17 research outputs found

    Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa antara yang Mendapatkan Model Pembelajaran Brain Based Learning dengan Numbered Head Together

    Full text link
    The research was conducted to distinguish the two models , this is Brain Based Learning ( BBL ) with the Numbered Head Together ( NHT ) to see the extent to which the two models are instrumental in improving the learning outcomes of students learning mathematics . Authors wanted to see if there are differences in mathematics achievement between students who received Brain Based Learning ( BBL ) with Numbered Head Together ( NHT ) ? . The method that I use in this study is experimental research that is giving treatment to two different classes . The population in this study were all students class VII of SMP Negeri 1 Cikajang with a randomly selected sample of the class VII- C and class VII - D . The instrument used to measure student learning outcomes in the form mathematics objective tests , administered before and after the treatment the author gives a treat . From the analysis of the Mann Whitney test , to test initial value Zhitung = 1.72 and Ztabel = 2.24 with a significance level of 5 % ( α = 0.05 ) zhitung which is located in the reception area Ho , Ho is accepted then it means there is no difference initial ability between experimental classes experiment I and experiment II . While the results of Mann Whitney test to post test at significance level of 5 % ( α = 0.05 ) , zhitung = 3.18 using the two test sides of Zhitung value = 3.18 > Ztabel = 2.24 , in other words zhitung rejection of Ho is in the region , in other words Ha accepted . It means that there are differences in mathematics outcomes between students who received learning model with Brain Based Learning (BBL) with Numbered Head Together (NHT)

    Pengembangan Modul Berbasis Pop Up Book Pada Materi Alat-alat Optik Untuk Siswa Smplb-b (Tunarungu) Kelas VIII

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan modul berbasis pop up book pada materi alat-alat optik untuk siswa SMPLB-B (Tunarungu) kelas VIII, (2) mengetahui kualitas modul, dan (3) mengetahui respon siswa terhadap modul yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan model prosedural. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian pengembangan oleh Thiagarajan dan semmel yaitu model four-D yang dibatasi sampai tahap develop. Langkah pengembangan tersebut yaitu: (1) Tahap pendefinisian (define) yang terdiri dari analisis kebutuhan, analisis materi, penentuan sumber belajar, (2) Tahap perancangan (design) yang terdiri dari pemilihan format, studi literatur materi, desain awal modul, dan produk, (3) Tahap pengembangan (develop)yang terdiri dari validasi dan revisi, uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Instrumen penelitian berupa lembar validasi modul, skala penilaian, dan skala respon peserta didik.Penilaian kualitas modul dan respon siswa menggunakan skala Likert 4 skala. Penelitian ini telah menghasilkan (1) modul berbasis pop up book pada materi alat-alat optik untuk siswa SMPLB-B (tunarungu) kelas VIII. (2) kualitas sangat baik oleh ahli materi, ahli media dan guru fisika SMPLB-B (tunarungu) dan telah memenuhi elemen mutu modul (format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, spasi kosong, dan konsistensi) sekaligus karakteristik modul yang baik (self instruction, self contained, adaptif, dan user friendly). (3) Siswa sangat setuju terhadap modul yang telah dikembangkan. Hasil ini memberi harapan bahwa modul akan dapat membantu dalam proses pembelajaran fisika di SMPLB-B (tunarungu)

    Pengembangan Aplikasi Kamus Istilah Fisika Berbasis Visual Basic sebagai Sumber Belajar Mandiri Peserta Didik Sma/ma

