103 research outputs found

    Respon Kardiovaskuler Akibat Latihan

    Full text link

    Model Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Untuk Guru Smk RSBI Di Jawa Tengah

    Full text link
    The purpose of this study was to find a model in improving RSBI vocational schools teachers\u27 English skills in Central Java. This study used research and development(R &D) design developed by Borg & Galland. It was a qualitative research; data were collected by interviews, questionnaires and observations to get the primary and secondary data. The study was located in Central Java focusing on RSBI Teachers\u27 English Skills. The benefit of the research was to provide an alternative in improving RSBI vocational schools teachers\u27 English skills. The result was a model product in improving RSBI vocational schools teachers\u27 English skills in Central Java. Thus, it is suggested for RSBI vocational teachers to improve their English skills by using this model

    Relevansi Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Kereta Api Eksekutif

    Full text link
    Transportation service industries cannot be apart from competitivephenomenon. They, including the train service industry, must be able to compete tosurvive. This transportation competition, air-land-water, causes the decline of ofexecutive class train passengers. This research would find out the service given by PTKAI to its customers in decision making to use transportation service. The data wasprimary data. The technique sampling was quota random sampling, which met datanormally requirements. The result shows that there is an unfavorable relationship betweenimage and quality of service represented by correlation coefficient 0,105. There is alsoan unfavourable relationship between employee's performance and quality of servicewith correlation coefficient 0,113

    Latihan Fisik Dan Asam Laktat

    Full text link

    Kajian Kerawanan Longsor Tebing Sungai Code Daerah Istimewa YOGYAKARTA (Studi Kasus : Penggal Sungai Code antara Banteng-gondolayu)

    Full text link
    Longsor tebing sungai merupakan salah satu jenis longsor yang disebabkan oleh aliran sungai ataupun aliran lahar yang berasal dari letusan gunungapi. Kota Yogyakarta yang dilewati oleh Sungai Code dan memiliki permukiman yang padat berpotensi mengalami longsor tebing sungai, terutama aliran antara Banteng-Gondolayu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peta kerawanan longsor tebing sungai dan mengetahui faktor penyebabnya serta pengelolaannya.Metode dalam penelitian ini yaitu pengolahan data dan survey lapangan. Data yang digunakan adalah data derajat kelengkungan sungai, kemiringan tebing, penggunaan lahan dan jarak dari sungai. Pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling dengan data peta, citra penginderaan jauh dan pengukuran lapangan. Analisis data dengan metode scoring dengan parameter penyebab longsor tebing sungai sebagai acuan dan analisis hasil dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif serta divalidasi dengan cek lapangan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa area kerawanan longsor tebing sungai adalah sangat rendah seluas 5.839 m2, rendah seluas 34.895 m2, sedang seluas 112.576 m2, tinggi seluas 56.717 m2 dan sangat tinggi seluas 7.476 m2. Faktor penyebab terjadinya longsor tebing sungai dominan dikontrol oleh derajat kelengkungan sungai dan kemiringan tebing sungai. Pengelolaan terhadap longsor tebing sungai di lokasi penelitian adalah dengan talud dan bronjong batu

    Penilaian Tingkat Bahaya Lahar Hujan Di Sungai Code

    Full text link
    Sungai Code adalah sungai yang melewati Kota Yogyakarta yang terkenadampak aliran lahar setelah Erupsi Merapi 2010. Hal ini dikarenakan volumetotal material piroklastik yang dikeluarkan ketika Erupsi Merapi mencapai lebihdari 100 juta m dan terjadi ketika musim hujan. Tujuan penelitian ini untukmengetahui tingkat bahaya lahar di Sungai Code dan melakukan pemetaan setelahErupsi Gunungapi Merapi tahun 2010. Metode yang digunakan adalahpengolahan data sekunder dan observasi lapangan Teknik pengolahan datamenggunakan skoring dengan klasifikasi parameter besarnya bahaya lahar.Parameter yang digunakan adalah kepadatan penduduk, penggunaan lahan,ketinggian tebing dan jarak dari sungai. Software GIS digunakan untuk analisishasil dengan cara mengovelay parameter yang digunakan. Dari hasil kajian dapatdisimpulkan bahwa 46% daerah penelitian mempunyai tingkat bahaya tinggi, 28% sedang dan 24% sangat tinggi yang sebagian besar terletak disebelah baratsungai. Persebaran tingkat bahaya lahar mempunyai pola gadasi mengikutiketinggian tebing dan jarak dari sungai
    • …
    corecore