37 research outputs found

    Pengaruh Minat Belajar, Dukungan Sosial Orang Tua dan Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Siswa MTs NU Salam Magelang.

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan besarnya pengaruh: (1) minat belajar terhadap hasil belajar IPS; (2) dukungan sosial orang tua terhadap hasil belajar IPS; (3) lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS; (4) minat belajar, dukungan sosial orang tua dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS Siswa MTs NU Salam Magelang Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian ex-post facto. Penelitian ini berlokasi di MTs NU Salam Magelang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Uji Validitas dilakukan dengan penentuan validitas isi menggunakan teknik expert judgment dilanjutkan dengan validasi konstruk menggunakan analisis faktor. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Teknik analisis data menggunakan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar IPS, dibuktikan dengan nilai signifikansinya kecil dan nilai beta adalah positif. Sumbangan relatif yang diperoleh besar. Sehingga siswa yang memperhatikan dalam proses pembelajaran, mempunyai rasa suka terhadap pelajaran, memiliki antusias dalam belajar, berpartisipasi dalam pembelajaran dan memiliki keaktifan belajar yang tinggi maka semakin tinggi hasil belajar yang diperolehnya, (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara dukungan sosial orang tua terhadap hasil belajar IPS, dibuktikan dengan nilai signifikansinya kecil dan nilai beta adalah positif. Sumbangan relatif yang diperoleh kecil namun jika dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informatif, dan dukungan jaringan tetap diberikan orangtua kepada anaknya maka akan tetap mempengaruhi hasil belajar yang diperolehnya, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansinya kecil dan nilai beta positif. Sumbangan relatif yang diperoleh kecil namun metode mengajar guru, kurikulum, suasana sekolah, sarana prasarana dan pelaksanaan tata tertib dilakukan dengan baik maka tetap berpengaruh terhadap hasil belajar yang dapat diperoleh. (4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara minat belajar, dukungan sosial orang tua dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS, dibuktikan dengan nilai signifikansi kecil dan nilai beta dari ketiga variabel independen positif. Sumbangan efektif dari ketiga variabel besar sehingga jika ketiga variabel dilakukan secara bersama-sama maka akan memperpleh hasil belajar yang optimal

    Identifikasi Jenis Ornamen Candi Sambisari dan Implementasinya pada Pembelajaran Batik di MI Sultan Agung Kabupaten Sleman.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan nilai simbolik ornamen candi Sambisari, (2) menghasilkan modul pembelajaran batik berbasis ornamen candi Sambisari untuk kebutuhan peserta didik ekstrakurikuler batik di MI Sultan Agung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan pengembangan (R&D). Penelitian kualitatif yang menjadi objek penelitian adalah ornamen candi Sambisari, sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder, Teknik analisis terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Validasi data diperoleh dari ketekunan pengamatan dan teknik triangulasi. Prosedur penelitian pengembangan: (1) studi pendahuluan, (2) perancangan produk, dan (3) validasi produk. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Data diabsahkan dengan triangulasi oleh ahli media, ahli materi, guru dan siswa. Hasil penelitian ini berupa: (1) identifikasi jenis ornamen candi Sambisari yaitu, motif Kala melambangkan penolak bala, motif Makara melambangkan simbol keselamatan, motif Sangkha Bersayap melambangkan kesuburan, motif Purnaghata melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan, motif Purnakalasa melambangkan kemakmuran, motif Sulur Gelung merupakan simbol kehidupan, motif bunga matahari melambangkan kesetiaan dan kebahagiaan, motif bunga teratai melambangkan kemurnian dan kesucian. (2) modul pembelajaran batik berbasis ornamen candi Sambisari, yang diolah menggunakan CorelDraw X7. Modul ini telah divalidasi oleh ahli materi yang menilai aspek pembelajaran dan materi/isi, ahli media yang menilai aspek desain tampilan, guru batik menilai aspek keseluruhan yaitu pembelajaran, materi/isi, desain tampilan, dan kenyamanan penggunaan, hingga akhirnya para ahli menyatakan bahwa modul layak digunakan sebagai pembelajaran. Tahap uji coba dilakukan selama dua kali pertemuan kepada sebelas siswa kelas ekstrakurikuler. Pada pelaksanaan uji coba ditemukan melalui wawancara bahwa modul pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui modul pembelajaran ini siswa dapat lebih mudah memahami materi. Dengan demikian, modul pembelajaran batik berbasis ornamen candi Sambisari ini layak digunakan dalam pembelajaran batik di sekolah dasar

    Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) di Kota Yogyakarta.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) di sekolah dasar di Kota Yogyakarta yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian Penelitian evaluasi menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan model evaluasi Countenance Stake berupa tiga tahap antecedent, transaction, outcome. Responden penelitian terdiri dari 8 sekolah dengan jumlah responden 8 kepala sekolah, 8 guru, dan 193 peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, observasi, angket, dan wawancara. Validitas instrumen dilakukan dengan validitas isi dan validitas konstruk dan reliabilitas dengan estimasi Interclass Coefficient Correlation, Alpha Cronbach, dan Cohen Kappa. Teknik analisis data menggunakan kriteria rerata ideal dari Azwar. Kesimpulan penelitian: Aspek Antecedent meliputi perencanaan pembelajaran mempunyai pencapaian sebesar 98,46% dengan kategori baik. Aspek Transaction meliputi pelaksanaan pembelajaran 92,05% dengan kategori baik dan penilaian pembelajaran 74,22% dengan kategori baik. Aspek Outcome dengan melihat hasil Ujian Tengah Semester (UTS) belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Rekomendasi 1) pengadaan diklat atau pelatihan perangkat pembelajaran serta pemahaman lebih lanjut tentang Permen Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum 2) pengadaan kegiatan cinta budaya, penggunaan model dan stategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik budaya setempat 3) pengadaan supervisi klinis secara periodis terkait evaluasi perangkat penilaian

    Nilai Edukatif Wayang Ukur Panakawan Karya Sigit Sukasman dan Implementasinya Pada Pembelajaran Seni Budaya Kelas X Sma.

    Get PDF
    Penelitian Bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Mendeskripsikan makna yang terkandung dalam bentuk Wayang Ukur Panakawan karya Sigit Sukasman (2) Mendiskripsikan nilai-nilai edukatif dalam Wayang Ukur Panakawan karya Sigit Sukasman; dan (3) Mengimplementasikan nilai-nilai eduaktif dalam Wayang Ukur Panakawan karya Sigit Sukasman bagi pembelajaran Seni Budaya SMA. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan menggunakan Pendekatan semiotika. Setting penelitian ini adalah Pondok Seni Wayang Ukur. Pondok Seni Wayang Ukur berada di Kota Yogyakarta. Data diperoleh melalaui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data penelitian ini dianalisis menggunkan teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penrikan kesimpulan. Hasil penlitian ini ialah sebagai berikut. (1) Makna dalam bentuk Wayang Ukur Panakawan Semar sebagai citra guna, Gareng sebagai citra cipta, Petruk sebagai citra rasa, dan Bagong sebagai citra karya (2) Nilai-nilai edukatif Wayang ukur Panakawan terkandung pada watak, bentuk tubuh, dan aksesoris tokoh Panakawan wayang ukur; seperti religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas dan (3) Nilai edukatif wayang Ukur Panakawan dapat diterapkan pada pembelajaran Seni Budaya SMA khususnya kelas X pada rencana pelekasaan pembelajaran

    Pengembangan Modul Pembelajaran Motif Batik Kebumen untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Membatik bagi Siswa SMA.

