5 research outputs found
Respon Kekebalan Humoral Mencit Balb/c yang Divaksinasi dengan Vaksin Limpa dan Vaksin Kultur Penyakit Jembrana terhadap Protein Virus Jembrana
Sapi Bali adalah salah satu aset nasional Indonesia yang harus dilestarikan karena mempunyai keuntungan ekonomi. Tetapi sapi Bali mempunyai beberapa kelemahan penyakit khususnya penyakit Jembrana yang disebabkan oleh virus penyakit Jembrana (JDV). Pencegahan terhadap penyakit Jembrana telah dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin yang terbukti dapat menurunkan tingkat kematian sapi Bali terserang JDV adalah vaksin limpa. Jenis vaksin ini hanya mampu menginduksi kekebalan dengan perlindungan 70%. Proteksi ini dapat ditingkatkan jika jumlah virus yang digunakan dalam vaksin meningkat. Tekhnik kultur in vitro adalah salah satu metode meningkatkan jumlah virus penyakit Jembrana, dan selanjutnya dibuat vaksin kultur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sel limfosit sapi Bali terinfeksi JDV adalah 9,5% pada limpa dan 57,43% pada sel kultur. Uji westernimmunoblotting sel limfosit sapi Bali dari darah tepi dan limpa terinfeksi JDV menggunakan antibodi monoklonal (AbMo) anti Ca, terdeteksi protein dengan berat molekul 26 kDa, 42 kDa dan 51 kDa. Pada medium kultur PBMC dan endapan plasma sapi Bali terinfeksi JDV, teridentifikasi protein dengan berat molekul 16 kDa an 26 kDa menggunakan AbMo, dan teridentifikasi protein dengan berat molekul 16 kDa; 21,5 kDa. 26 kDa; 29,7 kDa; 40 kDa dan 50 kDa menggunakan AbPo. Uji Elisa didapatkan nilai absorban antibodi mencit balb/c yang divaksinasi dengan vaksin kultur penyakit Jembrana lebih tinggi yaitu sebesar 0,3089 dibandingkan vaksin limpa yaitu sebesar 0,177 dengan p<0,05. Nilai absorban antibodi mencit balb/c terhadap antigen Ca, SU dan tat, memperlihatkan nilai absorban terhadap antigen SU berbeda sangat signifikan dibandingkan dengan antigen Ca dan antigen tat (p<0,01). Antigen Ca berbeda signifikan terhadap antigen tat (p<0,05)