14 research outputs found
RANCANG BANGUN DC – DC CONVERTER BERBASIS MICROCONTROLLER STM32F4 DAN MATLAB/SIMULINK
DC – DC converter banyak diplikasikan pada renewable energy, sel surya, sistem pengecasan baterai dan mobil listrik. Salah satu metode pada DC – DC converter adalah buck converter. Pada buck converter, tegangan keluaran lebih kecil dari tengangan masukkannya. Pada paper ini, buck converter didesain menggunakan microcontroller STM32F4 berbasis MATLAB/Simulink, TLP521 sebagai pengaman rangkaian daya buck converter dan rangkaian kendali STM32F4, IGBT FGH75T65UPD sebagai komponen switching, dan IR 2111 yang berfungsi sebagai gate driver untuk IGBT. Penanaman program STM32F4 dari MATLAB/Simulink menggunakan waijung blockset. Tegangan masukan pada buck converter didesain sebesar 35 V dengan tegangan keluaran sebesar 3,5 V sampai dengan 31,5 V dengan frekuensi switching pada IGBT maksimum sebesar 100 kHz. Data pada hasil eksperimen menunjukkan bahwa perubahan pada duty cycle akan berpengaruh pada tegangan keluaran, arus keluaran dan effisiensi dari buck converter
Evaluasi Pemakaian Energi Listrik Menggunakan Power Realtime Monitoring System Di Gedung Lecture Building Fakultas Teknik Universitas Mulawarman Dalam Upaya Efisiensi Energi Listrik
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai sumber daya ekonomis yang dibutuhkan dalam berbagai aktivitas. Penggunaan energi listrik secara tidak efisien akan mengakibatkan meningkatnya biaya pemakaian energi listrik, oleh karena itu perlu adanya program penghematan energi. Pada penelitian ini perlu dilakukan evaluasi penggunaan energi listrik di gedung Lecture Building Fakultas Teknik Universitas Mulawarman dalam upaya efisiensi energi listrik agar dapat diidentifikasi peluang penghematan energi dan biaya pembayaran listrik pada gedung tersebut. Penelitian ini menggunakan metode audit energi dalam menghitung intensitas konsumsi energi (IKE) pada gedung Lecture Building Fakultas Teknik Universitas Mulawarman. Pengumpulan data penggunaan energi dilakukan dengan menggunakan power meter yang terintegrasi dengan alat komunikasi serial yang dapat terhubung dengan jaringan internet yang tersimpan pada database. Hasil pengukuran karakteristik penggunaan daya listrik di gedung Lecture Building Fakultas Teknik Universitas Mulawarman yaitu pada fasa R sebesar 14331.17 watt, fasa S sebesar 14641.84 watt, dan fasa T sebesar 14481.83 watt. Nilai IKE gedung tersebut menggunakan rekening koran sebesar 2,49 kWh/m^2/bulan dan hasil monitoring menggunakan power realtime monitoring system sebesar 3,2 kWh/m^2/bulan dan jika merujuk pada standardisasi SNI 2000, maka hasil tersebut dikategorikan sangat efisien
Sistem Pemantauan Konsumsi Energi Listrik Berbasis Web Sebagai Upaya Konservasi Energi
Sistem pemantauan energy listrik berbasis Internet of Things (IoT) yang terhubung dengan website menjadi salah satu solusi dalam peningkatan kapasitas, efisiensi dan kemudahan dalam menjalankan audit energy listrik sebagai upaya konservasi energy listrik. Sistem pemantauan ini diletakkan pada panel induk utama gedung untuk mendapatkan data pengukuran. PM2120 yang digunakan dalam sistem pemantauan ini telah berstandar industri dengan prosentasi error pengukuran dibawah 1%. Komunikasi Modbus berbasis RS485 digunakan untuk mengakses data pada ESP32. Data yang dikirimkan PM2120 merupakan data tegangan, arus, daya, energy (aktif, reaktif dan semu), frekuensi, power factor, harmonisa arus dan harmonisa tegangan yang diukur dari pane induk utama gedung. Sistem pemantauan energy listrik ini diterapkan pada gedung perkantoran yang menggunakan AC dengan total luas ruangan sebesar 1026 m2. Berdasarkan data tersebut, standar Instensitas Konsumsi Energi (IKE) gedung tersebut sebesar 4.4 kWh//bulan atau 52.73 kWh//tahun. Nilai ini menujukkan bahwa gedung tersebut termasuk dalam kriteria sangat efisien
RANCANG BANGUN WIRELESS BATTERY MONITORING SYSTEM BERBASIS ESP32
Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju memberi banyak dampak pada sektor-sektor kehidupan manusia, salah satunya adalah kemajuan pesat pada sektor industri yang telah memasuki era industri 4.0. Kemudahan akses dan proses menjadi pilar utama dalam industri di era modern saat ini, dengan berkembangnya gadget-gadget canggih memberikan kemudahan bagi manusia untuk dapat mengolah informasi, mengambil dan mengontrol data, serta kegiatan yang serba digital lainnya yang membuat kegiatan industri bisa dilakukan secara mobile dan praktis. Dalam kegiatan industri monitoring diperlukan konsep untuk mempermudah pembacaan data pada suatu objek industri. Konsep yang digunakan untuk sistem monitoring yang dibangun dan diterapkan untuk penggunaan baterai. Penggunaan sensor-sensor yang diantaranya ada sensor tegangan, sensor arus ACS758 dan sensor suhu RTD PT100 untuk membaca data-data yang terdapat pada baterai dan akan diolah oleh mikrokontroler ESP32, mengubah data-data tersebut menjadi nilai yang bisa dibaca oleh manusia dan kemudian akan dikirimkan ke media penyimpanan database menggunakan layanan internet. Kelebihan ESP32 yang dapat mengolah data-data menggunakan pemrograman dan dengan teknologi IoT (modul wifi dan bluetooth) yang tersemat padanya membuat mikrokontroler ini menjadi salah satu komponen IoT yang mendukung industri masa kini. Penggunaan layanan Google Firebase dipilih guna membuat proses kerja pengiriman data ini menjadi lebih praktis dengan fitur-fitur pendukung yang dimilikinya. Mit App Inventor merupakan software pendukung penampilan data pada sistem ini, yang dimana data akan diolah menjadi sebuah bentuk tampilan aplikasi tatap muka yang menampilkan data-data dari firebase serta add-ons dari ThingSpeak, sehingga hasil akhirnya data akan sangat mudah untuk dikolektif.Kata kunci: Baterai, Internet of Things, ESP32DevKit, MIT App Inventor, ThingSpeak.DESIGN AND CONSTRUCTION OF WIRELESS BATTERY MONITORING SYSTEM BASED ON ESP32The development of increasingly advanced information technology has had many impacts on sectors of human life, one of which is the rapid progress in the industrial sector which has entered the industrial era 4.0. Ease of access and process are the main pillars in the industry in today's modern era, with the development of sophisticated gadgets making it easy for humans to be able to process information, retrieve and control data, as well as other all-digital activities that make industrial activities can be carried out via mobile and practical. In industrial monitoring activities, a concept is needed to facilitate reading data on an industrial object. The concept used for a monitoring system that is built and applied to battery usage. The use of sensors including a voltage sensor, ACS758 current sensor and PT100 RTD temperature sensor to read the data contained in the battery and will be processed by the ESP32 microcontroller, converting the data into values that can be read by humans and then sent to the database storage media using internet services. The advantage of ESP32 is that it can process data using programming and with IoT technology (wifi and bluetooth modules) embedded in it, making this microcontroller one of the IoT components that support today's industry. The use of Google Firebase services was chosen to make the work process of sending this data more practical with the supporting features it has. Mit App Inventor is software that supports data display on this system, where the data will be processed into a face-to-face application display that displays data from Firebase and add-ons from ThingSpeak, so that the final data will be very easy to collect.Keywords: Battery, Internet of Things, ESP32DevKit, MIT App Inventor, ThingSpeak
STUDI KELAYAKAN PERALATAN VOLTAGE TRANSFORMATOR 150 KV GARDU INDUK TENGKAWANG
Dalam operasionalnya, gardu induk menggunakan berbagai perangkat pengukuran dan transformasi tegangan untuk memastikan kinerja yang optimal. Salah satunya adalah Voltage Transformator (VT) yang berperan dalam mentransformasikan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah untuk kebutuhan peralatan indikator alat ukur/meter dan relay. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menganalisis kelayakan dari VT. Metode yang digunakan untuk dapat mengetahui kelayakan dari VT yaitu dengan melakukan tiga level inspeksi di antaranya yaitu In Service Inspection, In service Measurement dan Shutdown Measurement. Hasil dari penelitian ini yaitu untuk level pertama berupa pengamatan secara visual terhadap komponen-komponen VT dan didapatkan hasil yang masih dalam kondisi baik. Kemudian untuk level kedua berupa hasil uji thermovisi dan didapatkan hasil perbedaan antar fasa terbesar yaitu sebesar 1,5℃. Untuk level ketiga yaitu berupa 4 pengujian di antaranya pengujian tahanan isolasi dengan hasil terendah yaitu 36 GΩ pada fasa R dengan titik ukur P-1a, pengujian ratio VT dengan hasil tertinggi yaitu 0,24% pada fasa S dengan titik ukur 1a-1n, pengujian tahanan tanah dengan hasil tertinggi yaitu 0,17Ω pada fasa T, terakhir yaitu pengujian tan delta dengan hasil tertinggi yaitu 0,71% pada fasa R dengan tegangan uji 10kV. Berdasarkan hasil uji dan dengan melihat standar yang telah ditetapkan yaitu SK-DIR Nomor 0520-2.K/DIR/2014, hasil dari ketiga level inspeksi yang dilakukan