23 research outputs found

    IDENTIFIKASI JENIS ANGGUR LAUT (Caulerpa sp.) TELUK SEPANG KOTA BENGKULU

    Get PDF
    This study aims to identify the type and analyze the density of the Caulerpa sp. at Sepang Bay Beach, Bengkulu City. This research was conducted in July-August 2020. The research method used a survey method. The data collected in this study are primary data and secondary data. The observed water quality, such as the temperature obtained at the time of the study, was 30-31oC, pH value was 7.7-7.8, brightness ranged from 0.5–0.68 meters. Three species of Caulerpa sp. were found in Teluk Sepang Beach, Bengkulu City with each relative density value, namely Caulerpa taxifolia (46.6 ind / m2), Caulerpa racemosa (52.1 ind / m2) and Caulerpa lentillifera (1.2 ind / m2)).Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan menganalisis kerapatan Anggur Laut di Pantai Teluk Sepang Kota Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2020. Metode Penelitian menggunakan metode survei. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Kualitas air yang diamati seperti suhu yang diperoleh pada saat penelitian yaitu 30-31oC, nilai pH yaitu 7,7-7,8, kecerahan berkisar antara 0,5–0,68 meter. Ditemukan 3 spesies Anggur laut di Pantai Teluk Sepang Kota Bengkulu dengan masing-masing nilai kerapatan relatif yaitu Caulerpa taxifolia (46,6 ind/m2), Caulerpa racemosa (52,1 ind/m2) dan Caulerpa lentillifera (1,2 ind/m2)

    PRODUKSI MAGGOT HERMETIA ILLUCENS HASIL BIOKONVERSI LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI SUMBER PAKAN IKAN / UNGGAS POTENSIAL DI DESA LAWANG AGUNG, KABUPATEN SELUMA

    Get PDF
    Usaha sampingan strategis masyarakat seperti ternak unggas dan ikan telah terbukti mampu menopang perekonomian masyarakat desa dan perkotaan, namun kondisi ini mengalami penurunan dan bahkan cendrung ditinggalkan karena terbatasnya sumber pakan alami serta mahalnya harga pakan dampak dari naiknya nilai tukar rupiah dan perubahan iklim yang ekstrim. Salah satu usaha mengatasi permasalah tersebut adalah dengan introduksi pemanfaatan potensi sumberdaya lokal yaitu biokonversi limbah pertanian milik masyarakat desa melalui program Pengabdian pada Masyarakat (PPM). Kegiatan PPM dilakukan dari bulan Juli ? Agustus 2019 di Desa Lawang Agung, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma yang merupakan desa binaan Jurusan Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Hasil kegiatan PPM ini telah mampu melatih para petani muda usia 18 ? 45 tahun dalam memanfaatkan sampah loading ramp pabrik kelapa sawit dan limbah batang jagung untuk media budidaya maggot Hermetia. Meskipun paket teknologi PkM telah diketahui oleh 50% peserta sebelum program dimulai, namun tidak satupun peserta yang pernah mencobanya. Daya serap teknologi dan kemampuan praktek peserta sangatlah tinggi yaitu berurutan mencapai 93% dan 100%. Ketertarikan peserta untuk menerapkan usaha mencapai 80%. Masalah gender ditemukan dalam program penerapan iptek ini yaitu peserta wanita kurang tertarik untuk melanjutkan budidaya maggot Hermetia karena bentuknya yang tidak disuka

