5 research outputs found

    ANALISIS PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT DUSUN PLOSOREJO DESA KEMADUH KAB. NGANJUK DALAM TRADISI YASINAN DAN TAHLILAN (Study Deskriptif Melalui Pendekatan Teori Pertukaran Sosial)

    Get PDF
    This Small Reasarch is intended to describe the social behavior of the people in the village Plosorejo at yasinan and tahlilan tradition using social exchange theory approach. Social exchange theory is part of interpersonal communication theory that describes how a person lives and enter into a social interaction by considering the consequences derived from the interpersonal interaction. Social exchange theory predicts that the value of a relationship affects the end result (outcome) if people would continue a relationship or end it. A positive relationship can usually be expected to survive, while a negative relationship may be over.Based on this Small Research, the authors can categorize the behavior of people into two groups: First; some people still preserve the tradition of yasinan and tahlilan that in terms of social exchange theory is called the relationship. It means that people feel that there is a balance between sacrifice and awards received. Second; some people are not satisfied with what happened in the tradition of yasinan and tahlilan. This reactions is evidenced by many people who prefer ignore and do not follow. Seen from the perspective of social exchange theory, social behavior at Plosorejo village is the result of an imbalance only between sacrifice and awards received

    Metode Dakwah Perspektif Hadist

    Get PDF
    Metode dakwah merupakan upaya sitematis yang dilakukan oleh seorang dalam rangka mempengaruhi atau mengajak sesorang yang sering disebut mad’u untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangannya. Istilah metode dakwah yang terdapat di dalam Al-Qur’an pada prinsipnya merujuk kepada surah an-Nahl ayat 125 yang menyebutkan bahwa metode pelaksanaan dakwah ada 3 yaitu Dakwah al-Hikmah, Dakwah Maudzah Hasanah dan Mujadalah Hasanah. Dari ketiga elemen metode utama tersebut, dijabarkan oleh Rasulullah ke dalam beberapa cara yang lebih aplikatif, di ataranya adalah sebagai berikut: Pertama; Metode dakwah Bilhikmah diterapkan dalam Hadist Riwayat Bukhori-1800, tentang seorang yang melakukan hubungan suami istri pada bulan suci Ramadhan. Esensi hadis ini  akan mendorong pemikiran tentang pembenaran terhadap kemudahan hukum (syari'at) Islam. Kedua; Metode Maudihoh Hasanah, diaplikasikan dalam Hadis imam Ahmad Ibn Hanbal (Ahmad – 21185) melalui jalur Abu umamah yang meneruskannya kepada Sulaim Ibn 'Amr, tentang seorang pemuda yang meminta izin untuk berzina. Beliau kemuidian mengajak pemuda tersebut untuk berpikir sejenak dengan bertanya jika zina menghampiri ibu dan saudara-saudaranya. Tanpa menyinggung perasaan, mad’u memahami bahwa berzina adalah perbuatan yang hina. Mau'izah hasanah juga mengharuskan adanya ajakan untuk berpikir tentang kebenaran melalui alur logika tamtsil (perumpamaan) yang efesien. Ketiga; Metode Dakwah Mujadalah Hasanah, diaplikasikan dalam Hadis Riwayat Tirmidzi – 1582, yang menceritakan tentang diskusi antara Rosululloh dan salah seorang sahabat yang bertanya tentang amalan utama. Rosullah menjawab semua pertanyaan tersebut secara terstruktur, mulai amalan yang paling sederhana hingga paling tinggi derajatnya

    Komunikasi Getok Tular dan Metode Dakwah Hizbut Tahrir Indonesia

    Get PDF
    This study aims to explain how the use of word of mouth communication (getok tular) and the rationale behind the usage as a method of da’wah within Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). This study used a qualitative approach with a case study design. The results of the study revealed that the word of mouth communication was applied for two activities, namely as a method of delivering da’wah messages and as a method of cadre with a chain system to official members who were stratified based on the study book or HTI curriculum. The reason why HTI used word of mouth communication as a method of da’wah was because of the effectiveness and efficiency factors as well as socio-cultural factors