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengembangkan modul pembelajaran ditinjau dari aspek pembelajaran, tampilan dan isi, fungsi, manfaat, dan pemilihan materi pembelajaran; (2) mengetahui penerapan modul pembelajaran motif batik Kebumen untuk meningkatkan kreativitas membatik siswa; (3) mengetahui penerapan modul pembelajaran motif batik Kebumen untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pengembangan. Langkah- langkah penelitian ini meliputi identifikasi tujuan pembelajaran, analisis kebutuhan modul, desain pengembangan modul, modul awal, evaluasi modul/validasi, dan modul akhir. Proses validasi melalui ahli materi, ahli media, dan penilaian siswa. Subjek dalam penelitian ini 29 siswa yang terdiri atas 6 siswa untuk uji kelayakan terbatas, dan 23 siswa untuk uji coba lapangan. Data penelitian ini dikumpulkan melalui lembar validasi, angket kreativitas, dan hasil belajar. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan hasilnya dinyatakan dengan angka berskala 1- 100. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Modul pembelajaran motif batik Kebumen dinyatakan layak untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar membatik bagi siswa SMA. (2) Modul pembelajaran motif batik Kebumen diimplementasikan dapat meningkatkan kreativitas siswa dengan kriteria sangat baik. (3) Modul pembelajaran motif batik Kebumen yang diimplementaikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa modul pembelajaran motif batik Kebumen dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar membatik siswa bagi siswa SMA

    Analisis Karakteristik Butir Soal Ujian Nasional Matematika SMP/MTS Berdasarkan Pendekatan Teori Tes Klasik

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik butir soal ujian nasional matematika SMP/MTs bedasarkan teori klasik. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan pada penelitian adalah data sekunder dengan mengambil data ujian nasional mata pelajaran matematika tahun 2015 untuk Propinsi Papua. Pada penelitian ini, responden dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok tinggi dan kelompok rendah berdasarkan jumlah skor yang diperoleh setiap peserta tes. Untuk menganalis karakteristik butir soal yang terdiri dari indeks kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas, dilakukan dengan bantuan program Excel dan QUEST. Hasil analisis menunjukkan nilai rerata dari indeks kesukaran butir kelompok tinggi berada pada kategori sedang dan kelompok rendah pada kategori sukar, nilai rerata daya pembeda kelompok tinggi dan rendah menunjukkan kategori tidak baik, yang artinya soal tersebut tidak dapat membedakan kemampuan peserta didik berkemampuan tinggi dan yang berkemampuan rendah hal ini dapat disebabkan peserta tes menjawab soal dengan cara menebak sehingga tidak memberikan hasil yang sesuai. Reliabilitas butir kelompok tinggi dan rendah memiliki nilai indeks yang mendekati + 1,00 yang menunjukkan reliabilitas yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis butir soal tersebut, dapat disimpulkan bahwa soal tersebut layak digunakan. Dasil hasil analisis, diberikan saran untuk soal pengujian di tiap-tiap daerah supaya disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan peserta didik di masing-masing daerah

    Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Budaya Belajar, dan Lingkungan Sosial terhadap Minat Melanjutkan Studi pada Siswa SMP Negeri 1 Saptosari Gunungkidul.

    Get PDF
    Universitas Negeri Yogyakarta, 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan studi siswa SMP Negeri 1 Saptosari; (2) budaya belajar terhadap minat melanjutkan studi siswa SMP Negeri 1 Saptosari; (3) lingkungan sosial terhadap minat melanjutkan studi siswa SMP Negeri 1 Saptosari; (4) status sosial ekonomi orang tua, budaya belajar, dan lingkungan sosial secara simultan berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi siswa SMP Negeri 1 Saptosari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas IX SMA Negeri 1 Saptosari sejumlah 156 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling dengan rumus Slovin pada α = 0,05 diperoleh sampel sebesar 112. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Validitas instrumen diukur berdasarkan content validity dan construct validity Reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan rumus alpha cronbach. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Status sosial ekonomi orang tua tidak berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi siswa SMP Negeri 1 Saptosari dengan sumbangan efektif sebesar 1,8%; (2) budaya belajar berpengaruh positif terhadap minat melanjutkan studi siswa SMP Negeri 1 Saptosari dengan sumbangan efektif sebesar 26,62%; (3) lingkungan sosial berpengaruh positif terhadap minat melanjutkan studi siswa SMP Negeri 1 Saptosari dengan sumbangan efektif sebesar 22,52%; (4) status sosial ekonomi orang tua, budaya belajar, dan lingkungan sosial secara simultan berpengaruh positif terhadap minat melanjutkan studi siswa SMP Negeri 1 Saptosari dengan sumbangan efektif sebesar 50,9%. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,496 (49,6%) yang bermakna bahwa 49,6% minat melanjutkan studi siswa SMP Negeri 1 Saptosari dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua, budaya belajar, dan lingkungan sosial, sedangkan sisanya sebesar 50,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

