330 research outputs found

    Kurva Belajar Untuk Pemasangan Dinding Partisi Pada Pembangunan Gedung Sentral Fakultas Pertanian Tahap III Ub Malang

    Full text link
    Dalam pekerjaan konstruksi, pekerja atau tukang akan sering melakukan pekerjaan yang sama (typical) secara berulang. Sesuai teori kurva belajar, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan akan semakin berkurang. Waktu pemasangan dinding partisi pada siklus ke-n akan diprediksi menggunakan kurva belajar (learning curve) model Wright dan De Jong.Sampel dalam penelitian ini adalah waktu pemasangan dinding partisi pada proyek pembangunan gedung sentral fakultas pertanian UB Malang.Didapatkan nilai prediksi waktu pekerjaan yang pertama (T1) sebesar 16.346 menitdan nilai slope (b) sebesar -0.2097 untuk membuat kurva model Wright. Dengan nilai T1 dan b yang sama, pada model De Jong dilakukan perhitungan koefisien inkompresibilitas (M), dalam penelitian ini bernilai 0.3429. Persamaan learning curve model Wright yaitutn = 16.346.n-0.2097.Sedangkan, persamaan learning curve model De Jong yaitu tn = 16.346[0.3429+(1-0.3429).n-0.2097. Dengan kedua persamaan ini, dibandingkan prediksi waktu dan produktifitas pada siklus ke-9 sampai ke-11 antara model Wright dan De Jong dengan yang sesungguhnya. Prediksi waktu dan produktifitas model Wright lebih akurat jika dibanding model De Jong. Kurva belajar model Wright cenderung lebih curam.Persamaan model De Jong menambahkan koefisien M, yaitu rasio pekerjaan mesin. Sehingga waktu yang diprediksi akan lebih cenderung konstan akibat pekerjaan otomatisasi oleh mesin

    Evaluasi Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dengan E-procurement Di Kota Malang Ditinjau Dari Segi Efisiensi Dan Efektifitas

    Full text link
    E-procurement dilatarbelakangi oleh kelemahan-kelemahan pengadaan dengan sistem konvensional yang dilakukan dengan langsung mempertemukan pihak-pihak yang terkait pengadaan, sehingga pemerintah mengeluarkan Perpres 54 Tahun 2010. Dikeluarkannya Perpres No. 54 Tahun 2010 bertujuan agar pengadaan barang/jasa Instansi Pemerintah dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas pengadaan pekerjaan konstruksi di kota Malang semenjak dibelakukannya perpres 70 tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas, selain itu juga penelitian ini mengevaluasi kepuasan penyedia dan pengguna didalam pelelangan terhadap pengadaan pekerjaan konstruksi dengan menggunakan e-procurement di kota Malang. Penelitian ini termasuk Penelitian Hipotesis Deskriptif dan IPA (index Performance Analysis), Hipotesis Deskriptif menjelaskan bagaimana memberikan pernyataan dugaan terhadap variabel, dimana kita memberikan dugaan awal sebelum melakukan penelitian, sedangkan Metode IPA (Index Performance analysis) meneliti tentang tingkat kepuasan responden terhadap penggunaan e-procurement dalam pengadaan jasa konstruksi di Kota Malang. Penelitian ini mengevalusi prinsip efisiensi dan efektifitas didalam pengadaan barang dan jasa pada perpres 70 tahun 2012. Penentuan subjek tersebut dilakukan dengan stratified random sampling, yang terdiri dari 20 penyedia jasa konstruksi (Kontraktor) dan 27 pengguna jasa yang didalamnya termasuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kelompok Kerja/Unit Layanan Pengadaan (POKJA/ULP). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan data primer dan sekunder, pada penelitian ini data primer diambil dengan menyebarkan kuisioner pada responden dengan pertanyaan dari tahap-tahap pengadaan jasa konstruksi, sedangkan data sekunder diambil dari situs resmi Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada penelitian ini pengadaan jasa konstruksi di Kota malang sudah termasuk efisien dan efektif, setelah dilakukan penelitian tentang kepuasan responden terhadap pengadaan jasa konstruksi di Kota Malang sudah termasuk Sangat Baik. Dengan demikian penelitian ini membuktikan bahwa pengadaan jasa kosntruksi dikota malang dengan menggunakan e-procurement sudah efektif, efisien dan memuaskan

    Evaluasi Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dengan E-procurement Di Kota Malang Ditinjau Dari Segi Keterbukaan, Adil/tidak Diskriminatif, Dan Bersaing