    Praktek Dakwah Islam Pada Acara Sakinah Di Kilisuci Televisi (KSTV) Kediri

    Get PDF
    Da'wah is an appeal or invitation made by someone to an individual or group to go to the path that Allah SWT desires to always surrender to Allah SWT for what is done every day. With the guidance of the Holy Qur'an that has been delivered by the Prophet Muhammad to all the people of the world. Many forms of da'wah can be done today, including preaching through mass media, including television media. The da'wah method carried out via mass media is almost the same as the da'wah process with others such as, Presentation or introduction to the problem, Explanation of the problem, question and answer and conclusions. In the method of da'wah it is also almost similar; namely Bil-Hikmah, Mauidzu Khasanah and Mujadalah. This research method uses a Qualitative Descriptive approach to the type of Field Research research. The results of this study in preaching are divided into three categories, namely; Sakinah Typing, Sakinah Live On Studio and Sakinah Live On The Road

    Komunikasi Getok Tular sebagai metode kontak dakwah Hizbut Tahrir Indonesia: studi pada Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Tulungagung

    Get PDF
    Hizbut Tahrir Indonesia merupakan bagian dari HT internasional yang didirikan pada tahun 1953 di al-Quds Yordania dan masuk ke Indonesia antara tahun 1982-1983. Pada tahun 1990 ide-ide dakwah HTI merambah ke masyarakat, melalui berbagai aktivitas dakwah di masjid, perkantoran, perusahaan dan perumahan. Pola sosialisasi ide HTI yang menyasar orang-orang terdekat dan kalangan menengah ke atas, mulai dari pemerintah, akademisi serta kepada tokoh-tokoh masyarakat sangat berhasil. Pada perkembangannya, 10 tahun pertama dakwah Hizbut Tahrir hanya memiliki 17 kader. 10 tahun kedua Perkembangan dakwah HTI tumbuh dan berkembang di seluruh Indonesia. Di pertengahan 10 tahun ketiga, dakwah HTI telah tersebar di 33 propinsi, di lebih 300 kota dan kabupaten, salah satunya adalah kabupaten Tulungagung. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari jawaban tentang bagaimana pengunaan komunikiasi getok tular dan latar belakang penggunaan komunikiasi getok tular sebagai metode kontak pada HTI DPD II Tulungagung. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus yang dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap informan yang berkaitan langsung dengan HTI DPD II Tulungagung. Informasi yang diperoleh dari informan utama kemudian dikonfirmasi ulang dengan informan pendukung sehingga didapatkan data antar-subyektivitas untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menemukan bahwa; 1) Komunikasi getok tular sebagai metode kontak dakwah HTI DPD II Tulungagung diterapkan dalam dua aktifitas; Pertama, sebagai metode penyampaian ide. Pesan dakwah disampaikan kepada orang-orang yang memiliki kedekatan dengan sumber pesan, baik secara getok tular konvensional maupun getok tular elektronik, dengan tujuan agar mereka tertarik dengan ide dan kemudian bergabung. Kedua; sebagai metode pengkaderan. Tahap ini, pesan dakwah disampaikan secara berantai kepada anggota resmi yang terstratifikasi berdasarkan kitab kajian atau kurikulum HTI. 2) Latar belakang penggunaan komunikasi getok tular sebagai metode kontak dakwah didasarkan pada; Pertama, Faktor Efektifitas dan Efisien. Dalam komunikasi getok tular terjalin kedekatan, kehangatan, respon psikologis secara langsung, kepercayaan, ketulusan, keaslian dan lain sebagainya. Sehingga memberikan efek kepuasan syabab yang berdampak pada komitmen untuk tetap berada pada jalan dakwah, yaitu membina diri dengan tsaqofah Islam dan melakukan getok tular positif kepada masyarakat Tulungagung. Kedua, Faktor Sosiokultur Masyarakat Tulungagung
    corecore