15 research outputs found

    Optimization of Catamaran Demihull Form in Early Stages of the Design Process

    Full text link
    The amounts of research about catamaran have generated a practical formula to simplify the calculations of catamaran resistance. Ship designer will calculate the predictions of catamaran resistance rapidly. The aim of this research is focused to search the optimal demihull form where the hull form has the lowest resistance compared to other hull form models with the same displacement. To generate the different hull form, the initial hull form (parent hull) is transformed so that become some models by changing the parameter of coefficient block (Cb) in range ±10% with Lwl, T, H, volume and displacement are constant. The transformed hull form are calculated their total resistance from Froude number (Fr) 0,2 to 0,65 with spacing hull to length ratio (S/L) 0,2 to 0,4. The results of calculation show that the optimal demihull form is Model 4 where the initial hull form Cb +5%. The model has the lowest resistance compared to other models. The comparisons of resistance Model 4 with the configurations of S/L shows that the lowest resistance is S/L 0,4, so that the optimal demihull form is Model 4 with S/L 0,4

    Analisa Efisiensi Propeller B-series Dan Kaplan Pada Kapal Tugboat Ari 400 Hp Dengan Variasi Jumlah Daun Dan Sudut Rake Menggunakan Cfd

    Full text link
    Salah satu aspek yang paling penting dalam pembuatan kapal adalah perencanaan sistem propulsi salah satu aspek dari sistem propulsi itu sendiri adalah perencanaan desain Propeller. Propeller merupakan salah satu aspek yang harus direncanakan dengan baik agar tercapai tujuan kapal dalam hal kecepatan. Kecepatan pada kapal tidak terlepas dari desain propeller yang baik agar mendapatkan gaya dorong (Thrust) optimal yang dihasilkan oleh gerak propeller.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai thrust optimum untuk Propeller TB Ari 400 HP dari analisa model variasi sudut rake dan jumlah daun yang dibuat sehingga dapat diketahui dari variasi model tersebut manakah yang memiliki nilai thrust tinggi dan torque terendah serta untuk mengetahui perbandingan nilai thrust yang dihasilkan dari variasi model B-series dan Kaplan dengan variabel sudut rake dan jumlah daun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Nilai thrust tertinggi dihasilkan pada model Propeller Ka5 50 diameter 1 m sudut rake 00 dengan nilai thrust tertinggi sebesar 14608,8 N pada putaran 500 RPM. Nilai torque terendah dihasilkan pada model Propeller B4 50 Series sudut 100 diameter 0,813m dengan nilai 513,967 Nm pada putaran 500 RPM. Nilai perbandingan thrust dan torque tersebut di dapatkan dari model dengan parameter analisis dimensi yang sama dan Putaran 500 RPM. Dan mendaptkan Nilai efisiensi tertinggi diperoleh pada model propeller B4 50 sudut rake 120 diameter 0,813 m yaitu sebesar 0,6764 pada putaran 500 RP

    Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Di Kabupaten Batang Jawa Tengah Melalui Pengembangan Industri Galangan Kapal Tradisional

    Full text link
    Batang which is located on the north coast of Central Java with an area of 788.642 km2 area of the position of the district of Batang put the economy on a path north of the island of Java. Coastal region of this district, make there is a potential that can be developed into a valuable asset to the nation i.e the traditional shipbuilders. Karangasem is one of the districts that have the potential for ship production In terms of productivity shipyard,one of traditional shipbuilder is CV. Laksana Abadi as traditional shipyard in year 2000 capable of producing ships totaling 18 units within a period of 12 months. In Batang district not only CV. Laksana Abadi but also CV. Rizki Maulana Bahari engaged in the manufacture of wooden ships that have smaller productivity due to the still relatively new in Karangasem. Because of the traditional manufacturing process, so it can be said to be still very traditional methods that shipbuilder built they ship and also their belief in technology still low it's can seen from the construction of the ship is still in traditional way. So KKN-PPM is intended to bridge between the use of the latest technology by using of fishipro or Delftship software. Based on the mapping problem then formed five clusters, namely cluster Ship Design With Software, Cluster of Shipyard Production, Cluster Marketing Information System, Cluster of Coastal Community Empowerment around Shipbuilding, Cluster of Ship Repair and Maintenance. Results of KKN-PPM students carry out major programs related to the theme of the traditional shipyards and other ancillary programs that have been successfully implemented and exhibited in the “Expo KKN-PPM” in North Karangasem, Batang district

