65 research outputs found

    Model Teoritis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Manajemen Pengetahuan pada Keberhasilan Kolaborasi Desain

    Full text link
    Proses kolaborasi desain dalam proyek konstruksi melibatkan konsultan dan pelaku desain yang memiliki berbagai keahlian. Proses kolaborasi desain diperlukan untuk mengintegrasikan obyek desain dan tim desain. Manajemen pengetahuan memainkan peran penting dalam mendukung proses kolaborasi desain. Gaya kepemimpinan diperlukan untuk memediasi pelaksanaan manajemen pengetahuan dalam meningkatkan kinerja tim untuk mencapai desain terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model teoritis melalui kajian pustaka dan survei menggunakan kuesioner. Penelitian mengenai gaya kepemimpinan, manajemen pengetahuan, dan kolaborasi desain dikaji secara komprehensif. Ruang lingkup kajian pustaka membahas latar belakang masalah, metodologi dan hasil penelitian. Kajian pustaka digunakan untuk membangun model teoritis penelitian. Penelitian konfirmatif diaplikasikan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini adalah model teoritis tentang pengaruh gaya kepemimpinan dan manajemen pengetahuan terhadap keberhasilan kolaborasi desain

    Analisa Life Cycle Cost Pada Green Building Diamond Building Malaysia

    Full text link
    Mengingat Kenyataan bahwa seluruh emisi CO2 yang ada di dunia lebih dari sepertiganya dihasilkan oleh bangunan[1], maka dibutuhkan suatu antispasi untuk mengeliminir akan fakta tersebut, yaitu melalui penerapan suatu konsep bangunan ramah lingkungan atau biasa disebut dengan konsep green building. Salah satu bangunan yang mengadopsi konsep green building tersebut adalah Diamond Building Malaysia. Bangunan ini menghabiskan biaya yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan biaya pada pembangunan konvensional. Namun, dengan konsep green building yang memfokuskan pada pengefisiensi energi sepanjang siklus hidup proyek, penerapan konsep tersebut tentunya akan berbalik menjadi suatu keuntungan yang berkesinambungan pada biaya operasionalnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu studi analisa Life Cycle Cost untuk melihat seberapa besar biaya yang dikeluarkan oleh suatu bangunan berkonsep green building selama periode yang ditetapkan. Dalam melakukan analisa Life Cycle Cost dibutuhkan biaya-biaya yang relevan, antara lain Biaya Awal, Biaya Operasional dan Perawatan, Biaya Energi, Biaya Penggantian, dan Nilai Sisa. Analisa dilakukan dengan menggunakan Present Worth Methode, dimana periode analisa ditentukan selama 10 tahun. Dari hasil analisa Life Cycle Cost dengan kategori biaya yang terdiri dari Biaya Awal, Biaya Energi, Biaya Operasional dan Pemeliharaan, serta Biaya Penggantian, diperoleh total biaya siklus Diamond Building Malaysia adalah sebesar RM 235.096.883atau sebesar Rp 759.290.649.000. Jika memasukkan Nilai Sisa dalam kategori biaya Life Cycle Cost tersebut, total biaya hidup Diamond Building menjadi RM 186.646.883 atau sebesar Rp 559.940.649.000

    Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Unit Rumah pada Perumhan Tambora di Lamongan

    Full text link
    Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di kabupaten Lamongan, maka kebutuhan masyarakat akan tersedianya sebuah tempat tinggal semakin meningkat. Berdasarkan kebutuhan di atas PT. Planet Asa Sentosa mengembaangkan Perumahan Tambakboyo Raya (Tambora) yang terletak di wilayah kecamatan Tikung, kabupaten Lamongan. Perumahan ini menawarkan produk berupa rumah tinggal tipe 27/72,tipe 27/66, tipe 50/96, tipe 50/132, tipe 50/144 dan tipe 60/144. Dalam penelitian ini dianalisis semua biaya yang dibutuhkan dalam menentukan harga pokok produksi unit rumah dengan menggunakan metode analisis titik impas (Break Even Point Methode). Dari perhitungan yang didapat berdasarkan metode titik impas diperoleh persamaan harga pokok penjualan dengan margin keuntungan untuk satu unit rumah adalah sebagai berikut S = 774.541,54m + 77.454.154,28 untuk type 27/72, dan begitu pula type yang lainnya. Dengan S adalah besarnya harga pokok produksi dan m adalah besarnya margin keuntungan

    Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya

    Full text link
    Laju pertumbuhan penduduk dan tingkat perekonomian yang semakin meningkat di kota-kota besar seperti Surabaya, bertolak belakang dengan ketersediaan lahan yang terbatas. Selayaknya properti yang akan dibangun di atas suatu lahan dapat memberikan manfaat yang maksimal serta efisien agar hasilnya dapat dirasakan demi pembangunan wilayah tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan penggunaan yang paling memungkinkan dan diizinkan dari suatu tanah kosong atau tanah yang sudah dibangun, dimana secara fisik dimungkinkan, didukung atau dibenarkan oleh peraturan, layak secara keuangan dan menghasilkan nilai tertinggi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis Highest and Best Use (HBU) pada lahan di Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya seluas 1.150 m2 yang direncanakan akan dibangun hotel. Lahan tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi properti komersial seperti hotel, apartemen, perkantoran dan pertokoan. Analisis tersebut menggunakan tinjauan terhadap aspek fisik, legal, finansial dan produktivitas maksimumnya. Dari hasil penelitian ini didapatkan alternatif properti komersial hotel yang memiliki penggunaan tertinggi dan terbaik pada pemanfaatan lahan dengan nilai lahan Rp. 67.069.980,31/ m2

