43 research outputs found
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU MEROKOK PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LOLAK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
Merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat karena merokok merupakan faktor resiko dari beberapa penyakit antara lain penyakit kardiovaskular, penyakit serebrovaskuler, Iimpotensi, Iberbagai Ijenis Ikanker Iyang Idisebabkan Ioleh berbagai Ibahan Ikimia Iatau Ipartikel Iyang Iada Idi Idalam Iasap Irokok Itersebut. Data Riskesdas (2018) menunjukkan prevalensi perokok umur >10 tahun ditemukan meningkat dari tahun 2013, sebesar 28,8 menjadi 29,3% pada tahun 2018. Konsumsi rokok Idi Ikalangan Iremaja Iusia Isekolah Iterus Imengalami Ipeningkatan. IDi IIndonesia, berdasarkan Idata IKemenkes IRI Imenunjukkan Ibahwa Iprevalensi Iremaja Iusia I16-19 tahun Iyang Imerokok Imeningkat I3 Ikali Ilipat Idari I7,1% Idi Itahun I1995 Imenjadi I20,5% pada Itahun I2014. IMenurut Ipengamatan Ipenulis Idi ISMA INegeri I1 ILolak, Isiswa Ilebih banyak I Iberada Idi Iluar Irumah Ibersama Idengan Iteman-teman Isebaya Isebagai kelompok, I Imaka Idapatlah Idimengerti Ibahwa Ipengaruh Iteman-teman Isebaya Ipada sikap, Ipembicaraan, Iminat, penampilan, dan perilaku sangat besar pengaruhnya. Kata kunci: Merokok, Penyakit, Remaja ABSTRACTSmoking is a public health problem because smoking is a risk factor for several diseases including cardiovascular disease, cerebrovascular disease, impotence, various types of cancer caused by various chemicals or particles in cigarette smoke. Data from Riskesdas (2018) shows that the prevalence of smokers aged> 10 years is found to have increased from 2013, amounting to 29.3% to 28.8% in 2018. Cigarette consumption among school-aged adolescents continues to increase. In Indonesia, based on data from the Indonesian Ministry of Health, it shows that the prevalence of adolescents aged 16-19 years who smoke has increased 3 times from 7.1% in 1995 to 20.5% in 2014. According to the author's observations at SMA Negeri 1 Lolak, students are more often out of the house with their peers as a group, so it is understandable that the influence of peers on attitudes, speech, interests, appearance, and behavior is very influential. Keywords: Smoking, Disease, Teenag
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN KERJA PADA POS UPAYA KESEHATAN KERJA GUDANG PALA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO
Upaya kesehatan kerja di Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan kerja kepada pekerja sektor informal di wilayah kerjanya. Puskesmas Tuminting merupakan salah satu Puskesmas di Kota Manado yang telah membentuk Pos UKK Gudang Pala di wilayah kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program upaya kesehatan kerja pada Pos UKK Gudang Pala di wilayah kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan April 2018 s/d Juni 2018 di Pos UKK Gudang Pala wilayah kerja Puskesmas Tuminting melalui observasi, studi dokumen dan wawancara mendalam terhadap 5 informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah ada peraturan yang dibentuk pemerintah tentang Pos UKK yaitu Permenkes RI No. 100 Tahun 2015 namun belum diterapkan secara maksimal. Pembentukan dan persiapan pelaksanaan Pos UKK yaitu kader dan petugas kesehatan, dana dan sarana yang disediakan belum semuanya sesuai dengan Permenkes RI No. 100 Tahun 2015 sehingga masih terdapat banyak hambatan dalam pelaksanaan Pos UKK Gudang Pala yang mengakibatkan komponen-komponen keberhasilan Pos UKK masuk kategori kurang aktif dan tidak aktif. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program upaya kesehatan kerja pada Pos UKK Gudang Pala di wilayah kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado tidak berjalan dengan baik. Disarankan agar Puskesmas Tuminting melakukan pelatihan dan pembinaan terhadap kader Pos UKK.Kata Kunci: Pelaksanaan, Hambatan, Keberhasilan, Pos UKK, Puskesmas, Pekerja InformalABSTRACTOccupational Health Care in Puskesmas is occupational health services for workers in the informal sector in their working areas. Puskesmas Tuminting is one of the Puskesmas in Manado City that has established Pos UKK Gudang Pala in Puskesmas Tuminting areas. This research aims to find out the implementation of occupational health care program at Pos UKK Gudang Pala in the work area of Puskesmas Tuminting in Manado City. This research used descriptive research design with qualitative approach. This research was conducted from April 