2 research outputs found
Gambaran Pelaksanaan Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sabu Raijua
ABSTRACT DHF surveillance is a process of continuously monitoring the situation of DHF and conditions that influence the increase and transmission of the disease so that control measures can be taken efficiently and effectively. This study aims to describe the implementation of DHF surveillance in Sabu Raijua District. This type of research is qualitative with in-depth interview techniques. Participants in the study were 5 surveillance officers who were taken by purposive sampling technique. The main research instrument is the researcher assisted by in-depth interview guidelines. The research results show that from the input component, there are still obstacles, namely inadequate human resources, lack of training related to DHF surveillance, and delays in disbursing funds. In the process component, there are obstacles in reporting DHF surveillance data and limitations in interpreting DHF surveillance data. The output component still needs to be considered, namely the dissemination of information is not comprehensive and the feedback received is not optimal Keywords : DHF, Surveillance System ABSTRAK Surveilans DBD adalah proses pemantauan secara terus-menerus tentang situasi DBD dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit tersebut agar dapat dilakukan tindakan pengendalian secara efisien dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pelaksanaan surveilans DBD di Kabupaten Sabu Raijua. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Partisipan dalam penelitian berjumlah 5 orang petugas surveilans yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen utama penelitian adalah peneliti dibantu dengan pedoman wawancara mendalam. Hasil penelitian diketahui bahwa dari komponen input, masih ada kendala yaitu SDM yang belum memadai, belum adanya pelatihan terkait surveilans DBD, dan keterlambatan pencairan dana. Komponen proses, terdapat hambatan dalam pelaporan data surveilans DBD dan keterbatasan interpretasi data surveilans DBD. Komponen output, masih perlu diperhatikan yaitu diseminasi informasi belum menyeluruh dan belum maksimalnya umpan balik yang diterima. Kata Kunci: DBD, Sistem Surveilan
PROMOSI KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK UNTUK MENGURANGI RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KELURAHAN OESAPA BARAT
Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka dan berdampak pada pengeluaran energi. Jenis aktivitas fisik antara lain bekerja, bermain, berolahraga, melakukan pekerjaan rumah tangga, bepergian, dan rekreasi. Aktivitas fisik dapat memperlambat atau menunda perkembangan penyakit degeneratif pada usia produktif dan usia lanjut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bermaksud untuk mengedukasi masyarakat tentang gaya hidup sehat terutama pentingnya aktivitas fisik sebagai upaya penurunan risiko kejadian penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes melitus. Kegiatan ini bermitra dengan Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang. Metode pelaksanaannya dilakukan dengan penyuluhan melalui pembagian leaflet, video senam sehat dan video edukasi pentingnya aktivitas fisik. Kegiatan intervensi promosi kesehatan melalui pembagian leaflet, video edukasi tentang aktivitas fisik, serta video senam sehat secara signifikan meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait upaya penurunan risiko kejadian penyakit tidak menular