    STUDI STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI KARANG BAYANG DAN KARANG LEBAR, PERAIRAN PULAU TIKUS,KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Ekosistem terumbu karang yang cukup luas terhampar di sekitar perairan Pulau Tikus yang terdiri dari ± 238 hektar. Dua lokasi fishing ground bagi nelayan yang tinggal di wilayah pesisir Kota Bengkulu adalah KarangBayang dan Karang Lebar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas ikan karang di kedua lokasi tersebut. Itu menggunakan metode survei. Data dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif. Analisis struktur komunitas ikan karang terdiri dari kelimpahan, komposisi jenis (KJ), indeks keanekaragaman (H'), indeks kemerataan (E), dan indeks dominasi (C). Penelitian ini menemukan 11 famili dan 22 spesies ikan karang dengan total 324 individu. Kepadatan ikan karang diperkirakan sekitar 2.160 ekor/ha. Rata-rata ikan target, ikan mayor, dan ikan indikator adalah 9,62%, 61,41%, dan 28,97% untuk Karang Bayang, dan 7,82%, 60,92%, dan 31,27% untuk Karang Lebar. ndeks keanekaragaman ikan karang (H') di setiap lokasi berada pada kisaran 2,37-2,50 dan 2,27-2,46. Selanjutnya nilai indeks kemerataan (E) ikan karang untuk kedua lokasi tersebut rata-rata sebesar 0,92 (Karang Bayang) dan 0,94 (Karang Lebar) yang menunjukkan kondisi populasi ikan karang yang stabil. Indeks dominasi (C) ditemukan agak tinggi di Karang Lebar (0,14) dibandingkan KarangBayang (0,11) yang menunjukkan tidak ada dominasi ikan karang.Kondisi komunitas ikan karang di lokasi penelitian masih cukup baik. Nilai IRDI masing-masing lokasi adalah 34,15% dan 31,70% yang mencerminkan kesehatan terumbu karang dalam kondisi sedang. Kata kunci :  Ikan karang; Karang Bayang; Karang Lebar; Struktur komunitas; Pulau  Tiku

    APLIKASI VARIASI LAMA MASERASI BUAH MANGROVE Avicennia marina SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI IKAN NILA (Oreochromis sp.)

    Get PDF
    Pengawetan merupakan salah satu proses untuk mempertahankan kesegaran mutu pada ikan.  Penyebab utama proses kemunduran mutu pada ikan adalah aktivitas mikroba yang terdapat pada tubuh ikan. Penelitian ini bertujuan untuk memperolehlama maserasi buah mangrove Avicennia marina yang optimal sebagai pengawet ikan nila.  Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap maserasi dan tahap aplikasi menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan : tidak diaplikasikan dengan maserat buah mangrove A. marina (K) dan diaplikasikan dengan maserat buah mangrove A. marina yang direndam selama 12 (A), 24 (B) dan 36 (C) jam.  Analisis yang digunakan adalah Analisis sidik ragam (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95%, dan jika terjadi beda nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar pH, kadar protein dan uji organoleptik pada ikan menunjukkan bahwa ikan nila yang tidak direndam dalam maserat buah mangrove (kontrol) menghasilkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan ikan nila yang diaplikasikan dengan maserat buah mangrove. Berdasarkan analisis sidik ragam (ANOVA) perlakuan memberikan pengaruh beda nyata terhadap kadar pH, kadar protein, dan nilai organoleptik ikan.  Secara umum, kadar pH, kadar protein, dan nilai organoleptik menunjukkan nilai optimal pada perlakuan pemberian maserat hasil maserasi 12 jam

    PEMBUATAN MASKER KAIN DAN HAND SANITIZER DALAM UPAYA PEMUTUSAN MATA RANTAI PENULARAN COVID-19 DI LINGKUNGAN RT 06 KELURAHAN KEBUN KENANGA KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Indonesia saat ini sedang menghadapi wabah virus Corona SARS-CoV-2 atau yang lebih dikenal dengan pandemi Covid-19 atau Virus Corona. Virus ini menimbulkan dampak yang sangat luar biasa terhadap masyarakat, mulai dari ekonomi, tatanan sosial hingga keselamatan dan nyawa. Kebijakan pemerintah Indonesia terkait dengan penanganan penyebaran virus ini dengan cara melakukan social distancing dan physical distancing. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru dengan membiarkan masyarakatnya melakukan aktivitas di luar rumah seperti biasanya atau dikenal dengan istilah New Normal. Hal ini dapat berdampak terhadap masyarakat yang memiliki kemungkinan besar dapat terjangkit virus ini. Pada saat ini imun tubuh masyarakat haruslah dalam kondisi yang baik dan masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan serta tubuhnya. Untuk menjaga kebersihan dapat dengan membiasakan untuk mencuci tangan dengan sabun atau dengan menggunakan hand sanitizer dan selalu menggunakan masker ketika akan beraktivitas diluar rumah. PRODUCTION OF CLOTH MASK PRODUCTION AND HAND SANITIZER TO TREAT THE TRANSMISSION OF COVID-19 IN RT 06 KEBUN KENANGA VILLAGE, BENGKULU CITY. Indonesia is currently facing an outbreak of the Corona SARS-CoV-2 virus or better known as the Covid-19 pandemic or Corona Virus. This virus has had a tremendous impact on society, from the economy, social order to safety and lives. The Indonesian government policy is related to handling the spread of this virus by conducting social distancing and physical distancing. Currently the government has issued a new policy by allowing people to carry out activities outside the home as usual or known as the New Normal. This can have an impact on people who have a high probability of contracting this virus. At this time the people's immune system must be in good condition and the community must maintain the cleanliness of the environment and their bodies. In order to maintain cleanliness, people can get used to washing your hands with soap or by using a hand sanitizer and always using a mask when you are going to do activities outside the home

