3 research outputs found

    Analisis Tentang Peran Lembaga Pendidikan Pra Sekolah (Taman Kanak-Kanak) Terhadap Pencapaian Prestasi Belajar Anak-Anak Di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan: (1) Apakah ada perbedaan prestasi belajar di jenjang SD (pada siswa yang sedang duduk di kelas 2) antara siswa yang pemah memperoleh pendidikan di TK dan siswa yang tidak pemah memperoleh pendidikan di TK; (2) Apakah faktor latar belakang status sosial-ekonomi orang tua berhubungan dengan tingkat prestasi belajar siswa di jenjang SD; (3) Apakah faktor umur siswa ketika masuk SD berhubungan dengan tingkat prestasi belajar siswa di jenjang SD dan (4) Apakah pola sosialisasi yang diterapkan orang tua di rumah pada anak berhubungan dengan tingkat prestasi belajar siswa SD. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui ada-tidaknya perbedaan prestasi belajar di jenjang SD antara siswa yang pemah memperoleh pendidikan di TK dengan siswa yang tidak pernah memperoleh pendidikan di TK; (2) Mengetahui faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya pre stasi belajar siswa di jenjang SD, seperti latar belakang status sosial-ekonomi orang tua siswa (SES), umur siswa ketika masuk di SD dan peran pendampingan anak di rumah atau lingkungan keluarga (pola sosialisasi yang diterapkan orang tualkeluarga pada anak); (3) Menguji secara statistikal tentang pengaruh dari keempat faktor di atas terhadap prestasi belajar siswa di jenjang SD dan ingin mengetahui faktor mana yang relatif paling berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SD. Di samping ingin menjawab permasalahan penelitian di atas, penelitian ini juga memiliki tujuan lain, yaitu ingin menguji pengaruh dua variabel bebas tambahan yang secara teoritis dan logis dapat menentukan juga tinggirendahnya prestasi belajar siswa, tetapi dua variabel tersebut tidak dicantumkan pada permasalahan penelitian, yaitu variabel: evaluasi orang tua dalam proses belajar siswa di sekolah dan variabel aspirasi orang tua pada pendidikan untuk anaknya. Penelitian ini bertipe eksplanasi atau mencari penjelasan dari suatu fenomena sosial yang dikonstrukstikan ke dalam model analisis. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 192 orang yang diambil dari wilayah Kotamadya Surabaya dan Kabupaten Tuban. Tahapan pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut: (1) ditetapkan dua jenis SD berdasarkan lokasinya, yaitu dipililh beberapa SD yang terletak di wilayah pemukiman penduduk berstrata menengah-atas dan beberapa SD yang terletak di wilayah pemukinan penduduk berstrata bawah; (2) Setelah ditetapkan beberapa SD maka langkah berikutnya adalah mendatangi sekolah-sekolah tersebut untuk menentukan sejumlah siswa yang akan diambil sebagai sampel. Sampel ditarik dengan menggunakan teknik systematic random sampling yang kerangka samplenya diambil dari data murid di masing-masig SD. Unit analisis dari penelitian ini adalah siswa dan orang tuanya. Data dikumpulkan dengan cara mendatangi responden dan melakukan wawancara terhadap orang tua siswa berdasarkan kuesioner terstruktur yang telah disusun terlebih dahulu. Data dianalisis dengan menggunakan paket program SPSS under Windows versi 7,5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tidak ada hubungan atau pengaruh antara pengalaman belajar siswa ketika di TK dengan tingkat prestasi belajamya di SD. Atau apabila dilakukan pembedaan antara siswa yang pemah bersekolah di TK dengan siswa yang tidak pemah bersekolah di TK, temyata siswa yang tidak pernah bersekolah di TK prestasi belajamya di SD cenderung sedang-sedang saja; (2) Fak.1or status sosialekonomi orang tua siswa cukup berpengaruh terhadap tingkat prestasi belajar siswa di SD; (3) Faktor umur siswa ketika pertama kali masuk SD tidak berhubungan atau tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SD; (4) Faktor pola sosialisasi orang tua pada anak di rumah temyata juga tidak berhubungan atau tidak berpengaruh terhadap tingkat prestasi akademis siswa di SD; (5) Faktor tingkat evaluasi orang tua dalam proses belajar siswa di sekolah temyata berhubungan atau cukup berpengaruh terhadap tingkat prestasi belajar siswa di SD; dan (6) Faktor tingkat aspirasi orang tua pada pendidikan untuk anaknya tidak berhubungan atau tidak berpengaruh terhadap tingkat prestasi akademis siswa di SD; (7) Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan cukup nyata dan memiliki arti bagi terbentuknya variabel tingkat prestasi belajar siswa di jenjang SD, meskipun hanya dua variabel bebas, yaitu variabel status sosial-ekonomi orang tua dan tingkat evaluasi orang tua dalam proses belajar siswa di sekolah, secara relatif berpengaruh terhadap tinggi-rendahnya prestasi belajar siswa di SD. Saran yang dapat diketengahkan dari hasil penelitian ini: (1) secara akademis, model analisis seperti yang telah digunakan dalam penelitian ini perIu diperbaiki, ditambah variabel bebasnya atau dirubah posisi dari masing-masing variabelnya, sehingga diperoleh serangkaian penjelasan yang dapat memprediksi sebab-sebab terjadinya perbedaan prestasi belajar di kalangan siswa SD. PerIu dilakukan upaya membuat model analisis lain, misalnya seperti menggunakan teknik analisis jalur, sehingga mungkin hasilnya akan lebih baik untuk menjelaskan rangkaian fenomena yang ada dalam model analisis; (2) Secara praktis, agar angka tinggal kelas (mengulang atau tidak naik kelas) dan angka drop out di kalangan siswa SD dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan, pihak guru atau Departemen Pendidikan Nasional perIu mengadakan penyadaran kepada orang tua untuk dapat bekerja sarna dengan pihak sekolah dalam hal memantaU perkembangan belajar anak, baik yang terjadi di sekolah maupun di rumah. Terbukti, dari hasil penelitian ini, bahwa orang tua yang sangat peduIi pada perkembangan belajar anak di sekolah, temyata anak-anaknya pun memiJiki prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang tua yang tidak atau kurang peduli