2018 until June 2018 at Pos UKK Gudang Pala of Puskesmas Tuminting work area through observation, document study and indepth interview with 5 informants. The result of this study showed that there has been a government-established regulation about Integrated Occupational Health Care Post which is Permenkes RI No. 100 Tahun 2015 but has not been applied maximally. Establishment and preparation of the implementation of Pos UKK such as cadre and health worker, funding sources and facilities are not compatible with Permenkes RI No. 100 Tahun 2015 so that are still many detention in the implementation of Pos UKK Gudang Pala which resulted in the success of the Pos UKK classifield into the category less active and inactive category. Based on this research it can be concluded that the implementation of Occupational Health Care program at the Pos UKK Gudang Pala in Puskesmas Tuminting Manado City is not well conducted. It is suggested that Puskesmas Tuminting effectuate training and coaching toward cadres of Pos UKK.Keywords: Implementation, Detention, Success, Pos UKK, Puskesmas, Informal Worker
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DOKTER PASIEN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TK. II ROBERT WOLTER MONGISIDI
ABSTRAKDalam komunikasi dokter dan pasien terdapat berbagai masalah yang disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari segi pelayanan kesehatan sampai kepada tingkat efektifitas komunikasi dokter dan pasien yang menjadi hal penting yang dapat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien, hal tersebut yang menjadi salah satu tolak ukur dalam meningkatkan pelayanan rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara komunikasi dokter-pasien dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit TK. II Robert Wolter Mongisidi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit TK. II Robert Wolter Mongisidi, waktu penelitian dilaksanakan bulan Agustus-November 2019. Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien rawat inap yang dirawat selama 3 bulan terakhir (Agustus-Oktober 2019) yaitu sebanyak 6.143 pasien. Sampel yang digunakan yaitu 100 responden. Hasil analisis dengan menggunakan uji Chi-square dengan nilai p<0,05. Hasil penelitian menunjukan, ada hubungan antara komunikasi verbal dan nonverbal dokter pasien dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit TK. II Robert Wolter Mongisidi, dengan nilai p<0,003.*Kata Kunci : Komunikasi, kepuasan pasienABSTRACTIn the communication of doctors and patients there are various problems caused by several factors, starting in terms of service to the level of effectiveness of communication between doctors and patients which is an important thing that can affect the level of patient satisfaction, this is one of the benchmarks in improving hospital service. The purpose of this study was to determine the relationship between the communication of the patient’s doctor with the level of the severity of the inpatient in the TK. II Robert Wolter Mongisidi Hospital. Type of research used is quantitative research with design cross sectional study. This research was carried out in a TK. II Robert Wolter Mongisidi Hospital, the time of the study was carried out in August to November 2019. The population in this study were inpatients treated for the last 3 months, as many as 6.143 patients. The sample used is 100 respondents. The results of the analysis using the chi square test with p values = o,o5. The results showed there was a relationship between verbal communication and nonverbal communication of the patient’s doctors with the level of satisfaction of inpatients in the TK.II Robert Wolter Mongisdi hospital with p values=0,003.*Keywords : Communication, patient satisfactio
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON
Stres kerja dapat menjadi risiko bagi kesehatan dan keselamatan pekerja ketika pekerjaan yang dilakukan melebihi kapasitas, sumber daya dan kemampuan pekerja. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan stres kerja yaitu beban kerja berlebih. Tanda-tanda beban berlebih yaitu mudah tersinggung, kelelahan fisik dan mental, ketidaktegasan, hilangnya obyektivitas, kecenderungan berbuat salah, kekhilafan dalam ingatan dan hubungan interpersonal yang tegang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Umum Bethesda Tomohon. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study. Dan dilakukan pada bulan April – Agustus 2019. Dan mengambil sampel sebanyak 90 perawat sebagai responden. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Perawat yang mengalami sangat stres sebanyak (48,9%). Perawat yang merasakan beban kerja sedang sebanyak (48,9%). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara beban kerja dan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Umum Bethesda Tomohon dengan nilai p value 0,004. Kata Kunci: Beban Kerja, Stres Kerja ABSTRACTWork stress can be a risk to the health and safety of workers when work is done beyond capacity, resources and worker ability. One of the factors that can cause work stress is excess workload. Signs of overload are irritability, physical and mental fatigue, unyielding, loss of objectivity, wrong tendencies, error in memory and tense interpersonal relationships. The purpose of this research is to know the relationship between workloads with work stress on nurses in Bethesda Tomohon General Hospital. This research uses the cross sectional study draft. And done in April – August 2019. And took a sample of 90 nurses as respondents. The measuring instrument used is a questionnaire. Nurses who are experiencing much stress (48.9%). Nurses who feel the workload is being as much as (48.9%). The results of this study showed there was a relationship between workload and work stress on nurses at Bethesda Tomohon General Hospital with the p value of 0.004. Keywords: Workload, Work Stress
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI SMK NEGERI 1 TAGULANDANG UTARAKABUPATEN SITARO
Masa remaja atau masa adolesens adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupanseorang individu.Masa ini merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial.Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di SMK Negeri 1 Tagulandang Utara Kabupaten Sitaro.Metode penelitian adalah survei analitik dengan desain penelitian yang bersifat cross sectional study(potong lintang).Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Tagulandang Utara, waktu pelaksanaanya bulan juni sampai bulan Oktober tahun 2020. Responden ialah siswa kelas X dan XI. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 97 responden didapatkan melalui kuesioner.Analisis data yang digunakan berupa analisis univariat dan analisis bivariate. Pengolahan data yang digunakan uji Chi Squaretest.untuk tingkat signifikasi 95%(α = 0,05).Hasil penelitian didapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduski 78.4%, perilku seksual pranikah berisiko yang mempengaruhi 20.6%, sehingga memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduski dengan perilaku seksual pranikah pada remaja (p=value = 0,000 < 0,05). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwaterdapat hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilau seksual pranikah pada remaja di SMK Negeri 1 Tagulandang Utara.Saran yang diberikan bagi pihak pemerintah agar lebih memperhatikan setiap kebijakan yang diterapkan supaya dapat terlaksanan, terkontrol, terarah serta dapat dievaluasi jalanya kebijakan. Kata Kunci :Pengetahuan Kesehatan Reproduksi, Perilaku Seksual, Remaja ABSTRACTAdolescence or adolescence is a dynamic growth phase in an individual's life. This period is a period of transition from childhood to adulthood marked by accelerated physical, mental, emotional and social development. The research objective was to determine the relationship between knowledge about reproductive health and premarital sexual behavior among adolescents at SMK Negeri 1 Tagulandang Utara, Sitaro Regency. The research method is an analytic survey with a cross sectional study design (cross-sectional). This research was conducted at SMK Negeri 1 Tagulandang Utara, the implementation time is from June to October 2020. Respondents are students of class X and XI. The sampling technique used simple random sampling with a sample size of 97 respondents obtained through a questionnaire. The data analysis used was in the form of univariate analysis and bivariate analysis. Data processing used Chi Squaretest test for a significance level of 95% (α = 0.05). The results obtained knowledge about reproductive health 78.4%, risky premarital sexual behavior that affects 20.6%, thus showing a significant relationship between knowledge about health. reproducibility with premarital sexual behavior in adolescents (p = value = 0.000 <0.05). In this study, it can be concluded that there is a relationship between knowledge about reproductive health and premarital sexual behavior among adolescents at SMK Negeri 1 Tagulandang Utara. Suggestions are given to the government to pay more attention to every policy that is implemented so that it can be implemented, controlled, directed and can be evaluated in terms of policies. Keywords :reproductionhealth knowledge , sexual behavior, adolescenc