    Motif Iluminasi Naskah Jawa untuk Pembelajaran Seni Rupa Materi Ragam Hias melalui Aplikasi Android di SMP.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi bentuk dan makna motif iluminasi naskah Jawa sebagai simbol kepemimpinan dari koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta, (2) merekonstruksi motif iluminasi naskah Jawa sebagai media pembelajaran ragam hias berbasis android untuk siswa SMP IT Abu Bakar Yogyakarta, (3) mendeskripsikan hasil pembelajaran ragam hias berbasis motif iluminasi naskah Jawa melalui aplikasi android di kelas VII SMP IT Abu Bakar Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian mixed method yang menggabungkan pendekatan kualitatif dan research and development. Penelitian kualitatif menjabarkan makna simbolik dan bentuk visual motif iluminasi manuskrip Jawa kuno. Desain pengembangan dilakukan melalui sepuluh prosedur yaitu: (a) analisis kebutuhan, (b) perencanaan, (c) mengembangkan produk awal, (d) uji coba pendahuluan, (e) revisi I, (f) uji coba terbatas, (g) revisi II, (h) uji coba luas, (i) revisi III, (j) produksi massal. Subjek uji coba produk adalah 32 siswa kelas VII G SMP IT Abu Bakar Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, dokumentasi, observasi. Data kuantitatif dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Motif iluminasi yang diambil merupakan simbol kepemimpinan di Yogyakarta diantaranya simbol mahkota, simbol payung, simbol naga dan simbol burung. Masing-masing simbol dijadikan motif dalam suatu iluminasi dan memliki berbagai makna tergantung isi atau konteks dari manuskripnya. Media aplikasi pembelajaran ragam hias pada motif iluminasi manuskrip Jawa kuno layak digunakan dengan hasil penilaian oleh ahli materi mencapai skor 3,78 dengan kriteria “Sangat Baik”, penilaian oleh ahli media mencapai skor 4,00 dengan kriteria “Sangat Baik”, penilaian oleh guru mencapai skor 3,86 dengan kriteria “Sangat Baik” dan penilaian oleh siswa mencapai 95% dengan kriteria “Sangat Baik”. Hasil Uji coba penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai karakter dan hasil belajar, yang dibuktikan perolehan uji Wilcoxon yaitu menunjukkan peningkatan nilai karakter religius sebesar 23,16%, nilai karakter nasionalis 24,50%, nilai karakter integritas 25,00%, nilai karakter mandiri 28,08%, dan nilai karakter gotong royong 28,66%. hasil penilaian tes tertulis menunjukkan peningkatan rata-rata sebesar 9,68% dan penilaian tes praktik/keterampilan menunjukkan peningkatan rata-rata sebesar 8,44%

    Pengembangan Multimedia Interaktif Batik Khas Sleman Untuk Meningkatkan Aspek Kognitif dan Psikomotorik Pada Pembelajaran Seni Budaya di SMK Sleman.

