4 research outputs found

    Human dental wear on the Late Holocene population, Papua-Indonesia

    Get PDF
    This study aims to find out the wear pattern and the explanations behind tooth wear in the Late Holocene population in the lowland part of Papua. For this, 51 permanent teeth from five different archaeological sites were investigated to find out the wear patterns of these teeth. In this study, wear patterns in incisors, canines, and premolars were described using the medium-resolution microscope Novex Holland. In addition, the wear and mechanical processes on the occlusal molars during the chewing cycle were interpreted. The results show that types of wear such as attrition, abrasion, erosion, and fracture are present in the incisors, canines and premolars which may be caused by the different types of food consumption. The chewing cycle method presents the wear frequencies, which vary between the sites. The teeth from Yomokho, Srobu, and Mamorikotey showed a highest impact of wear in the buccal phase I that may cause by the tough types of food consumption that require a high’shearing’ process. While the teeth from Namatota and Karas sites present the highest wear in phases lingual I and II, which could be attributed to the abrasive and rougher type of food texture, the process involves power strokes of crushing and grinding

    MOTIF HIAS PADA ARSITEKTUR BANGUNAN PENINGGALAN ZENDING DI PULAU ROON DAN WASIOR, KABUPATEN TELUK WONDAMA, PROVINSI PAPUA BARAT

    Get PDF
    Abstrak. Misionaris yang bergabung dalam perkumpulan Zending Ultrecht untuk Misi Kristen Protestan (UZV) melakukan pengenalan agama Kristen Protestan di daerah Mansinam dan daerah sekitar unik yang diaplikasikan pada bagian tertentu pada bangunan yang ada. Tulisan ini bertujuan mengekplorasi  dan mengetahui makna dari arsitektur bangunan, dalam hal ini motif hias yang diterapkan pada bangunan yang didirikan oleh zending dalam misi kristiani yang dilakukan di daerah Roon dan Wasior. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif  dengan menggunakan data etnografi yang diperoleh melalui studi pustaka. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa bangunan peninggalan yang ada di kedua daerah ini menggunakan bahan yang sesuai dengan iklim setempat, sedangkan motif yang diterapkan sangat kuat dipengaruhi oleh budaya adat Saireri. Adopsi budaya lokal pada motif bangunan dimotivasi oleh nilai luhur yang terkandung dalam motif tersebut yang selanjutnya diaplikasikan pada bangunan sebagai pengingat untuk tetap dipedomani oleh masyarakat pada masa lalu.Kata Kunci: Zending, Motif hias, Pekabaran Injil, Roon dan Wasior  Abstract. Ultrecht Protestant Mission Union (UZV), also known as Zending Ultrecht, is group of missionaries of Dutch government who did evangelism in Mansinam and its surrounding areas in Cenderawasih Bay. Architectures built for the mission can be found in this area, including in Roon and Wasior. This paper aims to explore the history of Christianity in Roon and Wasior areas reflected in materials used for the construction as well as the architecture ornaments. The descriptive method and literature-based ethnography study were applied in this study to explain the meaning of the ornaments and the influence of local cultures to the colonial legacy. The results shows that the local culture, Saireri, strongly influenced the variety of ornaments used in the architectures. Another factor is adaptation with local climate that can be seen from its building materials. The use of local culture was to serve as life guidance by the community.Keywords: Zending, decorative ornaments, Christianity, Roon and Wasio

    Kalpataru majalah arkeologi volume 27, No. 1, November 2018

    Get PDF
    Majalah ini berisi 5 artikel ilmiah yang berjudul: (1) Dua tipe ornamentasi candi Perwara di Kompleks Candi Sewu, (2) Perkembangan ragam hias pada Omo Sebua di Nias Selatan, Sumatera Utara, (3) Tradisional atau modern: dampak kebijakan perumahan rakyat terhadap bangunan tradisional di Bada, Sulawesi Tengah, (4) Omo Hada: arsitektur tradisional Nias Selatan di Ambang Kepunahan, (5) Motif Hias pada arsitektur bangunan peninggalan Zending di Pulau Roon dan Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat

    Kemaritiman Nusantara

    Get PDF
    Buku Kemaritiman Nusantara ini berisi tulisan tentang aktivitas masyarakat Nusantara yang mencerminkan adanya hubungan yang erat antar kelompok masyarakat di Nusantara dengan lingkungan bahari. Berbagai temuan arkeologis yang terkumpul di dalam buku ini memperlihatkan bagaimana peradaban yang tumbuh di Nusantara tidak bisa dilepaskan dari kehidupan bahari yang melingkupinya. Seperti halnya relief kapal yang ditemukan di Candi Borobudur yang mencerminkan kemampuan masyarakat Jawa kuno dalam mengarungi samudera luas. Kapal tersebut merupakan angkutan besar yang membawa pengaruh Indonesia jauh mengarungi Samudera Hindia selama berabad-abad
    corecore