11 research outputs found

    Validitas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Menggunakan Model Pembelajaran Search, Solve, Create, And Share (SSCS) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

    Get PDF
    Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah membentuk kemampuan matematis peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan pelajaran matematika dapat memperluas pola pikir peserta didik untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik didunia nyata. Di sisi lain, proses pembelajaran yang terjadi belum optimal memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan matematis matematika. Berdasarkan observasi yang dilakukan, kemampauan matematis peserta didik masih rendah terutama kemampuan pemecahan masalah, sehingga diperlukan suatu pembaharuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Salah satu pembaharuan yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan bahan ajar lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS). Penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian pengembangan. Model penelitian yang digunakan merupakan penelitian development research tipe formative evaluation menurut pandangan Tessmer (Plomp 2007: 28), pada penelitian ini tahap penelitian dibatasi sampai tahap validitas. Sebelum LKPD dengan model  pembelajaran  SSCS  diberikan kepada peserta didik terlebih dahulu divalidasi oleh dua orang dosen pendidikan matematika, satu orang dosen bahasa Indonesia dan satu orang guru matematika. Berdasarkan hasil angket  uji coba LKPD dengan model pembelajaran SSCS terhadap kemampuan pemecahan  masalah dari aspek didaktik, isi, bahasa, dan  penyajian dalam LKPD yang divalidasi oleh para ahli didapatkan validitas 3,9  berada pada kategori sangat valid

    Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipepractice-Rehearsal Pairs Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir

    Get PDF
    Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ranah Pesisir di antaranya aktivitas siswa yang terjadi selama pembelajaran matematika masih rendah dan kurang terampil dalam mengerjakan contoh soal yang diberikan guru, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana aktivitas belajar siswa dikelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs dan apakah hasil belajar matematika siswa yang menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas belajar siswa di kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-rehearsal Pairs dan mengetahui hasil belajar matematika siswa yang menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir. Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Sedangkan pertanyaan penelitian adalah bagaimana aktivitas belajar matematika siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-Rehearsal Pairs? Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi adalah siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari lima kelas. Untuk pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, dan terpilih kelas VII2 sebanyak 31 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII4 sebanyak 33 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan tes hasil belajar. Tes terdiri dari 16 butir soal, sebelum tes diberikan terlebih dahulu diujicobakan di SMP N 2 Ranah Pesisir. Dari analisis hasil uji coba tes diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,86 (derajat reliabilitas tinggi). Pengujian hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan rata-rata pada taraf = 0,05. Dari hasil perhitungan diperoleh t = 2,2949 dan t = 1,6696 karena t  > t  maka hipotesis yang diajukan diterima yaitu hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Practice-rehearsal Pairs lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang  menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas VII SMPN 1 Ranah Pesisir. Penulis menyarankan agar hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama maupun penelitian lanjutan

    PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING MENGGUNAKAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN MEMPERHATIKAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI MIA SMAN 1 LUBUK BASUNG

    No full text
    Target khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu dapat menggambarkan kemampuan matematis siswa SMA kelas XI MIA berdasarkan gaya belajar yang mereka miliki melelui pembelajaran dengan teknik brainstorming, menghasilkan LKPD dan RPP sesuai dengan pembelajaran dengan teknik brainstorming, dipublikasi di jurnal nasional tidak terakreditasi, mengikuti seminar nasional dan menghasilkan prosiding seminar nasional. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasy experiment), penelitian ini menggunakan quasy experiment karena kelompok sampel yang terpilih sudah dalam bentuk kelompok dan peneliti tidak mungkin membentuk kelompok lagi. Dalam penelitian ini digunakan dua kelompok yang menjadi sampel yaitu kelompok eksperimen yang akan memperoleh perlakuan dengan teknik brainstorming dan kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh beberapa kesimpulan. Pertama, kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan teknik brainstorming lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Kedua, kemampuan pemecahan masalah siswa bergaya belajar visual dan kinestetik yang diajar dengan teknik brainstorming lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional, namun tidak ada perbedaan pada kemampuan pemecahan masalah siswa bergaya belajar auditori yang diajar dengan teknik brainstorming dan yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Ketiga, kemampuan komunikasi matematis siswa bergaya belajar visual dan kinestetik yang diajar dengan teknik brainstorming lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional, namun tidak ada perbedaan pada kemampuan komunikasi matematis siswa bergaya belajar auditori yang diajar dengan teknik brainstorming dan yang diajar dengan pembelajaran konvensional

    PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA ( LKS ) DENGAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 24 PADANG

    No full text
    Kualitas pembelajaran matematika di kelas sangat dipengaruhi oleh cara guru dalam penyampaiannya. Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah tidak melibatkan siswa secara aktif di dalam proses pelaksanaanya. Sumber belajar yang digunakan berupa buku paket dan LKS, akan tetapi LKS yang digunakan kurang membantu siswa di dalam membangun pengetahuanya. Bahan ajar yang disediakan oleh guru hendaknya dapat melatih siswa di dalam memecahkan masalah. Salah satu metode belajar yang dapat membantu siswa di dalam memecahkan masalah adalah pendekatan realistik. Oleh karena itu, dikembangkan LKS pendekatan realistik yang terdiri dari tahap penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkait. Adapun tujuan penelitian ini adalah menghasilkan LKS yang valid dan praktis. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan model 4-D yang terdiri dari 4 tahap yaitu: tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate). Tapi pada penelitian ini hanya sampai tahap pengembangan .LKS divalidasi oleh ahli matematika dan bahasa. Kepraktisan dilihat melalui hasil analisis angket respon siswa dan guru. Serta keaktifan siswa dilihat dalam proses belajar. Keaktifan siswa ini dilihat dari lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS dengan pendekatan realistik valid dari segi materi dengan persentase 83,85%, bahasa 91,66% dan kegrafikan 91,66%. Persentase hasil kepraktisan dari angket respon siswa adalah sebesar 84,84% sehingga LKS masuk ke dalam kategori praktis. Serta diperoleh hasil persentase aktivitas siswa dengan rata-rata 74,24% dan termasuk dalam kategori aktif. Oleh karena itu, LKS dengan pendekatan realistik dapat dikatakan valid dan praktis serta dapat membantu aktivitas siswa menjadi lebih baik ( aktif ). &nbsp

    Pembelajaran Matematika Dengan Contextual Teaching and Learning Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII-1 SMPN 1 Lubuk Basung

    No full text
    Siswa akan dapat menguasai materi pelajaran dengan baik apabila siswa menemukan sendiri materi yang sedang dipelajari dan mereka tahu makna dari apa yang mereka pelajari tersebut. Untuk itu penelitian ini bertujuan melihat pemahaman konsep siswa dengan pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana aktivitas dan pemahaman konsep matematika siswa dengan menggunakan pendekatan CTL?”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui “Apakah pembelajaran matematika dengan pendekatan CTL dapat membantu siswa dalam memahami konsep matematika?” Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan rancangan One Shot Case Study. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII-1 SMPN 1 Lubuk Basung. Untuk memperoleh data digunakan lembar observasi aktivitas siswa yang dianalisis dengan menggunakan persentase, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan tes akhir dianalisis dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). LKS membantu siswa memahami dan menemukan sendiri rumus-rumus dari materi yang dipelajari. Dengan menemukan sendiri siswa akan mengerti dan paham akan konsep dari materi tersebut. Hasil analisis data dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa tergolong baik setelah diterapkannya pembelajaran dengan pendekatan CTL. Hal ini terlihat dari aktifitas siswa dalam pembelajaran dan LKS yang dikerjakan siswa pada setiap pertemuannya termasuk kategori baik. Begitu juga dengan hasil tes akhir belajar siswa juga memiliki nilai yang memuaskan. Sebanyak 89,74% siswa mencapai ketuntasan, sebanyak 10,26% siswa yang tidak tuntas dalam belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep siswa sudah baik

    Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) Untuk Meningkatkan Efikasi Diri Pada Siswa Kelas XI Busana SMK Negeri 6 Padang