    Get PDF
    Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk: (1) mengetahui nilai- nilai yang terkandung pada motif batik khas Sleman, (2) mendeskripsikan prosedur pengembangan materi batik khas Sleman Parijotho Salak sebagai media pembelajaran seni budaya batik untuk mengetahui kelayakan media tersebut di SMK Sleman, dan (3) Menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran seni budaya khususnya batik berdasarkan aspek kognitif dan psikomotorik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan pengembangan (research and development). Pada penelitian kualitatif obyek penelitian adalah batik khas Sleman motif Parijotho Salak. Teknik analisis data pada penelitian kualitatif menggunakan Flow Model Miles dan Huberman. Penelitian dan pengembangan mengadaptasi metode ADDIE yang dikembangkan oleh Steven J. Mc Griff. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas Rekayasa Perangkat Lunak SMK YPKK 1 Sleman. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 25 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian R&D menggunakan dokumentasi, angket, wawancara, tes, dan observasi. Uji coba validitas menggunakan rumus korelasi product moment dan uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach alpha. Teknik analisis data untuk membuktikan hipotesis menggunakan uji paired-sample t test. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Ide dasar penciptaan motif batik Parijotho Salak diambil dari elemen tanaman parijotho dan tanaman salak yang mempunyai nilai karakter kerja keras, dan penggunaan warna yang digunakan sangat beraneka ragam seperti coklat, warna merah, ungu, hijau, dan orange. Makna simbolik batik Parijotho Salak menggambarkan harapan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sleman. (2) Tahapan dalam pengembangan multimedia interaktif batik khas Sleman untuk meningkatkan aspek kognitif dan psikomotorik pada pembelajaran seni budaya di SMK Sleman adalah sebagai berikut: a) analisis kebutuhan, b) tahap perencanaan, c) tahap pengembangan produk awal menghasilkan sebuah draft yang siap untuk diujicobakan; d) uji coba meliputi uji coba pendahuluan, uji coba terbatas, dan uji coba luas; e) revisi; dan (3) terdapat peningkatan aspek kognitif dan psikomotorik pada pembelajaran seni budaya khususnya batik berdasarkan aspek kognitif dan psikomotorik di SMK Sleman

    Kinerja dosen di bidang penelitian dan publikasi ilmiah

    Get PDF
    Keharusan publikasi ilmiah dari Pemerintah, dapat mendorong dosen untuk meningkatkan kualitas, kuantitas penelitian dan publikasi ilmiah. Sehubungan dengan hal ini, tujuan penelitian ini adalah mengeksplor kinerja dosen di bidang penelitian dan publikasi ilmiah. Informasi ini dapat digunakan oleh stakeholderuntuk melakukan pembinaan terhadap kinerja dosen. Penelitian ini merupakan penelitian survei dan untuk mengumpulkan data digunakan kuesioner yang memiliki validitas dan reliabilitas tinggi, dilengkapi dengan teknik observasi. Pada tahap awal, responden penelitian ini adalah 92 dosen Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari 22 Asisten ahli, 26 Lektor, 28 Lektor Kepala, dan 16 Profesor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama tiga tahun terakhir skor kinerja dosen dalam bidang penelitian dan publikasi ilmiah untuk semua kelompok jabatan mengalami peningkatan, tetapi ada perbedaan skor kinerja dosen dalam penelitian dan publikasi ilmiah bila dilihat dari jabatan dosen. Guru Besar menduduki ranking tertinggi, baik untuk skor kinerja dosen dalam penelitian maupun publikasi ilmiah diikuti oleh Lektor Kepala, Lektor, dan Asisten Ahli.Kata kunci: kinerja dosen, penelitian, publikasi ilmiah   LECTURERS’ PERFORMANCE IN SCIENTIFIC RESEARCH AND PUBLICATION Abstract The necessity of scientific publication insisted by the government can encourage lecturers to improve their scientific research and publication, both in quality and quantity. In connection with this fact, this research is aimed at exploring lecturers’ performance in terms of scientific research and publication. The information gained through the result of this study can be used by the stakeholder to develop the lecturers’ performance. This study is a survey research employing high-validity-and-reliability questionnaire to collect the data, completed with the employment of observation technique. At the initial stage, the respondents of the study were 92 lecturers of Universitas Negeri Yogyakarta consisting of 22 instructors, 26 assistant professors, 28 associate professors, and 16 professors. The results of the study indicate that during the last three years, there is an increase on the total scientific research performance score and publication at every level of the functional position, but there is also a difference the scientific research performance score and publication seen from these functional positions. Professors are at the highest rank of the scientific research performance score and publication, followed by associate professors, assistant professors, and instructors. Keywords: lecturers’ performance, scientific research, scientific publicatio
    corecore