    Pemodelan Alokasi Luas Lahan pada Analisa Highest And Best Use, Lahan di Jl. Kahuripan Raya Kav 30-34 Sidoarjo, Jawa Timur

    Full text link
    Kahuripan Nirwana Village (KNV) merupakan kawasan kota mandiri yang dikembangkan oleh PT Mutiara Mahsyur Sejahtera dengan luas lahan total 375 Ha. Hingga tahun 2016 ini baru 83 Ha yang telah dikembangkan menjadi Perumahan, area komersial, dan fasilitas pendukung lainnya. Salah satu lahan yang belum dikembangkan adalah lahan seluas 1,28 Ha di Jl Kahuripan Raya Kav 30-34. Guna mendapatkan alternatif terbaik pada lahan tersebut perlu dilakukan sebuah analisa, salah satu yang dapat digunakan adalah analisa Highest and Best Use. Analisa Highest and Best Use adalah penggunaan terbaik dan tertinggi yang memperhatikan aspek fisik, hukum, serta finansial dalam memperoleh produktivitas maksimum yang dapat menjadi alternatif solusi dari pemecahan masalah pengoptimalan penggunaan lahan di Jl Kahuripan Raya Kav 30-34. Pada aspek fisik analisa HBU ini akan dilakukan pemodelan untuk alokasi luas penggunaan. Hasil penelitian ini didapatkan perpaduan shopping centre dengan apartemen sebagai alternatif penggunaan lahan terbaik dengan nilai lahan tertinggi yaitu sebesar Rp 6.182.208/ m2 dengan produktivitas maksimum sebesar 18,16

    Alternatif Penggunaan Tertinggi dan Terbaik pada Lahan Pasar Blauran Surabaya

    Full text link
    Aktifitas perdagangan salah satunya terjadi di Pasar tradisional. Kondisi pasar yang sepi pengunjung dan banyaknya pembeli yang lebih memilih pusat perbelanjaan modern membuat pasar tradisional semakin ditinggalkan. Salah satunya adalah pasar Blauran Surabaya. Pasar Blauran merupakan pasar tradisional yang terletak di Jalan Kranggan Sawahan Surabaya dengan luas 5550 m2. Lokasi sekitar pasar yang sudah banyak berkembang menjadi properti komersil, sedangkan kondisi pasar yang kurang nyaman, panas, tidak tersedianya lahan parkir dan bangunannya yang sudah tua. Oleh karena itu lahan Pasar Blauran Surabaya perlu ditinjau penggunaan lahannya agar dapat memberikan nilai lahan tertinggi. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari aspek legal, fisik, finansial dan produktivitas maksimum. Berdasarkan penyebaran kuisioner kepada stakeholder didapatkan alternatif yaitu Revitalisasi Pasar, Mixed use Pasar dengan Pusat Perbelanjaan dan Mixed use Pasar dengan Perkantoran. Hasil analisa perhitungan, alternatif dengan nilai lahan tertinggi dan produktifitas maksimum yaitu mixed use pasar dan perbelanjaan dengan nilai lahan sebesar Rp 71.575.064,- dan produktifitas lahan sebesar 236,07% dari nilai lahan awal

    Analisa Penggunaan Lahan Kawasan Komersial Perumahan CitraRaya Surabaya Dengan Metode Highest and Best Use

    Get PDF
    Sebuah lahan akan memerlukan analisis penggunaan untuk memperoleh peningkatan nilai lahan yang terbaik. Demikian juga dengan lahan kawasan komersial sebuah Perumahan. Analisa Highest And Best Use diperlukan untuk mendapatkan alternatif properti terbaik pada lahan tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan analisa HBU pada sebuah lahan di kawasan kmersial Perumahan CitraRaya Surabaya. Analisis legal, fisik, keuangan, dan produktivitas maksimum adalah proses dan metodologi yang digunakan pada penelitian ini. Objek studi sebuah lahan seluas 5088,7 m2 terletak di kawasan komersial pada Perumahan CitraRaya tepatnya di depan pintu masuk Perumahan CitraRaya, sebelah barat Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi.Hasil yang diperoleh adalah alternatif kantor sebagai penggunaan lahan yang tertinggi dan terbaik dengan nilai lahan sebesar Rp 27.984.580,59/m2 dengan peningkatan prosentase produktivitas sebesar 74,9%

    Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya

    Full text link
    Saat ini sedang dikembangkan pembangunan Perumahan “Green Semanggi Mangrove” di Surabaya Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan proyek pembangunan Perumahan Green Semanggi Mangrove terhadap segi finansial dengan kriteria kelayakan investasi yaitu NPV, IRR, dan PI kemudian diuji tingkat sensitivitasnya untuk mengetahui kelayakan proyek pembangunan tersebut. Dari segi finansial, harapan pengembalian investasi dengan umur 5 tahun dapat terpenuhi dengan IRR 23% atau 12% lebih besar dari MARR. Dengan nilai investasi sebesar Rp. 77,097,749,601,- dihasilkan NPV sebesar Rp. 6,548,706,541,- didasarkan pada tingkat okupansi 35%. Dari hasil perhitungan analisa sensitivitas, dapat dilihat bahwa investasi proyek Perumahan Green Semanggi Mangrove akan tetap bisa diterima sampai batas maksimum biaya investasi bertambah hingga 25%
    corecore