DETERMINAN PERILAKU MEROKOK KEPALA KELUARGA DI KELURAHAN WOLOAN 1 UTARA KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON
Dalam data Riskesdas 2018 menyatakan persentase perokok berumur 15 tahun ke atas sebanyak 33,8% dan persentase keseluruhan perokok laki-laki sebesar 62,9% dan persentase keseluruhan perokok wanita sebesar 4,8%. Peningkatan jumlah perokok ini diberengi dengan peningkatan penyakit akibat mengonsumsi rokok, seperi penyakit jantung hipertensi, stroke, diabetes, dan kanker. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap, lingkungan sosial dengan perilaku merokok kepala keluarga di Kelurahan Woloan I Utara. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian survei analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang) dengan jumlah responden 82 kepala keluarga. Dilakukan pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik chi square dengan tingkat kemaknaan 5% (α=0,05). Hasil penelitian terdapat dari 82 narasumber didapat 63 kk yang merokok dengan persentase 76,8% dan yang tidak merokok 19 kepala keluarga dengan persentase 23,2%. Dari hasil uji statistik chi scuare ditemukan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku merokok (p=0,091), sedangkan pada hubungan sikap dengan perilaku merokok di temukan adanya hubungan (p=0,001), begitu juga dengan hubungan lingkungan sosial dengan perilaku merokok di temukan adanya hubungan (p=0,003). Kata Kunci: perilaku, merokok, kepala keluarga ABSTRACTIn the 2018 Riskesdas data stated the percentage of smokers aged 15 years and over was 33.8% and the overall percentage of male smokers was 62.9% and the overall percentage of female smokers was 4.8%. The increase in the number of smokers is accompanied by an increase in diseases caused by consuming cigarettes, such as hypertension, stroke, diabetes and cancer. The purpose of this study to determine the effect of knowledge, attitudes, social environment with smoking behavior of family heads in Kelurahan Woloan I Utara. Research Method This research is an analytic survey research that uses a cross sectional approach with 82 respondents. Data was collected using a questionnaire. Data analysis used the chi square statistical test with a significance level of 5% (α = 0.05). Results there were 82 sources obtained 63 families who smoke with a percentage of 76.8% and 19 people who did not smoke with a percentage of 23.2%. From the results of the chi scuare statistical test found there is no correlation between knowledge and smoking behavior (p = 0.091), while the relationship between attitude and smoking behavior found a correlation (p = 0.001), as well as the relationship between the social environment and smoking behavior found a correlation (p = 0.003). Keywords: smoking, behavior, head of the famil
KUALITAS JASA PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SORONG
Setiap warga Negara berhak atas akses pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, tanpa adanya diskriminasi serta berhak untuk menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk dirinya, sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Oleh karena itu, hak hidup sehat setiap warganya menjadi kewajiban serta tanggung jawab pemerintah yang kemudian direliasasikan melalui jaminan kesehatan bagi seluruh warga. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan publik yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan mealui kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat harus mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu. Rendahnya suatu mutu pelayanan rumah sakit akan berpengaruh pada ketidakpuasan pasien terhadap mutu pelayanan yang dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit (Pohan, 2012). Tujuan umum diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas jasa pelayanan dan kepuasaan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sorong. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif yang bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study . Populasi penelitian ini berjumlah 7571 pasien, dengan menggunakan Sampel yaitu 95,6 yang dibulatkan menjadi 100 responden. . Pengumpulan data diperoleh dari data primer melalui wawancara, kuesioner dan data sekunder diperoleh dari profil Rumah Sakit. Hasil di analisa menggunakan uji Chi-Square. Hasil penilitian kualitas jasa pelayanan dan kepuasan pasien di RSUD Kabupaten Sorong menunjukan bahwa kualitas jasa pelayanan dan kepuasan pasien berada pada kategori baik/puas.Kata kunci : Kualitas Jasa Pelayanan, Kepuasan PasienABSTRACT Every citizen is entitled to access quality health care and affordable, without any discrimination and entitled to self-determination of health services needed for him, in accordance with Law no. 36 of 2009 on Health. Therefore, the right to healthy living of every citizen becomes the obligation and the responsibility of the government which is then studied through health insurance for all citizens. Hospitals as one of the public service institutions that are influenced by the development of health science through technological progress, and the socio-economic life of the society must be able to improve the quality of service. The low quality of hospital services will affect the patient's dissatisfaction with the quality of service influenced by the quality of service provided by the hospital (Pohan, 2012). The general purpose of this research is to find out whether there is a relationship between service quality and satisfaction of inpatients at Sorong District General Hospital. This research uses Quantitative Method which is an analytic survey with cross sectional study approach. The population of this study amounted to 7571 patients, using a sample of 95.6 rounded to 100 respondents. . Data collection was obtained from the primary data through interviews, questionnaires and secondary data obtained from the Hospital profile. The results were analyzed using Chi-Square test. The result of study of service quality and patient satisfaction in Sorong District General Hospital shows that service quality and patient satisfaction are in good / satisfied category.Key word: Service Quality, Patient Satisfactio
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PENDAPATAN DAN PEKERJAAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MANEMBO-NEMBO BITUNG 2015
ABSTRAK Rumah sakit adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Sebagai pelayanan publik, rumah sakit dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana baik itu alat-alat medis maupun tenaga kesehatan yang terlibat didalamnya. Sarana pelayanan kesehatan diadakan berdasarkan asumsi bahwa masyarakat membutuhkannya. Akhirnya masyarakat lebih memilih fasilitas kesehatan yang lebih modern atau tidak menutup kemungkinan beralih ke pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. hubungan antara pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Manembo -Nembo Bitung 2015. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Bertempat di wilayah kerja Rumah Sakit Umum Daerah Manembo-nembo Bitung, dan akan dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 100 Responden. Variabel yang diteliti adalah tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, dan pemanfaat pelayanan kesehatan. Pengambilan data tingkat pendidikan, pendapatan, persepsi, dan pemanfaat pelayanan kesehatan menggunakan kuesioner. Uji hubungan menggunakan uji Chi-Square dengan α = 0,05 dan confidance interval 95%. Responden memanfaatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yaitu sebanyak 47 responden (74%). Berdasarkan tingkat pendidikan, pendidikan tinggi berjumlah 63 responden, pendidikan rendah 38 responden dengan p Value 0.002. Berdasarkan tingkat pendapatan, pendapatan > Rp. 2.150.000 52 responden, dan pendapatan ≤ Rp. 2.150.000 48 responden dengan p Value 0.671. Berdasarkan pekerjaan, Bekerja 69 responden, tidak bekerja 31 responden dengan p Value 0.976.Terdapat hubungan antara pendidikann dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan, sedangkan pendapatan dan Pekerjaan tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Kata Kunci : Pendidikan, Pendapatan, Pekerjaan, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan ABSTRACT The hospital is one of the health-care facility that can meet the needs of the community on the utilization of health services. Public services in hospitals equipped with various facilities and infrastructure both medical devices and health professionals involved. Health care facilities are held based on the assumption that people need. Finally the people prefer a more modern health facilities or does not close the possibility of turning to traditional medicine. This study aims to determine the relationship between education, income, and work with health service utilization in the General Hospital