22 research outputs found

    Sintesis Nanopartikel Seng Oksida (Zno) Menggunakan Surfaktan Sebagai Stabilisator Dan Aplikasinya Pada Pembuatan Tekstil Anti Bakteri

    Full text link
    Sintesis nanopartikel seng oksida dilakukan dengan metode presipitasi melalui reaksi antara seng nitratdengan natrium hidroksida. Variasi penggunaan berbagai jenis surfaktan (kationik, nonionik dan anionik) sebagaistabilisator pada proses pembuatan larutan koloid nanopartikel. Partikel dikarakterisasi dengan X-ray Diffraction(X-RD), Ultraviolet-visible Spectroscopy dan Scanning Electron Microscope (SEM). Aktivitas antibakterinanopartikel terhadap Escherichia coli dan Bacillus cereus ditentukan dengan metode agar diffusion test. Hasilkarakterisasi XRD dan SEM menunjukkan bahwa partikel adalah benar seng oksida dengan ukuran antara 75 nm-125 nm. Penggunaan 5% surfaktan kationik atau nonionik berdampak pada distribusi ukuran partikel koloid yangrelatif rata. Nanopartikel memperlihatkan kemampuan yang lebih baik dalam menghambat pertumbuhan bakteriBacillus cereus dibandingkan pada Escherichia coli. Selanjutnya, nanopartikel diaplikasikan pada kain kapasdengan teknik rendam-peras-pemanasawetan kering. Analisa persentase reduksi bakteri setelah beberapa kalipencucian tekstil dilakukan untuk mengetahui efektivitas aplikasi nanopartikel. Hasil foto SEM terhadap kain kapasmembuktikan bahwa kain mengandung nanopartikel seng oksida. Peningkatan jumlah zat pengikat dapatmeningkatkan efektivitas antibakteri

    Sintesis Organobentonit Dan Penggunaannya Sebagai Zat Tahan Api Pada Proses Penyempurnaan Tekstil

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian modifikasi nano bentonit alam yang berasal dari daerah Tasikmalaya Jawa Barat menjadi organobentonit dengan cara mereaksikannya dengan heksadesiltrimetilamonium bromida dan tetrabutilfosfonium bromida untuk dapat digunakan sebagai zat tahan api pada proses penyempurnaan tekstil. Proses pembuatan organobentonit dilakukan dengan cara pengadukan menggunakan magnetic stirrer larutan suspensi nanobentonit sebanyak 2% dengan heksadesiltrimetilamonium bromida (HDTA)/tetrabutilfosfonium bromida (TBP) variasi kadar 0,4-2 %. Karakterisasi organobentonit hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan FTIR dan SEM. Percobaan aplikasi organobentonit hasil sintesis pada kain kapas dilakukan dengan bantuan binder poliuretan serta surfaktan non ionik, sedangkan teknik yang digunakan adalah pad-dry-cure, dengan kondisi pad (90% WPU)-dry (110oC, selama 3 menit)-cure (140oC, selama 3 menit). Hasil percobaan menunjukkan bahwa HDTA-bentonit dan TBP-bentonit hasil sintesis dapat meningkatkan sifat tahan api sampel kain kapas meskipun belum secara signifikan, namun demikian telah memperlihatkan pembentukan arang kain sebagai sisa hasil pembakarannya. Pengarangan sampel kain hasil penyempurnaan dengan TBP-bentonit lebih tinggi dibanding dengan HDTA-bentonit

    Pembuatan Serat Nano Menggunakan Metode Electrospinning

    Full text link
    Dalam penelitian ini telah dilakukan pembuatan serat nano (nanofiber) menggunakan metodeelectrospinning dari material polimer: polivinil alkohol (PVA), chitosan dan nilon-6. Optimasi proses pembuatanserat nano dilakukan dengan mempelajari pengaruh jenis polimer, konsentrasi polimer dan parameter operasielectrospinning (tegangan listrik dan jarak antara spinneret – kolektor) terhadap struktur dan morfologi serat nano.Proses electrospinning dengan menggunakan PVA 15 % dengan rentang tegangan listrik 15 – 20 kV dan rentangjarak spinneret – kolektor 10 – 12 cm menghasilkan morfologi serat nano yang tidak kontinyu dengan diameterantara 70 – 150 nm. Proses electrospinning dengan menggunakan bahan baku polimer larutan chitosan 2 % dalamasam asetat tidak dapat menghasilkan formasi fiber. Proses electrospinning menggunakan larutan nilon-6 20 % padakondisi optimum tegangan listrik 20 kV dan jarak spinneret – kolektor 10 cm menghasilkan serat nano yangkontinyu dengan diameter berkisar antara 100 – 350 nm

    Kationisasi Permukaan Kain Kapas Untuk Meningkatkan Penyerapan Nanopartikel Peraksebagai Zat Antibakteri

    Full text link
    Kationisasi kain kapas dilakukan untuk meningkatkan penyerapan nanopartikel perak yang berfungsi sebagai zat antibakteri. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi kain kapas dikationisasi dengan metode perendaman (exhaust) menggunakan 3-kloro-2- hidroksipropil trimetil ammonium klorida (CHPTAC) dengan variasi konsentrasi 4-14% v/v, kemudian kain kapas normal dan kain kapas terkationisasi di rendam dalam larutan koloid nanopartikel perak 154 ppm, vlot 30:1 pada suhu 80˚C selama 30 menit. Hasil karakterisasi menggunakan Fourier Transmitance Infra Red Spectrophotometer (FTIR) menunjukkan bahwa kain kapas terkationisasi mempunyai puncak serapan gugus ammonium pada bilangan gelombang 2361 cm-1 dengan konsentrasi CHPTAC optimum 12%. Hasil perendaman kain kapas terkationisasi dengan koloid nano partikel perak memiliki sifat antibakteri di atas 15 kali pencucian rumah tangga

    Sintesis Nanopartikel Perak Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Bakteri E. Coli Dan S. Aureus

    Full text link
    Pada penelitian ini dipelajari sintesis nanopartikel perak dan uji aktivitasnya sebagai anti-mikroba terhadapEscherichia coli dan Staphylococcus aureus. Nanopartikel perak disintesis melalui pembentukan larutan koloidperak dengan metode reduksi perak nitrat dengan zat pereduksi natrium borohidrida. Performa hasil sintesis larutankoloid nanopartikel perak dalam menghambat pertumbuhan mikroba dievaluasi melalui uji aktivitas terhadapEscherichia coli dan Staphylococcus aureus. Pada perbandingan molar NaBH4/AgNO3 = 1,2 dan perbandinganberat Ag/asam poli akrilat (PAA) = 10,7, diperoleh diameter rata-rata nanopartikel perak sebesar 71,8 nm dengannilai polydispersity index (PI) sebesar 0,293. Hasil sintesis larutan koloid nanopartikel memperlihatkan kemampuandalam menghambat pertumbuhan bakteri, dan daya hambat terhadap Staphylococcus aureus ditemukan 30% lebihkuat dibanding terhadap bakteri Escherichia coli. Hasil uji aktivitas antimikroba secara kuantitatif menunjukkanbahwa persentase reduksi bakteri dapat mencapai hingga lebih dari 99%
    corecore