2 research outputs found

    Sebaran nutrien, intensitas cahaya, klorofil-a dan kualitas air di Selat Badung, Bali pada Monsun Timur

    Get PDF
    Abstract. Badung Strait generally have nutrient distribution patterns influenced by Sea-atmosphere interactions. The waters of the Lombok Strait is also branching traversed by Indonesian Throughflow (ARLINDO), which will be followed by Indonesian Throughflow variability of sea surface temperature changes. The distribution of nutrients is closely related to light intensity to produce primary productivity. The purpose of this research was conducted to determine the distribution of nutrient concentration and light intensity and chlorophyll-a in Badung Strait during Southeast Monsoon (June 2014). The variables investigated are the concentration of nitrate, phosphate, ammonia, light intensity and chlorophyll-a. The results showed the average value of the concentration of nitrate, phosphate and ammonia at 0.01106 mg/L, 0.01 mg/L and 0.13475 mg/L. The average value of the light intensity at 272.8775 W/m2 and the average value of chlorophyll-a concentration of 0.40925 mg/L. The visualitation images show that there is homogeneus pattern for the phosphate concertration and konvergen patterns for the other paramaters. It is cause of physical parameters influence when obtain the waters sample. Based on the result, it can be conclude that the waters productivity of Badung Strait, Bali is in good condition. The role of other water quality parameters such as temperature, salinity and dissolved oxygen also supports fertility waters.Keywords: nutrients; light intensity; chlorophyll-a; water quality; Badung StraitAbstrak. Perairan Selat Badung secara umum merupakan perairan yang memiliki pola sebaran nutrien yang dipengaruhi oleh interaksi Laut-Atmosfer. Perairan tersebut juga merupakan percabangan Selat Lombok yang dilalui oleh ARLINDO (Arus Lintas Indonesia), dimana variabilitas ARLINDO akan diikuti oleh perubahan suhu permukaan laut. Sebaran nutrien tersebut berkaitan erat dengan intensitas cahaya untuk menghasilkan produktivitas primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran konsentrasi nutrien, intensitas cahaya dan klorofil-a di perairan Selat Badung pada Monsun Timur (Juni 2014). Variabel yang diamati berupa konsentrasi nitrat, fosfat, ammonia, intensitas cahaya dan klorofil-a. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata konsentrasi nitrat, fosfat dan ammonia sebesar 0,01106 mg/L, 0,01 mg/L dan 0,13475 mg/L. Nilai rata-rata intensitas cahaya sebesar 272,8775 W/m2 dan nilai rata-rata konsentrasi klorofil-a sebesar 0,40925 mg/L. Hasil visualisasi menunjukkan adanya pola yang homogen untuk konsentrasi fosfat dan pola konvergen untuk parameter lainnya. Hal ini diduga karena adanya pengaruh parameter fisika pada saat pengambilan sampel air. Namun secara umum, berdasarkan data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa tingkat kesuburan perairan Selat Badung, Bali dalam kondisi yang baik. Peranan parameter kualitas perairan lainnya seperti suhu, salinitas dan oksigen terlarut juga mendukung tingkat kesuburan perairan.Kata kunci: nutrient; intensitas cahaya; klorofil-a; kualitas air; Selat Badun

    Pola dan Karakteristik Arus Laut pada Berbagai Kedalaman Di Selat Badung, Bali

    No full text
    Selat Badung merupakan percabangan outlet dari Selat Lombok yang berada di antara Pulau Bali dan Pulau Nusa Penida. Kecepatan arus di Selat Badung berkisar dari 0,2 cm/s - 204,3 cm/s. Kajian arus di lokasi ini diperlukan untuk mengetahui pola dan karakteristik arus berdasarkan komponen harmonik pasang surut. Pengukuran data di perairan lokasi penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2014 - 5 Juli 2014 dengan interval perekaman 30 menit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan software Matlab dengan toolbox t_tide yang dapat memisahkan data arus perekaman menjadi data arus harmonik dan non-harmonik dengan mengeluarkan komponen pasang surut yang berpengaruh terhadap keberlangsungan arus harmoniknya. Ketiga data arus ini akan dianalisis untuk mengetahui pola dan karakteristiknya. Berdasarkan hasil penelitian, pola arus didominasi oleh arus non harmonik ke arah tenggara. Komponen harmonik yang berpengaruh besar pada lokasi tersebut adalah Msf, M2 dan S2
    corecore