 cm x 110 cm, kolom lt. 21-30, 100 cm x 100 cm, kolom lt. 31-40, 90 cm x 90 cm, tebal pelat 17 cm, tebal core wall 50 cm, outrigger menggunakan profil baja H-Beam 350 mm x 350 mm. Struktur dianalisis dengan pembebanan gempa dinamis menggunakan Response Spektrum dan gempa statis menggunakan Equivalent Static Load. Struktur dianalisa secara tiga dimensi menggunakan software ETABS.Dari penelitian ini dihasilkan penempatan outrigger yang berkontribusi besar terhadap pengurangan simpangan yaitu pada ½ dan ¾ dari tinggi bangunan. Dimana lokasi tersebut mampu mereduksi simpangan sebesar 12,27% untuk gempa dinamis. Kata kunci: bangunan tingkat tinggi, outrigger, beban gempa, simpangan, ETABS

    PERILAKU PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA MANADO DI KECAMATAN SARIO KOTA MANADO

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui perilaku pemilih pemula di Kecamatan Sario pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Manado Tahun 2020. Pemilih pemula mayoritas memiliki rentang usia 17-21 tahun, mayoritas pemilih pemula adalah pelajar (SMA), mahasiswa dan perkerja muda. Pemilih pemula merupakan pemilih yang sangat potensial dalam perolehan suara pada Pemilu. Perilaku pemilih pemula memiliki karakteristik yang biasanya masih labil dan apatis, pengetahuan politiknya kurang, cenderung mengikuti kelompok sepermainan dan mereka baru belajar politik khususnya dalam pemilihan umum. Ruang-ruang tempat di mana mereka belajar politik biasanya tidak jauh dari ruang yang dianggap memberikan rasa kenyamanan dalam diri mereka. Pengetahuan politik pemilih pemula sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kelompok pemilih lainnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan Pendekatan Sosiologis menunjukkan bahwa pemilih pemula cenderung dominan menggunakan pendekatan ini dilihat dari pemilih pemula yang lebih menitik beratkan latar belakang demografi dan sosial ekonomi dari pada calon walikota dan wakil walikota manado tahun 2020 pilihan mereka. Walaupun ada pemilih pemula yang menggunakan pendekatan psikolgis sosial akan tetapi sangat minim karena pendekatan ini bergantung dari kinerja partai politik untuk menarik minat pemilih pemula Kata Kunci: Perilaku. Pemilih Pemula, Pilkad

    KUAT TARIK BELAH BETON GEOPOLYMER BERBASIS ABU TERBANG (FLY ASH)

    Get PDF
    Beton yang tersusun dari komposisi utama agregat kasar, agregat halus, air, dan Semen Portland (SP) menjadi material yang sangat penting dan banyak digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur, namun dalam proses produksi Semen Portland terjadi pelepasan karbon dioksida (CO2) yang cukup besar ke atmosfir yang dapat merusak lingkungan, untuk itu diperlukan material lainnya sebagai pengganti Semen Portland untuk digunakan pada pembuatan beton. Beton Geopolymer merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah penggunaan semen yang kurang ramah lingkungan dalam proses produksinya. Dalam penelitian ini beton geopolymer dibuat tanpa menggunakan semen sebagai bahan pengikat, dan sebagai pengganti digunakan abu terbang (fly ash) yang mengandung silika dan alumina yang akan bereaksi dengan cairan alkalin untuk menghasilkan bahan pengikat (binder). Pada penelitian ini kuat tarik beton pada umur tujuh hari diuji melalui tes kuat tarik belah. Material yang digunakan adalah abu terbang (fly ash) asal PLTU Amurang, sodium silikat, sodium hidroksida dengan konsentrasi 8M, dan Superplastisizer Viscocrete-10. Benda uji yang digunakan adalah silinder ukuran 10/20 cm, dengan metode curing menggunakan oven dengan variasi curing time 4, 8, 12, dan 24 jam masing-masing 6 sampel. Nilai maksimum rata-rata kuat tarik belah beton geopolymer berbasis fly ash dalam penelitian ini sebesar 1,685 MPa didapatkan pada variasi curing time 24 jam menggunakan oven dengan umur saat tes 7 hari. Dan jika dibandingkan dengan kuat tekannya menghasilkan nilai . Dari variasi curing time tersebut dapat dilihat bahwa semakin lama curing time maka semakin besar kuat tarik yang dihasilkan. Kata kunci: beton geopolymer, fly ash, beton ramah lingkungan, kuat tarik belah, curing tim

    PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK LENTUR BETON SERAT KAWAT BENDRAT YANG DITEKUK DENGAN VARIASI SUDUT BERBEDA

