148 research outputs found

    Maintaining Social Relationship of Balinese and Sasak Ethnic Community

    Full text link
    This research aims to study the background of building informal cultural ties as a medium of reharmonization between Balinese ethnic community and Sasak ethnic community in Mataram City, West Nusa Tenggara Province. This study used qualitative interpretive design in order to find answers issues, namely background of establishing a cohesion bond between two ethnic communities. Based on the result of this research, it is found that there are four influential factors, namely cultural contact between Balinese ethnic and Sasak ethnic communities during the historic period, the implementation of Balinese culture and Sasak culture in Lombok, cultural adaptation of each cultural identity, and construction of informal cultural ties as medium of interethnic communication. The informal cultural ties have an important significance in maintaining the integration between Balinese ethnic community and the Sasak ethnic community in Mataram city. Based on this phenomenon, the recommendation that can be proposed is to maintain the sustainability of informal cultural ties through the cultivation of awareness in each ethnic community and involvement of traditional figures in providing intensive guidance on the importance of preserving the cultural values of ancestral heritage in maintaining social harmony

    Peningkatan Nilai Nutrisi Dedak Padi sebagai Pakan Itik melalui Biofermentasi dengan Khamir

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan kultur khamir Saccharomyces spp kompleks sebagai inokulan fermentasi dedak padi terhadap kualitas dedak padi sebagai pakan itik. Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga macam perlakuan dan enam kali ulangan. Ketiga perlakuan yang dicobakan, yaitu dedak padi tanpa terfermentasi sebagai kontrol (A); dedak padi terfermentasi dengan 0,20% kultur khamir Saccharomyces spp kompleks (B), dan dedak padi terfermentasi dengan 0,40% kultur khamir Saccharomyces spp kompleks (C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi dedak padi dengan 0,20% dan 0,40% kultur khamir Saccharomyces spp kompleks nyata (P<0,05) dapat meningkatkan kandungan protein kasar dan serat kasar dedak padi, serta secara nyata (P<0,05) dapat meningkatkan kecernaan bahan kering, bahan organic, protein, dan serat kasar dedak padi dibandingkan dengan kontrol. Fermentasi dedak padi dengan kultur khamir Saccharomyces spp kompleks ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) bahan kering, bahan organik, dan gross energi dedak padi. Akan tetapi, secara nyata (P<0,05) meningkatkan kandungan energi termetabolis dedak padi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fermentasi dedak padi dengan 0,20-0,40% kultur khamir Saccharomyces spp kompleks dapat meningkatkan kandungan nutrisi dan kecernaan dedak padi sebagai pakan itik
    • …
    corecore