5 research outputs found

    Kajian Aktivitas Ovarium Babi Betina Hasil Pemotongan di Rumah Potong Hewan Tradisional

    Full text link
    Siklus reproduksi babi betina yang normal ditandai dengan terbentuknya folikel dominan. Adanya folikeldominan dan corpus luteum pada ovarium sebagai petunjuk tingkat aktivitas ovarium ataupun status reproduksi.Penelitian ini menggunakan 100 buah ovarium dari 50 ekor babi betina dibagi dalam tiga kelompok bobot potong,yaitu kurang dari 90 kg, sama dengan 100 kg, dan lebih dari 100 kg. Variabel yang diamati adalah dimensi ovarium,jumlah folikel dan corpus luteum pada ovarium kanan dan kiri. Data yang diperoleh dianalisis deskritif kuantitatif.Selain itu digunakan juga Uji t untuk mengetahui perbandingan antara aktivitas ovarium kanan dan kiri. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa berat ovarium kanan 5,70±1,22 g dan ovarium kiri 6,77±0,96 g. Jumlah folikeldominan pada ovarium kanan 6,54±1,81 buah sedangkan ovarium kiri 9,78±1,58 buah. Jumlah corpus luteumpada ovarium kanan 5,49±2,22 buah dan ovarium kiri 8,16±1.86 buah. Jumlah folikel dominan dan corpus luteumovarium kiri nyata lebih banyak (P<0,05) dibanding ovarium kanan. Persentase folikel dominan dan corpus luteumtertinggi terdapat pada babi kelompok bobot potong lebih dari 100 kg. Kesimpulan dari penelitian ini adalah statusreproduksi babi betina yang dipotong di RPH tradisional cukup baik, dan ovarium kiri lebih aktif dari ovariumkanan

    Respons Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum Schumach) terhadap Aplikasi Pupuk Urea, Kotoran Ayam, dan Kotoran Sapi sebagai Sumber Nitrogen (N)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons rumput gajah terhadap pupuk urea, pupuk kotoran ayam, dan pupuk kotoran sapi sebagai sumber nitrogen. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu P0 (tanpa pupuk), P1 (pupuk urea), P2 (pupuk kotoran ayam) dan P3 (pupuk kotoran sapi) dan setiap perlakuan diulang empat kali. Variabel yang diamati terdiri dari tinggi rumput, jumlah anakan, jumlah daun, warna daun, luas daun, berat kering (daun, batang, akar, total rumput), T/R (Top Root) ratio, LSR (Leaf Steam Ratio), LWR (Leaf Weight Ratio), LAR (Leaf Area Ratio), SLA (Spesifik Leaf Area), kadar protein kasar dan serat kasar. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dengan pemberian pupuk urea memberikan hasil yang tertinggi secara nyata (P<0,01) pada variabel tinggi rumput, jumlah anakan, jumlah daun, warna daun, luas daun, berat kering (daun, batang, total rumput), T/R ratio, dan kadar protein kasar, sedangkan pada variabel LSR, LWR, LAR, SLA memberikan nilai yang berbeda tidak nyata (P>0,05) di antara semua perlakuan. Disimpulkan bahwa perlakuan pupuk urea memberikan respons yang terbaik pada pertumbuhan, produksi, karakteristik produksi dan kualitas hijauan rumput gajah yang dihasilkan

    Performa Reproduksi Babi Bali Jantan di Provinsi Bali sebagai Plasma Nutfah Asli Bali

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa reproduksi babi Bali jantan sebagai salah satu indikatordalam pemilihan bibit babi jantan, serta untuk mengetahui produktivitas babi Bali pejantan sebagai plasmanutfah asli Bali. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Juni sampai Agustus 2016. Penelitian inimenggunakan metode survei secara purposive random sampling dan pendekatan eksploratif serta pemilihan lokasipenelitian berdasarkan waktu dan biaya penelitian. Ekterior calon pejantan ada dua yaitu yang berwarna hitam danberwarna hitam dengan belang putih pada keempat kakinya. Dimensi tubuh calon pejantan dengan panjang badanriil rata-rata 52 cm, dimensi testis panjang rata-rata 7,37 cm dan lebar 7,62 cm. Dimensi tubuh dan testis, berkaitanerat dengan aktivitas dan produktivitas calon pejantan. Semakin tinggi dimensi tubuh dan testis calon pejantan,akan berpengaruh secara nyata pada performa reproduksi dari pejantan. Kata kunci: babi Bali pejantan, performa reproduksi, testis, plasma nutfah

    Transformasi Gen Albumin Bunga Matahari (Helianthus Annuuss L.) Dengan Vektor Agrobacterium Tumefaciens Secara in Planta Pada Tanaman Kedelai

    Full text link
    Penggunaan A. tumefaciens untuk maksud mengintroduksi DNA albumin bunga matahari ke dalam sel tanaman kedelai didasari atas kemampuan alami dari A.tumefaciens untuk mentransfer suatu fragmen yang spesifik dari DNA plasmid (T-DNA ) ke dalam sel tanaman lalu berintegrasi pada genom sel tanaman inang. Hasil kloning gen albumin yang ditumbuhkan pada bakteri E.coli selanjutnya ditransfer ke A. tumefaciens LBA4404, melalui metode triparental mating. A. tumefaciens LBA4404 (pAL4404, pSW600 ) yang dihasilkan kemudian ditransformasikan pada tanaman kedelai secara in planta. Hasil analisis transformasi pada tanaman kedelai transgenic secara in planta dapat dibuktikan dengan analisis PCR
    corecore