4 research outputs found

    Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap Reflek Hisap Dan Berat Badan Bayi Prematur

    Full text link
    PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAPREFLEK HISAP DAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR(Classical Music Therapy with The Suck Reflex and Weight Loss of Premature Babies)Wahyuningsri1 & Ni Luh Putu Eka S21&2Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malange-mail. 1) [email protected] prematur adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Masalah yang terjadi pada bayi prematur berhubungan dengan fungsi imatur dari sistem organ. Masalah yang terjadi pada bayi prematur tersebut adalah tidak memadainya koordinasi antara reflek hisap dan menelan, yang mengakibatkan bayi prematur beresiko mengalami aspirasi dan kurangnya asupan nutrisi yang akan berdampak pada berat badan bayi prematur. Tujuan umum penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap reflek hisap dan berat badan pada bayi prematur di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasy-experiment) dengan non-randomized pretest-postest control design. Teknik sampling mengggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 30 orang bayi prematur yang terbagi dalam kelompok kontrol dan perlakuan. Sedangkan untuk pengujian hipotesis digunakan teknik analisis data non-parametrik dengan tes U-Mann Whitney dengan á = 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian terapi musik klasik berpengaruh terhadap kenaikan berat badan bayi prematur dengan nilai p = 0,01, namun tidak berpengaruh terhadap reflek hisap bayi prematur dengan nilai p = 0,71. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya agar menyempurnakan pelaksanaan prosedur pelaksanaan terapi musik atau memilih jenis musik yang lain sebagai upaya untuk menstimulasi reflek hisap dan berat badan sehingga tumbuh kembang bayi prematur menjadi lebih optimal.Kata kunci : Mozart, bayi prematur, reflek hisap, berat badanABSTRACTPremature are babies who are born with a gestational age less than 37 weeks. The problem that occurs in premature infants associated with immature function of organ systems. one of them is inadequate coordination between suction and swallowing reflexes, resulting in premature infants at risk of aspiration and lack of nutrition that will have an impact on weight this study selected works of Mozart classical music therapy as a treatment in preterm infants to determine its effect on reflex suction and weight . The general objective was to identify the effect of classical music on reflex suction and weight gain in preterm infants. Type of research is a quasi-experiment with a non-randomized pretest-pretest control design . sampling technique using purposive sampling sample of 30 premature infants were divided into control and treatment groups. While the techniques used to test the hypothesis of non-parametik data analysis with Mann Whitney U test with a number of á=0.05. The conclusion of this research was the classical music therapeutic effect on weight gain of premature infants with p=0.01, but no effect on premature babies suck reflex with p=0.71. The results can be used as input for further research in order to enhance the implementation of the implementation of music therapy procedures or prefers other types of music as an attempt to stimulate reflex suction and weight so accusto premature baby's development to be more optimal

    Hubungan Antara Konsumsi Rokok Dengan Lama Proses Penyembuhan Luka Operasi Elektif Steril Fase Inflamasi Di Instalansi Rawat Inap II Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang

    Full text link
    Gaya hidup merupakan salah satu determinan yang relatif sulit untuk dikontrol. Salah satu gaya hidup yang dapat menghambat proses penyembuhan luka yaitu pola kebiasaan merokok. Merokok dapat menurunkan jumlah hemoglobin yang berguna untuk mengangkut oksigen. Merokok juga diindikasikan meningkatkan agregasi platelet yang dapat membentuk bekuan darah dalam sistem sirkulasi.Penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan Control Group. Analisis hubungan dengan menggunakan uji “Contigency Coefficient “ada hubungan yang kuat antara kebiasaan mengkonsumsi rokok terhadap waktu penyembuhan luka. Berdasarkan hasil temuan diatas disarankan bagi peneliti yang ingin melanjutkan dapat lebih menspesifikan terhadap kuantitas dan kualitas kandungan rokok yang dikonsumsi dengan desain eksperimental semu atau laboratory test, sedangkan proses penyembuhan luka dapat ditingkatkan observasinya sampai fase akhir penyembuhan (fase maturasi)
    corecore