    Full text link
    E-procurement merupakan suatu proses pengadaan yang mengacu pada penggunaan internet sebagi sarana informasi dan komunikasi. Secara umum tujuan dari diterapkannya e-procurement yaitu untuk menciptakan keterbukaan, transparansi, efisiensi, efektifitas, akuntabilitas serta persaingan yang sehat dalam pengadaan barang dan jasa melalui media elektronik antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Penelitian ini tentang evaluasi pengadaan pekerjaan konstruksi dengan e-procurement di Kota Malang. Dilakukan dengan metode objek penelitian diminta pendapatnya dalam bentuk skala likert. Dimana objek penelitian ini adalah responden yang melaksanakan pengadaan pekerjaan konstruks e-procurement di Kota Malang, yang terjadi selama kurun waktu 2012 samapi dengan akhir tahun bulan Desember 2013. Responden penelitian ini adalah kontraktor grade 5, 6 dan 7 serta PPK dan Pokja ULP selaku panitia pengadaan di Kota Malang. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pengujian hipotesis dan metode IPA (Importance Performance Analysis). Setelah mendapat hasil penelitian dapat diketahui pada analisa deskriptif bahwa semua variabel termasuk dalam kategori kriteria persentase tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel mendapat respon Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa telah berhasil dalam prinsip segi keterbukaan, adil/tidak diskriminatif dan persaingan sehat pada pengadaan pekerjaan konstruksi dengan e-procurement di Kota Malang. Pada metode IPA dari segi keterbukaan dihasilkan penilaian kinerja termasuk dalam kategori sangat baik dengan memperoleh IP (Index Performance) yaitu sebesar 93,32 %, dari segi adil/tidak diskriminatif memperoleh IP yaitu sebesar 91,81 %, dan dari segi persaingan sehat memperoleh IP yaitu sebesar 86,56 %. Variabel yang kinerjanya sudah baik dan dianggap penting oleh Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa dari segi keterbukaan yaitu Pengumuman Lelang, Berita acara hasil pelelangan (BAHP), dan Pengumuman Pemenang, dari segi adil/tidak diskriminatif yaitu Dokumen Pengadaan, Evaluasi dan Sanggahan peserta lelang dan untuk dari segi persaingan sehat yaitu Upload dokumen pengadaan. Dokumen pengadaan, Aanwijzing/Berita acara pemberian penjelasan, dan Evaluasi

    Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Kondotel Di Kota Batu Berdasarkan Aspek Finansial

    Full text link
    Peningkatan pada kegiatan wisata di Kota Batu harus diikuti dengan sarana dan prasarana akomodasi yang memadai, khususnya akomodasi penginapan. Terdapat beberapa jenis penginapan di Kota Batu dan salah satu penginapan yang sedang berkembang adalah kondotel, sehingga PT Prima Lima Tiga memutuskan untuk membangun kondotel di Jl. Trunojoyo, No. 9, Kota Batu, Jawa Timur. Namun, dalam suatu proyek diperlukan studi kelayakan untuk mengetahui keberhasilan proyek tersebut. Studi kelayakan dilakukan dengan menganalisa 3 Alternatif apabila konsep operasional bangunan tersebut dijalankan dengan konsep kondotel, kondomonium, atau hotel. Studi kelayakan dilakukan pada Kondotel (Alternatif-1), Kondomonium (Alternatif-2), dan Hotel (Alternatif-3). Dari ketiga alternatif tersebut memiliki aliran kas yang berbeda. Aliran kas pada setiap alternatif dihitung dari unit USAha yang terdapat pada masing-masing alternatif. Metode yang digunakan dalam studi kelayakan ini adalah dengan menggunakan parameter NPV, IRR, BCR, Simple Payback Period, dan Discounted Payback Period. Suatu proyek disimpulkan layak apabila memiliki nilai NPV bernilai positif, IRR bernilai lebih besar dari suku bunga, BCR bernilai lebih dari satu. Dalam studi kelayakan ini, suku bunga dihitung dengan menggunakan WACC sebesar 12,66%. Berdasarkan analisis kelayakan finansial dengan menggunakan NPV, IRR, BCR, Simple PP, dan Discounted PP, ketiga alternatif tersebut disimpulkan layak untuk dilaksanakan. Diantara ketiga alternatif, Alternatif-1 merupakan alternatif yang paling layak. Analisis sensitivitas dari Alternatif-1 dilakukan pada kondisi biaya konstruksi naik 10% , harga jual unit dan tarif sewa kamar turun 10%, atau saat biaya operasional 10%. Analisis sensitivitas menghasilkan Perubahan nilai pada NPV, IRR, BCR, Simple PP, dan Discounted PP yang masih dapat disimpulkan layak. Selain itu, analisi sensitivitas dilakukan untuk mengetahui kondisi saat proyek dinyatakan tidak layak. Hasilnya, Alternatif-1 tidak layak dilaksanakan apabila terjadi Perubahan pada biaya konstruksi lebih dari 51%, harga jual dan tarif sewa kamar turun lebih dari 30%, atau biaya operasional naik lebih dari 125%