    Studi Perancangan Kapal Katamaran Multifungsi Dikawasan Sungai Banjir Kanal Barat Semarang

    Full text link
    Dengan menurunya peranan sungai Banjir Kanal Barat Semarang bahkan menjadi sebuah kawasan yang dianggap sebagai kawasan pinggiran yang tidak teratur dan tidak tertata dengan baik serta memiliki kecenderungan sebagai daerah kumuh. Padahal Sungai Banjir Kanal Barat merupakan ruang kota dengan view yang bisa dioptimalkan sebagai ruang rekreasi bagi kota Semarang. Adanya penelitian ini mengenai perancangan kapal katamaran multifungsi sebagai kapal wisata, water bus, SAR diharapkan bisa menghidupkan peranan sungai Banjir Kanal Barat Semarang yang mengalami penurunan. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal. Serta pemilihan peralatan kapal dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal. Hasil perancangan kapal katamaran multifungsi ini didapatkan ukuran utama kapal LOA = 11.00 m, LWL = 10.12 m, T = 0.5 m, H = 1.1 m, B = 3.8 m, Bl = 1 m . Dari hasil hidrostatik, kapal katamaran multifungsi sungai Banjir Kanal Barat Semarang mempunyai displacement = 6.012 ton, Cb = 0.298, LCB = 0,049 didepan midship. Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan kapal multifungsi mempunyai stabilitas yang stabil titik M berada diatas titik G pada semua kondisi. Pada tinjauan olah gerak, kapal katamaran multifungsi memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck wettnes. Kemudian pada hasil gambar rencana umum, kapal katamaran multifungsi memiliki space yang cukup untuk menata tempat duduk penumpang, peralatan keselamatan, peralatan komunikasi dan navigasi. Hambatan yang dialami kapal multifungsi 10 knots (efisiensi 75%) sebesar 1,89 kN dan membutuhkan daya mesin induk 16,28 HP

    Pengaruh Bentuk Profile Kemudi Terhadap Aliran Fluida Pada Kapal Ikan Tradisional Km. Surya Andalan Berbasis Cfd

    Full text link
    Teknik pembuatan kapal ikan tradisional oleh para nelayan masih dilakukan secarakonvensional dimana kapal tradisional pada umunya menggunakan daun kemudi hanya berupapelat tunggal, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan profile daunkemudi dengan memodifikasi pelat tunggal yang ada pada sebuah kapal ikan tradisionalsehingga dapat dibandingkan gaya angkat yang dihasilkan oleh pelat tunggal dengan daunkemudi yang menggunakan bentuk foil (modifikasi) melalui simulasi CFD.Penelitian ini mengkaji pengaruh bentuk profile kemudi terhadap aliran fluida dantahanan yang disebabkan oleh daun kemudi pada kapal ikan tradisional KM. Surya Andalanyang mempunyai bentuk buritan cembung (cruiser) dengan menggunakan paket programCAD (Computer Aided Design) serta CFD (Computational Fluid Dynamics). Dengan menjagaluasan total pada daun kemudi agar diketahui dampak penambahan profile daun kemudi,sementara modifikasi modifikasi dengan mengubah sudut serang daun kemudi.Hasil perhitungan dan analisa dengan menggunakan metode free surface modelmodifikasi pada sudut 00 dengan kecepatan 7 knot tahanan yang tereduksi sebesar 45.71%.Hasil simulasi daun kemudi dengan menggunakan foil mempunyai gaya angkat yang lebihbesar namun bekerja secara optimum pada sudut 200 pada kecepatan 7 knot terjadipeningkatan gaya angkat 37.59 % dari gaya angkat yang diperoleh model daun kemuditunggal

    Analisa Pengaruh Modifikasi Bentuk Haluan Kapal Terhadap Hambatan Total Dengan Menggunakan Cfd

