4 research outputs found

    KESIAPAN IBU DALAM MERAWAT ANAK DENGAN PNEUMONIA PASCA HOSPITALISASI: Readiness of Mothers in Treating Children with Pneumonia Post Hospitalization

    No full text
    Pendahuluan : Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan dan penyumbang terbesar penyebab kematian balita di dunia. Upaya perlu dilakukan untuk menyiapkan keluarga dalam asuhan maupun pemberian informasi sebagai persiapan pulang kepada keluarga tentang cara perawatan anak dengan pneuomonia. Hal tersebut menjadi dasar bagi keluarga menindaklanjuti pelaksanaan perawatan dan cara pencegahan pneumonia di rumah secara mandiri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesiapan ibu dalam merawat anak dengan pneumonia pasca hospitalisasi. Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode cross-sectional, dengan sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita pneumonia usia 2 sampai dengan 59 bulan. Hasil: Hasil analisis uji fisher exact didapatkan p value < 0,05 yang artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, persepsi, dan psikomotor/keterampilan ibu dalam merawat balita dengan pneumonia pasca hospitalisasi. Hasil analisis juga didapatkan nilai OR yang bermakna ibu dengan pengetahuan dan sikap rendah memiliki risiko 88,0 kali lebih besar untuk tidak siap merawat anak dengan pneumonia, dan ibu yang tidak terampil berisiko 16,0 lebih besar untuk tidak siap merawat anak dengan pneumonia pasca hospitalisasi. Kesimpulan: Sehingga penting dilakukannya edukasi kepada orang tua terutama ibu saat berada di rumah sakit untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam rangka kesiapan merawat anak dengan pneumonia pasca hospitalisas

    Ownership of Maternal and Child Health Books Associated with Parental Behavior in Providing Stimulation and Child Development Level

    No full text
    Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak anak sehingga perkembangan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak. Kepemilikan Buku KIA berperan penting bagi orang tua maupun pengasuh terutama sebagai pedoman dalam memberikan stimulasi pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepemilikan buku KIA dengan perilaku orang tua dalam memberikan stimulasi dan tingkat perkembangan anak. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juni tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Bengkuring kecamatan Samarinda Utara kota Samarinda. Sampel yang digunakan sebanyak 68 ibu yang memiliki anak usia 0-18 bulan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui perilaku ibu dalam melakukan stimulasi. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan anak (0-18 bulan). Kemudian data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan p value (< 0,05) yang artinya secara statistik ada hubungan kepemilikan buku KIA dengan perilaku orang tua dalam memberikan stimulasi dan tingkat perkembangan anak. Sehingga diharapkan ke depannya agar tenaga kesehatan mampu meningkatkan perannya dalam memotivasi orang tua dalam memberikan stimulasi pada anak sesuai dengan buku KIA sebagai pedoman.Carrying out adequate stimulation means stimulating the child's brain so that the development of movement, speech and language, socialization, and independence takes place optimally according to the child's age. Ownership of the MCH Handbook plays an important role for parents and caregivers, especially as a guide in providing stimulation to children. The purpose of this study was to determine the relationship between ownership of the MCH handbook and parents' behavior in providing stimulation and the level of child development. This type of research is quantitative with a cross-sectional design. This research was carried out from January to June 2021 in the working area of the Bengkuring Health Center, North Samarinda sub-district, Samarinda City. The sample used was 68 mothers who had children aged 0-18 months using a purposive sampling technique. Data collection was carried out using questionnaires and observation sheets that were used to determine the mother's behavior during stimulation. Developmental Pre-Screening Questionnaire (KPSP) is used to determine the level of development of children (0-18 months). Then the data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test. The results showed a P value (<0.05), which means that statistically there is a relationship between ownership of the MCH handbook and parents' behavior in providing stimulation and the level of child development. So it is hoped that in the future health workers will be able to increase their role in motivating parents in providing stimulation to children under the MCH handbook as a guideline

    Ownership of Maternal and Child Health Books Associated with Parental Behavior in Providing Stimulation and Child Development Level