    No full text
    This research begins with observations in schools that the learning process of mathematics has not fully achieved the learning objectives. Students 'interest in learning mathematics is still lacking and students' self-efficacy is still low. During the learning process, unsuitable teaching materials are used to solve these problems. From the existing problems, we need a new breakthrough that requires teachers to create appropriate teaching materials and be able to increase the self-efficacy of students. One of the breakthroughs referred to is by creating teaching materials in the form of Student Worksheets (LKPD) with the science, technology, engineering, and mathematics (STEM) learning model. This study aims to develop teaching materials in the form of LKPD using the STEM learning model to improve students' self-efficacy.This research is a development research that uses a 4-D development model which consists of 4 stages, namely 1) define, 2) design, 3) development (development) and 4) disseminate (deployment). LKPD developed and validated by several experts. Furthermore, it was tried out to see the practicality and effectiveness of LKPD in class XI Clothing 3 at SMKN 6 Padang. Practicality is seen through the results of the student and teacher response questionnaire analysis. Effectiveness is seen through the results of the final analysis of the student self-efficacy questionnaire.The results of the validation of LKPD by experts found that LKPD with the STEM learning model was categorized as valid. The results of using LKPD by teachers are obtained by practical LKPD, while the use of LKPD by students is obtained by LKPD which are very practical. The effectiveness of LKPD is seen from the results of the final analysis of the student self-efficacy questionnaire, the results of the study show that LKPD with STEM learning models can increase student self-efficacy. Thus, it can be concluded that the LKPD with the STEM learning model developed is valid, practical, and effective

    Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berupa CD-Interaktif dengan Macromedia Director Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Padang

    No full text
    Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kemampuan untuk berperan sebagai motivator. Melalui peran sebagai motivator maka guru dapat melihat minat belajar siswa yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian pembelajaran yang dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan observasi yang dilakukan di sekolah yang mengkaji rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri dari 4 tahap yaitu 1) Define (pendefinisian), 2) Design (perancangan), 3) Development (pengembangan) dan 4) Desseminate (penyebaran). Pada penelitian ini hanya dilakukan 3 tahap, yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan),dan Development (pengembangan). Bahan ajar matematika berupa CD-Interaktif yang dikembangkan dinyatakan valid dan praktis berdasarkan uji validasi oleh validator dan uji praktikalitas oleh guru dan siswa. Dari hasil validitas dan praktikalitas  tersebut dinyatakan bahwa bahan ajar matematika berupa CD-Interaktif dengan macromedia director dapat meningkatkan minat belajar siswa khususnya kelas XI SMA Negeri 8 Padang

    Pengembangan Modul dengan Perpaduan Mind Mapping dalam Pembelajaran Matematika Untuk Mengetahui Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Pertiwi I Padang

    No full text
    Seorang guru dituntut tidak hanya mampu menggunakan media pembelajaran yang telah disediakan oleh sekolah, tetapi juga harus mampu menciptakan suatu media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media itu belum tersedia, serta tidak tertutup kemungkinan bahwa media tersebut juga harus tepat dan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran di sekolah. Selain membangkitkan motivasi belajar siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman terhadap materi yang akan diajarkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Development Research. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang dapat digunakan adalah 4-D models. Model ini terdiri atas empat tahap, yakni define, design, develop, dan disseminate. Pada penelitian ini, penulis hanya menggunakan 3 tahapan dari 4-D models, yaitu tahap define, design, dan develop. Modul matematika yang telah didesain, kemudian divalidasi oleh empat orang validator terdiri dari  dua orang dosen matematika, satu orang dosen bahasa indonesia, dan satu orang guru matematika. Modul matematika yang telah divalidasi kemudian direvisi berdasarkan saran validator ahli. Modul matematika yang telah divalidasi dan direvisi tersebut dianggap telah memenuhi kriteria kevalidan dan dapat digunakan. Hasil validasi modul matematika dengan perpaduan Mind Mapping menurut ahli materi materi dan pembelajaran matematika sudah termasuk kategori valid dengan persentase 86,25%  dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Hasil validasi modul matematika dengan perpaduan Mind Mapping menurut ahli tata bahasa sudah termasuk kategori valid dengan persentase 83,3%  dan dapat di gunakan dengan sedikit revisi. Praktikalitas pembelajaran matematika dengan menggunakan modul matematika dengan perpaduan Mind Mapping  termasuk dalam kategori sangat praktis dengan persentase 86,25%

