813 research outputs found

    Peranan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost of Goods Manufactured

    Full text link
    The purpose of this research is to know production process of a textile company in Bandung and to analyze the comparison between cost of goods manufactured calculation methods, that applied in the company (traditional costing method) and Activity Based Costing (ABC) method. The obatained data was performed monthly during the year 2009. Based on analysis result, Cost Of Goods Manufactured calculation for unpattern material using ABC method resulted the Cost Of Goods Manufactured that is lower than traditional costing method, and Cost Of Goods Manufactured calculation for pattern material using ABC method resulted the Cost Of Goods Manufactured that is higher than traditional costing method. ABC method can describes the real consumption resource needed in production process

    Pengaruh Efektifitas Penerapan Metode Balance Scorecard dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Pln (Persero) Distribusi Jabar dan Banten)

    Full text link
    Dalam persaingan dunia bisnis yang ketat pada saat ini agar dapat bertahan dan sukses, Perusahaan dituntut untuk melakukan evaluasi secara periodik mengenai cara mereka mengelola USAhanya. Perusahaan dalam lingkungan yang dinamis tidak dapat hanya mengandalkan satu ukuran kinerja saja. Balance scorecard diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan David C. Norton yaitu suatu sistem pengukuran kinerja yang tidak hanya mengandalkan satu ukuran kinerja tunggal yaitu keuangan, tetapi menyeimbangkannya dengan ukuran non-keuangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanapengaruh efektifitas penerapan metode balance scorecard dalam meningkatkan kinerja Perusahaan.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus serta metode statistik yang digunakan adalah metode statistik parametrik. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap manajer tingkat menengah dan juga staf divisi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten dengan sampel 20 orang. Sampel yang digunakan memang tergolong kecil, ini dikarenakan penulis lebih memfokuskan pada manajer tingkat menengah dan staf divisi saja yang memang lebih mengetahui dan memahami konsep metode balance scorecard.Hasil penelitian ini menunjukkan dimana balance scorecard yang tersusun dalam empat perspektif dianalisis melalui data-data yang diperoleh dari Perusahaan. Perspektif keuangan dengan profitabilitasnya dihitung mengenai NPM dan ROI. Perspektif pelanggan dengan customer satisfaction.Perspektif proses bisnis internal dengan proses inovasi, operasional, dan postsale service/after sale service. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan sumber daya manusianya. Dari penelitian ini atas penyebaran kuesioner diketahui terdapat hubungan yang kuat antara variabel (X) dan variabel (Y) dengan koefisien korelasi sebesar 0.750. Adapun koefisien determinasinya sebesar 56%, ini artinya peningkatan kinerja Perusahaan 56% dipengaruhi oleh pengaruh keefektifan penerapan metode balance scorecard dan 44% dipengaruhi oleh faktor lain, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan uji hipotesis asosiatif diperoleh r hitung > r tabel, sehingga hipotesis penelitian diterima yaitu efektifitas penerapan metode balance scorecard memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan kinerja Perusahaan

    Harmonisasi Implementasi International Financial Reporting Standards terhadap Sistem Hukum di Indonesia

    Full text link
    The application of International Financial Reporting Standards (IFRS) in Indonesia became a major issue areas in accounting today. Because of accounting system and financial reporting is prepared IFRS to be different from Indonesia Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). Financial reporting is the company's management accountability to stakeholders (investors, creditors, governments and communities). For investors, the financial statements are one of the benchmarks to determine their investment decisions. For that reason, the application of IFRS should be implemented in harmony in Indonesia. The expectation is the information in the financial reporting to be relevant and reliable for interested parties, i.e. investors, creditors, governments and communities. Government regulations related to the company's business processes will be the key success factors of IFRS implementation. They are not fully supported the IFRS implementation in Indonesia. For example, the decrease in value on fixed assets revaluation (International accounting standard 36). There is only rules in the increase in value on fixed assets revaluation (PMK RI No.79/PMK.03/2008). In order to the application of IFRS become harmony, researcher offers the House of Generally Accepted Accounting Principles model which can be used as the foundation for implementing IFRS in Indonesia. At house of GAAP, the constitution and ideology of Indonesia, i.e. UUD45 and Pancasila become the foundation. As a result, the application of IFRS in Indonesia can be associated with the existing legal regulations in Indonesia. So this paper aims to propose a framework (house of Indonesian GAAP) for the implementation of IFRS harmonization of the legal system in Indonesia. The house of Indonesian GAAP model is based on UUD 45 and Pancasila and also the legal system in Indonesia. Through this house of Indonesian GAAP model, harmonization of the implementation of IFRS may take place smoothly
    corecore