1 research outputs found

    Ovariohysterectomy kasus tumor serviks dan uterus pada anjing mix breed

    Get PDF
    Tumor serviks dan uterus merupakan benjolan yang muncul akibat pertumbuhan sel yang berlebihan pada daerah servik dan uterus, ditandai terkadang dengan adanya leleran keluar melalui vagina. Tulisan ini melaporkan penanganan kasus tumor servik dan uterus pada seekor anjing mix breed betina, berumur 14 tahun dengan berat badan 10 kg dibawa pemiliknya ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga (RSHP FKH UNAIR). Pemilik mengeluhkan perut anjing membesar dan keluar cairan kuning kecoklatan dari vagina sejak sepuluh hari sebelumnya. Berdasarkan hasil anamnesis, anjing tidak pernah kawin, makan dan minumnya masih normal. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan anjing mengalami distensi abdomen dan keluar leleran berwarna kuning kecoklatan melalui vagina. Hasil pemeriksaan radiologi tampak uterus memiliki densitas yang meningkat dan terjadi pembesaran dengan bentuk yang massif pada regio abdomen. Hasil pemeriksaan darah tampak terjadi leukositosis, anemia, penurunan fungsi hati dan ginjal. Terapi yang dilakukan adalah ovariohysterectomy, dengan pengobatan pascabedah adalah pemberian antibiotik, antiradang dan multivitamin. Anjing sudah memiliki nafsu makan yang baik sehari setelah pembedahan dan selanjutnya dilakukan rawat jalan. Anjing melakukan kontrol ke RSHP FKH UNAIR setelah 10 hari pembedahan dengan kondisi luka sudah menutup dan kering, serta dilakukan pelepasan jahitan.Tumor serviks dan uterus merupakan benjolan yang muncul akibat pertumbuhan sel yang berlebihan pada daerah servik dan uterus, ditandai terkadang dengan adanya leleran keluar melalui vagina. Tulisan ini melaporkan penanganan kasus tumor servik dan uterus pada seekor anjing mix breed betina, berumur 14 tahun dengan berat badan 10 kg dibawa pemiliknya ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga (RSHP FKH UNAIR). Pemilik mengeluhkan perut anjing membesar dan keluar cairan kuning kecoklatan dari vagina sejak sepuluh hari sebelumnya. Berdasarkan hasil anamnesis, anjing tidak pernah kawin, makan dan minumnya masih normal. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan anjing mengalami distensi abdomen dan keluar leleran berwarna kuning kecoklatan melalui vagina. Hasil pemeriksaan radiologi tampak uterus memiliki densitas yang meningkat dan terjadi pembesaran dengan bentuk yang massif pada regio abdomen. Hasil pemeriksaan darah tampak terjadi leukositosis, anemia, penurunan fungsi hati dan ginjal. Terapi yang dilakukan adalah ovariohysterectomy, dengan pengobatan pascabedah adalah pemberian antibiotik, antiradang dan multivitamin. Anjing sudah memiliki nafsu makan yang baik sehari setelah pembedahan dan selanjutnya dilakukan rawat jalan. Anjing melakukan kontrol ke RSHP FKH UNAIR setelah 10 hari pembedahan dengan kondisi luka sudah menutup dan kering, serta dilakukan pelepasan jahitan
    corecore