of Manembo-Nembo Bitung 2015. This study is a descriptive analytic research using cross sectional approach. This research was conducted in the region of the Regional General Hospital Manembo-nembo Bitung, and will be held in October 2015 with a sample size of 100 respondents. The variables studied were level of education, income, employment, and health care beneficiaries. Data retrieval education level, income, perception and utilization of health services using a questionnaire. The relationship test using Chi- Square test. The respondents utilize the utilization of health services in hospitals as many as 47 respondents (74%). By level of education, higher education amounted to 63 respondents, respondents with lower education 38 p Value 0.002. Based on the level of income, income > USD. 2,150,000 52 respondents, and revenue ≤ Rp. 2,150,000 48 respondents with p Value 0671. Based on the job, working 69 respondents, 31 respondents do not work with p Value 0976. There is a relationship between pendidikann with utilization of health services, while revenues and work not related to the utilization of health services. Key words: Education, Income, Employment, Services Utilization healt
HUBUNGAN MEDIA INTERNET DAN PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA NEGERI 1 MOTOLING BARAT TAHUN 2020
Latar Belakang Penelitian: Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan anak antara masa anak-anak ke masa dewasa. Selain itu ciri-ciri yang nampak berupa rasa ingin tahu yang tinggi, mulai merasakan ketertarikan dengan lawan jenis dan munculnya dorongan seksual secara alami karena perubahan hormon. Perubahan hormon yang tidak disertai dengan pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang perubahan yang terjadi pada tubuh sendiri seringkali memunculkan masalah pada remaja Berupa adanya perilaku seksual yang menyimpang. Media internet adalah media yang paling sering di akses untuk menyalurkan hasrat seksual para remaja seperti mengakses konten pornografi. Seringnya mengakses pornografi dapat menyebabkan perilaku seksual remaja semakin berisiko. Sikap, Perlakuan, dan interaksi keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kepribadian remaja sehingga dapat menunda bahkan mengurangi tingkah laku remaja untuk melakukan tindakan seksual yang berisiko. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara media internet dan peran keluarga dengan perilaku seksual remaja di SMA Negeri 1 Motoling Barat. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan survei analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Motoling Barat. Waktu pelaksanaannya bulan september 2019 sampai november 2020. Responden yakni seluruh siswa di SMA Negeri 1 Motoling barat yang berjumlah 155 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner, program google formulir dan komputer. Analisis data yang digunakan berupa analisis univariat dan analisis bivariat. Pengolahan data yang digunakan yaitu uji Spearman rank (α=0,05). Hasil Penelitian: Terdapat hubungan yang signifikan antara media internet dengan perilaku seksual remaja (p-value 0,00< 0,05) dan adanya hubungan antara peran keluarga dengan perilaku seksual remaja (p-value 0,00< 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara Media internet dan peran keluarga dengan perilaku seksual remaja di SMA Negeri 1 Motoling Barat. Kata Kunci: Media Internet, Peran Keluarga, Perilaku Seksual, Remaja. ABSTRACTResearch Background: Adolescence is a period of adolescence during the transition of child development between childhood to adulthood. In addition, the characteristics that appear in the form of high curiosity, begin to feel attraction to the opposite sex and the emergence of natural sexual urges due to hormonal changes. Hormonal changes that are not accompanied by sufficient knowledge and understanding of the changes that occur in the body itself often cause problems for adolescents in the form of deviant sexual behavior. Internet media is the media most frequently accessed to channel teenage sexual desires such as accessing pornographic content. Frequent access to pornography can increase the risk of adolescent sexual behavior. Attitudes, treatment, and family interactions have a very big influence on the personality of adolescents so that they can delay and even reduce adolescent behavior to carry out risky sexual acts. The purpose of this study was to determine the relationship between internet media and the role of the family with adolescent sexual behavior in west motoling 1 