    Analisis Durasi Pekerjaan Tangga Panel Berdasarkan Metode Pert Dan Ccpm (Studi Kasus: Proyek Ruko the Boulevard Jakarta Garden City)

    Full text link
    Teknologi dan inovasi di bidang konstruksi saat ini mulai berkembang, salah satunya yaitu dengan menggunakan bahan utama EPS (Extended PolyStrene) dan rangka kawat baja (wiremesh) sebagai pengganti material untuk tangga konvensional.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui total durasi pengerjaan tangga panel dengan menggunakan metode PERT dan CCPM beserta produktivitasnya, dan juga untuk mengetahui probabilitas total durasi dari penjadwalan dengan metode CCPM.Data yang digunakan untuk analisis pada penelitian ini diperoleh dengan mengamati secara langsung pekerjaan dilapangan. Pekerjaan yang diamati adalah pekerjaan pemasangan tangga dimulai dari awal pekerjaan yaitu pengukuran elevasi sampai akhir pekerjaan yaitu exposed/plester ACI. Hasil perhitungan dan analisis data didapatkan total durasi untuk pekerjaan tangga panel menggunakan metode PERT selama 11,6398 unit/hari, dan dari perhitungan menggunakan metode CCPM untuk durasi buffer selama 11,9645 unit/hari, sedangkan perhitungan menggunakan metode CCPM untuk durasi normal selama 11,7644 unit/hari. Hasil perhitungan produktivitas pekerjaan tangga panel didapatkan: pekerjaan tahap I sebesar 12,2886 unit/hari, pekerjaan tahap II sebesar 36,4288 unit/hari, dan pekerjaan tahap III sebesar 9,0207 unit/hari. Untuk nilai probabilitas total durasi dari penjadwalan CCPM menggunakan durasi buffer sebesar 99,53%, sedangkan nilai probabilitas total durasi dari dari penjadwalan CCPM menggunakan durasi normal sebesar 83,89%. KataKunci: EPS, panel, tangga, CCPM, PERT, durasi, buffer, produktivitas,probabilitas

    Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Rumah Mpanel Dengan Rumah Pracetak Pada Pembangunan Rumah Sederhana Di Sawojajar Malang

    Full text link
    Rumah dengan material pracetak dan MPanel adalah sebuah inovasi teknologi sebagai pengganti material konvensional dimana kedua material ini memiliki keunggulan yakni lebih praktis dan ekonomis. Walaupun kedua material ini telah banyak digunakan, namun penyusunan rencana anggaran biaya perlu dilakukan untuk mendapatkan biaya pembangunan rumah dengan biaya yang ekonomis dan efisien. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian komparasi yang bertujuan untuk membandingkan hasil rencana anggaran biaya terhadap pembangunan rumah sederhana yang menggunakan MPanel dengan rumah sederhana yang menggunakan metode pracetak. Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data-data yang didasarkan pada fakta - fakta yang telah ada ataupun yang telah dilakukan di lapangan serta mengumpulkan teori - teori yang ada yang digunakan untuk penelitian ini kemudian menganalisa standar perhitungan yang digunakan pada kedua proyek pembangunan rumah tersebut, kemudian menganalisa rencana anggaran biaya baik rencana anggaran biaya rumah pracetak dan rencana anggaran biaya rumah MPanel yang kemudian mengkomparasi hasil dari kedua rencana anggaran biaya tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kedua pembangunan rumah tersebut baik rumah pracetak dan rumah MPanel tidak menggunakan Standar Nasional Indonesia dan menggunakan analisa dari proyek itu sendiri, serta didapatkan biaya pembangunan rumah dengan material MPanel adalah sebesar Rp. 51.531.000,00 lebih besar daripada biaya pembangunan rumah dengan material pracetak yakni sebesar Rp. 46.421.000,00

    Evaluasi Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dengan E-procurement Di Kota Malang Ditinjau Dari

