4 research outputs found

    Affecting Factors of the Exclusive Breastfeeding Giving in the Public Health Center Workplace at Lingkar Timur in Bengkulu City Year 2017

    Full text link
    The coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia is still low, in 2007 32%, in 2012 27.1%. Likewise Bengkulu Province, especially in East Circle Health Center 45.1% while the national target of 80%. Many factors affect the exclusive breastfeeding of knowledge, age, motivation, employment and promotion of infant formula. The purpose of this study was to determine the factors that influence exclusive breastfeeding. This research was conducted by cross sectional method in mothers who have babies aged 7-12 months totaling 106 respondents (total sampling). Locations in Working Area Puskesmas Lingkar Timur on May-June 2017. Data were collected univariate, bivariate and multivariate analyzes using Chi Square test and multivariate logistic regression test. Results: a study of 106 mothers with babies 56.6% did not give exclusive breastfeeding, 57.5% less knowledge, 66.0% age 20-35 years, 80.2% high motivation, 59.4% working mothers, 67 , 0% are not exposed to the promotion of formula milk. (P = 0,00 RP = 5,60) and promotion of infant formula (p = 0.00 RP = 8.20) is associated with exclusive breastfeeding, whereas the age variable (p = 0.27 RP = 1.57) is not associated with exclusive breastfeeding. The most dominant factor is knowledge (p = 0,00 Exp (B) = 15,909). Suggestion: It is expected to improve exclusive breastfeeding, health workers should establish breastfeeding mothers\u27 classes with more intensive counseling. And the need for policies to provide appropriate sanctions against violations

    Analisis Perbandingan Pelesapan Segmen Bunyi Bahasa Sunda dengan Bahasa Indonesia di Wilayah Kabupaten Purwakarta

    Full text link
    Penelitian ini membahas tentang perbandingan pelesapan atau penghilangan segmen bunyi atau fonem /b/, /d/, /g/ dalam bahasa Sunda yang akan dibandingkan dengan bahasa Indonesia yang terjadi di wilayah kabupaten Purwakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi dan banyaknya penutur suku Sunda khususnya di Purwakarta, apabila mengucapkan kata yang di tengahnya terdapat bunyi huruf /b/, /d/, dan /g/ maka pengucapannya mengalami pelesapan atau penghilangan bunyi. Hal demikian terjadi juga dalam penggunaan bahasa Indonesia, pelafalan pada beberapa bunyi huruf yang dilesapkan atau dihilangkan sehingga kata tersebut tidak diucapkan jelas sesuai ejaan yang benarnya, salah satu contohnya terjadi pada huruf /sy/ atau /kh/. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan observasi lapangan, menggunakan teknik wawancara, sadap rekam/rekaman. Berdasarkan pengamatan di lapangan peneliti dapat mengambil simpulan bahwa masyarakat Sunda yang berada di wilayah kabupaten Purwakarta Jawa Barat hampir sebagian besar penduduknya ketika berbicara melakukan pelesapan atau penghilangan beberapa fonem-fonem tertentu, misalnya dalam kosakata bahasa Sunda, ketika melafalkan kata /tunduh = tunuh/, /embung = emung/, /saukur = sakur/. Begitupun ketika dalam penggunaan bahasa Indonesia, terjadi juga pelesapan pada fonem-fonem tertentu, misalnya pada kata /karena = karna/, /bagaimana = gimana/, /memang = emang/. Fenomena unik yang terjadi di wilayah Purwakarta inilah menjadi salah satu alasan yang membuat penulis tertarik untuk menelitinya
    corecore