    PENGGUNAAN POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 1 SMAN 1 LUBUK BASUNG

    No full text
    Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang penting untuk pengembangan sains dan teknologi yang dibutuhkan dalam pembangunan. Pentingnya peranan matematika menjadikan matematika diajarkan disetiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah bahkan untuk mahasiswa di perguruan tinggi, Berdasarkan observasi yang dilakuan di kelas XI  MIA SMAN 1 Lubuk Basung terlihat bahwa partisMIAsi siswa dalam pembelajaran masih kurang. Masih banyak siswa yang kurang tertarik dan kurang termotivasi dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh metode pembelajaran yang kurang menarik dan kurangnya penggunaan media pembelajaran. Siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran karena guru memberikan materi secara utuh kepada siswa, sehingga siswa jarang yang mau bertanya dan mengeluarkan pendapat dalam pembelajaran. Siswa banyak bergantung kepada jawaban guru atau teman lain yang dianggap lebih pandai tanpa mau memikirkannya terlebih dahulu. Jika keadaan ini dibiarkan terus maka tujuan pembelajaran matematika tidak akan tercapai. Salah satu cara yang dapat membuat proses pembelajaran matematika lebih menyenangkan, bermanfaat dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar serta bisa mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi adalah komputer. Salah satu Software dalam komputer yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran adalah Microsoft PowerPoint. Program ini dapat menampilkan informasi yang berupa tulisan, gambar, animasi, serta suara sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran matematika. Penggunaan PowerPoint dalam pembelajaran dapat membantu guru dalam menjelaskan materi pelajaran dan menarik minat siswa untuk memperhatikan pelajaran. Pemilihan jenis huruf yang menarik dalam penyajian materi diharapkan dapat membuat siswa lebih mudah untuk mengingat materi yang diajarkan. jenis penenelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen. Penelitian ini menggunakan statistika deskriptif dengan model rancangan The One-Shot Case Study. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kelas XI MIA 1 SMAN 1 Lubuk Basung. Subjek penelitian terdiri atas 32 orang siswa yang diambil berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 1 Lubuk Basung, pada saat observasi diperoleh gambaran tentang situasi belajar siswa kelas XI MIA 1 SMAN 1 Lubuk Basung.  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa Penggunaan PowerPoint dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas XI program studi MIA SMAN 1 Lubuk Basung.dan Penggunaan PowerPoint cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa terhadap KKM pada pokok bahasan diferensial kelas XI program studi MIA SMAN 1 Lubuk Basun

    Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Dengan Pendekatan Open-Ended pada Materi Ruang Dimensi Tiga Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas X SMAN 9 Padang

    No full text
    Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa dengan pendekatan Open-Ended yang valid dan praktis sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas siswa pada materi ruang dimensi tiga. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri dari 4 tahap yaitu 1) Define (pendefinisian), 2) Design (perancangan), 3) Development (pengembangan) dan 4) Desseminate (penyebaran). Pada penelitian ini hanya dilakukan 3 tahap, yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan),dan Development (pengembangan). Lembar Kegiatan Siswa yang dikembangkan dinyatakan valid dan praktis berdasarkan uji validasi oleh validator dan uji praktikalitas oleh siswa. Hasil uji coba yang dilakukan pada siswa kelas X2 SMAN 9 Padang menunjukkan bahwa LKS dengan pendekatan Open-Ended sudah praktis. Hal ini terlihat pada angket kepraktisan LKS yang diisi oleh siswa dengan persentase kepraktisan 80,80 %. Penggunaan LKS dengan pendekatan   Open-Ended dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa yang diikuti oleh 31 orang siswa, dengan persentase ketuntasan 87,09%, 28 orang siswa diantaranya dinyatakan tuntas karena memperoleh nilai di atas KKM yaitu 80 dengan persentase . Empat indikator kreativitas siswa yaitu:  Fleksibilitas, Originalitas, Elaborasi, dan Fluency. Berdasarkan observasi menunjukkan adanya peningkatan kreativitas siswa dalam menyelesaikan soal dengan persentase 89,32% sehingga siswa sudah dapat dikategorikan sangat kreatif
    corecore