14 research outputs found

    Kepemimpinan Berkarakter Sebagai Model Pendidikan Karakter

    Full text link
    : Indonesia is rich with culture. One of the Indonesia cultures is a paternalistic tendency. The young respect the old or those considered seniors. Leaders as seniors are respected by the subordinates. Leaders are examples for the subordinates; therefore, they must be able to become models for their subordinates. Leadership with character has four main traits: honest, futuristic, inspirational, and capable. The combination of these four traits build the credibility. A credible leader can be trusted. The essence of leadership is trust. Implementing the leadership with character is by providing real examples for the subordinates so that they are inspired to model the given examples. When the subordinates have modeled their leader, the leadership with character has functioned as a means of character education for the subordinates

    Model Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model kepemimpinan instruksional kepala sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis multikasus. Instrumen penelitan adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru secara snowball. Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah. Objek penelitian adalah pelaku, konsep, tempat, dan kegiatan. Langkah-langkah dan analisis data menggunakan model Creswell (2014). Keabsahan data dilakukan dengan kriteria kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Pada penelitian ditemukan model kepemimpinan instruksional kepala sekolah dengan siklus: pemahaman definisi kepemimpinan instruksional; tujuan dan manfaat kepemimpinan instruksional; indikator kepemimpinan instruksional yang efektif; strategi kepemimpinan instruksional; carapraktis melaksanakan kepemimpinan instruksional

    Model Pendidikan Kecakapan Hidup Sebagai Alternatif Mengurangi Angka Kemiskinan

    Full text link
    A Model for Life Skill Education as an Alternative to Eradicate Poverty. This study aims to find out the distribution of drop-out children interested in joining trainings, the description of training needs, the appropriateness of worksheets, the criteria of effective trainings and the effective training model. Involving all the population of these children, this study was carried out in two stages. The first stage was in the form of survey utilizing open questions, whereas the second one employed qualitative methods. The results indicate that the drop-out children were enthusiastic in participating in the trainings which they selected based on the possibility whether the trainings offered increasing income. Model Pendidikan Kecakapan Hidup sebagai Alternatif Mengurangi Angka Kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi anak-anak putus sekolah dari keluarga miskin kebutuhan pelatihan, kelayakan lembar kerja, model pelatihan, kriteria pelatihan, dan model pelatihan yang efektif. Tahap per­tama, penelitian ini menggunakan metode survai dan pertanyaan terbuka. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik persentasi. Populasi adalah seluruh anak putus sekolah. Penelitian tin­dakan digunakan untuk uji coba lembar kerja. Metode kualitatif digunakan pada penelitian tahap kedua. Hasil penelitian menemukan bahwa anak-anak putus sekolah sangat tertarik untuk mengikuti pelatihan. Mereka memilih pelatihan yang dapat meningkatkan penghasilannya. Lembar kerja ternyata layak untuk materi pelatihan. Pelatihan kecakapan hidup dapat mengentaskan masyarakat miskin. Terdapat sejumlah kriteria pelatihan efektif. Model pelatihan kecakapan hidup adalah efektif

    Permasalahan Pendidlkan Menyongsong Pasar Bebas

    Full text link
    Era pasar bc:bas merupakan peluang dan tantangan bagi lulusan pendidikanyang berkualitas untuk bc:rsaing sekaligus bekerjasama dengan bangsa-bangsa Aseanlainnya dalam merebutkan peluang pasar. Langkah strategis untuk mengembangkankualilas SDM ialah pendidikan. Dalarn melaksanakan langkah strategis tersebut, duniapendidikan dihadapkan pada berbagai masalah seperti: kompelisi, kooperasi, adaptasi:'partisipasi, negosiasi, Icomunikasi, inovasi, dan jati diri.Penyebab timbulnya masalah-masalah tersebut di antaranya adalah: sentralisasibirokrasi, meremehkan kualitas, monopoli, oligopoli, korupsi , pungli, rnengejar targetkuantitas, belurn dapat belcerja secara tim, belum ada peraturan Perundang-undangantentang kerjasama pengusaha dengan pengelola selcolah, belenggu aturan-aturanpraktis, rendahnya kualitas SDM. lemahnya daya bayar masyarakat; rendahnyaketerampilan berkomunikasi, tenutupnya budaya dialogis ilmiah, terbiasa menungguperintah dari atas, dan dampak negatif globalisasi.AJternalif pemecahan masalah antara lain: mengadakan Undang-Undang antimonopoli, menggalakkan budaya kualilas. menciptakan pengelola pendidikan danlulusan-Iulusan yang terampil berkooperasi. mengembangkan lebih banyak pendidikanbidang eksakta, meningkalkan kemitraan dengan swasta, meningkatkan penelilianmengembangkan pendidikan profesional, membudayakan akreditasi pendidikan,menggalakkan pendidikan kewiraswastaan, mengadakan deregulasi pendidikan,membekali teori dan pralctek negosiasi. mengikuti kursus bahasa, membudayakan dialogi1miah dan mitra bestari, melibatkan pengelola pendidikan dalam perencanaanpendidikan, meningkalkan dukungan sumber daya pendidikan, melestarikan budaya .banggsa, dan memperkuat iman dan taqwa

    Model Diklat Kewirausahaan Bagi Remaja Putus Sekolah

    Full text link
    Model Diklat Kewirausahaan bagi Remaja Putus Sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan: (1) model diklat kewirausahaan bagi Remaja Putus Sekolah (RPS) di Propinsi DIY, (2) modul-modul diklat kewirausahaan berdasarkan hasil uji coba, dan (3) hasil pelaksanaan diklat kewirausahaan. Pendekatan kualitatif-interaktif dan penelitian&pengembangan digunakan pada penelitian ini. RPS dipilih secara kuota dan purposif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pejabat pemerintah dan 30 RPS. Data dianalisis dengan teknik deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian menemukan: (1) model pendidikan kewirausahaan meliputi sistem, struktur program diklat, komposisi antara teori dengan praktik, modul diklat, kriteria peserta, pelatih, metode, dan evaluasi diklat, (2) modul-modul ternyata layak digunakan untuk pendidikan kewirausahaan guna mengurangi kemiskinan dan pengangguran, dan (3) diklat kewirausaahaan terlaksana dengan sukses

    Manajemen Unit Produksi Menurut Persepsi Pengelola Di Jurusan Bangunan SMK Negeri

    Full text link
    This study was an attempt to know the implementation of the production unit management at the Civil Engineering Departement of State Vocational High Schools in Daerah Istimewa Yogyakarta according to the managers, executives, and teachers. Data were collected using a closed-questionnair, in-depth interview, and participant observation. A descriptive statistics was used to analyze data. The results indicated that the planning, executing, and controlling of production unit were good enoug

    Sistem Manajemen Mutu Kurikulum Berbasis Kompetensi

    Full text link
    This study was aimed at revealing the indicators of the quality management system of the competency-based curriculum. This study applied the qualitative approach involving vice principals, teachers, and principals of secondary schools. The data were collected through participatory observation, in-depth interviews, and focused-group discussions and analyzed by data reduction, data display, and conclusion/verification. This study reveals some indicators of input, process, and output of the quality management system
    corecore