5 research outputs found

    Fear of missing out dan psychological well being dalam menggunakan media sosial

    Get PDF
    This study aims to obtain empirical data regarding the relationship between Fear of Missing out and the Psychological well being of adolescents using social media. Subjects in this study were 100 subjects from a total population of 121 high school students YPBK 1, Surabaya. The sampling technique in this study used an incidental sampling technique. Based on the results of the non- parametric Spearman Rho correlation test, it was obtained rxy = -0.407 with a significance (p) of 0.00<0.01, it can be said that there is a significant negative correlation between Fear of Missing out and the psychological well being. This means that the high Fear of Missing out will lead to lower individual Psychological well being in using social media. Data analysis techniques were assisted by using IBM Statistics version 20 for windows.Ā Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris mengenai hubungan antara Fear of Missing out dengan Psychological well being remaja menggunakan media sosial. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 Subjek dari jumlah populasi sebanyak 121 siswa SMA YPBK 1, Surabaya. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik isidentil sampling. Berdasarkan hasil ujiĀ  korelasi teknik non parametric Spearman Rho diperoleh rxy = -0,407 dengan signifikansi (p) 0,000 < 0,01, dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara Fear of Missing out dengan psychological well being. Artinya, Fear of Missing out yang tinggi menyebabkan semakin rendahnya Psychological well being individu dalam menggunakan media sosial. Teknik analisisĀ  data dibantu dengan menggunakan IBM Statistics versi 20 for windows

    Kematangan emosi dan perilaku agresif pengemudi ojek online di Surabaya

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan perilaku agresif pengemudi ojek online di Surabaya. Subyek penelitian ini adalah 54 pengemudi Go-Jekyang aktif di wilayah Surabaya. Teknik accidental sampling, ialah teknik sampling yang berdasarkan kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan dua instrument penelitian yakni skala kematangan emosi yang mengungkap tingkat kematangan emosi pada pengemudi ojek online dan skala perilaku agresif yang mengungkap seberapa agresif perilaku para pengemudi ojek online. Pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukkan hasil koefiensi korelasi rxy = - 0,783 dengan taraf signifikasi p = 0,000 < 0,01 yang menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan perilaku agresif pengemudi ojek online, artinya semakin tinggi kematangan emosi maka semakin rendah perilaku agresif seseorang. Sumbangan variabel kematangan emosi dengan perilaku agresif pengemudi ojek online di Surabaya sebesar 61,3%. Hal ini berarti masih ada 38,7% faktor lain yang mempengaruhi perilaku agresif

    Aktualisasi diri pada tim pendamping keluarga: Bagaimana peranan dukungan sosial?

    Get PDF
    Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan aktualisasi diri pada Tim Pendamping Keluarga stunting di Kota Surabaya. penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan penelitian korelasional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 376 relawan Tim Pendamping Keluarga stunting di Kota Surabaya. metode pengumpulan data yang digunakan melalui penyebaran kuesioner secara online menggunakan google formulir dengan menggunakan skala likert 5 poin. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis regresi linier sederhana. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan setiap penambahan 1% nilai dukungan sosial maka aktualisasi diri akan bertambah 0,284. Koefisien regresi bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh dukugan sosial (variabel X) terhadap aktualisasi (variabel Y) adalah positif. Berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh dari tabel dapat disimpulkan bahwa variabel dukungan sosial berpengaruh terhadap aktualisasi diri

    Kejujuran dan aktualisasi diri pada pekerja

    Get PDF
    Individuals who experience self-actualization can be seen from a personal and social perspective. The responsibility of an individual symbolizes the character of honesty in facing reality, even when in a state of doubt and fear. This research aims to find out "Is there a relationship between honesty and self-actualization. This research is included in quantitative research, the subjects used were 203 participants, using snowball sampling and then processing the data using simple linear regression analysis. This research provides results that the honesty variable has a direct and significant effect on the self-actualization variable in workers in the city of Surabaya. Workers who have high levels of honesty tend to be closer to self-actualization. This indicates that workers need high levels of honesty to achieve self-actualization. Based on the results obtained, the hypothesis is accepted regarding the positive correlation between the honesty variable and the self-actualization variable. This means that the higher the worker's level of honesty, the higher their self-actualization.   Individu yang mengalami aktualisasi diri dapat dilihat dari sisi pribadi dan sosial. Tanggung jawab yang dimiliki individu melambangkan kejujuran dalam menghadapi kenyataan, bahkan ketika berada dalam keadaan ragu dan takut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah ada hubungan antara kejujuran dengan aktualisasi diri. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif, subjek yang digunakan sebanyak 203 partisipan, menggunakan snowball sampling kemudin pengolahan data menggunakan analisis regresi linier sederhana. Penelitian ini memberikan hasil variabel kejujuran berpengaruh secara langsung dan signifikan pada variabel aktualisasi diri pada pekerja di kota Surabaya. Pekerja yang memiliki kejujuran yang tinggi cenderung menujukkan bahwa dirinya semakin dekat dengan aktualisasi diri. Hal ini menandakan bahwa pekerja memerlukan kejujuran yang tinggi untuk mencapai aktualisasi diri. Berdasarkan hasil yang didapat hipotesis diterima, terhadap korelasi positif antara variabel kejujuran dan variabel aktualisasi diri. Artinya, semakin tinggi tingkat kejujuran pekerja, semakin tinggi pula aktualisasi diri

    Mampukah psychological well being meningkatkan self regulated learning pada santri remaja penghafal Al-qur'an?

    Get PDF
    Kesejahteraan psikologis digambarkan dengan individu yang mampu menerima diri sendiri, mampu beradaptasi dengan lingkungan serta menciptakan lingkungan yang bermanfaat bagi dirinya, dapat mengambil keputusan sendiri, mampu menyadari potensi yang ada dalam dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self regulated learning dengan psychological well being pada santri remaja penghafal Al-Qur'an. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Subjek penelitian ini diambil secara purposive sampling dan dilakukan secara tatap muka di pondok pesantren. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 336 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner skala kesejahteraan psikologisdan skala self regulated learning dengan empat pilihan jawaban, untuk skala psychological well being terdapat 41 aitem cadangan dan untuk skala self regulated learning terdapat 30 aitem cadangan. Analisa data untuk menguji hipotesis penelitian adalah uji regresi linier sederhana menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara self regulated learning dengan psychological well being pada santri remaja penghafal Al-Qur'an
    corecore