masih sesuai dengan standar.Kata kunci: Voltage Transformator, Kelayakan, Gardu Induk ABSTRACTIn operation, substations use various voltage measurement and transformation devices to ensure optimal performance. One of them is the Voltage Transformer (VT) which plays a role in transforming high voltage into low voltage for the needs of measuring instrument / meter indicator equipment and relays. The main objective of this study is to study and analyze the feasibility of VT. The method used to be able to determine the feasibility of VT is by conducting three levels of inspection, including In Service Inspection, In service Measurement and Shutdown Measurement. The results of this study are for the first level in the form of visual observation of VT components and obtained results that are still in good condition. Then for the second level in the form of thermovision test results and the largest inter-phase difference result of 1.5 ° C was obtained. For the third level, it is in the form of 4 tests including isolation resistance testing with the lowest result of 36 GΩ in the R phase with a measuring point P-1a, VT ratio testing with the highest result of 0.24% in the S phase with a measuring point of 1a-1n, grounding resistance testing with the highest result of 0.17Ω in the T phase, the last is delta tan testing with the highest result of 0.71% in the R phase with a test voltage of 10kV. Based on the test results and by looking at the established standards, namely SK-DIR Number 0520-2.K/DIR/2014, the results of the three levels of inspections carried out are still in accordance with the standards.Keywords: Transformer Voltage, Feasibility, Substatio
Prototype System Water Level Reservoir untuk Pengendalian Kelebihan Air Dengan Mikrokontroller Arduino Uno R3
PDAM Loa Kulu Branch still uses sticks or poles as an indicator of the water level in the reservoir. Reservoir is a place to store clean water production from PDAM, the weakness of using sticks or poles is when the operator does not monitor continuously causing air loss when production becomes large. The goal of the study was to design a water-level prototype to control excess water in the reservoir. The method used is a prototype with the stage of gathering information through interviewing PDAM staff, creating and repairing prototypes and testing prototypes. The test used hardware consisting of arduino uno r3, ultrasonic sensor hc-sr04, flowmeter sensor yf-s201, 16 x 2 lcd, relay module, buzzer, solenoid valve 12 V_dc, pump 12 V_dc and display measurement results in the visual studio application 2019. Our findings are that the length of reservoir charging with an average input discharge of 3.6 liters / minute is 2.93 minutes. As for the length of emptying the reservoir with an average output discharge of 1.06 liters / minute is 12.10 minutes. The conclusion of this study is that the system can monitor the water level inside the reservoir automatically and know the time needed for the feeling and emptying process of the reservoir.PDAM Loa Kulu Branch still uses sticks or poles as an indicator of the water level in the reservoir. Reservoir is a place to store clean water production from PDAM, the weakness of using sticks or poles is when the operator does not monitor continuously causing air loss when production becomes large. The goal of the study was to design a water-level prototype to control excess water in the reservoir. The method used is a prototype with the stage of gathering information through interviewing PDAM staff, creating and repairing prototypes and testing prototypes. The test used hardware consisting of arduino uno r3, ultrasonic sensor hc-sr04, flowmeter sensor yf-s201, 16 x 2 lcd, relay module, buzzer, solenoid valve 12 V_dc, pump 12 V_dc and display measurement results in the visual studio application 2019. Our findings are that the length of reservoir charging with an average input discharge of 3.6 liters / minute is 2.93 minutes. As for the length of emptying the reservoir with an average output discharge of 1.06 liters / minute is 12.10 minutes. The conclusion of this study is that the system can monitor the water level inside the reservoir automatically and know the time needed for the feeling and emptying process of the reservoir
ANALISIS JATUH TEGANGAN PADA PENYULANG S-1 DI GARDU INDUK MANGGAR SARI BALIKPAPAN