    Komposisi Nutrisi Rumput Laut Coklat (Phaeophyta) dan Merah (Rhodophyta) Asal Perairan Teluk Sepang Kota Bengkulu

    Get PDF
    Seaweeds have potential uses as functional foods. But until now, there is still few information about the nutritional composition of seaweeds, especially from Teluk Sepang Beach, Bengkulu City. This study was held to examine the chemical characteristics of brown and red seaweeds from Teluk Sepang Beach, Bengkulu City. This research was carried out in November 2021-March 2022. This research used descriptive exploratory method by analyzing the proximate composition of 8 species of seaweeds (4 species of brown seaweeds and 4 species of red seaweeds). Water, protein, crude fat, ash and crude fiber content refer to the AOAC (2016) procedure while carbohydrate content is calculated based on by difference. The chemical characteristics of seaweeds (water content, ash, crude protein, crude fiber, crude fat and carbohydrates content) varied from one species to another. But in general the proximate composition of all seaweeds species was still in the range of values ​​found in seaweeds. The largest composition in seaweesd is carbohydrates (13.644% - 69.91±0.71%) and ash, which have an important role for humans nutrition and the food industry. The content of protein (0.97±0.33%. - 2.88±0.23%) and crude fat (0.19±00% - 4.12±0.32%) in seaweeds is relatively low so it can be used as low fat foods. Crude fiber in seaweeds(1.16±0.16% - 7.65±0.53%) showed that seaweeds can be used as functional foods.

    DETEKSI MOLEKULER WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI PT. HASFAM INTI SENTOSA

    Get PDF
    Udang vanname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang umum dibudidayakan di Indonesia sejak pemerintahan mengeluarkan kebijakan untuk mengintroduksinya sebagai upaya menanggulangi penurunan produksi. Kehadiran udang vanname di Indonesia pada awalnya dapat diterima dan berkembang dengan baik oleh pembudidaya udang. Namun, produksi udang mengalami kemerosotan beberapa tahun terakhir seiring kemunculan penyaki. Virus disinyalir menjadi patogen paling berperan memicu penyakit pada udang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan WSSV pada udang vanname (Litopenaeus vannamei) secara molekuler serta memperoleh keterkaitan antara kualitas air dengan keberadaan udang yang terinfeksi WSSV. Pengambilan sampel dilakukan di PT. Hasfam Inti Sentosa. Sampel di ambil secara acak dari 5 kolam yang berbeda pada hari ke 35 dan ke 70. Deteksi molekuler WSSV dilakukan di SKIPM Kelas II Bengkulu menggunakan Pockit Real Time PCR. Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwa tidak terdapat virus WSSV atau negatif (-) WSSV pada udang yang berasal dari PT. Hasfam Inti Sentosa. Kualitas air secara keseluruhan optimal untuk budidaya udang vanname kecuali parameter ammonia dan nitrit. Tetapi parameter ammonia masih dalam batasan toleransi untuk udang vanname sehingga kualitas air tambak masih belum menyebabkan udang terinfeksi WSSV

