503 research outputs found

    The Lyman-alpha Forest at z~4: Keck HIRES Observations of Q 0000-26

    Full text link
    This paper describes a study of the Lyman-alpha forest absorption clouds along the quasar sightline Q0000-26 (zem=4.1). The spectrum was obtained with the High Resolution Spectrometer on the 10m Keck telescope. We derive accurate H I column density and Doppler width distributions for the clouds from Voigt profile fitting. We also analyze simulated Lyman-alpha forest spectra of matching characteristics in order to gauge the effects of line blending/blanketing and noise in the data. The results are compared with similar studies at lower redshifts in order to study any possible evolution in the clouds' properties. We also estimate the mean intensity of the UV background at z=4 from an analysis of the proximity effect.Comment: plain TeX containing 23 PS pages, 3 PS tables, and 9 PS figures, ApJ, Dec 1, 1996 issue replacing an earlier version which contains an corrupted table

    Evidence for Rotation in the Galaxy at z=3.15 Responsible for a Damped Lyman-alpha Absorption System in the Spectrum of Q2233+1310

    Get PDF
    Proof of the existence of a significant population of normal disk galaxies at redshift z>2 would have profound implications for theories of structure formation and evolution. We present evidence based on Keck HIRES observations that the damped Lyman-alpha absorber at z=3.15 toward the quasar Q2233+1310 may well be such an example. Djorgovski et al have recently detected the Lyman-alpha emission from the absorber, which we assume is at the systemic redshift of the absorbing galaxy. By examining the profiles of the metal absorption lines arising from the absorbing galaxy in relation to its systemic redshift, we find strong kinematical evidence for rotation. Therefore the absorber is likely to be a disk galaxy. The inferred circular velocity for the galaxy is >200 km/s. With a separation of ~17 kpc between the galaxy and the quasar sightline, the implied dynamic mass for the galaxy is >1.6x10(11) solar mass. The metallicity of the galaxy is found to be [Fe/H]=-1.4, typical of damped Lyman-alpha galaxies at such redshifts. However, in another damped galactic rotation is evident. In the latter case, the damped Lyman-alpha absorber occurs near the background quasar in redshift so its properties may be influenced by the background quasar. These represent the only two cases at present for which the technique used here may be applied. Future applications of the same technique to a large sample of damped Lyman-alpha galaxies may allow us to determine if a significant population of disk galaxies already existed only a few billion years after the Big Bang.Comment: AASTEX, 2 PS figures, accepted by ApJ, 6 pages total, replaced on 1-22-97, the only change is the enlarged figure

    Fermentasi Kulit Kakao (Theobroma Cacao ) Sebagai Bahan Baku Pakan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus)

    Full text link
    Pemanfaatan kulit kakao (Theobroma cacao) selama ini digunakan untuk pakan ternak dan pupuk organik. Kulit buah kakao belum banyak dikaji pemanfaatannya sebagai bahan pakan ikan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai nutrisi kulit kakao yang difermentasi dengan Rhizopus oligosporus dalam bentuk tepung dan pengaruh pemanfaatan kulit kakao terhadap pertumbuhan lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Penelitian dilakukan dengan menggunakan 4 perlakuan yaitu pakan dengan kandungan protein normal sebagai kontrol, pakan dengan tepung kulit kakao 20%, pakan dengan tepung kulit kakao 25% dan pakan dengan tepung kulit kakao 30%. Ikan uji lele sangkuriang dipelihara dalam kolam terpal berukuran 200 x 100 x 50 cm dengan 100 ekor ikan uji setiap kolam. Metode pemberian pakan dengan cara ad libitum sebanyak tiga kali sehari selama 60 hari pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan uji yang terbaik yaitu pakan kontrol. Pakan uji dengan tepung kulit kakao 30% memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan pakan dengan tepung kulit kakao 20% dan pakan dengan tepung kulit kakao 25%. Pakan kontrol memberikan hasil pertumbuhan mutlak sebesar 75,67 gram dan pertumbuhan harian sebesar 1,26 gram/hari. Konversi pakan pada perlakuan kontrol 1,32 berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya (P<0,05). Modifikasi metode fermentasi perlu dilakukan untuk mengurangi faktor anti nutrisi dalam kulit buah kakao dengan pemanfaatan lebih banyak jenis mikroba