    Full text link
    E-procurement dilatarbelakangi oleh kelemahan-kelemahan pengadaan dengan sistem konvensional yang dilakukan dengan langsung mempertemukan pihak-pihak yang terkait pengadaan, sehingga pemerintah mengeluarkan Perpres 54 Tahun 2010. E-procurement merupakan proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik. Pada penerapannya selama ini belum diketahui apakah pekerjaan konstruksi dengan e-procurement di Kota Malang sudah sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Dimana objek penelitian ini adalah responden yang melaksanakan pengadaan pekerjaan konstruksi dengan e-procurement di Kota Malang yang terjadi selama kurun waktu sejak diberlakukannya Perpres No. 70 Tahun 2012 sampai dengan bulan Desember 2013. Responden penelitian ini adalah kontraktor grade 5, 6 dan 7 serta PPK dan Pokja ULP selaku panitia pengadaan di Kota Malang. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pengujian hipotesis dan metode IPA (Importance Performance Analysis). Setelah dilakukan pengolahan, pada hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap semua variabel menunjukkan uji t dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa proses pengadaan pada pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan dengan e-procurement di Kota Malang sudah transparan dan akuntabel dari pihak penyedia jasa dan pengguna jasa. Pada metode IPA dari segi transparansi dihasilkan penilaian kinerja termasuk dalam kategori sangat baik dengan memperoleh IP (Index Performance) yaitu sebesar 87,74 %, dari segi akuntabilitas Pengguna Jasa memperoleh IP yaitu sebesar 89,25 %, sedangkan dari segi akuntabilitas Penyedia Jasa memperoleh IP yaitu sebesar 85,40 %. Variabel yang kinerjanya sudah baik dan dianggap penting oleh Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa dari segi transparansi yaitu Jadwal lelang dan Dokumen Pengadaan, dan Penyedia Jasa dari segi akuntabilitas yaitu Jadwal lelang, Addendum Dokumen Pengadaan dan Pengumuman Pemenang, Sedangkan Pengguna Jasa dari segi akuntabilitas yaitu Jadwal lelang dan Pengumuman Pemenang

    Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding Bata Ringan Dengan Metode Sni & Ms. Project Pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Enterpreneurship Terpadu Universitas Brawijaya Malang

    Full text link
    Dalam sebuah proyek konstruksi baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sangat diperlukan manajemen konstruksi yang baik. Salah satu hal yang terpenting adalah perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) dimana untung atau rugi sebuah proyek bergantung pada estimasi biaya pada awalnya. Pada saat ini metode yang sering digunakan untuk membuat anggaran biaya adalah metode SNI. Pada saat ini kemajuan teknologi dalam pembangunan semakin cepat yang menyebabkan pekerjaan lebih ekonomis. Salah satu yang banyak digunakan adalah pekerjaan dinding bata ringan. Namun perhitungan estimasi yang masih banyak digunakan adalah dengan menggunakan metode SNI, dimana didalamnya tidak ada perhitungan analisa biaya untuk dinding bata ringan. Selain menggunakan metode SNI perhitungan analisa biaya dapat digunakan juga bantuan software Ms. Project. Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan pada pehitungan analisa biaya dinding bata ringan pada proyek pembangunan gedung enterpreneurship terpadu Universitas Brawijaya Malang metode yang digunakan masih menggunakan metode SNI yang telah dimodifikasi sebiau kebutuhan. Hasil analisa biaya pekerjaan dinding bata ringan sesuai metode SNI yang telah dimodifikasi didapatkan sebesar Rp 2.432.360.251,27. Selain itu analisa biaya dihitung dengan menggunakan bantuan software MS. Project. Analisa biaya menggunakan MS. Project didasarkan pada penjadwalan proyek dan estimasi pekerja dan alat yang digunakan sesuai dengan kondisi di lapangan. Biaya total pada MS. Project didapatkan dari akumulasi biaya material, gaji pekerja, serta biaya alat yang digunakan pada proyek. Hasil perhitungan estimasi biaya pekerjaan dinding bata ringan dengan menggunakan metode MS. Project didapatkan sebesar Rp. 1.881.296.223,00. Selisih biaya total pekerjaan dinding bata ringan dengan kedua metode ini adalah sebesar Rp. 551.064.028,27. Penggunaan estimasi biaya dengan MS. Project didapatkan hasil yang lebih mendekati dengan keadaan di lapangan dan lebih realistis ktimbang menggunakan metode SNI
    corecore