    MIGRASI INTERNASIONAL TENAGA KERJA INDONESIA ASAL JAWA TIMUR STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN TKI DI LUAR NEGERI

    Get PDF
    Meskipun banyak berita yang memilukan tentang TKI dalam dekade terakhir, tetapi ide untuk menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri, bukanlah solusi yang cerdas, pada saat kondisi negara sarat pengangguran. Penelitian ini dikerjakan untuk menjawab pokok permasalahan tentang ; faktor-faktor apa yang menyebabkan sebagian TKI sukses di luar negeri, dan mengapa sebagian TKI gagal bekerja di luar negeri. Untuk tujuan itu, telah diwawancarai sebanyak 300 orang TKI yang sedang mudik dengan cam availability sampling di tiga kabupaten di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebagian besar TKI bekerja secara legal dan sebagian kecil yang bekerja secara illegal di luar negeri. Faktor-faktor yang menyebabkan TKI sukses ; karena, jenis pekerjaan di negara tujuan cocok dengan keterampilan sebelumnya yang dimiliki TKI; gaji yang besar, dan pembayaran gaji tepat waktu. Sementara mereka yang gagal disebabkan oleh; gaji yang tidak pernah dibayar oleh majikan ; dan karena dipermainkan oleh Teikong dan Majikan, akhirnya dideportasi, serta karena, gaji habis untuk ganti rugi kerusakan barang milik Majikan saat bekerja

    MIGRASI INTERNASIONAL TENAGA KERJA INDONESIA ASAL JAWA TIMUR STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN TKI DI LUAR NEGERI

    Get PDF
    Meskipun banyak berita yang memilukan tentang TKI dalam dekade terakhir, tetapi ide untuk menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri, bukanlah solusi yang cerdas, pada saat kondisi negara sarat pengangguran. Penelitian ini dikerjakan untuk menjawab pokok permasalahan tentang ; faktor-faktor apa yang menyebabkan sebagian TKI sukses di luar negeri, dan mengapa sebagian TKI gagal bekerja di luar negeri. Untuk tujuan itu, telah diwawancarai sebanyak 300 orang TKI yang sedang mudik dengan cam availability sampling di tiga kabupaten di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebagian besar TKI bekerja secara legal dan sebagian kecil yang bekerja secara illegal di luar negeri. Faktor-faktor yang menyebabkan TKI sukses ; karena, jenis pekerjaan di negara tujuan cocok dengan keterampilan sebelumnya yang dimiliki TKI; gaji yang besar, dan pembayaran gaji tepat waktu. Sementara mereka yang gagal disebabkan oleh; gaji yang tidak pernah dibayar oleh majikan ; dan karena dipermainkan oleh Teikong dan Majikan, akhirnya dideportasi, serta karena, gaji habis untuk ganti rugi kerusakan barang milik Majikan saat bekerja
    corecore