8 research outputs found

    PENERAPAN LKS EKSPERIMEN PADA KONSEP ASAM DAN BASA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 MASOHI KABUPATEN MALUKU TENGAH

    Get PDF
      Proses pembelajaran yang kurang menarik dengan hanya berorientasi pada guru dan tidak mengembangkan kemampuan berpikir siswa serta sarana pendukung yang tidak memadai di kelas, merupakan penyebab hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Masohi pada materi Kimia tidak mamuaskan. Untuk dapat memperbaiki hasil belajar maka diperlukan penerapan media yang sesuai  dengan kebutuhan proses pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran kimia adalah dengan menerapkan eksperimen atau demonstrasi di kelas. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penerapan Lembar Kerja Siswa (LKS) Eksperimen sebagai media pembelajaran dianggap sebagai salah satu cara yang tepat untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan LKS Eksperimen pada konsep asam dan basa terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Masohi Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif yang merupakan metode yang tepat untuk melihat hasil belajar yang akan diperoleh. Data penelitian yang diperoleh adalah sebanyak 32 siswa (100%) mencapai ketuntasan belajar dengan 14 siswa (43,8%) dengan kualifikasi sangat baik, dan 18 siswa (56,2%) dengan kualifikasi baik pada konsep asam dan basa. Hal ini menunjukkan bahwa dengan melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS dapat membantu penguasaan konsep belajar dari siswa pada materi-materi kimia di SM

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN INQUIRY BASED-LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 AMBON

    Get PDF
    ABSTRAK Telah dilakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran langsung dengan pendekatan inquiry based-learning (IBL) terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ambon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif, dimana setiap data yang diperoleh akan dideskripsikan dan dianalisis menggunakan statistik uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua siswa mencapai ketuntasan minimum yang ditetapkan dengan 13,33% siswa memperoleh kualifikasi sangat baik, 63,33 % baik dan 23,33 % berada pada kualifikasi cukup. Sedangkan rata-rata skor pencapaian 75,50 berada pada kualifikasi baik. Dengan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan banwa penerapan model pembelajaran langsung dengan pendekatan IBL dapat membantu siswa memperoleh hasil belajar yang maksimu

    ANALISIS TINGKAT KONFLIK KOGNITIF SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA KATOLIK YOS SUDARSO DOBO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat konflik kognitif siswa dan hasil belajar siswa pada materi kesetimbangan kimia kelas XI SMA Katolik Yos Sudarso Dobo setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI Mia 1 Ruang 1 yang berjumlah 14 siswa yang diambil dengan teknik bertujuan (Purposive). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat konflik kognitif siswa berada pada kualifikasi sedang. Sementara hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes formatif menunjukkan 10 siswa (71.42%) dapat mencapai ketuntasan. Dari hasil penelitan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa analisis tingkat konflik kognitif siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA Katolik Yos Sudarsdo Dobo

    STUDI POTENSI Pteris vitata, Amaranthus spinosus, Ipomoea reptanspoir SEBAGAI FITOREMEDIATOR TANAH TERCEMAR MERKURI (Hg)

    Get PDF
    Kerusakan lingkungan dan menurunnya kualitas hidup organisme akibat pencemaran logam merkuri (Hg) telah terjadi, dimana merkuri bereaksi dengan metana hasil dekomposisi senyawa organik membentuk metil merkuri yang bersifat toksik. Dewasa ini, beberapa penelitian pada kasus pencemaran merkuri diarahkan pada upaya remediasi lingkungan. Salah satu metode remediasi adalah menggunakan tanaman sebagai bioremediator yang mampu menyerap merkuri di lingkungan tanah dan perairan. Bioremediasi dengan pola fitoremediasi sangat ditentukan oleh jenis tumbuhan, iklim, dan kondisi tailing dimana semua tumbuhan memiliki kemampuan menyerap logam tetapi dalam jumlah bervariasi. Upaya remediasi lingkungan secara bioremediator menggunakan Tanaman Paku Pakis (Pteris vitata), Bayam Duri (Amaranthus spinosus), dan Kangkung Darat (Ipomoea reptanspoir) diharapkan mampu mengakumulasi merkuri dalam konsentrasi tinggi (hiperakumulator) sehingga dapat memulihkan tanah yang tercemar memalui penyerapan dan mengakumulasi merkuri di dalam jaringannya. Potensi tanaman sebagai fitoremediator merkuri dilakukan melalui pendekatan Bio-Concentration Factor (BCF) dan Translocation Factor (TF) yang didahului dengan analisis secara Mercury Analyser. Dari hasil didapatkan bahwa konsentrasi merkuri (Hg) pada tanah, pada akar, dan pada daun tanaman Pteris vitata masing-masing 1,46 mg.Kg-1; 0,41 mg.Kg-1; dan 0,08 mg.Kg-1, tanaman Amaranthus spinosus masing-masing 1,28 mg.Kg-1; 0,25 mg.Kg-1; dan 0,02 mg.Kg-1, dan tanaman Ipomoea reptanspoir masing-masing 1,92 mg.Kg-1; 1,06 mg.Kg-1; dan 0,12 mg.Kg-1. Nilai Bio-Concentration Factor (BCF) untuk masing-masing tanaman 0,28; 0,19; dan 0,55 dan Translocation Factor (TF) masing-masing 0,19; 0,08; dan 0,11. Hasil didapatkan bahwa ketiga tanaman hiperakumulator tidak efektif sebagai fitoremediator merkuri., walaupun efisiensi penyerapan masing-masing tanaman 33,56%, 21.09%, dan 61,46%

    PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MOLYMOD PADA PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWAPENDIDIKAN KIMIA FKIP UNPATTI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan media Molymod dengan bantuan SPSS 21. Molymod adalah alat peraga kimia yang terdiri atas bola warna-warni dan menggambarkan suatu atom serta mempunyai lubang sesuai dengan jumlah atom lain yang dapat diikat. Pengaruh media Molymod yang dianalisis dengan SPSS21 menggunakan serangkaian uji Nonparametrik-test, memiliki nilai signifikansi berkisar antara < 0,05 dan > 0,05 dengan nilai R square 0,378 atau 37,8%. Pengujian dilakukan menggunakanuji validitas, releabilitas, normalitas, homogenitas, linearitas, multikolinearitas, heteroskedasitas serta regresi linier sederhana.Variabel dependent dalam penelitian ini adalah hasil belajar praktikum mahasiswa dan variabel independent-nya adalah angket motivasi yang telah diisi oleh mahasiswa dan tanpa paksaan. Persamaan regresi yang diperoleh yaitu: y = 48,460 + 2,305 x;artinya, koefisien regresi signifikan. Grafik yang tergambar akan berbentuk kurva seperti bel pada kedua sisinya sama.Selain itu,penggunaan media Molymod berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai tes akhir mahasiswa yakni sebanyak 54 orang (68,35%) berada pada kualifikasi lulus

    KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI KONSEP MOL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIII-1 AMBON

    Get PDF
    The purpose of this research is to know thestudent learningoutcomes of grade X SMA KARTIKA XIII-1 AMBON as well as knowing there is a difference whether or not the results of student learning using cooperative type Team Games Tournament(TGT) with type Make a Match as the learning model.This research is the comparison research which the sample consists of two classes, the class was given further study of chemistry at the consept of moles materials, first classexperiment (X-1) using the cooperative type Team Games Tournament(TGT) and in secondclass experiment (X-2) using the cooperative type Make a Match as the learning model. Based on the results of the study gained note that both models of learning that can enhance the learning outcomes of students, it can be seen from the success of the qualifications obtained from both the class when there has same qualification of 75% of students are on completed qualifying, 25% of students are on failed qualifying, with average from X-1 class used Type TGT is 66.125 and X-2 class used Type Make a Match is 57.3125. Hypothesis test data derived from posttest both class indicates the value significance of 0.25 (> 0.05) this a value of H0received and value of H1 rejected so it can be concluded there is no difference in student learning outcomes are either the cooperative type Team Games Tournament (TGT)and type Make a Match as the learning model

    ANALISIS KOMPONEN ASAM AMINO IKAN LAYANG DELES (Decapterus Makrosoma) HASIL OLAHAN TRADISIONAL BERDASARKAN LAMA PENYIMPANAN

    Get PDF
    The aim of this study was to determine the amino acid composition of traditional processed Layang Deles fish (Decapterus macrosoma) which was stored for 2 months. Analysis of amino acid content using by Ultra Performance Liquid Chromatography (UPLC) instrument after content of water and lipid in sample was removed. The results of the analysis showed that there was a change in the concentration of 15 amino acids measured ranging from 85.17% to 2,873.42% in acid hydrolysis and 88.18% to 28.73% in alkaline hydrolysis. The biggest changes occurred in histidine, arginine and serine amino acid concentrations of 2,873.42%, 2,606.74% and 900.00% in acid hydrolysis and in amino acids serine, aspartic acid and histidine which were 88.17%, 62, 99% and 40.02% in alkaline hydrolysis. Based on the results of the research, it can be concluded that the processing of inmana fish with a storage period of 2 months affects the amino acid components of Layang Deles fish (Decapterus macrosoma)

    Portraying Critical and Creative Thinking Skills of Chemistry Teachers Candidate in Biochemistry Laboratory Activity

    Get PDF
    Critical and creative thinking skills are two important aspects that must be exerted to prepare globally competent chemistry teacher candidates. Developing global competence is about how to see teaching practice using a new lens. Minimizing the role of lecturer and making students more active through experimental activities can facilitate the development of both critical and creative thinking skills. Therefore, this study aims to picture the critical and creative thinking skills of chemistry teacher candidates and their motivation in biochemistry laboratory. This case study research involved 38 students’ chemistry teacher candidates as research participants. The data was collected through curriculum document analysis, observations, interviews, and tests for measuring critical and creative thinking skills in biochemistry laboratory activities. Curriculum analysis revealed that the majority of the procedures used in biochemistry laboratories are in cookbook lab-style format. A step-by-step laboratory procedure with a dominant expository method was observed during the teaching process, which was designed to develop only critical thinking skills. The results indicate that critical and creative thinking skills in biochemistry laboratory activities are at a low level, with the average scores obtained through the tests are 45.20% and 33.80%, respectively. Students’ motivation to study in the laboratory was found at a moderate level of 68.00%, suggesting a moderate desire to learn and the satisfaction experienced in the learning process and learning outcome. Keywords: portraying critical, creative thinking skills, biochemistry laboratory activit
    corecore