    Efektifitas Pemberian Tepung Usus Ayam terhadap Pertumbuhan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus)

    Full text link
    Penelitian dilakukan untuk mempelajari nilai nutrisi tepung usus ayam dan pengaruh subtitusi tepung ikan dengan menggunakan tepung usus ayam terhadap pertumbuhan lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Penelitian dilakukan dengan menggunakan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pakan A tepung ikan 100% (kontrol), pakan B tepung usus ayam 30%, pakan C tepung usus ayam 70%, dan pakan D tepung usus ayam 100%. Ikan uji dengan berat ± 8,5 gram. Wadah pemeliharaan yang digunakan adalah kolam terpal sebanyak 12 buah dengan ukuran 200 x 100 x 50 cm dengan populasi lele sangkuriang sebanyak 100 ekor/kolam. Pemberian pakan dengan cara adlibitum sebanyak tiga kali sehari selama 60 hari pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan C (tepung usus ayam 23%) memberikan pertumbuhan terbaik terhadap lele sangkuriang dan berbeda nyata dengan perlakuan lain (P < 0,05). Pertumbuhan mutlak sebesar 58,53 ± 0,9 gram, laju pertumbuhan harian sebesar 0,97±0,02 gram/hari. Feed Convertion Ratio selama penelitian berkisar 1,26 ± 0,01%, dan kualitas air disetiap perlakuan masih dalam keadaan optimum untuk budidaya

    Kajian Penambahan Tepung Ampas Kelapa pada Pakan Ikan Bandeng (Chanos Chanos)

    Get PDF
    Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu komoditas perairan payau yang potensial untuk dibudidayakan. Penyediaan benih dan pakan yang baik secara kualitas maupun kuantitas sangat diperlukan demi meningkatkan produksi ikan bandeng. Ampas kelapa adalah limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai campuran bahan baku pakan ikan melalui proses penepungan. Penggunaan tepung ampas kelapa ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan bahan baku pakan impor yang harganya mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penambahan ampas kelapa yang optimal pada pakan untuk pertumbuhan ikan bandeng. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2017 bertempat di Desa Purworejo Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur. Penelitian menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali ulanganyaitu Perlakuan A (Pelet komersil), B (Pelet komersil + tepung ampas kelapa 10%), C (Pelet komersil + tepung ampas kelapa 20%) dan D (Pelet komersil + tepung ampas kelapa 30%). Parameter yang diamati yaitu laju pertumbuhan (pertumbuhan mutlak dan harian), efisiensi pakan, identifikasi dan kelimpahan fitoplankton serta parameter pendukung yaitu kualitas air. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pada parameter laju pertumbuhan (pertumbuhan mutlak dan harian) serta efisiensi pakan perlakuan D berbeda nyata dengan perlakuan A, B, dan C. Akan tetapi perlakuan A, B dan C tidak berbeda nyata. Kesimpulan yang didapat bahwa penggunaan tepung ampas kelapa dengan jumlah maksimal 20% tidak memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan dan efisiensi pakan pada ikan bandeng

    Kajian Pemanfaatan Tepung Ampas Kelapa Sebagai Campuran Pakan Untuk Ikan Lele Dumbo, Clarias Gariepinus (Burchell, 1822)

    Get PDF
    Coconut waste is one of the industrial waste or household waste that potentially can be mixed in feed, because it contains of 5,7% protein, 16,3% fat, 38,1% carbohydrate, 31,6% rough fiber, 5,5% water, and 2,6% ash. The aim of this study was to learn the effectivity of adding shredded coconut waste as fish feed ingredients for dumbo catfish fry. This research was carried out in 60 days in Aquaculture laboratorium, Fisheries and Marine, Agriculture Faculty, University of Lampung. This research used completety randomized design with 4 treatments and 3 repetitions. Treatment A (0% of coconut waste flour), treatment B (10% of coconut waste flour), treatment C (20% of coconut waste flour), and treatment D (30% of coconut waste flour). The parameters in this research were growth rate, daily growth rate, and feed conversion ration and protein retention and water quality. The result showed that the use of coconut waste flour in feed gave no effect to the growth rate, daily growth rate, and feed conversion ratio for the dumbo catfish
    • …
    corecore