    Get PDF
    Beton merupakan bahan konstruksi yang sering dijumpai pada struktur bangunan. Beton mempunyai kelemahan yaitu mempunyai kuat tarik yang rendah dan bersifat getas. Beberapa peneliti telah melakukan eksperimen dengan menambahkan bahan tambah yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada adukan beton. Salah satu alternatif bahan tambah yang digunakan untuk penelitian ini yang bersifat fisikal adalah Kawat Bendrat. Kawat Bendrat merupakan material terpilih karena disamping mempunyai faktor penguat beton, kawat bendrat juga merupakan bahan yang ekonomis dan mudah diperoleh. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kawat bendrat yang kedua ujungnya ditekuk dengan variasi sudut berbeda terhadap kuat tekan dan kuat tarik lentur. Panjang Kawat Bendrat yang digunakan adalah 60 mm dan diameter 1 mm. Persentase penambahan serat kawat bendrat kedalam campuran beton adalah 0%, 0.25%, 0.50%, 0.75% dan 1.00% terhadap berat benda uji dengan 3 variasi sudut berbeda (kawat lurus, ditekuk 45o, ditekuk 90o). Dari hasil penelitian, nilai kuat tekan beton dan kuat tarik lentur terbesar didapat pada variasi tekuk dan persentase yang sama yaitu pada variasi tekuk 45o persentase penambahan kawat bendrat 0.50%.  Nilai kuat tekan beton sebesar 28.573 MPa atau mengalami kenaikan kekuatan 2,62% dari beton tanpa tambahan kawat bendrat dan nilai kuat tarik lentur beton sebesar 8,173 MPa atau mengalami kenaikan kekuatan 16.974% dari beton tanpa tambahan kawat bendrat. Kata Kunci: Bahan Tambah, Kawat Bendrat, Kuat Tekan, Kuat Tarik Lentu

    PENGARUH DINDING PADA LANTAI DASAR TERHADAP DISPLACEMENT PADA BANGUNAN SET-BACK DAN NON SET-BACK

    Get PDF
    Pasangan bata ini seringkali diabaikan dalam perencanaan struktur bangunan dan pengaruh terhadap kekakuan dan kekuatan struktur tidak diperhitungkan dalam analisis dan disain struktur. Pasangan dinding bata hanya dinggap sebagai beban gravitasi dan keberadaannya diasumsikan tidak mempengaruhi kekakuan dan kekuatan struktur bangunan. Akan tetapi bangunan yang menggunakan pasangan dinding bata memiliki kekakuan struktur yang besar. Banyak bangunan yang secara arsitektur memiliki nilai estetika tinggi yang pada umnya menjadi pilihan para arsitek dalam mendisain suatu bangunan. Kebanyakan dari bangunan-bangunan seperti ini memiliki struktur yang tidak beraturan diantaranya juga bangunan-bangunan dengan set-back.Penelitian dilakukan pada pemodelan struktur bangunan Set Back dan Non-Setback dengan menggunakan dinding pengisi dan tanpa dinding pengisi pada lantai dasar. Bangunan set-back di variasikan pada 4 model, yaitu model B, model C model D dan model E .Kemudian dilakukan analisis menggunakan program SAP2000.Dan untuk parameter yang ditinjau pada penelitian ini adalah mengetahui displacement yang terjadi pada tiap pemodelan struktur bangunan tersebut serta perbandingan antara bangunan yang menggunakan dinding pengisi dan tanpa dinding pengisi.Dari hasil penelitian tersebut diperoleh displacement terbesar terdapat pada bangunan dengan rasio tinggi bagian set-back terhadap bagian bawah terbesar yaitu model E1 sebesar 30,231 mm dan E2 sebesar 30,4877 mm. Dalam hal ini menunjukkan bahwa Semakin besar rasio tinggi bagian set-back terhadap bagian bawah maka akan semakin besar displacement yang terjadi. Bangunan yang memiliki set-back akan mengalami kenaikan displacement yang signifikan pada satu tingkat diatas penempatan set-back tersebut dan yang terbesar pada model D2 sebesar 28,3074 pada tingkat 5 Bangunan yang menggunakan dinding pengisi akan membuat struktur bangunan lebih kuat pada bangunan dengan menggunakan dinding pengisi (Model E1) terhadap bangunan tanpa dinding pengisi (Model E2) maka displacement akan mengalami perbedaan sebesar 22,01%. Kata Kunci: Bangunan Bertingkat, Set Back, Displacement, Dinding Pengisi, Masonr
    • …
    corecore