    Full text link
    Penelitian ini betujuan untuk (1) mengembangkanaplikasi kamus istilah fisika berbasis visual basic sebagai sumber belajar mandiri peserta didik SMA/MA, (2) mengetahui kualitas aplikasi kamus istilah fisika berbasis visual basic, dan (3) mengetahui respon peserta didik terhadap aplikasi kamus istilah fisika berbasis visual basic. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model prosedural. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian pengembangan oleh Tim Puslitjaknov dengan langkah pengembangan yaitu analisis produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk awal, validasi ahli dan revisi, uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Teknik pengumpulan data berupa non tes dengan instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar validasi, lembar penilaian, dan lembar respon. Teknik analisis data dilakukan dengan mengubah data kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah (1) telah berhasil dikembangkan aplikasi kamus istilah fisika berbasis visual basic sebagai sumber belajar mandiri peserta didik SMA/MA kelas X, (2) berdasarkan penilaian ahli media, ahli materi, dan guru fisika aplikasi kamus istilah fisika memiliki kualitas sangat baik (SB). Skor rata-rata menurut ahli media adalah 3,50; ahli materi adalah 3,50; dan guru fisika adalah 3,56 (3) respon peserta didik terhadap aplikasi kamus istilah fisika adalah setuju, pada uji coba lapangan skala kecil diperoleh skor rata-rata 3,02; sedangkan pada uji coba lapangan skala besar diperoleh skor rata-rata 3,16. PENGEMBANGAN APLIKASI KAMUS ISTILAH FISIKA BERBASIS VISUAL BASIC SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK SMA/M

    Optimasi Pembacaan Spektrum Raman Portabel Untuk Pembacaan Spektrum Raman Preparathistologi Jaringanbph (Benign Prostate Hyperplasia)

    Full text link
    Optimasi pembacaan spektrum Raman preparat jaringan menggunakan Raman portablediperlukan menghindari hasil spektrum yang bias dan mendapatkan spektrum serapan raman sampel biologis yang terbebas dari noise pembacaan, yang berakibat pada kesalahan interpretasi pembacaan data serapan/vibrasional gugus-gugus fungi senyawa kimia penyusun sampel biologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode optimasi pembacaan spektrum raman preparat jaringan yang valid dengan menggunakan Raman portable. Tahapan penelitian meliputi optimasi pengaruh background,pengaruh stabilitas penempatan preparat jaringan pada Raman portabel,pengaruh variasititik pengukuran, pengaruh variasi exposure time, pengaruh variasi laser power, dan pengaruh laser focal probe tip. Masing –masing spektrum Raman hasil optimasi metode dianalisis dengan metode HCA (Hierarchical Cluster Analysis). Hasil penelitian menunjukan metode pembacaan spektrum preparat jaringan dengan menggunakan Raman portabel yang optimal adalah dengan koreksi background, pembacaan preparat jaringan sampel dalam kondisi statis, pembacaan dilakukan pada satu titik pengukuran, penggunaan exposure time tertinggi yang sama pada setiap pembacaan, penggunaan laser power dengan nilai tertinggi yang sama setiap pembacaan, dan penggunaan nilai laser focal probe tip yang sama pada setiap pembacaan serta sampel harus berada menempel didepan probe tip

    Radiolysis of Reactive Azo Dyes in Aqueous Solution

    Full text link
    The effects of radiation on aerated reactive dye solutions i.e Cibacron Violet, Cibacron Orange and Cibacron Yellow solutions have been studied. Parameters analysis were the change of pH after radiation, the change of absorption, degradation products and effects of pH on the radiolysis. The uv-vis absorption of solutions were observed before and after irradiation. pH variation was done from pHs 3, 5, 7, 9 and 12. Irradiation was done at doses of 0, 2, 4, 6, 8 and 10 kGy with dose rate of 5 kGy/h and was determined by a Fricke dosimeter. HPLC with UV detector was used to analyze the degradation products. Oxalic acid was the main degradation product and small amount of succinic acid was also detected

    Radiation-Induced Degradation of Pirimiphos Methyl in Aerated Solution

    Full text link
    Degradation of pirimiphos methyl (1) as an active ingredient in Minawet insecticide 250 EC formulation in aqueous solution was studied. The absorbance, pH, COD (Chemical Oxygen Demand) in aerated solution, and the analyses of degradation products at various irradiation doses with dose rate of 5 kGy/h were observed. The absorbance decreased rapidly at low doses (£ 10 kGy), while at high doses (> 10 kGy) decreased slowly. The optimum irradiation dose for pirimiphos methyl degradation in aerated solution was found to be 15 kGy at pH 3.6. At that condition, more than 99% of pirimiphos methyl has been degraded and the COD of solution decreased about 82%. The analysis of irradiated samples by GC-MS and HPLC showed that 2-diethylamino-6-methyl-4-oxo-3,4-dihydropyrimidine (3) and oxalic acid were clarified as degraded product
    corecore