1 research outputs found

    DINAMIKA LANSKAP KABUPATEN KETAPANG DAN KABUPATEN KAYONG UTARA TERHADAP PERUBAHAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

    Get PDF
    AbstractThe paper describes a landscape dynamic (Change Index-CI) of Ketapang and Kayong Utara Districs, West Kalimantan, in 1990-2018 and its correlation of peoples’ welfare condition and environmental condition change. Land-based investment has increased sharply in the past 20 years. This condition influences landscape dynamic and climate condition. CI is identified through spatial and temporal analysis by calculating human intervention level to land cover. Meanwhile, the condition of peoples’ welfare at sub-district level is measured from the district’s Human Development Index (HDI) which is analyzed from CI. In this analysis, the HDI is considered a dependent variable and CI level as the independent variable. Landscape environmental condition uses information on annual average temperature of landscape. The study applies simple regression method for the 2000, 2010 and 2018 HDIs with the CI of 1990-2000, 2000-2001 and 2010-2018 periods in 26 sub-districts. The results show that CI has positive correlation with the HDI of 0.086 regression coefficient value. It implies that there is significant correlation of the HDI and CI. The higher the CI value, the higher the HDI will increase. Thus, the regression result is the HDI = 60.103+0.086CI, with <0.05 value (significant). It means every growth by 1% at each sub-district, it will lead the rise of HDI by 0.086% at that sub-district. Meanwhile, the average of annual landscape temperature ascends along the growing CI. The temperature increases significantly by 0.95oC during 1990-2018 periods following the massive land-based investment. On the other hand, prior to the massive land-based investment during 1985-1990, the temperature increase was 0.32oC. Keywords: Change Index, Environmental Condition, Oil Palm, Spatial, Temperature, Welfare AbstrakJurnal ini menggambarkan dinamika lanskap (Change Index – CI) Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat pada periode 1990 – 2018 kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat dan perubahan kondisi lingkungan. Investasi berbasis lahan mengalami peningkatan secara signifikan dalam 20 tahun terakhir. Kondisi ini mempengaruhi dinamika lanskap dan kondisi iklim. CI dapat diidentifikasi dengan memperhitungkan tekanan manusia terhadap tutupan lahan baik secara spasial dan temporal. Sementara itu, kondisi kesejahteraan masyarakat pada wilayah administrasi kecamatan dihitung dihitung dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) wilayah Kabupaten yang dihasilkan dari analisis menggunakan CI. Pada Analisis ini, IPM merupakan variabel terikat dan indek CI merupakan variabel bebas. Kondisi lingkungan landskap menggunakan informasi suhu rata-rata tahunan.Penelitian ini menggunakan metode regresi sederhana antara nilai IPM tahun 2000, 2010, dan 2018 dengan CI periode tahun 1990-2000, 2000-2001, dan 2010-2018 pada 26 wilayah kecamatan. Hasilnya menunjukkan korelasi positif dengan nilai koefisien regresi IPM sebesar 0.086. Ini berarti bahwa terdapat korelasi signifikan antara IPM dan CI. Kenaikan nilai CI akan meningkatkan nilai IPM. Sehingga, regresi yang dihasilkan adalah IPM = 60.103+0.086CI, dengan nilai <0.05 yang berarti bahwa korelasinya sangat signifikan. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan CI sebesar 1% pada setiap kecamatan, maka ini akan meningkatkan nilai IPM sebesar 0.086% pada kecamatan tersebut. Sementara itu, suhu rata-rata tahunan pada lanskap mengalami kenaikan selama adanya peningkatan CI. Suhu pada lanskap meningkat drastis sebesar 0.95oC selama periode 1990-2018, hal ini sejalan dengan investasi berbasis lahan mengalami peningkatan secara massif. Sementara itu, sebelum investasi berbasis lahan dilakukan secara massif pada periode 1985-1990, kenaikan suhu sebesar 0.31oCKata kunci: Change Index, Kelapa Sawit, Kesejahteraan, Kondisi lingkungan, Suhu, Spasia
    corecore