    PERANAN DAN PEMANFAATAN MIKROALGA Tetraselmis chuii SEBAGAI BIOETANOL

    Get PDF
    Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang berasal dari pelapukan sisa mahluk hidup. Bahan bakar fosil bersifat tidak terbaharukan, maka pencarian bahan bakar alternatif yang terbarukan perlu dilakukan salah satunya bioetanol. Tetraselmis chuii dapat dijadikan bahan baku pembuatan bioetanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui volume bioetanol yang dihasilkan dari Fermentasi Tetraselmis chuii. Kultur Tetraselmis chuii selama 6 hari. Hidrolisis dilakukan dengan menambahkan H2SO4 0,2 M pada suhu 121oC dengan tekanan 1 atm selama 30 menit, Fermentasi dengan Saccharomyces cereviseae selama 5 hari. Penelitian ini menghasilkan gula reduksi Tetraselmis chuii dengan kadar gula 4% dan hasil fermentasi Tetraselmis chuii menghasilkan 12 ml etanol dengan konsentrasi 1%.THE ROLE AND UTILIZATION OF MICROALGAE Tetraselmis chuii AS BIOETHANOL. Fossil fuels are the fuel produced from the weathering of living things. Fossil fuels are non-renewable, therefore the research of renewable energy is needed. Bioethanol could be good solution. Tetraselmis chuii can be used as the raw material for bioethanol. The purpose of this study was to determine the volume of ethanol through fermentation of Tetraselmis chuii. Tetraselmis chuii was cultured for 6 days. The hydrolysis used 0.2 M H2SO4 at 1210C and pressure of 1 atm for 30 minutes, and the fermentation used Sacscharomyces cereviseae for 5 days. The results showed that Tetraselmis chuii produced 4% sugar and The fermentation produced 1% bioethanol with volume was 12 ml

    PEMETAAN HABITAT PERAIRAN DANGKAL MENGGUNAKAN CITRA RESOLUSI MENENGAH DENGAN METODE KLASIFIKASI BERBASIS PIKSEL (STUDI KASUS PULAU TIKUS)

    Get PDF
    Pulau Tikus adalah pulau kecil yang terletak di Kota Bengkulu yang memiliki potensi terumbu karang disekitar perairan dangkal. Tujuan penelitian ini untuk memetakan kawasan habitat perairan dangkal ekosistem terumbu karang Pulau Tikus menggunakan citra satelit Landsat 8 OLI dan menguji akurasi klasifikasi peta habitat perairan dangkal di Pulau Tikus. Metode klasifikasi yang digunakan adalah klasifikasi terbimbing maximum likelihood classification. Hasil klasifikasi citra Landsat 8 OLI berdasarkan skema klasifikasi yang digunakan dari lima kelas habitat di Pulau Tikus tersebut yaitu karang hidup seluas 71,46 ha, karang campur pasir 106,9425 ha, karang mati 67,365 ha, makro alga 31,815 ha, dan pasir 40,05 ha. Uji akurasi dari perbandingan hasil klasifikasi citra dan data lapangan mendapatkan total akurasi keseluruhan yaitu sebesar 77%.SHALLOW WATER HABITATS MAPPING USING A MEDIUM RESOLUTION IMAGE WITH CLASSIFICATION METHOD PIKSEL-BASED (CASE STUDY OF THE TIKUS ISLAND). Tikus Island is a small island which located in Bengkulu City has the potential of coral reefs around the shallow water. The aims of this research were to map the area of benthic habitat in Tikus Island Bengkulu using Landsat 8 OLI satellite imagery and to test the accuracy on the benthic habitat map in Tikus Island. The method used supervised classification using maximum likelihood classification. The result of Landsat 8 OLI classification base on the five class habitats classification scheme used obtained in Tikus island showed coral reef (71,46 ha), coral mix sand (106,9425 ha), dead coral (67,365 ha), macroalgae (31,815 ha), and sand (40,05 ha). Accuracy test from the comparison of classification results and ground truth data get a total overall accuracy of 77%
    corecore