    No full text
    Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak anak sehingga perkembangan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak. Kepemilikan Buku KIA berperan penting bagi orang tua maupun pengasuh terutama sebagai pedoman dalam memberikan stimulasi pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepemilikan buku KIA dengan perilaku orang tua dalam memberikan stimulasi dan tingkat perkembangan anak. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juni tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Bengkuring kecamatan Samarinda Utara kota Samarinda. Sampel yang digunakan sebanyak 68 ibu yang memiliki anak usia 0-18 bulan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui perilaku ibu dalam melakukan stimulasi. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan anak (0-18 bulan). Kemudian data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan p value (< 0,05) yang artinya secara statistik ada hubungan kepemilikan buku KIA dengan perilaku orang tua dalam memberikan stimulasi dan tingkat perkembangan anak. Sehingga diharapkan ke depannya agar tenaga kesehatan mampu meningkatkan perannya dalam memotivasi orang tua dalam memberikan stimulasi pada anak sesuai dengan buku KIA sebagai pedoman.Carrying out adequate stimulation means stimulating the child's brain so that the development of movement, speech and language, socialization, and independence takes place optimally according to the child's age. Ownership of the MCH Handbook plays an important role for parents and caregivers, especially as a guide in providing stimulation to children. The purpose of this study was to determine the relationship between ownership of the MCH handbook and parents' behavior in providing stimulation and the level of child development. This type of research is quantitative with a cross-sectional design. This research was carried out from January to June 2021 in the working area of the Bengkuring Health Center, North Samarinda sub-district, Samarinda City. The sample used was 68 mothers who had children aged 0-18 months using a purposive sampling technique. Data collection was carried out using questionnaires and observation sheets that were used to determine the mother's behavior during stimulation. Developmental Pre-Screening Questionnaire (KPSP) is used to determine the level of development of children (0-18 months). Then the data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test. The results showed a P value (<0.05), which means that statistically there is a relationship between ownership of the MCH handbook and parents' behavior in providing stimulation and the level of child development. So it is hoped that in the future health workers will be able to increase their role in motivating parents in providing stimulation to children under the MCH handbook as a guideline

    The Relationship Between Anemia and Nutritional Status with the Occurrence of Fatigue in Children with Cancer Undergoing Chemotherapy at Dharmais Cancer Hospital in Jakarta

    Get PDF
    Background: The challenge of fatigue significantly affects children undergoing cancer treatment, impacting their overall well-being and quality of life. Unlike their healthy counterparts, pediatric cancer patients grapple with the demanding impacts of chemotherapy, leading to anemia and nutritional deficiencies that exacerbate fatigue. Beyond fatigue, chemotherapy alters appetite, nutrient utilization, and mental function. Fatigue's multidimensional impact, marked by reduced energy and increased need for rest, can detrimentally affect the quality of life for pediatric patients. Understanding these challenges is essential for devising tailored strategies that comprehensively address the unique needs of children undergoing cancer treatment, enhancing their overall well-being and quality of life.Objective: This research aims were to determine the relationship between anemia and nutritional status with the occurrence of fatigue in children with cancer undergoing chemotherapy at Dharmais Cancer Hospital in Jakarta.Methods: An analytical cross-sectional study conducted in August 2022 included a sample of 24 children selected through accidental sampling. Demographic and disease characteristics, such as age, gender, cancer type, cancer stage, and treatment duration, were collected through a questionnaire. Anemia was determined by hemoglobin levels (12 mg/dl), and nutritional status was assessed using Body Mass Index. Fatigue was measured with tailored instruments for different age groups: the Parent Fatigue Scale (PFS) for children under 7 years and the Child Fatigue Scale (CFS) for those aged 7 years and older. Statistical analyses included univariate assessment, bivariate analysis with the chi-square test, and logistic regression.Results: Demographic analysis revealed a predominantly male sample (70.8%) with a significant adolescent presence (41.7%) and a prevalence of leukemia (37.5%). Most participants were in early cancer stages (58.3%), undergoing treatment for over a year (62.5%). Anemia was common (54.2%), and 58.3% were underweight. High fatigue prevalence was observed (62.5%). Chi-square analysis found no significant gender or cancer stage differences in fatigue. Age and treatment duration showed no significant associations with fatigue. Logistic regression revealed a significant association between anemia and fatigue in the first model (p = 0.022, Exp. B = 0.104). The second model, incorporating nutritional status, showed a non-significant relationship with anemia but a notable association with normal nutritional status and fatigue (p = 0.022, Exp. 0.059). This underscores the crucial role of nutritional interventions in mitigating fatigue.Conclusion: This study highlights a significant relationship between anemia and nutritional status with fatigue in children undergoing chemotherapy. These findings underscore the importance of considering anemia and nutritional interventions when providing care to pediatric cancer patients undergoing chemotherapy. Nurses play a vital role in addressing these concerns and enhancing the overall well-being of children with cancer
    corecore