    Full text link
    Hambatan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi dalam perancangan sebuah kapal. Kapal dengan bentuk haluan yang baik akan memberikan efisiensi hambatan yang dihasilkan sehingga operasional kapal dan pergerakan kapal lebih baik dan efisien pula. Pada penelitian ini diselidiki bentuk haluan yang menghasilkan hambatan total paling kecil dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamic (CFD) dengan menggunakan program komputer berbasis CFD. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan menggunakan CFD didapatkan nilai hambatan yang lebih kecil dibandingkan nilai hambatan pada model asli kapal. Nilai hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan menggunakan fn 0,26 dari model 5 adalah 208,534 KN. Selisihnya 2,127 KN lebih kecil 1,01 % hambatan totalnya dibandingkan model originalnya yaitu 210,661 KN. Kemudian Nilai hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan menggunakan fn 0,22 didapatkan nilai hambatan total 184,804 KN pada simulasi model 5 dan hasil hambatan total dari model original adalah 190.243 KN. Selisihnya 5,439 KN lebih kecil 2,86 % hambatan totalnya dibandingkan model original. Lalu nilai hambatan total terkecil pada kondisi kecepatan menggunakan fn 0,30 didapatkan nilai hambatan total 271,903 KN pada simulasi model 3 dan hasil hambatan total dari model original adalah 331.665 KN. Selisihnya 59,762 KN lebih kecil 18,02 % hambatan totalnya dibandingkan model original

    Pengaruh Penggunaan Energy Saving Device Pada Propeller B4 55 Dengan Metode Cfd

    Full text link
    Tingginya harga bahan bakar semakin mendorong pelaku industri khususnya pemilik kapal melakukan penghematan konsumsi bahan bakar dan cara yang cukup efektif untuk mengurangi konsumsi bahan bakar tersebut adalah dengan menambah instalasi alat yang disebut Energy Saving Device (ESD) pada propeller dengan tujuan meningkatkan efisiensi propulsi. Beberapa desain ESD propeller yang telah dikembangkan yakni Ducted Propellers (Kort Nozzel propeller), dan Propeller Boss Cap Fins (PBCF). Perbedaan jenis Energy Saving Device (ESD) mengindikasikan Perubahan gaya torque dan thrust yang berbeda sehingga penulis disini ingin menganalisa pengaruh instalasi Energy Saving Device (ESD) pada propeller terhadap torque dan thrust yang dihasilkan sehingga dapat diketahui jenis ESD dengan performa paling optimal dengan bantuan paket program CAD (Computer Aided Design) serta CFD (Computational Fluid Dynamics). Hasil analisa dengan menggunakan RANS software CFD menunjukkan akibat penambahan instalasi Energy Saving Device (ESD) pada propeller, terjadi Perubahan bentuk aliran fluida, yang berpengaruh pula terhadap nilai thrust dan torque yang dihasilkan. Gaya thrust yang terjadi pada pada PBCF Propeller adalah sebesar 8.70E+05 N, dengan Torque 7.18E+05, sedangkan thrust pada Nozzle Propeller adalah sebesar 1.18E+06 dengan Torque 9.86E+0

    Pemberdayaan Pengrajin Kapal Kayu Di Kabupaten Batang Dengan Kkn-ppm Tematik

    Full text link
    Kabupaten Batang terletak di pantai utara Jawa Tengah dimana wilayah pesisir kabupaten ini terdapat potensi yang dapat dikembangkan menjadi aset yang berharga bagi bangsa yaitu para pembuat kapal tradisional namun pembuatan desain kapal yang ada memiliki keunggulan dari segi stabilitas dan kamar mesin yang didalam/engine in board. Perlunya pendampingan pada proses produksi agar desain tetap terjaga namun tidak kalah dalam teknologi. Untuk menyelesaikan permalahan tersebut maka tim pengabdian dari Jurusan Teknik Perkapalan akan melakukan kegiatan KKN-PPM tematik. Berdasarkan permasalahan yang ada pada mitra maka pelaksanaan KKN-PPM tematik ini akan dilakukan sosialisasi serta pelatihan penggunaan program Fishipro untuk desain kapal dan konstruksi kapal kayu serta menggunakan program desain kapal Delftship, Maxsurf dan ProCAD untuk desain Propeller. KKN-PPM tematik telah berhasil dilaksanakan di galangan kapal kayu di Karangasem Utara dengan beberapa luaran telah tercapai, baik dalam program kerja mahasiswa KKN-PPM monodisiplin maupun multidisipli
    corecore