3 research outputs found
EVALUASI PENERAPAN SANITASI DAN HYGIENE PADA PROSES PENGOLAHAN PRODUK MANISAN SALAK PONDOH DI UNIT USAHA SARISA MERAPI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
RINGKASAN
Sarisa Merapi merupakan Unit Usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan
pangan yaitu berbagai produk manisan salak, sari salak, dodol salak, teh telang dan
eggroll. Sarisa Merapi berdiri sejak tahun 2016 ini memiliki produk unggulan yaitu
manisan salak, manisan salak merupakan produk yang banyak diminati oleh para
pembeli karena cita rasa yang manis dan harga yang relatif murah (Rp. 20.000)/6 cup).
Salah satu misi Sarisa Merapi yaitu mengembangkan usaha yang sudah ada dengan
membuat produk yang lebih sehat dan berkualitas. Untuk mencapai misinya, salah satu
upaya agar manisan salak berkualitas adalah dengan menerapkan hygiene sanitasi
makanan. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari
penerapan sanitasi dan hygiene makanan khususnya pada manisan salak pondoh di
Sarisa Merapi. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah pengumpulan data
secara langsung berupa wawancara dan observasi kemudian pengumpulan data secara
tidak langsung berupa studi pustaka, dan dokumentasi serta data.
Penerapan hygiene sanitasi makanan tidak hanya memperhatikan makanan
tetapi juga penjamah makanan selama proses pengolahan dan proses produksi. Dalam
penerapan hygiene sanitasi makanan, terdapat enam prinsip dalam penerapan hygiene
sanitasi makanan, yaitu prinsip I: Pemilihan Bahan Baku Makanan, prinsip II:
penyimpanan bahan makanan, prinsip III: pengolahan makanan, prinsip IV:
penyimpanan makanan matang, prinsip V: pengangkutan makanan, dan prinsip VI:
penyajian makanan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Sarisa Merapi
telah menerapkan 2 prinsip hygiene sanitasi makanan yaitu pada prinsip V dan prinsip
VI, dan untuk 4 prinsip lainnya belum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
nomor 1096 tahun 2011. Dengan menerapkan hygiene sanitasi makanan, diharapkan
mampu meminimalisir terjadinya hal yang merugikan akibat proses pengolahan.
Kata Kunci : Sanitasi, hygiene, manisan sala
Evaluasi penerapan sanitasi pada proses pengolahan produk manisan salak pondoh di UMKM Sarisa Merapi Sleman, Yogyakarta
Sarisa Merapi is a micro, small and medium enterprise (MSME) engaged in food processing such as candied snakefruit, snakefruit's juice, snakefruit's lunkhead, telang tea, and eggroll. Among these products, candied snakefruit is the most demanded product due to its sweet and fresh taste, and cheap. The purpose of the study was to evaluate the production process, sanitation application, and quality control of candied snakefruit products in Sarisa Merapi. Data were collected through observation, interviews, literature study and documentation focused on preparing raw materials, processing and packaging. The production process of candied snakefruit includes sorting, stripping, cutting, soaking, washing, draining, boiling, draining, and packaging and storage. The observations found that the application of sanitation and hygiene in the production of candied snakefruit is quite good. However, some problems such as the condition of walls and floors were difficult to clean, workers did not routinely use aprons, and the production room did not have wall partitions to separate the spaces. These problems need to be addressed to minimize the negative impact on the products produced and also on consumers