public senior high school Research Methods: This type of research used an analytic survey with a cross sectional study design. The research was conducted at West Motoling 1 Public Senior High School. The implementation time is September 2019 to November 2020. Respondents were all 155 students at West Motoling 1 Public Senior High School . The research instrument used was a questionnaire, google form program and a computer. The data analysis used was in the form of univariate analysis and bivariate analysis. Data processing used is the Spearman rank Test (α = 0.05). Results: There is a significant relationship between internet media and adolescent sexual behavior (p-value 0.00 <0.05) and there is a relationship between family roles and adolescent sexual behavior (p-value 0.00 <0.05). Conclusion: There is a relationship between internet media and the role of the family with adolescent sexual behavior in West Motoling 1 Public Senior High School. Keywords: Internet Media, Family Role, Sexual Behavior, Adolescents
HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS WAWONASA KOTA MANADO
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Puskesmas Wawonasa Kota Manado mengalami penurunan setiap tahunnya, maka mutu jasa pelayanan kesehatan merupakan bagian penting yang perlu mendapat perhatian lebih. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara mutu jasa pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Wawonasa Kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Tempat penelitian di Puskesmas Wawonasa Kota Manado. Waktu penelitian Mei-Juli 2018. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 pasien rawat jalan di Puskesmas Wawonasa Kota Manado. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data berupa univariat dan bivariat, uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan mutu jasa pelayanan kesehatan terdiri dari Reliabilitas baik (50%), cukup baik (44%), kurang baik (6%). Daya tanggap baik (49%), cukup baik (36%), kurang baik (15%). Empati baik (65%), cukup baik (30%), kurang baik (5%). Jaminan baik (54%), cukup baik (42%), kurang baik (4%). Bukti fisik baik (83%), cukup baik (14%) kurang baik (3%). Hasil dari penjabaran dimensi mutu jasa pelayanan kesehatan yang terdiri dari reliabilitas, daya tanggap, empati, jaminan dan bukti fisik maka secara keseluruhan diperoleh hasil (60%) dan dalam kategori baik kepuasan pasien (9%) dan kategori cukup puas sebesar (75%) dalam kategori puas. Pada uji statistik mutu jasa pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien diperoleh hasil p value =0,005. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara mutu jasa pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Wawonasa Kota Manado.Kata Kunci : Mutu jasa Pelayanan, Kepuasan PasienABSTRACTThe number of outpatient visits at Puskesmas Wawonasa City of Manado have decreased every year, so that the quality of health service is an important part that needed more attention. The purpose of this study was to know the relationship between the quality of health care services with outpatient satisfaction in the Puskesmas Wawonasa Manado City. This research used analytical survey method by using cross sectional study approach. The study is conducted, at Puskesmas Wawonasa City of Manado. The time of the research is from to May-July 2018. The sample in this research are 100 outpatients in Puskesmas Wawonasa Manado City. The research instrument used questionnaire. Data analysis was univariate and bivariate,statistical test using chi-square test. The results showed the quality of health services consisted of good Reliability (50%), fairly good (44%), less of good (6%). Good responsiveness (49%), fairly good (36%), less of well (15%). Good empathy (65%), fairly good (30%), less of good (5%). Good assurance (54%), fairly good (42%), less of good (4%). Good tangible (83%), good enough (14%) less of good (3%). The results of the elaboration of the dimensions of quality health services consisting of reliability, responsiveness, empathy, assurance and tangible then the overall results obtained (60%) and in the good category of patient satisfaction (9%) and the category sufficient of patient satisfaction ( 75%). On statistical tests, the quality of healthcare services and patient satisfaction results p value = 0.005.The conclusion of this study there is a relationship between the quality of health services and the satisfaction of outpatient Puskesmas Wawonasa City of Manado.Keywords: Quality of Service, Patient Satisfactio