Pada sistem distribusi yang belum maksimal dalam penyaluran ke beban disebabkan rugi– rugi tegangan pada sistem distribusi begitu besar. Bila tegangan tidak sesuai dengan standar PLN tahun 1995 dengan nominal tegangan maksimal +10% dan minimal -10%, pada umumnya terjadi disebabkan daya serta tegangan sebagian lenyap dalam perjalanan menuju konsumen, dimana dipengaruhi oleh antara lain panjangnya saluran distribusi, penempatan gardu ataupun trafo distribusi yang tidak maksimal terhadap beban, diameter penghantar yang tidak cocok dengan kapasitas beban sehingga menghasilkan panas pada saluran penghantar yang berdampak hilangnya daya serta tegangan pada jaringan. Jatuh tegangan juga berdampak pada pelanggan salah satunya performa peralatan listtrik akan terpengaruh. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat jatuh tegangan pada Penyulang S-1 Manggar Sari dan bagaimana cara mengatasinya apabila terdapat jatuh tegangan yang tidak sesuai dengan standar PLN. Penyulang Manggar Sari Satu (S-1) merupakan salah satu penyulang yang terpanjang pada Gardu Induk Manggar Sari. Analisis perhitungan jatuh tegangan menggunakan software yaitu Power Factory DIgSILENT dan metode penelitian ini adalah analisis aliran daya menggunakan Newton Raphson. Hasil analisis menggunakan Power Factory DIgSILENT 15.1 pada Penyulang Manggar Sari Satu (S-1) selama 30 hari pada bulan Juni 2023 dalam keadaan pembebanan maksimum, didapatkan jatuh tegangan yang tidak sesuai standar PLN dengan batas toleransi kurang lebih 10% dari tegangan nominal. Jatuh tegangan yang tidak sesuai terdapat 40 transformator distribusi dari 108 tranformator distribusi. Pada penelitian ini perbaikan jatuh tegangan menggunakan mengubah tap changer pada transformator. Tap changer ini menambah 5% dari tegangan nominal. Tap changer dilakukan pada tranformator daya dengan tujuan agar tegangan kirim sampai ke ujung sesuai atau mendekati tegangan nominal 20 kV.Kata kunci: Sistem Tenaga Listrik, Analisis Aliran Daya, DIgSIELENT, Jatuh Tegangan, Tap Changer.ABSTRACTIn the distribution system that has not been maximized in distribution to the load due to the large voltage losses in the distribution system. If the voltage is not in accordance with the 1995 PLN standard with a maximum nominal voltage of +10% and a minimum of -10%, it generally occurs because the power and voltage are partially lost on the way to the consumer, which is influenced by, among others, the length of the distribution line, the placement of substations or distribution transformers which is not optimal for the load, the diameter of the conductor does not match the load capacity resulting in heat in the conductor line which results in a loss of power and voltage in the network. The voltage drop also has an impact on customers, one of which is the performance of electrical equipment which will be affected. The purpose of this study aims to find out whether there is a voltage drop in the S-1 Manggar Sari Feeder and how to overcome it if there is a voltage drop that is not in accordance with PLN standards. The Manggar Sari Satu (S-1) feeder is one of the longest feeders at the Manggar Sari Substation. Analysis of the calculation of the voltage drop using software that is Power Factory DIgSILENT and this research method is power flow analysis using Newton Raphson. Analysis results using Power Factory DIgSILENT 15.1 on the Manggar Sari Satu Feeder (S-1) for 30 days in June 2023 under maximum loading conditions, a voltage drop was found that did not comply with PLN standards with a tolerance limit of approximately 10% of the nominal voltage. There are 40 distribution transformers out of 108 distribution transformers with inappropriate voltage drops. In this research, the voltage drop repair is done by changing tap changer on the transformer. This tap changer adds 5% of the nominal voltage.Tap changer carried out on the power transformer with the aim that the sending voltage to the end matches or approaches the nominal voltage of 20 kV.Keywords: : Electrical Power System, Power Flow Analysis, DIgSIELENT, Voltage Drop, Tap Changer
Analisis Kelayakan Air Berbasis Android
This research was conducted to identify the test of the water quality which good for consumption. It can be proved from temperature, turbidity level, and TDS (Total Dissolved Solids). By tempting the sensor, the turbidity and TDS meter controlled with the Arduino uno and the MCU node is forwarded to send data to the bylink application. The bylink application will help in monitoring water conditions by displaying the water condition which fit for consuming. The method used in this research was started with making a prototype then producing data to determine the feasibility of water through the TDS sensor, temperature sensor, and NTU (water clarity). This indicators were developed on an Android system whom the user could determine feasibility water easier